rtp btv 168 723Jutaan kata 358089Orang-orang telah membaca serialisasi
《situs tergacor》
IHSG Lesu ke Level 6.799 Meski Dua Sektor Menguat******Jakarta, CNN Indonesia--
Indeks harga sahamgabungan (IHSG) ditutup di level 6.799 pada Senin (19/12). Indeks saham melemah 32,49 poin atau minus 0,48 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp10.442 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17.720 miliar saham.
Pada penutupan kali ini, 189 saham menguat, 349 terkoreksi, dan 170 lainnya stagnan.
Indeks sektoral terpantau pun ambruk massa, sembilan dari 11 sektor melemah dipimpin sektor teknologi sebesar 2,04 persen. Sementara dua sektor lainnya menguat tipis dipimpin oleh infrastruktur dengan 0,52 persen.
Nilai tukar rupiah pada pukul 15.10 WIB juga melemah tipis 0.20 persen ke level Rp15.580 per dolar AS.
Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia ikut melemah. Nikkei 225 di Jepang yang tercatat minus 1,05 persen disusul indeks Hang Seng Composite di Hong Kong minus 1,13 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan pun juga melemah sebesar 0,33 persen.
Serupa, bursa Amerika tampak dominan melemah. Indeks S&P 500 merosot 1,11 persen dan indeks NYSE Composite turun sebesar 1,08 persen. Kemudian indeks NASDAQ Composite ikut turun di 0,97 persen.
Bursa saham Eropa juga ikut terpantau mayoritas lesu. Tampak indeks FTSE 100 di Inggris melemah 1,27 persen diikuti indeks CAC 40 di Prancis dengan persentase 1,08 persen. Kemudian disusul indeks DAX di Jerman yang melemah sebesar 0,57 persen.
[Gambas:Video CNN]
Robin Zeng, Anak Petani yang Kini Berharta Rp535 T dari Bisnis Baterai******Jakarta, CNN Indonesia--
Booming industri kendaraan listrikbelakangan ini telah membuat kekayaan sejumlah orang melesat secara cepat.
Tak hanya Elon Musk, CEO Tesla yang kekayaannya melesat hingga pernah menjadi orang terkaya nomor 1 di dunia, ada juga nama Robin Zeng.
Mengutip Forbes, kekayaan Robin Zeng saat ini mencapai US,3 miliar. Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp15.618 per dolar AS, kekayaan itu tembus Rp535,70 triliun.
Mengutip berbagai sumber, Robin Zeng adalah warga negara China. Ia lahir dari sebuah keluarga petani di desa miskin nan kecil di Lankou, Ningde, China saat kekacauan Revolusi Kebudayaan terjadi di Negeri Tirai Bambu pada 1968 lalu.
Tidak banyak catatan masa kecil yang bisa dicari tentangnya. Termasuk di mana Zeng menempuh pendidikan dasar sampai menengah.
Secuil informasi hanya menunjukkan Zeng dibesarkan dan menempuh pendidikan dasarnya di sekolah lokal di Ningde China. Kemudian, mengutip Time, Zeng memiliki kecerdasan dan ambisi tinggi.
Pada saat berusia 17 tahun, atau usai menamatkan pendidikan menengahnya, ia melanjutkan kuliah di jurusan teknik di Shanghai Jiao Tong University. Kemudian ia menerima gelar doktor dalam ilmu fisika benda terkondensasi dari Chinese Academy of Sciences.
Lihat Juga :Profil Low Tuck Kwong, Bos Tambang yang Jadi Orang Terkaya ke-2 di RI |
Setelah lulus kuliah, ia kemudian bekerja di BUMN pembuat kapal China. Tiga bulan kemudian, Zeng pindah ke Dongguan.
Di daerah itu ia bertahan kerja selama 10 tahun dan akhirnya naik jabatan menjadi direktur SAE Magnetic's. Ia merupakan satu-satunya direktur SAE Magnetic's yang berbasis di China daratan waktu itu.
Selama periode inilah, ia belajar tentang baterai. Setelah berhasil dengan proses belajarnya, pada akhir 1990-an, seorang CEO perusahaan hard drive magneticLiang Shaokang membujuk Zeng untuk mulai membuka perusahaan baterai.
Dari titik inilah, kehidupan Zeng sedikit demi sedikit mulai berubah. Pada 1999, ia mulai meluncurkan ATL di Hong Kong untuk membuat baterai elektronik telpon seluler.
Lihat Juga :TAIPANJaya dari Khong Guan, Hartono Kweefanus Sukses hingga ke Filipina |
Peluncuran itu membuatnya makin berkibar. Penjualan ponsel yang tumbuh dan banyak terhubung ke internet sehingga membutuhkan lebih banyak daya baterai portabel membuat usahanya kian moncer.
Saat itulah ledakan baterai litium dimulai. Dongguan segera menjadi pusat produksi ponsel, pengisi daya dan aksesori. Meskipun meledak, ATL saat itu ternyata hanya memiliki sedikit kekayaan intelektual sendiri.
Karena masalah itu, Zeng dan rekan-rekannya menghabiskan US juta untuk membeli paten polimer litium dari Bell Labs di AS. Hasilnya pun mengecewakan.
Meskipun sudah membeli paten, ia dan teman-temannya kesulitan dalam memanfaatkannya. Pasalnya, baterai yang dihasilkan dari pembelian paten itu mengembang saat diulang berulang kali.
Lihat Juga :TAIPANWang Chuanfu, Penantang Elon Musk di 'Ring' Mobil Listrik |
Itu membuat Zeng dan teman-temannya khawatir atas kualitas dan keamanan baterai. Pasalnya, kalau diteruskan bisa saja baterai meledak.
Karena itulah ia dan teman-temannya kemudian membuat terobosan dengan mengkombinasikan elektrolit untuk membuat baterai polimer litium.
Akhirnya Zeng dan teman-temannya berhasil. Dari keberhasilan itu, biaya produksi perusahaan bisa dipangkas dengan cepat. ATL berhasil memproduksi baterai dengan setengah biaya dibandingkan dengan pesaingnya dari Korea Selatan.
Tak hanya lebih murah, baterai yang polimer lithium yang dihasilkan ATL juga lebih tipis dari model lain dan dapat dibentuk sesuai dengan perangkat. Karena keberhasilan itu, ATL untuk dalam waktu tiga bulan setelah memproduksi baterai.
Lihat Juga :Berharta Rp11,26 T, Rishi Sunak Lebih Kaya dari Raja Charles |
Setelah kesuksesan itu, bisnis baterai lithium-ion yang sejak 1991 didominasi oleh Jepang melalui Sony, mulai berhasil dikalahkan China melalui ATL. Pada 2000-an, Jepang masih menyumbang 90 persen dari produksi baterai litium-ion tahunan dengan 500 juta baterai. Sementara China hanya 35 juta.
Namun setahun setelahnya, ATL berhasil mengirimkan lebih dari satu juta baterai untuk headset bluetooth dan pemutar DVD portabel.
Temuan dan kesuksesan itu menjadi pembuka bagi Zeng nantinya untuk membuat baterai mobil listrik. Pada 2011, ia memutuskan untuk meluncurkan Contemporary Amperex Technology (CATL), perusahaan pembuat baterai isi ulang litium-ion
Perusahaan ini sukses melampaui Panasonic sebagai produsen baterai litium-ion terbesar di dunia dalam hal penjualan. Ia mampu menekan ongkos produksi pembuatan baterai dibandingkan produsen pesaingnya dari Korea dan Jepang dengan meningkatkan skala produksi.
Lihat Juga :TAIPANHenrique Dubugras, Si Jago Coding Berharta Rp22 T di Usia Muda |
Harga yang lebih murah dan kualitas yang baik itulah membuat sejumlah produsen mobil kenamaan seperti BMW menjadikan CATL sebagai pemasok baterai mereka. BMW rela berpaling dari pemasok baterai di Massachussets dan Michigan ke CATL dan menjadi pelanggan utama mereka.
BMW sepakat menjadi pelanggan utama, beralih dari pemasok baterai di Massachusetts dan Michigan ke perusahaan anyar itu. Tak hanya BMW, CATL sukses menjadi pemasok baterai listrik Volkswagen dan Geely
Usai sukses dengan semua upayanya, CATL melantai di Bursa Efek Shenzen. Fulus yang didapat dari aksi korporasi itu pun langsung digunakan untuk melakukan ekspansi produksi.
Kepiawaian Zeng pun membuat para pemegang saham mempercayakan posisi chairperson atau bos besar CATL kepadanya. Seiring dengan semakin moncernya kinerja perusahaan, dan juga porsi kepemilikan sahamnya yang tembus 24,45 persen, kekayaan Zeng terus bertambah.
Dengan kekayaan itu, kini, pria yang dulu adalah anak petani di sebuah desa kecil itu berhasil menjadi orang terkaya nomor 3 di China setelah Zhong Shanshan dan Zhang Yimin.
Lihat Juga :TAIPANGetol Game Online, Kwon Hyuk-Bin Jadi Crazy Rich Korsel |
Label:slot7000、harmonibet slot、slot terbaru resmi
Terkait:sgp angka jitu hari ini、slot gacor fg、cara mengajukan pinjaman lewat m banking bca、mulia123、mahong togel、slot hadiah、daftar link slot gacor 2022、aplikasi belanja kredit tanpa dp、cara dapat uang 500rb sehari、bbca4d
bab terbaru:paito oregon 4(2024-07-07)
Perbarui waktu:2024-07-07
《situs tergacor》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,kawan777Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《situs tergacor》bab terbaru。