togel wayang 749Jutaan kata 498584Orang-orang telah membaca serialisasi
《maxwin slot receh login》
CoHive Tutup, Pandemi Covid******
Startup CoHive alias PT Evi Asia Tenggara resmi tutup. Pihak perusahaan berdalih pandemi covid-19 yang berkepanjangan menjadi alasan.
Melalui situs resminya, CoHive menyampaikan salam perpisahan. Mereka mengumumkan sederet alasan di balik kebangkrutan perusahaan, termasuk pandemi covid-19.
"Pandemi berkepanjangan, ketersediaan kantor, dan tantangan pendanaan telah mempersingkat keberadaan kami. Meski telah bekerja keras mencari solusi, kami tidak bisa lagi bertahan," tulis CoHive dalam pesan perpisahannya, dikutip dari Deal Street Asia, Selasa (7/2).
"Kami berterima kasih atas dukungan tim, investor kami, pemilik properti, dan orang-orang yang telah mendukung kami selama bagian tersulit dari perjalanan kami," lanjut perusahaan.
Sejatinya perusahaan penyedia ruang kerja berbagi alias co-working space itu sudah diputus pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada bulan lalu. Itu tercantum dalam Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Register No: 231/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Jkt.Pst (18/1).
Lihat Juga :Pemprov DKI Siapkan Duit Rp900 M Untuk Bangun LRT Velodrome-Manggarai |
CoHive berdiri pada 2015 sebagai EV Hive oleh firma modal ventura yang berfokus di Asia Tenggara, yakni East Ventures. Perusahaan kemudian diambil alih oleh tim manajemen baru yang dipimpin oleh Carlson Lau, Jason Lee, dan Ethan Choi pada 2017 dan berganti nama menjadi CoHive pada 2019.
Setelah beralih kepemilikan dan meraih pendanaan seri B, antara lain dari Insignia Ventures, CoHive berubah fokus dan berekspansi secara agresif di banyak lokasi dan kota. CoHive bahkan menguasai satu gedung di Mega Kuningan yang diberi nama CoHive 101.
Strategi CoHive adalah menawarkan sewa jangka pendek ke penggunanya atas ruang yang mereka sewa dalam jangka panjang. Perusahaan juga berekspansi ke sektor selain co-working, yaitu ritel, co-living, dan penyewaan ruang untuk event.
Pada akhir 2020, salah satu investor CoHive, Chris Angkasa kembali mengambil alih kendali sebagai CEO perusahaan. Namun, dalam laman Linkedin pribadinya Chris sudah tidak mencantumkan posisi sebagai CEO CoHive.
[Gambas:Video CNN]
Teken MoU, Finnet Layani Pembayaran Tiket Kereta Cepat Jakarta******
Anak perusahaan PT Telkom Indonesia, PT Finnet Indonesia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Kerja sama ini dilakukan terkait 'Pengembangan Integrasi Sistem Pembayaran & Dompet Elektronik' proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Penandatanganan MoU yang dilakukan di kantor KCIC, Halim Office Jakarta, Rabu (1/2) ini merupakan bentuk nyata dukungan Finnet dalam upaya digitalitasi sektor transportasi di Indonesia
Turut hadir dalam penandatanganan ini Direktur Enterprise Business Finnet Irena Aldanituti, Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, serta beberapa entitas BUMN, partner OTA (Online Travel Agent) dan mitra bisnis lainnya.
Irena menambahkan, inisiasi kerja sama Finnet dan KCIC untuk layanan Payment Gatewayini telah dicanangkan sejak bulan September 2022. Melalui kolaborasi ini, Finnet berkomitmen untuk mendukung penyediaan solusi pembayaran tiket KCIC melalui Payment Gateway Finnet aplikasi milik KCIC.
Dengan kerja sama ini, Irena berharap Finnet dapat membentuk ekosistem bisnis digital di industri transportasi dan mampu meningkatkan daya saing Finnet dalam melakukan penetrasi pasar.
Selain itu, melalui sinergi ini juga diharapkan dapat mendukung terwujudnya transportasi antarkota yang terintegrasi.
"Serta diharapkan menciptakan customer experience terbaik bagi masyarakat," ujar Irena.
Untuk diketahui, KCIC atau dikenal juga dengan KCJB merupakan perusahaan konsorsium BUMN Indonesia di bawah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China di bawah Beijing Yawan HSR Co Ltd. KCIC.
Proyek KCJB merupakan proyek strategis nasional di sektor transportasi dengan target akan beroperasi pada pertengahan tahun 2023.
(osc/osc)Label:freespin123 situs slot game online terpercaya indonesia、sonik77、slot online baru
Terkait:cara beli barang di kredivo、trik main slot mahjong ways 2、rajawali988、cara kredit shopee pakai kredivo、sv388 login、situs judi slot gampang menang、mpo369、slot gacor pemula、qq5796、pinjol resmi ojk 2023
bab terbaru:yakin777(2024-07-02)
Perbarui waktu:2024-07-02
Indeks Harga SahamGabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan Senin (6/2).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menyebut hal ini terjadi karena indeks masih belum lepas dari momentum bullish.
"IHSG sedang menguji garis kanal atas dan juga resisten di level 6.968," kata Ivan dikutip dari riset hariannya.
Karena sentimen itu, ia memperkirakan hari ini IHSG bergerak dalam rentang support6.827 dan resistance6.968. Saham pilihannya adalah ANTM, BBRI, dan BRPT.
Sementara, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi IHSG akan mengalami kenaikan dengan rentan 6.970-7.014 pada hari ini.
"IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya namun cenderung terbatas," kata Herditya.
Menurutnya para investor harus tetap waspadai akan adanya koreksi IHSG ke rentang area 6.732-6.786.
"Koreksi tersebut akan terkonfirmasi apabila IHSG menembus support di 6.827," tegasnya.
Herditya memprediksi indeks saham bakal bergerak di rentang support6.827 dan resistance6.953. Untuk saham pilihan, Herditya merekomendasikan BBKP, BBRI, BUKA, TOWR.
IHSG ditutup di level 6.911 pada Jumat (3/2). Indeks saham menguat 21,60 poin atau plus 0,31 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp10.420 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22.676 miliar saham.
Pada penutupan kali ini, 241 saham menguat, 262 terkoreksi, dan 213 lainnya stagnan.
[Gambas:Video CNN]
Startup CoHive alias PT Evi Asia Tenggara resmi tutup. Pihak perusahaan berdalih pandemi covid-19 yang berkepanjangan menjadi alasan.
Melalui situs resminya, CoHive menyampaikan salam perpisahan. Mereka mengumumkan sederet alasan di balik kebangkrutan perusahaan, termasuk pandemi covid-19.
"Pandemi berkepanjangan, ketersediaan kantor, dan tantangan pendanaan telah mempersingkat keberadaan kami. Meski telah bekerja keras mencari solusi, kami tidak bisa lagi bertahan," tulis CoHive dalam pesan perpisahannya, dikutip dari Deal Street Asia, Selasa (7/2).
"Kami berterima kasih atas dukungan tim, investor kami, pemilik properti, dan orang-orang yang telah mendukung kami selama bagian tersulit dari perjalanan kami," lanjut perusahaan.
Sejatinya perusahaan penyedia ruang kerja berbagi alias co-working space itu sudah diputus pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada bulan lalu. Itu tercantum dalam Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Register No: 231/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Jkt.Pst (18/1).
Lihat Juga :Pemprov DKI Siapkan Duit Rp900 M Untuk Bangun LRT Velodrome-Manggarai |
CoHive berdiri pada 2015 sebagai EV Hive oleh firma modal ventura yang berfokus di Asia Tenggara, yakni East Ventures. Perusahaan kemudian diambil alih oleh tim manajemen baru yang dipimpin oleh Carlson Lau, Jason Lee, dan Ethan Choi pada 2017 dan berganti nama menjadi CoHive pada 2019.
Setelah beralih kepemilikan dan meraih pendanaan seri B, antara lain dari Insignia Ventures, CoHive berubah fokus dan berekspansi secara agresif di banyak lokasi dan kota. CoHive bahkan menguasai satu gedung di Mega Kuningan yang diberi nama CoHive 101.
Strategi CoHive adalah menawarkan sewa jangka pendek ke penggunanya atas ruang yang mereka sewa dalam jangka panjang. Perusahaan juga berekspansi ke sektor selain co-working, yaitu ritel, co-living, dan penyewaan ruang untuk event.
Pada akhir 2020, salah satu investor CoHive, Chris Angkasa kembali mengambil alih kendali sebagai CEO perusahaan. Namun, dalam laman Linkedin pribadinya Chris sudah tidak mencantumkan posisi sebagai CEO CoHive.
[Gambas:Video CNN]
Musibah terkadang malah menjadi berkahbagi sebagian orang. Begitu pula yang terjadi pada kehidupan Richard Liu Qiangdong.
Ketika SARS mewabah pada 2003 lalu dan warga di Beijing enggan keluar rumah karena takut tertular, inspirasi bisnis besar di dunia maya malah ia dapat.
Bisnis itu yang kemudian membuat Liu berhasil menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Data Forbes menunjukkan kekayaannya sekarang ini tembus US,8 miliar atau Rp190,573 triliun (Kurs Rp14.888 per dolar AS).
Lalu siapa sebenarnya Liu dan bisnis apa yang ia geluti sehingga bisa menjadi kaya seperti itu?
Mengutip berbagai sumber, Liu sebenarnya berasal dari keluarga kaya. Ia merupakan keturunan dari pemilik kapal kaya yang mengangkut barang di sepanjang Sungai Yangtze dan kanal kekaisaran kuno dari Beijing di utara ke Hangzhou di selatan.
Tetapi, keluarganya kehilangan segalanya hingga akhirnya orang tuanya menjadi petani miskin di Desa Chang'an, sebuah kawasan pertambangan batu bara gersang di sekitar 700 km selatan Beijing, China. Di desa inilah, ia kemudian lahir pada 10 Maret 1973.
Lihat Juga :TAIPANJack Ma, Mantan Tour Guide yang Jadi Konglomerat Berharta Rp344 T |
Karena kemiskinan yang membelit itu, selama delapan bulan dalam setahun, ia harus makan ubi jalar. Sementara, empat bulan lainnya bisa makan jagung.
Liu juga hanya bisa makan daging babi setahun dua kali. Itu pun kalau neneknya beruntung punya kacang yang kualitasnya bagus untuk dijual, lalu dibelikan daging babi.
Karena kemiskinan itu pula Liu kecil belum pernah melihat listrik. Untuk menikmati listrik, sepulang sekolah, ia dan teman-teman sekelasnya bertamasya ke Kota Lailong, di mana gedung pemerintah setempat sudah mulai dipasangi listrik.
Ia memimpin teman-temannya ke dalam gedung, menatap bola lampu yang menyala.
Lihat Juga :Deretan 5 Perempuan Paling Tajir di Indonesia |
Namun, kemiskinan itu tak membuatnya putus asa, termasuk untuk bersekolah. Ia tercatat pernah menempuh studi di Departemen Sosiologi di Renmin University of China pada 1992.
Di tengah kesibukannya menempuh studi, ia juga sudah aktif bekerja sebagai seorang programmer. Pendapatan sebagai seorang programmeritu kemudian ia investasikan untuk bisnis restoran.
Namun sayang, bisnis itu gagal hanya dalam waktu 8 bulan saja. Ketiadaan pengalaman manajemen yang kuat serta ulah juru masak dan kasir membuatnya bangkrut. Akibatnya, Liu rugi US0 ribu dan terlilit utang.
Lagi-lagi, kebangkrutan tak membuatnya putus asa. Setelah bangkrut, ia bekerja di Japan Life, sebuah perusahaan suplemen herbal raksasa Jepang sembari mengejar gelar master eksekutif administrasi bisnis dari China Europe International Business School, Shanghai.
Lihat Juga :Kekayaan Low Tuck Kwong Naik Jadi Rp457 T, Kian Lampaui Duo Hartono |
Dalam dua tahun, ia berhasil meraih gelar master. Gelar itu yang kemudian membawa Liu menduduki sejumlah jabatan penting seperti direktur komputer, direktur bisnis dan supervisor logistik.
Namun, karir gemilang tak membuatnya puas. Berbekal kemampuan manajerial di kantor lama dan ilmu yang didapat dari bangku sekolah, Liu memutuskan untuk membangun perusahaan sendiri pada Juni 1998.
Di sebuah kantor seluas 4 meter persegi, ia membangun Jingdong, perusahaan yang bergerak di bidang bisnis distribusi produk mangneto-optik di Zhongguancun High-tech Industrial Park, Beijing.
Perusahaan tersebut sukses. Hingga 2003, Liu dengan bendera Jingdong berhasil membuka 12 toko dengan merek Jingdong.
Namun, SARS yang mewabah pada 2003 sempat menghambat Liu dan Jingdong. Pasalnya, penyebaran wabah itu memaksa staf dan klien Jingdong harus banyak di rumah supaya tidak tertular SARS.
Akibatnya, Liu merugi hingga 8 juta yen. Kondisi itu memaksa Liu untuk memikirkan model bisnisnya supaya bisa bertahan. Akhirnya, Liu menemukan cara; mengalihkan penjualannya yang selama ini dilakukan secara konvensional menjadi online.
Lihat Juga :TAIPANWong Bersaudara, Pendiri Charles & Keith Kaya Raya Berkat Sepatu |
Peralihan itu dilakukannya setelah Liu melihat sejumlah karyawannya mengunggah beberapa produk perusahaan ke buletin online. Liu kemudian meluncurkan situs ritelonline-nya pada 2004 dengan nama JD.com, yang diambil dari singkatan Jingdong
Pada 2005, ia menutup semua toko offlineJingdong dan mengubahnya menjadie-commerce.
Baru saja berdiri, Liu sudah menerima tawaran untuk menjual JD.com dengan harga 18 juta yuan. Tapi, tawaran itu ia tolak mentah-mentah.
Ia memilih untuk terus mengembangkan JD.com. Pada 2007, Liu memperkuat jaringan bisnis perusahaan dengan membangun gudang, memperkuat layanan pengiriman secara langsung dan menolak memberikannya kepada pihak ketiga.
Lanjut ke halaman sebelah...
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menutup sementara lapangan terbang atau BandaraParo, lokasi terbakarnya pesawatSusi Air PK-BVY yang diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Ini dilakukan lantaran posisi pesawat Susi Air yang rusak berada di tengah-tengah lapangan terbang.
"Sehingga tidak memungkinkan operasional penerbangan ke atau dari Paro," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam keterangan resmi, Rabu (8/2).
Dugaan sementara, pilot dan penumpang Susi Air diculik dan disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
"Hingga saat ini, belum diketahui pasti keberadaan pilot dan penumpang pesawat," imbuhnya.
Kemenhub terus melakukan koordinasi dan memonitor perkembangan kasus penyerangan Pesawat Susi Air PK-BVY yang terjadi di lapangan terbang Paro, Nduga, Papua.
Sebelumnya, pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY diduga dibakar oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2).
Kuasa Hukum Susi Air Donal Fariz menjelaskan pesawat tersebut melakukan penerbangan dengan rute Timika-Paro-Timika dengan membawa lima penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kilogram. Pesawat itu dipiloti Kapten Philips M berkebangsaan Selandia Baru.
[Gambas:Video CNN]
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) menyebut program B35menguntungkan 9 dari 12 raksasa korporasi, di mana Wilmar menjadi yang paling banyak meraup cuan hinga Rp14,42 triliun.
Sekretaris Jenderal SPKS Nasional Mansuetus Darto menuturkan selain Wilmar, Musim Mas juga menjadi perusahaan yang paling banyak mendulang keuntungan dari program tersebut. Hal tersebut ia ungkapkan dalam peluncuran laporan yang berjudul "Raksasa Penerima Subsidi".
Darto menyebutkan perhitungan tersebut dilakukan SPKS berdasarkan subsidi harga indeks pasar (HIP) biodiesel yang diberikan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dikurangi pungutan ekspor yang dibebankan kepada perusahaan. Data yang digunakan adalah periode 2019 hingga 2021.
"Perusahaan yang paling untung itu adalah Wilmar. Dia dipungut kurang lebih hanya sekitar Rp7 triliun dan kemudian mendapatkan subsidi kurang lebih Rp22 triliun. Artinya ada sekitar Rp14 triliun dia memperoleh keuntungan, bukan lagi subsidi, tapi keuntungan dari proyek biodiesel yang dikembangkan oleh Wilmar tersebut," kata Darto di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (7/2).
Secara rinci, SPKS mencatat Wilmar mendapatkan subsidi dari BPDPKS sebesar Rp22,14 triliun. Sedangkan pungutan ekspor yang dibebankan hanya Rp7,71 triliun. Dengan begitu, Wilmar untung Rp14,42 triliun.
Lihat Juga :Minyak Goreng Minyakita Langka di Sumut, Pedagang Sulit Dapat Pasokan |
Urutan kedua penerima subsidi terbesar adalah Musim Mas. Darto menjelaskan perusahaan ini dipungut biaya ekspor Rp10,23 triliun, tapi masih mendapatkan untung sekitar Rp1 triliun karena subsidi yang diterima mencapai Rp11,15 triliun.
"Dari total dua belas kelompok korporasi yang menerima subsidi biodiesel selama 2019 hingga 2021, sembilan kelompok korporasi menerima keuntungan, antara lain Wilmar, Musim Mas, Sinar Mas, Permata Hijau, Darmex Agro, Louis Dreyfus, Sungai Budi, Best Industry, dan Jhonlin," tulis laporan tersebut.
Darto menyebut hanya dua kelompok korporasi yang tidak untung dari program B35 ini, yakni Royal Golden Eagle dan KPN Crop. Sementara itu, satu perusahaan bernama First Resources tidak bisa dikategorikan untung atau tidak karena data transaksi ekspornya tidak diketahui.
Lihat Juga :Tutup 'Gerai Tua', Chairul Tanjung Transformasi Bisnis Transmart |
Berikut rincian hitung-hitungan SPKS terhadap 12 raksasa yang diklaim diuntungkan proyek B35:
1. Wilmar (untung Rp14,42 triliun)
Subsidi: Rp22,14 triliun
Pungutan ekspor: Rp7,71 triliun
2. Musim Mas (untung Rp920 miliar)
Subsidi: Rp11,15 triliun
Pungutan ekspor: Rp10,23 triliun
3. Royal Golden Eagle (minus Rp8,25 triliun)
Subsidi: Rp6,28 triliun
Pungutan ekspor: Rp14,53 triliun
4. Sinar Mas (untung Rp130 miliar)
Subsidi: Rp5,42 triliun
Pungutan ekspor: Rp5,29 triliun
5. Permata Hijau (untung Rp1,94 triliun)
Subsidi: Rp5,4 triliun
Pungutan ekspor: Rp3,46 triliun
6. Darmex Agro (untung Rp5,15 triliun)
Subsidi: Rp5,34 triliun
Pungutan ekspor: Rp188 miliar
7. Louis Deyfus (untung Rp1,24 triliun)
Subsidi: Rp2,85 triliun
Pungutan ekspor: Rp1,61 triliun
8. Sungai Budi (untung Rp2,21 triliun)
Subsidi: Rp2,5 triliun
Pungutan ekspor: Rp283 miliar
9. Best Industry (untung Rp880 miliar)
Subsidi: Rp1,96 triliun
Pungutan ekspor: Rp1,08 triliun
10. First Resources
Subsidi: Rp1,87 triliun
Pungutan ekspor: tidak diketahui
11. KPN Corp (minus Rp810 miliar)
Subsidi: Rp1,6 triliun
Pungutan ekspor: Rp2,41 triliun
12. Johnlin
Subsidi: Rp189 miliar
Pungutan ekspor: tidak diketahui
CNNIndonesia.com masih mencoba menghubungi Direktur PT Wilmar Nabati Indonesia Erik Tjia dan sejumlah pihak yang disebut oleh petani tersebut.
[Gambas:Video CNN]
Musibah terkadang malah menjadi berkahbagi sebagian orang. Begitu pula yang terjadi pada kehidupan Richard Liu Qiangdong.
Ketika SARS mewabah pada 2003 lalu dan warga di Beijing enggan keluar rumah karena takut tertular, inspirasi bisnis besar di dunia maya malah ia dapat.
Bisnis itu yang kemudian membuat Liu berhasil menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Data Forbes menunjukkan kekayaannya sekarang ini tembus US,8 miliar atau Rp190,573 triliun (Kurs Rp14.888 per dolar AS).
Lalu siapa sebenarnya Liu dan bisnis apa yang ia geluti sehingga bisa menjadi kaya seperti itu?
Mengutip berbagai sumber, Liu sebenarnya berasal dari keluarga kaya. Ia merupakan keturunan dari pemilik kapal kaya yang mengangkut barang di sepanjang Sungai Yangtze dan kanal kekaisaran kuno dari Beijing di utara ke Hangzhou di selatan.
Tetapi, keluarganya kehilangan segalanya hingga akhirnya orang tuanya menjadi petani miskin di Desa Chang'an, sebuah kawasan pertambangan batu bara gersang di sekitar 700 km selatan Beijing, China. Di desa inilah, ia kemudian lahir pada 10 Maret 1973.
Lihat Juga :TAIPANJack Ma, Mantan Tour Guide yang Jadi Konglomerat Berharta Rp344 T |
Karena kemiskinan yang membelit itu, selama delapan bulan dalam setahun, ia harus makan ubi jalar. Sementara, empat bulan lainnya bisa makan jagung.
Liu juga hanya bisa makan daging babi setahun dua kali. Itu pun kalau neneknya beruntung punya kacang yang kualitasnya bagus untuk dijual, lalu dibelikan daging babi.
Karena kemiskinan itu pula Liu kecil belum pernah melihat listrik. Untuk menikmati listrik, sepulang sekolah, ia dan teman-teman sekelasnya bertamasya ke Kota Lailong, di mana gedung pemerintah setempat sudah mulai dipasangi listrik.
Ia memimpin teman-temannya ke dalam gedung, menatap bola lampu yang menyala.
Lihat Juga :Deretan 5 Perempuan Paling Tajir di Indonesia |
Namun, kemiskinan itu tak membuatnya putus asa, termasuk untuk bersekolah. Ia tercatat pernah menempuh studi di Departemen Sosiologi di Renmin University of China pada 1992.
Di tengah kesibukannya menempuh studi, ia juga sudah aktif bekerja sebagai seorang programmer. Pendapatan sebagai seorang programmeritu kemudian ia investasikan untuk bisnis restoran.
Namun sayang, bisnis itu gagal hanya dalam waktu 8 bulan saja. Ketiadaan pengalaman manajemen yang kuat serta ulah juru masak dan kasir membuatnya bangkrut. Akibatnya, Liu rugi US0 ribu dan terlilit utang.
Lagi-lagi, kebangkrutan tak membuatnya putus asa. Setelah bangkrut, ia bekerja di Japan Life, sebuah perusahaan suplemen herbal raksasa Jepang sembari mengejar gelar master eksekutif administrasi bisnis dari China Europe International Business School, Shanghai.
Lihat Juga :Kekayaan Low Tuck Kwong Naik Jadi Rp457 T, Kian Lampaui Duo Hartono |
Dalam dua tahun, ia berhasil meraih gelar master. Gelar itu yang kemudian membawa Liu menduduki sejumlah jabatan penting seperti direktur komputer, direktur bisnis dan supervisor logistik.
Namun, karir gemilang tak membuatnya puas. Berbekal kemampuan manajerial di kantor lama dan ilmu yang didapat dari bangku sekolah, Liu memutuskan untuk membangun perusahaan sendiri pada Juni 1998.
Di sebuah kantor seluas 4 meter persegi, ia membangun Jingdong, perusahaan yang bergerak di bidang bisnis distribusi produk mangneto-optik di Zhongguancun High-tech Industrial Park, Beijing.
Perusahaan tersebut sukses. Hingga 2003, Liu dengan bendera Jingdong berhasil membuka 12 toko dengan merek Jingdong.
Namun, SARS yang mewabah pada 2003 sempat menghambat Liu dan Jingdong. Pasalnya, penyebaran wabah itu memaksa staf dan klien Jingdong harus banyak di rumah supaya tidak tertular SARS.
Akibatnya, Liu merugi hingga 8 juta yen. Kondisi itu memaksa Liu untuk memikirkan model bisnisnya supaya bisa bertahan. Akhirnya, Liu menemukan cara; mengalihkan penjualannya yang selama ini dilakukan secara konvensional menjadi online.
Lihat Juga :TAIPANWong Bersaudara, Pendiri Charles & Keith Kaya Raya Berkat Sepatu |
Peralihan itu dilakukannya setelah Liu melihat sejumlah karyawannya mengunggah beberapa produk perusahaan ke buletin online. Liu kemudian meluncurkan situs ritelonline-nya pada 2004 dengan nama JD.com, yang diambil dari singkatan Jingdong
Pada 2005, ia menutup semua toko offlineJingdong dan mengubahnya menjadie-commerce.
Baru saja berdiri, Liu sudah menerima tawaran untuk menjual JD.com dengan harga 18 juta yuan. Tapi, tawaran itu ia tolak mentah-mentah.
Ia memilih untuk terus mengembangkan JD.com. Pada 2007, Liu memperkuat jaringan bisnis perusahaan dengan membangun gudang, memperkuat layanan pengiriman secara langsung dan menolak memberikannya kepada pihak ketiga.
Lanjut ke halaman sebelah...
《maxwin slot receh login》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,paito 3d texasHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《maxwin slot receh login》bab terbaru。