erek erek 1001 327Jutaan kata 541687Orang-orang telah membaca serialisasi
《bandar darat 303》
Neraca Dagang RI Surplus 29 Bulan Berturut******Jakarta, CNN Indonesia--
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdaganganIndonesia kembali surplus sebesar US,99 miliar secara bulanan pada September 2022. Dengan perkembangan ini, neraca dagang RI surplus 29 berturut-turut.
"Jadi pada September 2022 ini neraca perdagangan barang masih mencatatkan surplus sebesar US,99 miliar. Jadi neraca dagang Indonesia sampai September 2022 ini membukukan surplus selama 29 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," papar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto dalam konferensi pers, Senin (17/10).
Menurutnya, surplus neraca perdagangan terjadi karena nilai ekspor mencapai US,80 miliar atau turun 10,99 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat US,86 miliar. Sementara nilai impor hanya US,81 miliar atau turun 10,58 persen dibanding Agustus 2022 sebesar US,15 miliar.
Berdasarkan sektor, ekspor migas turun 21,44 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 8,65 persen, industri pengolahan turun 14,24 persen, serta pertambangan naik 2,61 persen.
Berdasarkan kode HS dua digit, peningkatan ekspor tertinggi terjadi pada komoditas bijih logam, terak, dan abu; kendaraan dan bagiannya; gula dan kembang gula; buah-buahan; serta pulp dari kayu.
Di sisi lain, ekspor beberapa komoditas turun, seperti lemak dan minyak hewan/nabati; pakaian dan aksesorisnya/rajutan; besi dan baja; mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya; bahan bakar mineral.
[Gambas:Video CNN]
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas meningkat ke Bangladesh, Filipina, Bulgaria, Jerman, dan Yunani. Namun, ekspor terlihat turun ke lima negara, yakni India, Amerika Serikat, Malaysia, Belanda, dan Pakistan.
"Penurunan ekspor terbesar nonmigas terbesar ke India sebesar US2,1 juta secara bulanan ini utamanya adalah komoditas lemak dan minyak hewan nabati, kemudian bahan bakar mineral, serta bahan kimia an organik" ujar Setianto.
Sementara, pangsa ekspor nonmigas Indonesia masih didominasi ke China senilai US,16 miliar. Lalu, ekspor ke Amerika Serikat (AS) sebesar US,11 miliar, dan Jepang US,10 miliar.
Secara total (Januari-September 2022), nilai ekspor mencapai US9,35 miliar. Nilai ini tumbuh 33,49 persen dari periode yang sama tahun lalu, yakni US4,32 miliar.
Lihat Juga :Mengintip Uang Pensiun Anies Usai Tanggalkan Jabatan Gubernur DKI |
Impor September (month to month/mtm) ditopang oleh migas yang tercatat US,43 miliar atau turun 7,44 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar US,7 miliar. Penurunan ini ditopang oleh impor komoditas minyak yang turun sebesar 6,78 persen atau volume turun 1,33 persen, gas turun 36,06 persen dan volume turun 32,82 persen.
Senada, impor non migas juga turun 11,21 persen dari US,45 miliar menjadi US,38 miliar. Penurunan ini ditopang oleh impor komoditas besi dan baja (HS 72) yang turun sebesar 25,57 persen, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) yang turun 11,45 persen, komoditas mesin mekanis dan bagiannya (HS 84) turun 6,65 persen.
Sedangkan, dibandingkan September 2021 (year on year/yoy), kinerja impor naik 22,01 persen dari US,23 miliar. Impor non migas naik 14,02 persen dari US,37 miliar menjadi US,38 miliar dan impor migas naik 83,53 persen dari US,87 miliar menjadi US,43 miliar.
Berdasarkan penggunaan barang (mtm), semua jenis barang mengalami penurunan impor. Impor konsumsi turun 14,13 persen, bahan baku atau penolong turun 11,07 persen, dan barang modal turun 6,39 persen.
Lihat Juga :Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp6.148 T per Agustus 2022 |
Berdasarkan kode HS dua digit, peningkatan impor tertinggi berasal dari komoditas logam mulia dan perhiasan; kapal, perahu, dan struktur terapung; biji dan buah mengandung minyak; ampas dan sisa industri makanan; serta bijih logam, terak, dan abu.
Sementara, komoditas impor yang mengalami penurunan tertinggi adalah, besi dan baja; mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya; mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya; plastik dan barang dari plastik; bahan kimia organik.
Berdasarkan negara asal, impor meningkat dari Brasil, Hungaria, Bulgaria, Singapura, Italia. Namun, impor dari lima negara lainnya tampak turun signifikan, yakni China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Afrika Selatan.
Lihat Juga :Ancaman Resesi Ekonomi Dunia Jungkalkan Rupiah ke Rp15.470 |
Pangsa impor Indonesia utamanya didominasi oleh China mencapai US,69 miliar atau setara 34,74 persen dari total impor Indonesia. Kemudian, diikuti oleh Jepang US,30 miliar dan Thailand US0 juta.
Secara total (Januari-September), nilai impor mencapai US9,49 miliar. Nilainya tumbuh 28,93 persen dari periode yang sama tahun lalu, yakni US9,22 miliar.
(ldy/agt)Inflasi China 2,8 Persen per September Gara******Jakarta, CNN Indonesia--
China mencatat inflasi2,8 persen (yoy) pada September 2022. Angka tersebut lebih tinggi dari laju Agustus, 2,5 persen.
Dilansir dari Reuters, Jumat (14/10), Biro Statistik Nasional (NBS) mencatat indeks harga konsumen (CPI) naik lantaran lonjakan harga pangan sebesar 8,8 persen, atau di atas bulan sebelumnya yang hanya 6,1 persen.
Harga daging babi melonjak 36 persen atau meningkat dari bulan sebelumnya, 22,4 persen. Harga sayuran melonjak 12,1 persen dari kenaikan 6 persen sebelumnya.
Secara bulanan, CPI tumbuh 0,3 persen setelah jatuh 0,1 persen pada Agustus.
Sementara itu, indeks harga produsen (PPI) tumbuh pada laju paling lambat sejak Januari 2021, naik 0,9 persen (yoy) dari pertumbuhan 2,3 persen sebulan sebelumnya.
Analis memperkirakan inflasi produsen melandai karena harga minyak yang lebih rendah. Survei pabrik juga menunjukkan perusahaan memberikan beberapa diskon kepada pelanggan untuk meningkatkan penjualan yang lesu.
Lihat Juga :Beban Berat Milenial Ditekan Lonjakan Biaya Hidup |
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu hampir tidak tumbuh pada kuartal II lalu. Konsultan Nomura mencatat pada 10 Oktober, 36 kota yang merupakan 13,9 persen dari populasi China dan mewakili 19,7 persen dari PDB, menerapkan berbagai tingkat penguncian atau semacam tindakan kontrol berbasis distrik.
Dengan pembatasan pandemi yang ketat, ekonom memperkirakan regulator akan meluncurkan lebih banyak pelonggaran moneter dan fiskal untuk mendukung pemulihan, meskipun mereka akan berhati-hati di tengah kekhawatiran pelarian modal.
Selasa lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 dan 2023 untuk China masing-masing menjadi 3,2 persen dan 4,4 persen.
[Gambas:Video CNN]
Nasib Kripto Abu******Jakarta, CNN Indonesia--
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan masa depanaset kripto masih abu-abu alias belum jelas. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian global yang juga masih penuh risiko.
Menurutnya, perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan krisis hingga inflasi tinggi di berbagai negara menjadi penyebab harga kripto turun. Sebab, inflasi tinggi seperti di Amerika Serikat (AS) membuat The Federal Reserves menaikkan suku bunga dan mendorong penguatan dolar AS.
"Ini membuat semua investasi beralih ke dolar, dari situlah terjadi fluktuasi luar biasa di aset kripto dibandingkan valas dan saham. Jadi kalau dibilang nasib ke depan kripto masih abu-abu atau tidak jelas," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (12/10).
"Jadi ini menambah awan gelap nasib aset kripto di tahun depan. Apakah mau naik atau tidak, tetapi kalau dilihat kecondongannya ada kemungkinan kalau dolarnya tetap menguat, aset kripto akan jatuh," imbuhnya.
Salah satu aset kripto yang dinilai masih sulit untuk bangkit adalah bitcoin. Pada Oktober ini diprediksi hanya akan ada di rentang US ribu - US ribu.
Untuk mencapai titik tertinggi pada bulan-bulan sebelumnya yakni di US ribu diprediksi masih sangat jauh. Apalagi, pada November nanti The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.
Lihat Juga :IMF: 31 Negara Bakal Masuk Jurang Resesi |
"Bitcoin sendiri kemungkinan masih fluktuatif, rangemasih di bawah US ribu. Artinya, untuk mencapai level-level tertinggi masih sangat-sangat gelap sekali. Biasanya kalau mendekati level-level akhir Oktober-November kemungkinan besar di US ribu-US ribu," jelasnya.
Sementara, Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan mengatakan meski aset kripto saat ini dalam masa keterpurukan karena gejolak ekonomi, namun masih diminati oleh masyarakat. Hal ini tercermin dari kenaikan jumlah investor kripto yang cukup signifikan.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat total investor kripto sampai akhir Agustus 2022 sudah mencapai 16,1 juta investor, naik 43,75 persen dibandingkan posisi pada akhir 2021 lalu sebanyak 11,2 juta investor.
Lihat Juga :Buruh: Para Menteri Jangan Jadi Provokator 'Siap-Siap Resesi' |
"Meskipun pada 2022 ini market kripto sedang masuk fase winter,nyatanya peminat investasi kripto masih banyak yang mana dibuktikan dengan penambahan jumlah investor kripto," kata Oscar dikutip dari Antara.
Menurutnya, justru masa keterpurukan aset kripto ini menjadi kesempatan bagi investor baik baru maupun lama untuk mengumpulkan portofolio asetnya dengan harga miring yang kemudian bisa dijual kembali saat harganya naik pada 2-3 tahun mendatang.
Oscar memperkirakan jumlah investor kripto bahkan bisa tembus menjadi 20 juta orang pada 2023 mendatang.
[Gambas:Video CNN]
Label:pasti menang 123、foto wallpaper kakek zeus、81 togel
Terkait:victory8et、topstar999、mendapatkan uang 100 juta dalam sehari、cerah88、slot yang gacor saat ini、terus slot、boneka88、maccau、akun resmi judi slot、link terbaru slot gacor
bab terbaru:slot gacor malam ini 2023(2024-07-08)
Perbarui waktu:2024-07-08
《bandar darat 303》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,slot online lengkapHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《bandar darat 303》bab terbaru。