roma77 rtp 318Jutaan kata 332627Orang-orang telah membaca serialisasi
《erek erek naga》
Bos LaLiga ingin Greenwood terus bermain di Spanyol******Jakarta (ANTARA) - Presiden LaLiga Javier Tebas menginginkan penyerang Manchester United yang sedang dipinjamkan kepada Getafe, Mason Greenwood, terus bermain di Spanyol setelah masa pinjam satu musimnya di Getafe berakhir.
Pemain depan berusia 22 tahun itu bergabung dengan Getafe pada September setelah mantan penyerang Inggris itu meninggalkan klub lamanya menyusul penyelidikan kriminal atas dugaan percobaan pemerkosaan.
Tuduhan terhadap Greenwood sudah dicabut, tapi dia tetap meninggalkan United setelah penyelidikan internal.
“Dia tampil sangat baik sebagai pemain dan saya berharap dia terus bermain dalam sepak bola Spanyol,” kata Tebas kepada wartawan di London seperti dikutip laman ESPN pada Jumat.
Baca juga: Getafe akhiri rentetan laga tanpa kemenangan saat hantam Granada 2-0
Tebas menyebutkan pilihan Greenwood untuk terus bermain di Liga Spanyol akan bagus bagi liga ini.
Greenwood yang telah mencetak lima gol dan lima assist dari 25 kali tampil bersama Getafe sejauh ini, masih terikat kontrak dengan United hingga Juni 2025.
Pemilik baru saham minoritas United, Sir Jim Ratcliffe, berhati-hati untuk memutuskan masa depan Greenwood, apakah tetap bersama United atau dilego akhir musim ini.
Tebas sendiri mengaku tak mau menghakimi Greenwood karena pemain ini memang belum diputuskan oleh pengadilan.
“Anda harus menghormati proses hukum,” kata Tebas. "Dia tidak dihukum (dinyatakan bersalah) di sini (Spanyol, jadi saya tidak peduli."
Baca juga: Real Madrid kembali puncaki klasemen setelah kalahkan Getafe 2-0
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Bos XL Axiata Masuk Daftar Wanita 50 Over 50 versi Forbes Asia 2024******Jakarta, CNN Indonesia--
Majalah bisnisForbesmerilis daftar perempuan50 Over 50Asia 2024. Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk Dian Siswarini masuk dalam daftar tersebut.
Ada perempuan Indonesia lain juga yang masuk jajaran 50 Over 50, yaitu aktris Christine Hakim, dan perancang busana Josephine Komara.
Forbes 50 Over 50 berisi 50 perempuan yang paling berpengaruh. Mereka dipilih karena telah memiliki pengaruh di bidang hiburan, fesyen, farmasi, keuangan, dan melakukannya pada usia 54, 68, dan bahkan 112 tahun.
Ia memulai kariernya di perusahaan tersebut sebagai perancang jaringan radio pada 1996. Dian bahkan terkadang harus memanjat menara seluler untuk melakukan pekerjaannya.
Ia kemudian mendobrak stereotip tentang perempuan di bidang science, technology, engineering and math (STEM), dengan menjadi presiden direktur XL Axiata pada 2015.
Dian menjadi salah satu eksekutif perempuan pertama di industri teknologi Indonesia.
"Dian memimpin kemitraan penting bagi perusahaan, termasuk mengakuisisi PT Link Net di Indonesia dan melakukan usaha patungan dengan Princeton Digital Group di Singapura," bunyi keterangan tersebut.
Sementara itu, Christine Hakim dinilai berpengaruh berkat proyek filmnya yang semakin menggaungkan namanya ke kancah dunia, seperti Eat Pray Love (2010), Perempuan Tanah Jahanam (2019), dan serial The Last of Us (2023).
"Dikenal sebagai Grand Dame sinema Indonesia, (Christine) Hakim merayakan 50 tahun dunia film pada 2023, dihiasi dengan sembilan Piala Citra dan Festival Film Indonesia (FFI) Lifetime Award pada 2016," bunyi keterangan tersebut.
Sementara itu, Josephine Komara selaku founder dan designer BINHouse dalam Listee Spotlight dikenal sebagai desainer yang memadukan motif batik dengan sutera tenunan tangan.
Ia membuka toko BINHouse pertama kali pada 1986 di Jakarta dan saat ini telah memiliki gerai di Bali, Jepang, Singapura, Belanda, serta reseller global lainnya.
Wanita lainnya dari berbagai negara yang juga masuk daftar 50 over 50: Asia 2024 di antaranya Gubernur Reserve Bank of Australia Michele Bullock, Cofounder SANAA Jepang Kazuyo Sejima, Menteri Keuangan dan Perusahaan India Nirmala Sitharaman, dan Direktur Eksekutif Sekretariat APEC Malaysia Rebecca Fatima Sta Maria.
[Gambas:Video CNN]
(fby/pta)
Orang tua perlu tahu hal ini sebelum menyekolahkan anak di pesantren******Jakarta (ANTARA) - Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., menekankan orang tua wajib mendidik anak sebelum memutuskan untuk menyekolahkan mereka ke asrama, contohnya ke pondok pesantren.
“Yang paling penting adalah edukasi, bagaimana orang tua mendidik anak-anaknya. Juga kembali lagi pada tujuan menyekolahkan di pesantren itu apa?” kata Novi melalui sambungan telepon kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Novi mengatakan, para orang tua wajib membekali anak-anaknya dengan pendidikan dan akhlak yang baik. Anak-anak perlu dididik untuk memiliki empati dan sikap menghargai orang lain sehingga dapat menempatkan diri di lingkungan manapun.
Baca juga: Cegah perundungan orang tua diminta awasi dan perhatikan perilaku anak
Ketika menyekolahkan anak ke asrama atau pondok pesantren, orang tua perlu memahami bahwa interaksi secara langsung dengan anak akan berkurang. Oleh karena itu, meski tidak bisa bertemu langsung setiap saat, orang tua perlu membangun pola komunikasi yang terbuka dan intens untuk mengetahui keadaan anak serta memastikan berada dalam kondisi yang sehat fisik maupun mental.
Dia melihat tidak sedikit orang tua merasa kewalahan mendidik anak sehingga memasukkan anak ke asrama atau pondok pesantren dengan harapan sikap dan perilaku anaknya menjadi lebih baik.
“Biasanya dititipkan supaya bisa diperbaiki, tetapi, tidak disampaikan ke pihak pesantren. Kemudian pesantren apakah bisa menangani hal ini? Kalau tidak bisa, berarti harus dipertimbangkan lagi,” ujar Novi.
Kemudian, orang tua umumnya berharap agar anaknya bisa mandiri di lingkungan pesantren. Namun kenyataannya, di beberapa pesantren kelas menengah ke atas justru terdapat fasilitas-fasilitas lengkap yang menyebabkan anak tidak bisa mandiri.
“Kalau tujuan agama mungkin bisa tercapai, tetapi, harapan agar anaknya mandiri malah tidak tercapai,” kata Novi.
Novi mengimbau para orang tua untuk mengetahui secara pasti lingkungan dan budaya yang ada sebelum memutuskan untuk menyekolahkan anaknya di pondok pesantren. Hal itu bertujuan agar orang tua benar-benar tau dan yakin bahwa pesantren yang dipilihnya sesuai dengan harapan.
“Jangan karena gedung bagus, fasilitas lengkap atau nama besar pesantren saja. Orang tua perlu tau lingkungan, nilai, hingga ekosistem untuk menunjang pendidikan anaknya. Itu bisa dirasakan sebetulnya,” kata Novi.
Baca juga: Pesantren Al Ishlahiyyah Kediri jelaskan lokasi santri meninggal
Baca juga: Polisi tetapkan empat tersangka dalam kasus perundungan di Serpong
Baca juga: Psikolog tekankan pentingnya komunikasi orang tua-anak cegah bullying
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024
Label:daftar game slot、hoki 4d slot、agen judi terpercaya di indonesia
Terkait:demo agb99、juraganslot、usaha cepat dapat uang、rumah judi slot、slot whatsapp、pinjaman online ojk 2022、bandar777、trik main mahjong ways、togel xiamen hari ini、olympus spain maxwin
bab terbaru:buahtogel(2024-05-29)
Perbarui waktu:2024-05-29
《erek erek naga》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,kredit hp mudah tanpa dpHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《erek erek naga》bab terbaru。