rtp admin agus 538Jutaan kata 889434Orang-orang telah membaca serialisasi
《situs slot paling gacor dan terpercaya》
Gaya debat capres saling serang lebih digemari generasi muda******
"Kalau kita lihat generasi muda yang ada di kelompok perkotaan, yang biasa berbeda pendapat, yang terbiasa menyelesaikan atau menemukan solusi dengan perdebatan, debat adalah hal yang menarik," ujar Firman saat dihubungi ANTARA, Rabu.
Firman mengatakan, debat merupakan ajang untuk memancing persilangan atau adu pendapat dan gagasan antar kandidat.
Baca juga: Pengamat UB soroti gaya komunikasi politik masing-masing capres
Menurut dia, gaya berdebat yang membuat pihak lawan lebih terpancing mengungkapkan gagasan atau menimbulkan kegeraman akan lebih digemari oleh generasi muda.
"Gaya berdebat yang lebih memancing pihak lain untuk bisa lebih mengungkapkan gagasannya atau mungkin menimbulkan kegeraman, menimbulkan kemarahan, ini justru hal yang dinamis seperti itu akan digemari," kata dia.
Firman mengatakan gaya komunikasi dengan intensi menyerang pada debat merupakan hal yang wajar, selama yang diserang adalah gagasan, bukan personal.
Dia berpandangan bahwa gaya komunikasi yang dinamis dan saling beradu gagasan semacam itu lebih dapat diterima oleh generasi muda yang tinggal di perkotaan atau berpendidikan tinggi.
Baca juga: IKAPII: Prabowo tunjukkan sikap kenegarawanan saat debat ketiga
Kelompok generasi muda tersebut dinilai terbiasa mengutamakan kekuatan pikiran dalam menyelesaikan suatu masalah, sehingga cenderung lebih menyukai gaya debat yang dinamis.
Sementara kelompok generasi muda yang lebih konservatif dinilai tidak terlalu menyukai ajang debat semacam itu.
Menurut dia, mereka mungkin lebih menyukai debat yang bersifat lebih santun atau lembut. Namun, dia menilai bahwa debat yang terlalu santun mungkin tidak mampu mengungkapkan kemampuan atau cara berpikir yang sesungguhnya dari seorang kandidat.
"Jadi (debat dengan intensi menyerang) tidak masalah, karena kan yang diserang adalah gagasannya," demikian pandangan Firman Kurniawan.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Pengamat ingatkan Kemenkominfo modus hoaks pemilu kian beragam******
"Kementerian Kominfo sudah cukup bekerja keras dan cukup sistematis dalam menangani hoaks Pemilu. Tapi kalau kita lihat modus-modus penyebaran hoaks itu kan terus berkembang," ujar Firman saat dihubungi ANTARA, Rabu.
Firman mengatakan penyebaran informasi hoaks terkait Pemilu saat ini terus berkembang dan semakin sulit terdeteksi.
Dia mencontohkan hoaks dapat disisipkan dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Hoaks juga bisa disampaikan melalui informasi yang lebih halus dan mudah diterima, serta dengan menunggangi emosi publik.
Baca juga: PWI Pusat resmikan Satgas Anti Hoax tangkal hoaks jelang Pemilu 2024
Menurutnya, Kementerian Kominfo tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani hoaks semacam itu.
Perlu dilakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, misalnya dengan para korban hoaks seperti calon legislatif, calon presiden dan wakil presiden, maupun partai politik peserta pemilu. Kementerian Kominfo juga perlu berkolaborasi dengan konsumen hoaks, yang dalam hal ini adalah masyarakat.
Dia mengatakan, dengan melibatkan pihak-pihak yang menjadi korban hoaks, Kementerian Kominfo dapat melakukan pemetaan dan pemeriksaan bersama terhadap hoaks yang beredar. Selain itu, konsumen hoaks juga perlu dilibatkan agar mereka dapat memahami cara kerja hoaks dan menjadi lebih waspada.
Baca juga: Penyidik minta keterangan ahli terkait laporan terhadap Roy Suryo
"Jadi intinya, hoaks ini adalah material yang sifatnya jejaring. Maka cara untuk mengatasinya juga harus secara jejaring. Maka perlu membangun kolaborasi. Kementerian Kominfo tidak bisa sendirian," kata Firman.
Firman menilai bahwa usaha Kementerian Kominfo dalam penanganan hoaks Pemilu 2024 sudah cukup maksimal. Namun, hal tersebut harus terus diiringi dengan upaya untuk memperkuat pemahaman dan kewaspadaan masyarakat terhadap peredaran hoaks.
"Sehingga nantinya akan terbentuk sebuah imunitas di antara mereka. Maka mereka juga tidak mudah menjadi percaya terhadap informasi yang diterima. Mereka akan melakukan re-check, melakukan pembandingan terhadap informasi, sehingga terbentuk sumber perilaku untuk menolak hoaks itu," kata dia.
Baca juga: Dua langkah Kemenkominfo tangani hoaks Pemilu 2024 di ruang digital
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Label:pinjol resmi tanpa bi checking、jam gacor olympus hari ini 2023、result togel
Terkait:shopee pinjam legal atau ilegal、genk680、situs gacor saat ini、hoki89、promo bonus new member、cara daftar slot online pakai dana、server thailand gacor 305、syarat kredit hp di shopee、erek erek perempuan、situs slot emas
bab terbaru:link judi slot online(2024-06-29)
Perbarui waktu:2024-06-29
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Seluruh kebijakan termasuk pajak akan disesuaikan agar sektor (pariwisata) ini kuatNusa Dua, Bali (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengkaji kebijakan kenaikan tarif pajak hiburan termasuk industri spa dari 15 persen menjadi 40 persen dapat direvisi setelah mendapat keluhan dari pelaku pariwisata di Bali.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024
Iya benar (sudah ditangkap)Jakarta (ANTARA) - Polri telah menangkap pemilik akun yang membuat cuitan terkait ancaman akan menembak calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, Sabtu. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan informasi penangkapan tersebut. "Iya benar (sudah ditangkap)," kata Truno di Jakarta. Truno enggan memberikan keterangan lebih lanjut, karena akan disampaikan secara langsung dan lengkap oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho di Humas Polri siang ini. "Nanti lengkapnya disampaikan oleh Kadiv," ucap Truno.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024
Diperbolehkan karena Satpol PP memiliki kewenangan selaku penegak perdaJakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI membolehkan Satpol PP mencopot alat peraga kampanye (APK) yang melanggar aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
《situs slot paling gacor dan terpercaya》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,link alternatif asia 88Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《situs slot paling gacor dan terpercaya》bab terbaru。