petunjuk:Harap ingat alamat situs terbaru situs ini:kk996.com!Menanggapi seruan tindakan nasional untuk membersihkan Internet, situs ini telah membersihkan semua novel pornografi, sehingga banyak buku menjadi bingung,Jika Anda membuka link tersebut dan ternyata itu bukan buku yang ingin Anda baca, silakan klik ikon pencarian di atas untuk mencari buku tersebut lagi,Terima kasih atas kunjungan anda!

canda4d

gacor5000 370Jutaan kata 740708Orang-orang telah membaca serialisasi

《canda4d》

SMA Batik 1 Surakarta Gelar Parenting dan Sosialisasi Studi di The Sunan Hotel******

SOLO– SMA Batik 1 Surakarta mengadakan acara parenting dan sosialisasi studi lanjut di The Sunan Hotel Solo, Kamis (11/1/2024). Parenting bertema “Membangun generasi yang kuat mental menuju Indonesia emas” kali ini dihadiri oleh siswa dan orang tua siswa-siswi kelas XII SMA Batik 1 Surakarta.

Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para orang tua mengenai pentingnya mendampingi anak-anak dalam membangun mental yang kuat agar bisa menjadi generasi emas di masa depan. DR. H. Andie Kusuma Brata S.E.,
S.Kom., M.M., MSi., MCH., CHt. motivator dalam acara ini, memberikan pemahaman yang apik tentang strategi bagaimana cara mendukung anak-anak dalam menghadapi tekanan dan tantangan di dunia modern yang penuh dengan tuntutan.

Promosi Terus Bertumbuh, Pemberdayaan dan Pendampingan BRI Sentuh 19.533 Klaster Usaha

Selain itu, acara ini juga memberikan informasi mengenai berbagai pilihan studi lanjut setelah lulus dari SMA, termasuk program studi di perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para orang tua mengenai pilihan-pilihan terbaik untuk anak-anak mereka sehingga dapat mengembangkan potensi mereka sesuai dengan minat dan bakat.

Kepala SMA Batik 1 Surakarta, Sutana, S.Pd., M.Pd , mengatakan acara parenting dan sosialisasi studi lanjut ini sangat penting untuk melengkapi peran orang tua dalam membimbing anak-anak. “Kami berharap melalui acara ini, para orang tua dapat lebih memahami pentingnya peran orang tua dalam membentuk generasi penerus yang kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” ujar Sutana.

Para orang tua yang hadir pun sangat antusias mengikuti acara ini. Mereka berharap dapat mendapatkan informasi dan pemahaman yang lebih luas mengenai cara mendukung anak-anak mereka dalam mengembangkan potensi serta memberikan bekal yang baik untuk masa depan mereka.

Dengan adanya acara parenting dan sosialisasi studi lanjut ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi para orang tua dalam mendampingi anak-anak dalam mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik. Semoga generasi emas Indonesia dapat terus berkembang dengan dukungan dari para orang tua yang sangat peduli akan pendidikan anak-anak mereka.

Konten ini merupakan user generated content atau UGC kiriman sekolah. Sekolah Anda bisa menjadi bagian dari UGC di Solopos.com dengan cara klik di sini.

LSF RI Gelar Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri untuk Anak******

SOLO–Lembaga Sensor Film (LSF) RI menggelar sosialisasi budaya sensor mandiri di Hotel Paragon Solo pada Rabu (6/12/2023). Kegiatan ini dilakukan guna mengajak seluruh komponen masyarakat agar cerdas dalam memilah dan memilih tontonan film di kehidupan sehari-hari.

Ketua Subkomisi Penelitian dan Pengkajian LSF RI, Kuat Prihatin, menjelaskan tingkat kesadaran masyarakat untuk memilih tontonan sesuai klasifikasi usia dinilai masih rendah bahkan masih banyak ditemukan orang tua yang mengajak anaknya menonton film di bioskop yang tidak sesuai dengan usia anak.

Promosi Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2023 Ungkap Pelaku UMKM Masih Kuat dan Prospektif

Kuat mengatakan pihaknya bekerja sama dengan SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo guna menanamkan dan memperkuat budaya sensor mandiri film di masyarakat.

“Terdapat dampak yang signifikan bagi perkembangan anak jika melihat tontonan tidak sesuai dengan usianya, salah satuanya perkembangan emosi dan kecerdasan anak,” tutur Kuat saat diwawancara media di sela-sela acara, Rabu (6/12/2023).

Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Sri Sayekti, menjelaskan dengan adanya kegiatan ini mampu memberikan wawasan mengenai kriteria yang harus diketahui masyarakat dalam memilah dan memilih film.

Tanpa disadari dengan berkembangnya era digital saat ini anak terkadang melihat tayangan yang tidak sesuai dengan kualifikasi usianya sehingga mampu memberikan dampak bagi mental, tumbuh kembang, bahkan prestasi.

Harapannya hasil yang didapat dari kegiatan ini dapat diimplementasikan di keluarga maupun di sekolah terkait peningkatan literasi terhadap sensor mandiri serta durasi pemakaian gawai dan menonton televisi.

“Kegiatan ini adalah kegiatan strategis yang dampaknya akan langsung kita implementasikan di sekolah terkait sensor mandiri. Tanpa kita sadari Anak kadang melihat tayangan yang tidak sesuai usianya yang ke depan dampaknya sangat luar biasa selain dapat mengganggu mental juga tumbuh kembang serta prestasi. Harapannya apa yang kita terima benar-benar diimplementasikan pertama literasi terhadap sensor mandiri harus semakin ditingkatkan, kedua berkaut durasi pemakaian gawai dan menonton televisi,” ujar Sri Sayekti.

Kegiatan Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri ini dihadiri 100 peserta di antaranya para guru SD hingga SMA Muhammadiyah di Solo, Perwakilan ISI Solo, Tokoh agama, Budayawan, serta Pegiat Perfilman.

Tampil sebagai narasumber Ketua Subkomisi Penyensoran, Tri Widyastuti Setyaningsih, serta Ketua Subkomisi Penelitian dan Pengkajian LSF RI yang memaparkan terkait sensor di dunia perfilman serta budaya sensor mandiri.




bab terbaru:indojoker88

Perbarui waktu:2024-07-03

Daftar bab terbaru
millenium 88 slot
cara menghasilkan uang harian
magnum togel
jekpot88
situs tergacor 2023
link gacor pagi ini
tomslot88
qqlucky8
gerakan99
Daftar isi semua bab
Bab 1 hoki slot 96
Bab 2 cara pasang protogel
Bab 3 partaitogel
Bab 4 bukit4d
Bab 5 agen slot terpercaya gacor
Bab 6 918kiss
Bab 7 rmk828 slot
Bab 8 slot yang paling bagus
Bab 9 slot gacor 603
Bab 10 slot yang gampang jp
Bab 11 mimpi buaya 4d
Bab 12 pinjol yang bisa cair lewat dana
Bab 13 rtp hoki368
Bab 14 erek erek mobil sedan
Bab 15 easy cash ilegal
Bab 16 bewin999
Bab 17 bosjp88
Bab 18 bo rekomendasi slot
Bab 19 rtp pulaujudi
Bab 20 logo 4d slot
Klik untuk melihattersembunyi di tengah8004bab
takutBacaan TerkaitMore+

Tiga alam itu bagaikan bunga kosong

link slot baru rilis

SOLO—Di tengah Desa Jetiskarangpung, Kecamatan. Kalijambe, Sragen ada satu rumah tembok yang sederhana. Di depan rumah kuning berbentuk Joglo itu tertulis spanduk kecil “Rumah Baca Kaliyoso”.

Rumah itu difungsikan sebagai tempat kegiatan literasi yang melibatkan masyarakat terutama anak-anak sekitar. Ada sekitar 500 koleksi buku yang tersusun rapi di rak.

Promosi Digitalisasi, Layanan Keuangan Holding Ultra Mikro BRI Group Lebih Efisien

Separuh dari koleksi itu merupakan buku anak seperti buku cerita, komik, dan buku pelajaran SD. Lalu sisanya ada novel, buku pengembangan diri, buku religi, kamus dan teknologi.

Mayoritas koleksi buku itu hasil sumbangan dari orang-orang yang peduli dengan dunia literasi. Sedangkan hanya seperempat koleksi buku hasil dari membeli. Itupun hanya ketika ada diskon.

Rumah Baca Kaliyoso ini didirikan, salah satunya, atas inisiatif pemuda setempat, Afif Muchlisin yang menggunakan rumah milik keluarganya untuk kegiatan literasi. “Rumah itu merupakan warisan dari kakek, terus dibeli oleh ayah saya dan direnovasi,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Kamis (11/1/2024).

Afif mendirikan Rumah Baca Kaliyoso tiga tahun lalu, tepatnya pada 17 September 2020 saat kasus pandemi sedang naik-naiknya. Waktu itu dia melihat anak-anak di desa tempatnya tinggal terpaksa Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) di rumah untuk meminimalisasi penyebaran virus.

Dia melihat ketika masa PPJ itu banyak anak yang membutuhkan akses Internet dan bimbingan. Sebab tidak mungkin bagi anak usia SD belajar secara mandiri tanpa pembimbing.

“Atas dasar hal tersebut kami ingin menyediakan fasilitas dan ruang publik yang bisa digunakan oleh anak-anak untuk proses pembelajaran online, sekaligus dijadikan pusat literasi,” kata dia.

Di sisi lain, setelah pada 2021 lalu Afif menamatkan kuliah S2 program studi Sosiologi di UNS, terbesit di pikirannya untuk mempraktikkan ilmu yang dia miliki. Semangat yang dia pegang adalah memberikan manfaat kepada sekitar.

“Sehingga saya putuskan untuk memberikan fasilitas belajar, terutama lewat buku dan kegiatan literasi lainnya. Kami berharap dengan adanya rumah baca dapat menarik masyarakat untuk berkunjung dan berkenalan dengan buku,” kata dia.

Selain meminjam buku, Afif menjelaskan ada beberapa kegiatan yang biasa dilakukan di Rumah Baca Kaliyoso, seperti dongeng, kreasi hand madeatau origami, mewarnai, dolanan tradisional di halaman rumah baca. Termasuk kegiatan berbasis literasi hasil kerja sama dengan universitas dan Non Governmental Organization (NGO).

Dirinya juga mengajak pemuda dan Karang Taruna untuk ikut membantu mengelola rumah baca. Dia mengatakan hal itu dilakukan sebagai salah satu cara melibatkan anak muda agar lebih peduli terhadap isu literasi.

Sejauh ini, kegiatan yang dilakukan di Rumah Baca Kaliyoso masih banyak menyasar anak-anak. Dia mengakui lebih mudah mengajak anak-anak ketimbang orang dewasa.

“Kemampuan kami di usia yang masih muda ini agaknya sulit mengajak orang yang lebih dewasa. Tapi kami tidak menutup peluang untuk orang dewasa. Kami sediakan juga buku-buku untuk masyarakat umum dan orang dewasa,” kata dia.

Upaya Afif dan kawan-kawan memantik minat baca anak-anak tidak mulus. Sejauh ini ada yang antusias, namun ada juga yang kurang. Beberapa anak lebih memilih memegang mainan ketimbang buku. Afif memang sengaja menaruh mainan di rumah seperti seperti puzzle, lego, ular tangga, bola kecil, basket mini, bowling dan lainnya.

“Mainan yang kami sediakan untuk menarik perhatian mereka. Sejauh ini kami berusaha dengan awalan mengajak anak-anak bermain di rumah baca, kemudian setelah bermain, baru kita arahkan untuk membaca bersama sama,” kata dia.

Cara itu lumayan efektif karena sudah ada seperti tiga anak di desa yang rajin meminjam dan mengembalikan buku setiap pekan. Afif bercerita sisanya, anak-anak masih sebentar memegang buku dan lanjut bermain.

“Supaya tertib dalam berkunjung biasanya kami adakan kegiatan bersama seperti dongeng, kreasi hand made, mewarnai,” kata dia.

Keberadaan Rumah Baca Kaliyoso yang sederhana itu sebetulnya penting untuk menjawab persoalan akses bacaan di desa-desa yang terkadang sangat sulit. Desa yang memiliki perpustakaan dengan koleksi yang lengkap bisa dihitung jari.

“Iya rumah baca membuka akses seluas luasnya, pernah ada rencana untuk meminjamkan buku dengan konsep deliveryatau ketemu COD. Namun tentu hal itu butuh orang dan tenaga yang lebih. Sehingga untuk saat ini masih dalam lingkup desa saja,” kata dia.

Perdamaian di akhir dunia

slot terpercaya dan aman

KLATEN–Sejumlah 300 mahasiswa antusias mengikuti kegiatan kuliah bersama artis senior Okan Kornelius pada acara talk show entrepreneurshipdengan tema Talk Show Entrepreneurship dengan Okan Kornelius. Acara berlangsung Kamis (7/12/2023) dengan tempat di aula Universitas Muhammadiyah Klaten (Umkla).

Sebagaimana diketahui, Okan Kornelius adalah aktor senior Tanah Air yang telah memilih jalur bisnis sejak sembilan tahun yang lalu. Dia mendirikan perusahaan Yukata Indonesia yang bergerak di bidang bedding furniture.

Promosi Semakin Populer di Internasional, BRI & Pegadaian Dukung UMKM Kopi Go Global

Yukata Indonesia memiliki banyak cabang perusahaan, salah satunya berlokasi di Ceper, Klaten. Jarak yang dekat menjadi alasan bagi Umkla dan Yukata Indonesia saling berkolaborasi untuk mencerdaskan anak bangsa.

“Kolaborasi antara Yukata dan Umkla ini selain karena jarak juga karena kebutuhan. Dunia industri membutuhkan talenta-talenta yang baru untuk membantu pertumbuhan perusahaan, sedangkan dunia pendidikan membutuhkan dunia industri untuk mengembangkan skillmahasiswa dalam menyambut dunia kerja,” kata Wakil Rektor Dua bidang Kerja Sama Umkla, Daryani, yang dikutip Kamis (7/12/2023).

Dijelaskan olehnya, dunia industri menjadi salah satu sorotan pendidikan tinggi di program Merdeka Belajar. Dengan adanya kerja sama dunia pendidikan dengan dunia industri, diharapkan akan semakin meningkatkan skillmahasiswa dalam dunia kerja sehingga mahasiswa siap pakai ketika sudah lulus kuliah.

Dua kesempatan tersebut menjadi kesepakatan antara Yukata dengan Umkla untuk mengadakan kegiatan ini sehingga memberikan dampak yang luas dan positif kepada mahasiswa. Khususnya memberikan motivasi kepada mahasiswa sekaligus menyiapkan Indonesia Emas 2045.

Sebagai informasi, sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), mahasiswa wajib memilih salah satu dari sembilan pilihan.

Pilihan itu meliputi kewirausahaan, magang industri, penelitian/riset, projectkemanusiaan, studi independen, kampus mengajar, Indonesia International Student Mobility Award, student exchange, dan membangun desa. Dengan kehadiran Okan Kornelius ke Universitas Muhammadiyah Klaten diharapkan dapat membantu menyukseskan kegiatan MBKM tersebut.

Wakil Rektor bidang 1 Umkla, Sutaryono, mengatakan kolaborasi dengan dunia industri akan sangat membantu terlaksananya program Merdeka Belajar. “Dunia industri memberikan peluang kepada seluruh mahasiswa, khususnya mahasiswa Manajemen dan Ilmu Komunikasi dalam mengenal dan belajar softdan hard skillmengenai bisnis atau wirausaha,” jelasnya.

Sementara itu, Okan yang telah mengurangi kegiatannya sebagai artis sejak menggeluti dunia bisnis pun mengapresiasi kegiatan talk showbersama mahasiswa di Umkla.

“Saat ini banyak orang berpikir usaha itu susah dan berat. Hal itu sudah tidak lagi menjadi relevan. Karena peluang usaha dan bisnis sangat mudah didapatkan dengan syarat skill updan scale up. Tentu dengan ketekunan dan selalu sabar dalam menikmati prosesnya,” urai Okan Kornelius.

Perjalanan luar biasa komik Amerika

bbtn4d

KARANGANYAR–Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Digdaya Bolon, Colomadu, Karanganyar, menggelar Gerakan Literasi Sekolah guna meningkatkan kemampuan literasi siswa di sekolah serta menciptakan generasi literat, Jumat (15/12/2023).

Secara kontekstual, Gerakan Literasi Sekolah bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengakses, melihat, menyimak, menulis dan atau berbicara. Harapannya, MIM Digdaya Bolon dapat menjadi organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Promosi BRI Selaraskan Pertumbuhan Bisnis dengan Peningkatan Social Value

Wakil Kepala Bidang Kurikulum MIM Digdaya Bolon, Warsiti, dalam keterangan resmi, Selasa (19/12/2023), menjelaskan gerakan literasi merupakan gerakan sepanjang hayat, proses dan dampaknya cukup lama, namun harus mulai dibiasakan sejak dini.

“Menanamkan kebiasaan siswa dalam hal literasi tidak semudah membalik telapak tangan, harus dibiasakan terlebih dahulu untuk menanamkan kecintaan siswa terhadap buku. Kami juga selalu mengatakan bahwa buku adalah jendela ilmu agar siswa menyadari pentingnya melakukan kegiatan literasi,” ungkapnya.

Gerakan literasi sekolah tersebut terbagi menjadi dua sesi. Pertama, siswa diajak menyimak story tellingyang disampaikan Kak Juni dari Komunitas Istana Dongeng Nusantara.

Dia turut gembira melihat antusiasme siswa MIM Digdaya Bolon yang memiliki berbagai macam potensi dan gaya belajar yang berbeda-beda.

“Saya sangat mengapresiasi antusias siswa ketika menyimak story tellingdengan berbagai gaya belajar yang berbeda. Ada yang mendengarkan sambil tiduran, ada yang fokus melihat ke depan, ada yang sambil mencatat, dan itulah keragaman siswa,” bebernya.

Kedua, siswa diajak memilih buku favorit yang telah disediakan, untuk dibaca dan dirangkum dalam rangka meningkatkan keterampilan membaca dan merangkum cerita.

Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MIM Digdaya Bolon, Wahyu Nur Hidayati, menyampaikan tujuan diadakannya gerakan tersebut adalah memberikan ruang dan fasilitas yang mendukung pengembangan skillsiswa dalam hal literasi.

“Menjadi ikhtiar bersama untuk menanamkan literasi sejak dini pada MIM Digdaya Bolon, khususnya pada siswa. Oleh karena itu, kami selalu mencari momen untuk memberikan ruang dan fasilitas kepada siswa untuk menumbuhkembangkan skilldan kompetensi siswa dalam hal literasi,” ungkapnya.

Dia menegaskan MIM Digdaya Bolon berkomitmen penuh untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa sejak dini serta mendukung pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila yang berkualitas melalui gerakan literasi sekolah yang akan dilakukan secara holistik.

Kontrak: Seratus pertempuran adalah raja

ozzo

SOLO–Peserta Program Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) Indo-Austay Adult Immersion dikenalkan dan diajak  belajar secara langsung alat musik tradisional Jawa gamelan pada hari pertama kegiatan Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia di Paguyuban Sekar Melati, Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.

Program BIPA dikoordinasi oleh Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan (LBIPU) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Promosi Digitalisasi BRI Tingkatkan Inklusi Keuangan, Mudahkan Puluhan Juta Warga

Direktur BIPA, Dwi Haryanti, menyampaikan alasan membawa peserta Program BIPA ke Kecamatan Bayat, Klaten, untuk kali keempat.

“Kami sudah empat kali membawa peserta BIPA ke kecamatan Bayat, Klaten, karena di sini masih lumayan komplet budaya Jawanya,” ungkap Dwi, dikutip Sabtu (13/1/2024).

Program Indo-Austay Adult Imersion adalah program yang diselenggarakan oleh Indonesian Australian Association of Victoria. Program ini bertujuan memberi kesempatan kepada peserta belajar bahasa dan budaya Indonesia yang bekerja sama dengan LBIPU UMS.

Sementara itu, Direktur Indo-Austay, Russel Ogden, mengungkapkan ketertarikannya untuk mengulik budaya Jawa karena menurutnya budaya Jawa merupakan salah satu budaya yang unik di antara seluruh budaya yang ada di dunia.

“Menurut saya menjaga budaya adalah hal yang paling penting, dan orang sini [Bayat] merupakan salah satu orang yang menjaga budaya mereka [Indonesia],” lanjutnya.

Kegiatan tersebut diikui tiga dari enam peserta Program BIPA. Saat pertama memasuki ruangan, ketiga peserta itu langsung disambut dengan iringan alat musik tradisional Jawa gamelan yang mengalunkan gending berjudul Gugur Gunung, ciptaan Ki Nartosabdo.

Setelah itu mereka dikenalkan berbagai macam nama alat musik tradisional Jawa yaitu gamelan oleh Ketua Paguyuban, Sarjito. Kemudian, ketiga peserta dari Australia itu diberi kesempatan mencoba alat musik tradisional gamelan secara langsung.

Setelah mencoba alat musik yang bernama gender, salah satu peserta Program BIPA, Heather Neldrum, mengungkapkan rasa senang mengikuti kegiatan itu. Dia yang juga merupakan guru kesenian di negaranya mengaku sangat menikmati alunan musik gamelan.

“Harus punya ini di Australia,” ungkapnya.

Kecantikan Yan Xiaoyun

trik cara main slot mahjong

SOLO –Kelas 1 SDIT Insan Mulia Solo menggelar Puncak implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) spesial dan penuh nilai-nilai kebhinekaan dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, Bersinergi dalam Keberagaman.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Jumat (8/12/2023), kegiatan P5 yang biasanya dilaksanakan dengan sederhana, pada semester 1 ini Kelas 1 SDIT Insan Mulia Solo mengemasnya dalam kegiatan yang istimewa. Pada Puncak P5 yang digelar belum lama ini, dihadiri oleh yayasan, kepala sekolah, stake holder sekolah, POMG kelas 1, guru dan siswa kelas 1.

Promosi Diulas dalam Harvard Business Review, Ini Konsep Pemberdayaan Ultra Mikro BRI

Kegiatan P5 dilaksanakan dengan 3 tahap. Pertama tahap sosialisasi kebudayan bangsa Indonesia. Tahap kedua yaitu siswa bersama guru membuat ornamen baju adat dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari baju Aceh, Batak, Jawa, Sulawesi, Dayak, Bali, NTT dan Papua.

Siswa kelas 1 juga berlatih menari di sela-sela pembelajaran untuk ditampilkan di Puncak Implementasi P5 yang dilaksanakan dengan berkolaborasi dengan wali murid. Siswa kelas 1 lantas memperagakan baju adat yang mereka buat dengan berjalan di panggung secara bergiliran dari kelas 1A sampai 1D.

Para siswa juga mempertunjukkan tari dari berbagai daerah seperti Tari Bungong Jeumpa, Sinanggar Tulo, Kreasi Tokecang, Maumere, Ampar-ampar Pisang, Sipatokaan, Tari Jangger dan Tari Sajojo.

Rentetan acara Puncak Implementasi P5 juga menghadirkan pemateri untuk orang tua dengan memberikan ilmu pengetahuan tentang perkembangan anak dan cara mendidik anak dengan baik.

Acara lain pasa Puncak Implementasi P5 adalah para siswa dan guru mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia menyanyikan lagu dari sabang sampai Merauke.

Dengan acara Puncak Implementasi P5 tersebut diharapkan siswa mampu mengenal secara langsung kebudayaan yang ada di Indonesia. Dan bertambahlah rasa cinta mereka terhadap Tanah Air Indonesia serta tumbuh rasa sayang terhadap sesama manusia.

Air yang mengalir di masa muda sepertinya tidak ada jejaknya

situs slot terbaik dan tergacor

SOLO—Sejumlah guru besar Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo membahas mengenai isu pelestarian lingkungan dalam pidato pengukuhan yang bakal disampaikan di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS, Selasa (16/1/2024).

Guru Besar FKIP bidang Ilmu Pendidikan Alam (IPA) Sekolah Dasar, Peduk Rintayati menyampaikan pidato berjudul Penguatan Empati Lingkungan di Sekolah Dasar melalui Stimulasi Higher Order Thinking Skill (HOTS) sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan.

Promosi BRI Ajak Nasabah Perbaharui Nomor Handphone di ATM/CRM, Dapatkan Tambahan Saldo

Dia mengutip kajian lingkungan hidup oleh Indonesia Environment and Energy Center yang menunjukkan masalah pencemaran Sungai menempati urutan ke-3 dari 10 masalah besar lingkungan hidup di Indonesia. 

Sedangkan pencemaran sungai di Kota Solo, menurut dia, bersumber dari limbah industri batik, baik dari tingkat mikro maupun menengah. Peduk mengatakan menangani kerusakan lingkungan harus dimulai dari rasa empati yang ditanamkan pada siswa sekolah.

“Empati lingkungan merupakan kecenderungan tindakan seseorang untuk memahami situasi dengan kepedulian dan mengerti tentang lingkungan hidup,” kata dia dalam jumpa pers di UNS Solo, Senin (15/1/2023).

Dia menjelaskan penguatan empati lingkungan dapat dilakukan melalui ranah kognitif. Itu berarti harus terintegrasi dalam pembelajaran melalui stimulasi keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS).

HOTS menekankan pada kemampuan siswa untuk menganalisis permasalahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya. Kemudian melakukan evaluasi tentang dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Baru setelahnya siswa diharapkan mampu mencipta atau memberikan solusi atas kerusakan lingkungan yang telanjur terjadi.

“HOTS melandasi kognitif seseorang dalam menentukan cara berpikir, bertindak, dan ikut merasakan secara mendalam tentang situasi lingkungan,” kata dia.

Guru Besar FKIP dalam bidang Ilmu Teknik Material, Indah Widiastuti juga memberikan pemaparan untuk menjawab masalah lingkungan. Dia berfokus pada penguatan green skillsdi sekolah kejuruan seperti SMK. Pidato yang disampaikan berjudul Eksplorasi Material Berbasis Plastik Daur Ulang dalam Penguatan Green Skills pada Technical Vocational Education & Training (TVET).

Green skillssendiri merupakan keterampilan yang bisa dikembangkan di sekolah untuk nantinya menghasilkan output atau keluaran yang ramah lingkungan.

Indah lebih menekankan pada produk ramah lingkungan, yakni plastik daur ulang yang bisa dimasukkan ke dalam pembelajaran di level Technical Vocational Education & Training(TVET), termasuk SMK.

“Selama beberapa waktu melakukan evaluasi aspek performa material bersama tim dari pendidikan Teknik dan Kejuruan, kami melihat bahwa eksplorasi material berbasis plastik daur ulang ini menghadirkan peluang dalam meningkatkan green skills,” kata dia.

Dia menambahkan pengembangan green skills diperlukan untuk mendukung transisi menuju kehidupan yang berkelanjutan. Karena, menurut dia, kemampuan ini akan memungkinkan individu untuk mengembangkan pola pikir ramah lingkungan.

Indah menjelaskan penguatan green skills melalui eksplorasi material berbasis plastik daur ulang bisa diterapkan dalam aktivitas pembelajaran di sekolah dan riset di kampus-kampus. 

Sekretaris Senat Akademik UNS Solo, Mohammad Jamin, mengatakan terdapat empat guru besar baru yang dikukuhkan. Keempat Guru Besar itu yakni Peduk Rintayati dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); Trisulo Wasyanto, dari Fakultas Kedokteran (FK); Indah Widiastuti, dari FKIP, dan Rahayu dari Fakultas Pertanian (FP). 

Trisulo Wasyanto dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah Perawatan Intensif dan Kegawatan Kardiovaskuler pada FK. Pidato inagurasi yang akan dibawakan berjudul Peran Novel Biomarker Dalam Diagnostik dan Prognostik Serangan Jantung Mendadak.

Sedangkan Rahayu, dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Pedology dan Survey Tanah pada FP. Pidato yang akan dibawakan berjudul Implementasi Pedologi Dalam Menjawab Kebutuhan Pertanian dan Non Pertanian di Masa Depan.

“Selamat kepada empat Guru Besar baru, semoga dengan disiplin ilmunya masing-masing dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk UNS namun juga untuk masyarakat,” kata Jamin.