slot tergacor terbaru 96Jutaan kata 600604Orang-orang telah membaca serialisasi
《mpo888》
Politik Kemarin, PBNU netral hingga isi pertemuan Jokowi******Jakarta (ANTARA) - Berbagai peristiwa politik telah diwartakan Kantor Berita ANTARA pada Senin (29/1), mulai dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan PBNU tidak terlibat dalam dukung-mendukung pasangan calon Pilpres 2024 hingga Presiden Jokowi bicara politik saat bertemu Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Berikut rangkuman berita seputar politik kemarin untuk kembali Anda simak.
1. Gus Yahya tegaskan PBNU tak terlibat dukung capres di Pemilu 2024
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
"PBNU sudah sejak awal menyatakan bahwa kami tidak terlibat dalam dukung-mendukung, sebagai organisasi, sebagai lembaga tidak terlibat dalam dukung-mendukung," kata Gus Yahya setelah bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Senin (29/1).
Selengkapnya di sini.
2. Presiden Jokowi akui bicara politik dengan Sri Sultan HB X
Presiden Joko Widodo mengakui dirinya membicarakan politik global hingga nasional dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam pertemuan di Keraton Kilen Yogyakarta, Minggu (28/1).
“Ya banyak, berbicara masalah ekonomi global, geopolitik global, termasuk juga ekonomi nasional, politik nasional,“ kata Jokowi secara singkat di sela kunjungan kerja di Magelang, Jawa tengah, Senin (29/1), sebagaimana rekaman suara yang diterima di Jakarta.
Selengkapnya di sini.
3. Istana: Kebijakan cuti menteri pagari atribusi hingga kebijakan publik
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut kebijakan cuti menteri dan kepala daerah selama kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diterbitkan untuk "memagari" atribusi hingga kebijakan publik dari pejabat negara.
"Pejabat-pejabat seperti itu diberikan keleluasaan untuk melakukan kampanye, terlibat dalam kampanye, tapi dalam kampanye mereka ada pagarnya, ada koridornya yaitu cuti," kata Ari Dwipayana yang dijumpai di Gedung Sekretariat Negara (Setneg) Jakarta, Senin (29/1).
Selengkapnya di sini.
4. KPU RI siapkan sanksi terhadap anggota KPU yang terjaring OTT
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Parsadaan Harahap mengatakan pihaknya akan memberikan sanksi terhadap oknum Komisioner KPU Padang Sidempuan (PH) yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Tim Saber Pungli Sumut.
"Kami akan menyiapkan sanksi yang berlaku kepada oknum KPU Padang Sidempuam tersebut," ujar Parsadaan Harahap usai meninjau gudang logistik KPU Medan, di Medan, Senin (29/1).
Selengkapnya di sini.
5. Prabowo tidak rela lihat koruptor terus mencuri uang rakyat
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku tidak rela melihat rakyat Indonesia masih dilanda kesusahan dan enggan melihat koruptor terus mencuri uang rakyat.
Untuk itu, Prabowo menyatakan bahwa dirinya bersama calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka membutuhkan mandat serta dukungan dari rakyat agar bisa memenangi Pilpres 2024.
"Saya tidak rela melihat rakyat saya masih ada yang susah hidupnya. Saya tidak rela koruptor-koruptor itu terus-menerus mencuri uang rakyat. Saya butuh dukungan saudara, saya butuh mandat dari rakyat Indonesia. 14 Februari (2024) berikanlah mandat kepada Prabowo-Gibran," kata Prabowo sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin (29/1).
Selengkapnya di sini.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
Musbes Nahdliyin Nusantara sepakat kembalikan netralitas NU di politik******Bantul (ANTARA) - Musyawarah Besar (Musbes) Nahdliyin Nusantara yang diselenggarakan di Kampung Mataraman Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyepakati untuk bersama mengembalikan netralitas Nahdlatul Ulama (NU) dalam politik yang sebenar benarnya sesuai khittah jamiyah.
Koordinator Mubes Nahdliyin Nusantara Hasan Basri Marwa dalam konferensi pers usai musyawarah di Bantul, Minggu, mengatakan, kesepakatan-kesepakatan dalam upaya mengembalikan netralitas NU dalam politik tersebut dituangkan dalam keputusan bersama yang dibacakan para kiai yang hadir di kegiatan.
"Memohon kepada semua unsur di dalam jamiyah NU, baik Nahdliyin, pengurus NU, dan politisi dari lingkungan NU, agar mentaati Khittah NU dan tidak melakukan pengkhianatan kepada para sesepuh dan para pendiri NU," kata Hasan.
Dia mengatakan, Hari Lahir (Harlah) NU dalam waktu dekat ini hendaknya benar-benar dilaksanakan sesuai amanah AD RT NU sebagai kewajiban pengurus pada setiap periode, sebagai bentuk khidmah Jamiyah NU, bukan menjadi alat mengorganisasi dukungan kepada salah satu pasangan calon dalam kontestasi Pemilu 2024.
"Sehingga Jamiyah membicarakan masalah-masalah penting dan mendasar yang diamanatkan pada pendiri dalam AD RT, seperti kemandirian jamiyah, independensi ulama, diversifikasi generasi muda NU, pembenahan organisasi secara berkelanjutan dan lain-lain," tuturnya.
Baca juga: PBNU tegaskan independensi dan netralitas NU tidak berubah sejak 1926
Baca juga: Said Aqil tegaskan netralitas NU dalam Pilpres
Dia juga mengatakan, kepada pengurus NU di semua tingkatan untuk memberi kesempatan kepada semua calon presiden dan calon wakil presiden yang berkontestasi agar dapat menyampaikan visi misi, dan tidak memihak kepada salah satu pasangan calon sebagai amanah dari Khittah NU.
"Pemihakan kepada salah satu pasangan calon yang dilakukan oleh Jamiyah NU merupakan pelanggaran atas Khittah NU," ujarnya.
Pihaknya juga memohon kepada pengurus NU agar mengembalikan kewibawaan para ulama dan kiai untuk tidak jatuh kepada politik praktis, sehingga para ulama di dalam jamiyah seyogyanya berkhidmah untuk kepentingan bangsa, umat dan Jamiyah untuk jangka panjang.
"Memohon kepada pengurus NU agar tidak terjebak pada politik transaksional yang akan menghancurkan marwah dan nilai nilai keulamaan, dan sebaliknya mengedepankan politik keumatan, kebangsaan dan kerakyatan," ucapnya.
Menurut dia, sesuai dengan prinsip asas politik Ahlussunnah wal Jamaah(Aswaja) karakter kepemimpinan Jamiyah NU adalah kepemimpinan keulamaan yang mengedepankan musyawarah dan mendengarkan poros-poros kyai-kyai di daerah.
Pihaknya memohon kepada semua elemen di dalam Nahdlatul Ulama untuk terbiasa dengan amaliah saling mengingatkan satu sama lain dalam rangka menegakkan kultur keterbukaan dalam perbedaan pendapat dan saling menghargai dengan sesama pengurus dan warga NU.
"Menyerukan kepada seluruh warga NU untuk menyalurkan aspirasi politiknya berdasarkan kebijakan hati nurani dan dilandasi oleh Khittah NU, Qonun Asasi, AD ART dan politik kemaslahatan aswaja an nahdliyah," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024
Perekrutan spesial Ahn Bo******Jakarta (ANTARA) - Jin Yi-soo (diperankan Ahn Bo-hyun) tak perlu masuk akademi polisi atau mengikuti ujian tertentu untuk menjadi polisi. Putra bungsu konglomerat dari Hansoo Group yang digambarkan memiliki sifat kekanak-kanakan itu direkrut secara spesial untuk melayani publik.
Ini terjadi bahkan belum sehari sejak dia menjadi bagian dari tim SWAT yang bertugas menyelamatkan seorang wanita di sebuah pusat perbelanjaan. Aksinya itu hanya bagian dari caranya bersenang-senang sebagai seorang chaebol(konglomerat).
Pemimpin Unit Kejahatan dan Kekerasan di Kepolisian Gangha Lee Kang-hyun (diperankan Park Ji-hyun) yang punya andil besar di sini. Pertemuan perdananya dengan Yi-soo memang diawali salah paham menyebabkan patahnya hidung sang putra konglomerat.
Tetapi kesalahpahaman itu menjadi awal masuknya Yi-soo dalam tim Kang-hyun selain Park Joon-young (diperankan Kang Sang-joon) dan sang maknaealias termuda Choi Kyung-jin. Tim menerima Yi-soo? Tentu saja tidak.
Baca juga: Ahn Bo Hyun dan Jo Bo Ah bergabung dalam drama bertema hukum
Baca juga: Ahn Bo Hyun dan Jo Bo Ah adu akting di "Military Prosecutur Doberman"
Sementara bagi Yi-soo, kejadian ini begitu tiba-tiba namun dia memutuskan menerimanya, karena suatu alasan. Hubungannya dengan sang ayah, Jin Myung-chul (diperankan Jang Hyun-sung) juga diperlihatkan sekilas di dua episode awal. Ada sosok Jin Seung-joo (Kwak Si-yang), kakak laki-laki Yi-soo di antara mereka. Kakak yang tampaknya selalu mendukung adiknya bahkan di saat terpuruk. Tanpa niatan lain?
Kembali pada kisah Yi-soo di kepolisian, perundungan dilakukan Kang-hyun bersama tim untuk membuat Yi-soo mundur.
Dia tertarik untuk mundur? Tidak. Yi-soo selalu punya cara untuk justru membuat kesal tim dan ikut campur menyelesaikan kasus, mengandalkan kecerdasan, koneksi dan uangnya. Dua hal terakhir mungkin tak dimiliki kebanyakan polisi.
Terlepas benar atau tidak menurut hukum, aksi Yi-soo benar-benar membantu Kang-hyun dan timnya, termasuk dalam kasus pencarian lansia.
Pada episode kedua, mereka dihadapkan pada pembunuhan seorang model dari agensi ternama. Seorang kenalan Yi-soo menjadi tersangka dalam kasus ini.
Yi-soo ikut campur secara sukarela karena bertaruh dengan Kang-hyun. Pindah ke bagian administrasi atau mendapat pengakuan, hanya itu pilihannya sehingga menyelesaikan kasus kali ini begitu penting bagi dia. Uang versus kekuatan level inspektur polisi berhadapan. Mana yang akan unggul?
Sisi lain Yi-soo diperlihatkan sekilas selama penyelidikan. Masa lalunya melibatkan mendiang ibundanya dan trauma baru sedikit yang ditampakkan. Tapi ini rasanya belum cukup untuk menjadi alasan yang membuat Yi-soo bertindak kekanak-kanakan. Apa yang dia sembunyikan selama ini?
Baca juga: Ahn Bo Hyun bergabung dengan Kim Go Eun di "Yumi's Cells"
Lalu, siapa sosok antagonisnya? Penonton tanpa membaca sinopsis "Flex x Cop" mungkin sudah bisa menebak siapa sosok ini. Namun, karakternya belum diperlihatkan secara gamblang pada dua episode pertama dan masih terlalu dini menebaknya.
Alih-alih menebak, menikmati selapis demi selapis kisah dari satu episode ke episode dan menyelami masing-masing karakter bukanlah ide buruk. Selain kisah, aksi Ahn Bo-hyun beradegan laga dengan penampilan perlente, walau ceroboh bisa menjadi hiburan tersendiri.
Dia dalam konferensi pers beberapa waktu lalu mengatakan sempat kehilangan sekitar delapan kilogram dalam proyek drama sebelumnya dan walau menurutnya tampilan itu banyak disukai penggemar, dia berusaha memiliki bentuk badan yang ramping. Dia berolahraga untuk kembali mendapatkan bentuk badan ramping, dengan rambut bergaya yang menurut orang-orang tampak arogan.
Tokoh Jin Yi-soo digambarkan sebagai sosok yang cerdas dan memiliki berbagai keterampilan fisik. Dalam drama "Flex x Cop", Ahn Bo-hyun diharuskan terlibat dalam adegan laga dan dia melakukannya sendiri tanpa pemeran pengganti.
Sementara itu, bagi Park Ji-hyun, ini menjadi kali pertamanya memerankan sebagai tokoh utama. Di sini, dia harus terlibat dalam adegan laga dan untuk keperluan itu, dia banyak berlatih dan menghadiri kelas di akademi laga.
Park Ji-hyun juga menambah berat badannya sekitar tujuh kilogram dan minim riasan demi memerankan tokoh polisi wanita dalam drama yang disutradarai Kim Jae-hong dan ditulis Kim Ba-da itu.
Episode 1 dan 2 serial drama Korea Selatan terbaru "Flex x Cop" yang dibintangi aktor Ahn Bo-hyun dan Park Ji-hyun ini sudah tayang di Disney+ Hotstar pada (26/1) dan Sabtu (27/1).
View this post on Instagram
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
Label:erek erek41、jakarta 4d paito、prediksi togel web
Terkait:main slot 303 slot、situs web slot paling gacor、ratu89 demo、link slot bonus new member 100、situs slot pasti gacor、tafsir mimpi 3d abjad lengkap、zona paito sydney angkanet、agenasia88、bonus4d、situs gacor hari ini
bab terbaru:slot online baru(2024-07-04)
Perbarui waktu:2024-07-04
《mpo888》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,pinjaman kta cepat cair tanpa bi checkingHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《mpo888》bab terbaru。