situs gacor subuh hari ini 198Jutaan kata 477209Orang-orang telah membaca serialisasi
《checkout gagal u02》
Polisi bagikan 350 kantong beras bagi warga di Taman Sari******Jakarta (ANTARA) - Polisi membagikan 350 kantong yang masing-masing berisi beras seberat lima kilogram (kg) kepada warga di permukiman padat di kawasan Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat, pada Jumat.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Polisi M Syahduddi mengatakan bahwa selain menjadi rangkaian kegiatan pendingin usai Pemilu 2024, pembagian beras tersebut juga merupakan upaya menjaga kestabilan pangan.
"Juga sebagai wujud nyata dari upaya menjaga stabilitas pangan lokal," kata Syahduddi pada Jumat.
Kapolsek Metro Taman Sari Kompol Adhi Wananda menyampaikan bahwa ratusan kantong berisi beras tersebut dibagikan kepada warga yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian sosial.
"Kegiatan ini tidak hanya sekadar memberi bantuan materi, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial," kata Adhi.
Baca juga: Polres Metro Jakbar salurkan bantuan 1.000 paket sembako untuk warga
Baca juga: Polres Metro Jakarta Barat sebarkan 10.000 paket sembako
Ia menyebutkan pembagian bahan pangan, seperti beras akan dilakukan secara berkelanjutan. "Aksi ini tidak hanya menjadi momentum sekali saja, tetapi menjadi langkah awal dari serangkaian yang berkelanjutan," kata dia.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Barat membuka pasar sembako murah untuk membantu pemerintah setempat menstabilkan harga sembako pada Rabu (28/2).
Di pasar murah tersebut, sebanyak 2.000 paket sembako yang setiap paketnya terdiri dari beras, minyak goreng dan lainnya dijual dengan harga murah.
"Dengan adanya kegiatan ini, kita berupaya menstabilkan harga sembako dan ikut membantu program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengendalikan inflasi," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Polisi M Syahduddi saat ditemui pada sela-sela pasar murah tersebut.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024
Sepak Terjang ITRI Taiwan, Mengubah Wajah Industri Lewat Inovasi******Jakarta, CNN Indonesia--
Riset dan pengembangan memegang peranan penting di balik kesuksesan Taiwanmembangun industri, khususnya semikonduktor.
Salah satu lembaga yang berperan adalah Industrial Technology Research Institute (ITRI) Taiwan. Lembaga yang berdiri sejak 1973 ini menjadi jembatan penghubung antara pemerintah, industri, hingga akademisi.
ITRI memiliki peran penting saat Taiwan berupaya beralih dari perekonomian padat karya menjadi industri yang berbasis teknologi.
"Tahun ini, (ITRI) ulang tahun yang ke-50. Sejak awal, misi kami adalah membantu industri Taiwan untuk mendapatkan bantuan dalam arena persaingan internasional," ujar Senior Vice President (ITRI) Stephen Su dalam program Asia Forward yang tayang pada, Kamis (18/1) lalu.
Su menerangkan lembaga risetnya mempekerjakan lebih dari 6.000 orang dan dibiayai oleh pemerintah serta dunia usaha. Dengan anggaran tahunan sekitar 20 miliar dolar Taiwan (sekitar Rp9,9 triliun per tahun), riset lembaganya diarahkan untuk menjawab kebutuhan industri dan menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik.
"Kami tidak menciptakan semua teknologi ini untuk menghasilkan uang. Jadi bagaimana kalau kita bisa membuat hidup kita lebih baik dan membuat masa depan kita lebih baik," terangnya.
ITRI membuat penelitian jangan pendek, menengah dan panjang. Para penelitinya disebar ke berbagai belahan dunia sebelum akhirnya melakukan transfer keilmuan dan menciptakan nilai tambah.
Lihat Juga :ASIA FORWARDMenlu Joseph Wu: Taiwan Siap Mempertahankan Diri |
"Kami pergi ke luar negeri untuk belajar dari pengalaman, dan kemudian dari kelompok orang tersebut," jelasnya.
Per September 2023, ITRI sudah menghasilkan 32.268 hak paten, memberikan layanan industri sebanyak 17.464 dan melakukan transfer teknologi 512 kali per tahun. Pada periode yang sama, perusahaan juga memiliki 163 startup dan lini usaha baru.
Dalam berinovasi, pihaknya memperhatikan titik keseimbangan antara manfaat dengan risikonya. Jangan sampai satu inovasi menguntungkan perusahaan saja tetapi tidak baik bagi kehidupan masyarakat.
Misalnya, teknologi kecerdasan buatan. Di satu sisi membantu kehidupan manusia tetapi juga ada kekhawatiran dapat memangkas lapangan kerja.
SVP Industrial Technology Research Institute (ITRI) Taiwan Stephen Su menerangkan perjalanan panjang ITRI dalam mendukung pengembangan teknologi di Taiwan. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta) |
"Artinya, semua teknologi ini dapat menggantikan manusia, tetapi satu nilai yang konstan adalah bahwa kita manusia masih perlu hidup," jelasnya.
Su menyadari untuk mengembangkan inovasi teknologi diperlukan talenta-talenta mumpuni. Pada industri semi konduktor, misalnya, ITRI menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan di Amerika Serikat, Jepang, dan sejumlah negara di Eropa. Hal itu membawa Taiwan masuk ke dalam rantai pasok industri global.
"Kami sebut ini bukan lagi dibuat di Taiwan tetapi dibuat oleh Taiwan. Ada perusahaan Taiwan dan negara lain di Eropa, Amerika dan Jepang. Nah, ketika perusahaan hulu dan hilir bekerja sama, kegilaan Taiwan sebenarnya ada di luar negeri, tetapi kami juga punya nilai-nilai kami sendiri," ujarnya.
Setelah sukses membawa Taiwan menjadi raja semikonduktor dunia, ITRI terus berinovasi. "Diharapkan Taiwan tidak hanya memiliki semikonduktor, kami juga bisa beralih dari konduktor sampai ke penerapannya," ujarnya.
Dipandu oleh Peta Jalan dan Strategi Teknologi 2035, riset dan pengembangan teknologi ITRI berfokus untuk mendukung terciptanya kehidupan pintar, kesehatan berkualitas, keberlanjutan lingkungan, hingga masyarakat yang memiliki ketahanan.
Dalam mewujudkan itu, ITRI terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Indonesia yang sedang membangun kota pintar di IKN Nusantara.
Saksikan wawancara lengkap CNN Indonesia dengan SVP ITRI Stephen Su dalam program Asia Forward bersama Maggie Calista dalam tayangan berikut:
[Gambas:Youtube]
BRIN: Optimalkan pangan lokal guna atasi krisis pangan akibat iklim******
Kita bisa beranjak dari pertanian beras ke pertanian pangan lokal, yang itu tentunya sangat potensial untuk dikembangkanJakarta (ANTARA) - BRIN menyebutkan optimalisasi pangan lokal dapat mengatasi krisis pangan akibat perubahan iklim yang telah berdampak terhadap kegiatan-kegiatan pertanian di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Label:cipit77、welcome bonus 100 di depan、luxuri333
Terkait:situs slot 2023、tidak bayar pinjaman online、pengajuan pinjaman bri online、warganet88、jago 33 slot、slot terbaru terpercaya、situs qq terpercaya、id gacor、slot daftar、login slot gacor
bab terbaru:cara pinjam uang kur bri online(2024-07-03)
Perbarui waktu:2024-07-03
《checkout gagal u02》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,gacor57Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《checkout gagal u02》bab terbaru。