slot5000 demo 130Jutaan kata 782798Orang-orang telah membaca serialisasi
《mendapatkan uang banyak》
WhatsApp uji coba format teks baru untuk Android dan iOS******Jakarta (ANTARA) - Aplikasi pesan instan, WhatsApp, tengah melakukan uji coba format teks baru untuk layanan pesannya yang akan tersedia di Android dan juga iOS.
Format baru ini akan menambah deretan bentuk teks untuk membuat perpesanan semakin tertata, menambah variasi selain menampilkan kemampuan yang sebelumnya sudah ada seperti teks lebih tebal (bold), teks miring (italic), maupun teks yang dicoret (strikethrough).
Dalam laporan Gizchina, Sabtu (13/1) waktu setempat, saat ini format tersebut baru bisa dicoba di aplikasi beta terbaru, ada pun format teks terbaru yang sedang diuji coba pengguna salah satunya ialah simbol ">" yang pada saat digunakan dapat membuat pesan tersorot secara khusus.
Baca juga: WhatsApp tambah fungsi kode rahasia dalam fitur "Chat Lock"
Selain itu, format lainnya yang dikenalkan apabila pengguna menggunakan simbol "_" atau "*" pengguna bisa membuat pesan dalam bentuk daftar poin sehingga lebih mudah untuk menyusun teks yang bentuknya berupa daftar.
Bagi pengguna yang menginginkan pesan yang tersusun lebih apik, format tersebut dapat menghadirkan tampilan yang lebih menyenangkan dipandang mata saat dikirim.
Saat ini, opsi format teks itu hanya dapat diakses oleh pengguna Android dengan aplikasi WhatsApp beta versi 2.24.2.9. Sedangkan pengguna iOS dapat menjelajahi fitur tersebut dengan versi 23.21.1.75.
Fase pengujian saat ini bertujuan untuk mengumpulkan respon dari pengguna, memastikan pengalaman yang mulus dan bebas bugsebelum opsi format teks baru itu tersedia untuk pengguna yang lebih luas.
Baca juga: WhatsApp kini hadirkan fitur "Sticker Maker" untuk pengguna iPhone
Baca juga: Tampilan Status WhatsApp segera diperbarui
Baca juga: WhatsApp rilis fitur "Pin Message" mungkinkan pengguna sematkan pesan
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
Polisi selidiki sindikat pencuri motor pakai atribut ojol di Kemayoran******
Semalam kami sudah ke sana untuk olah TKPJakarta (ANTARA) - Polsek Kemayoran menyelidiki sindikat pencuri motor yang beraksi dengan mengenakan jaket atau atribut ojek "online" (ojol) di Rusun Dakota, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024
Wanita dengan autoimun lebih rentan alami depresi selama kehamilan******Jakarta (ANTARA) - Wanita dengan penyakit autoimun lebih mungkin menderita depresi selama kehamilan dan setelah melahirkan, demikian temuan para peneliti. Beberapa penyakit autoimun yang umum termasuk intoleransi gluten, rheumatoid arthritis, diabetes tipe 1, dan multiple sclerosis. Para peneliti di Karolinska Institutet, Swedia, seperti ditulis laman Hindustan Times, Selasa (9/1), menemukan hubungan yang paling kuat dengan multiple sclerosis, sebuah penyakit neurologis. Hal ini juga paling kuat terjadi pada wanita yang tidak memiliki diagnosis psikiatrik sebelumnya Mereka juga mengamati hubungan sebaliknya di mana wanita dengan riwayat depresi terkait kehamilan dan persalinan, atau depresi perinatal, mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru mulai menyerang jaringan sehat.
Baca juga: Stres berkontribusi pada kekambuhan Multipel Sklerosis Namun, sebagai penelitian observasional, para peneliti tidak dapat menarik hubungan sebab akibat. Temuan mereka telah dipublikasikan di jurnal "Molecular Psychiatry". "Studi kami menunjukkan bahwa ada mekanisme imunologi di balik depresi perinatal dan penyakit autoimun harus dilihat sebagai faktor risiko untuk jenis depresi ini," kata penulis pertama studi tersebut, Emma Bränn, seorang peneliti di Institut Kedokteran Lingkungan Karolinska Institutet. Untuk penelitian ini, para peneliti menggunakan data Catatan Kelahiran Medis Swedia untuk mengidentifikasi wanita yang pernah melahirkan di Swedia antara tahun 2001 dan 2013. Dari lebih dari 800.000 (8 lakh) wanita dan 1,3 juta (13 lakh) kehamilan yang dilibatkan dalam penelitian ini, tim menemukan bahwa lebih dari 55.000 orang telah didiagnosis menderita depresi selama kehamilan mereka atau dalam waktu satu tahun setelah melahirkan.
Baca juga: Pentingnya hindari makanan dengan kandungan gluten bagi ODAI Para peneliti mengatakan hasil penelitian ini mengungkapkan “hubungan dua arah” antara depresi perinatal dan penyakit autoimun, dengan risiko sebesar 30 persen pada kedua arah. “Hubungan dua arah lebih jelas terjadi pada wanita tanpa penyakit penyerta psikiatrik dan paling kuat pada multiple sclerosis,” tulis para peneliti. Mereka menemukan bahwa risiko yang terkait dengan multiple sclerosis adalah dua kali lipat di kedua arah. “Depresi selama periode sensitif ini (kehamilan) dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi ibu dan bayinya,” kata Bränn. “Kami berharap hasil penelitian kami akan membantu para pengambil keputusan untuk mengarahkan pendanaan untuk layanan kesehatan ibu sehingga lebih banyak perempuan bisa mendapatkan bantuan dan dukungan pada waktunya,” katanya.
Baca juga: Penyakit autoimun tak mungkin dicegah tapi ada cara kurangi risiko
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Label:pencairan pinjaman tunai kredivo、pinjam now ilegal、angkanet paito hk 6d
Terkait:wajik777、kumpulan situs slot terbaru、slot 123、arena188、rajaslot666、303vip、cara mendapatkan voucher gratis ongkir shopee 0 rupiah、cara menang rezeki nomplok higgs domino、slot gacor gampang menang hari ini、cara dapat uang di dana gratis
bab terbaru:bos01 slot(2024-07-05)
Perbarui waktu:2024-07-05
《mendapatkan uang banyak》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,jitujpHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《mendapatkan uang banyak》bab terbaru。