tampilan kredivo 752Jutaan kata 145087Orang-orang telah membaca serialisasi
《game online 77》
UIN Walisongo Teken MoU dengan Pukyong National University Busan******
BUSAN–Dalam rangka menjadi World Class University, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menjalin kerja sama bidang internasional dengan berbagai universitas di berbagai negara. Salah satunya dengan Pukyong National University (PKNU) dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Walisongo dengan PKNU dilaksanakan di Daeyong Campus, Busan, Korea Selatan, pada Senin (11/12/2023). MoU ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia Prof. Dr. Nizar Ali yang juga merupakan Plt. Rektor UIN Walisongo dan President of Pukyong National University yaitu Dr. Young-Soo Jang.
Promosi Kupedes BRI Tumbuh 57,5 Persen, Pelaku Usaha Mikro Terus Berkembang
Turut hadir pula Dr. Hyun-Woo Kim selaku Kepala Bagian internasional, Dr. Byung Soo Chun Direktur Pusat Analisis Pangan PKNU.
Perwakilan dari UIN Walisongo selain Nizar Ali ada Teguh Sarwono selaku Kepala Biro Bagian Administrasi, Prof. Dr. Abu Hapsin dari Fakultas Syariah dan Hukum serta Dr. Nadiatus Salama Kepala Bagian International Office UIN Walisongo.
Sedangkan perwakilan dari Kementerian Agama yakni Dr. Ahmad Bahiej selaku Kepala Biro Bidang Hukum dan Kerjasama International dan Dr. Fertiana Santy Bagian Analisis Politik dan Kebijakan Kementerian Agama.
Kerja sama yang dijalin antara UIN Walisongo dan Pukyong National University meliputi pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian kolaboratif dan pertemuan akademik bersama, pertukaran informasi, publikasi dan bahan untuk keperluan akademik, saling mengunjungi dan aktivitas apa pun yang relevan termasuk dalam bidang penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kegiatan dilanjutkan di hari berikutnya, Rabu (13/12/2023) dengan kunjungan ke Busan Al Fatah Masjid yang didirikan pada tahun 1980. Kegiatan ini bertujuan mengetahui kehidupan minoritas muslim Korea yang ada di Busan.
Komitmen UIN Walisongo menuju World Class University sebelumnya dilakukan dengan menjalin kerja sama dalam Tridharma Perguruan Tinggi, penguatan Kajian Religius Tourism dengan Uzbekitan, pelaksanaan KKN Internasional di Malaysia dan Vietnam serta penelitian kolaboratif dengan berbagai negara.
Peserta Program BIPA UMS Belajar Memainkan Gamelan di Bayat Klaten******
SOLO–Peserta Program Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) Indo-Austay Adult Immersion dikenalkan dan diajak belajar secara langsung alat musik tradisional Jawa gamelan pada hari pertama kegiatan Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia di Paguyuban Sekar Melati, Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.
Program BIPA dikoordinasi oleh Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan (LBIPU) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Promosi Digitalisasi BRI Tingkatkan Inklusi Keuangan, Mudahkan Puluhan Juta Warga
Direktur BIPA, Dwi Haryanti, menyampaikan alasan membawa peserta Program BIPA ke Kecamatan Bayat, Klaten, untuk kali keempat.
“Kami sudah empat kali membawa peserta BIPA ke kecamatan Bayat, Klaten, karena di sini masih lumayan komplet budaya Jawanya,” ungkap Dwi, dikutip Sabtu (13/1/2024).
Program Indo-Austay Adult Imersion adalah program yang diselenggarakan oleh Indonesian Australian Association of Victoria. Program ini bertujuan memberi kesempatan kepada peserta belajar bahasa dan budaya Indonesia yang bekerja sama dengan LBIPU UMS.
Sementara itu, Direktur Indo-Austay, Russel Ogden, mengungkapkan ketertarikannya untuk mengulik budaya Jawa karena menurutnya budaya Jawa merupakan salah satu budaya yang unik di antara seluruh budaya yang ada di dunia.
“Menurut saya menjaga budaya adalah hal yang paling penting, dan orang sini [Bayat] merupakan salah satu orang yang menjaga budaya mereka [Indonesia],” lanjutnya.
Kegiatan tersebut diikui tiga dari enam peserta Program BIPA. Saat pertama memasuki ruangan, ketiga peserta itu langsung disambut dengan iringan alat musik tradisional Jawa gamelan yang mengalunkan gending berjudul Gugur Gunung, ciptaan Ki Nartosabdo.
Setelah itu mereka dikenalkan berbagai macam nama alat musik tradisional Jawa yaitu gamelan oleh Ketua Paguyuban, Sarjito. Kemudian, ketiga peserta dari Australia itu diberi kesempatan mencoba alat musik tradisional gamelan secara langsung.
Setelah mencoba alat musik yang bernama gender, salah satu peserta Program BIPA, Heather Neldrum, mengungkapkan rasa senang mengikuti kegiatan itu. Dia yang juga merupakan guru kesenian di negaranya mengaku sangat menikmati alunan musik gamelan.
“Harus punya ini di Australia,” ungkapnya.
Label:buku mimpi 25、ratuslot303、cukong88
Terkait:situs gacor saat ini、rtp receh88、erek2 59、mentari89、sob77 slot、percaya4d、situs slot gacor mudah jp、apk judi slot online resmi、agen188、dewahoki303
bab terbaru:slot gacor 24 jam(2024-06-11)
Perbarui waktu:2024-06-11
《game online 77》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,website resmi pragmaticHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《game online 77》bab terbaru。