judi slot pakai akun dana 127Jutaan kata 185679Orang-orang telah membaca serialisasi
《ambon4d》
Bulog saat Dicecar Kemendagri soal Beras Langka: Bukan Imbas Stok Kami******
Bulog dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) adu argumen soal beraslangka dan mahal di pasar tradisional maupun ritel modern.
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Cahyaningtiyas Rispinatri mengatakan harga beras yang melonjak, bahkan langka, bukan karena stok mereka kurang.
"Jadi, kalau dari sisi ketersediaan, stok yang dikuasai Perum Bulog ini cukup. Kenaikan harga (beras) bukan karena stok kami kurang," tegasnya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (19/2).
Namun, Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir menilai penjelasan Bulog tidak cukup. Menurutnya, apa yang disampaikan perusahaan pelat merah itu tidak menjawab pertanyaan masyarakat soal mengapa beras mahal dan langka di pasar.
Tomsi menyebut kementerian/lembaga (K/L) umumnya bekerja dengan target. Oleh karena itu, ia mendesak Bulog seharusnya punya target acuan yang jelas kapan harga beras bisa terkendali.
"Permasalahannya beras naik, tidak cukup dijawab dengan stok cukup, karena masyarakat berkata 'Ya sudah kalau stok cukup kenapa harga naik?', kan begitu. Kita harus bisa menjawab pertanyaan masyarakat dan harus bisa menjawab fakta yang ditemukan serta dialami masyarakat," tegas Tomsi.
"Ibu (Tiyas) menjawab impor mulai mendarat, ya, pertanyaannya kapan harga turun, kapan prediksinya? Kan ada perkiraan. Kalau kita kerja ini target kita akan tercapai bulan ini, minggu kesekian, kurang lebih begitu. Jadi, kita tidak hanya menjelaskan tapi tidak menjawab permasalahan," sambungnya.
Ia mengatakan ada dua fakta sengkarut masalah beras yang ditemukan masyarakat di lapangan.
Pertama,harga beras terus meroket. Kedua,adanya pembatasan pembelian beras di ritel modern sebanyak 2 pack alias 10 kg per orang.
"Dengan harga yang terus naik dan dibatasi dengan alasan keterbatasan stok. Dua hal yang dirasakan masyarakat harus kita jawab," tegas Tomsi kepada para peserta rakor.
[Gambas:Video CNN]
Tembus Rp18 Ribu per Kg, Kenaikan Harga Beras Tertinggi dalam Sejarah******
Pedagang pasar tradisional menyebut kenaikan hargaberasyang terjadi belakangan adalah yang tertinggi dalam sejarah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kenaikan harga beras ini jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dan mencetak rekor baru, tembus hingga Rp18 ribu per kg.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengatakan sulit mendapatkan beras medium dan premium. Kalaupun ada, harga beras premium di pasar sebesar Rp18.500 per kilogram (kg).
Reynaldi menyindir keberadaan bansos beras 10 kg yang masif digulirkan jelang Pilpres 2024, sebelum kelangkaan di pasar ini terjadi. Menurutnya, pembagian bansos dalam momentum politik itu menimbulkan tarik-menarik dengan stok beras di pasar. Ujungnya terjadi lonjakan harga, bahkan kelangkaan.
"Tentu menteri yang terkait dalam hal ini, seperti Menteri Perdagangan (Zulkifli Hasan) dan Menteri BUMN (Erick Thohir) yang memang secara 'telanjang' mendukung paslon tertentu. Namun, tidak memperhatikan nasib petani kecil kita, pedagang kecil kita," kritik Reynaldi.
"Fakta bahwa harga beras tinggi ini bukti pemerintah tidak serius menanganinya. Jelas bahwa tata niaga pangan kita ini mesti diperbaiki dan perlu ada perubahan agar tidak terjadi seperti ini terus-menerus," tambahnya.
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7 Tahun 2023, HET beras berlaku sejak Maret 2023 adalah Rp10.900 per kg medium, sedangkan beras premium Rp13.900 per kg untuk zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi.
Sementara, HET beras di zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan dipatok Rp11.500 per kg medium dan beras premium Rp14.400 per kg. Sementara di zona ke 3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp11.800 per kg, dan untuk beras premium sebesar Rp14.800 per kg.
Adapun berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPS), harga beras kualitas medium per Jumat (23/2) dipatok di Rp15.500-Rp15.650 per kg. Sementara beras kualitas super di kisaran Rp16.500-Rp17.000 per kg.
Namun di pasaran, harga beras premium bisa tembus Rp18 ribu per kg. Harga saat ini sudah jauh melampaui HET.
[Gambas:Video CNN]
(del/pta)Bulog Buka Suara soal Mahal dan Langka Beras Meski di Sentra Produksi******
Perum Bulogbuka suara soal kelangkaan serta kenaikan harga berasdi sejumlah gerai ritel di kawasan sentra produksi beras belakangan ini.
Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkap masalah itu dipicu panen raya yang telat.
Menyikapi masalah itu, Bayu menyatakan Bulog menggelontorkan komoditi pangan murah melalui program Bulog Siaga (Aksi Amankan Harga) mulai Selasa (20/2). Program ini dilaksanakan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Bulog Siaga akan menjual beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), beras premium dan komoditas pangan lainnya secara langsung kepada masyarakat sebagai bentuk intervensi langsung penyediaan komoditi kepada konsumen.
"Program ini dilaksanakan guna mendekatkan pasokan beras dan pangan lainnya kepada masyarakat. Adapun lokasi pelaksanaan program ini diutamakan di pemukiman padat penduduk yang langsung menyasar konsumen akhir seperti rumah susun (rusun), kantor kelurahan, kantor kecamatan, kawasan industri dan lainnya" tambah Bayu.
Lebih lanjut, Bayu menekankan di samping melaksanakan penugasan pemerintah seperti penyaluran bantuan pangan serta melaksanakan program SPHP, Bulog juga merasa perlu melakukan intervensi langsung untuk penyediaan beras ke masyarakat melalui kegiatan Bulog Siaga ini.
"Untuk meredam gejolak harga beras, di samping melaksanakan bantuan pangan beras ke 22 juta KPM (keluarga penerima manfaat), Bulog juga tengah gencar menggelontorkan beras SPHP ke seluruh saluran distribusi yang ada. Bulog Siaga ini merupakan bentuk intervensi lainnya yang dilakukan oleh Bulog untuk mengurangi kontraksi harga yang ada, sehingga secepat mungkin diharapkan dapat menurunkan tensi harga beras di pasaran", tegasnya.
Kelangkaan beras terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Salah satunya di Indramayu, Jawa Barat. Salah satu warga bernama Handayani mengaku kesulitan mendapatkan beras di ritel modern.
Alhasil, ia harus membeli beras di pasar tradisional meski dengan harga yang mahal.
"Baru beli minggu kemarin ya harganya sudah Rp170 ribu per 10 kilogramnya. Kaget juga harganya naik lagi. Untuk sekarang enggak tahu berapa harganya," kata Handayani, dikutip detikcom, Selasa (21/2).
Ia mengatakan saat ini pedagang juga kesulitan mencari pasokan beras untuk dijual.
"Mungkin itu ya penyebab naiknya harga beras," katanya.
Lihat Juga :Kenapa Sri Mulyani Diprediksi Tak Ada di Daftar Menteri Prabowo? |
Keluhan soal kelangkaan juga disampaikan Herman, pedagang nasi padang di Indramayu. Sudah sebulan terakhir ia sulit mendapatkan beras sehingga harus mengurangi porsi nasi di dagangannya.
"Iya dikurangi sedikit porsi nasinya. Biar bisa dapat untung," ungkap Herman.
Biasanya Herman membeli beras medium seharga Rp12.500 per kilogram. Namun kini harganya naik ke Rp15.500 per kg.
Kelangkaan beras Indramayu menjadi ironi karena daerah tersebut dikenal sebagai lumbung padi nasional. Kabupaten itu dinobatkan sebagai daerah penghasil padi terbesar di Jawa Barat (Jabar).
[Gambas:Video CNN]
Label:koiemas、slot london、jam gacor olympus hari ini
Terkait:fanta 168 slot、maincuan、bola2289、sistem parlay judi bola、pengeluaran sdy、prediksi togel sdy、pamantogel、harum4d 4d、shio tafsir mimpi、tunas4d
bab terbaru:situs resmi 138(2024-06-28)
Perbarui waktu:2024-06-28
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Perum Bulogmemilih mengimpor 507 ribu ton berasper Februari 2024 demi memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) karena harga dari petani lokal dianggap tak cocok alias kemahalan.
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Cahyaningtiyas Rispinatri mengatakan importasi ini merupakan penugasan yang diberikan kepada mereka. Sejak awal tahun ini hingga Minggu (18/2), wanita yang akrab disapa Tiyas itu mengatakan sudah masuk 507.772 ton beras impor.
"Jadi, dengan target penyaluran (beras) SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dan bantuan pangan, ini secara kontinu juga pengadaan dari luar negeri (impor) terus berjalan," ucap Tiyas dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (19/2).
Beras impor tersebut masuk dari berbagai Kantor Wilayah (Kanwil) Perum Bulog, ada dari DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Sulawesi Tengah. Tiyas mengatakan beras impor tersebut tidak hanya masuk melalui pelabuhan besar, melainkan juga pelabuhan-pelabuhan kecil.
Bulog mencatat beras impor terbanyak masuk pada Januari 2024 lalu melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, yakni 94,39 ribu ton. Sedangkan pada bulan ini terbanyak tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur sebesar 48,74 ribu ton.
Jika mengacu penjelasan Kementerian Pertanian, harga gabah kering panen (GKP) dari petani lokal saat ini memang tengah tinggi. Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan Moh. Ismail Wahab menyebut harga gabah bisa mencapai Rp7.000 hingga Rp8.000 per kg.
"Saya selama bekerja di Kementerian Pertanian, baru sekarang melihat (harga) GKP mencapai sedemikian besar. Rata-rata dulu Rp4.000-Rp5.000 (per kg). Ini luar biasa dan harus kita genjot terus produksi kita, kalau tidak, tidak akan turun-turun harga beras kita," tutur Ismail.
"Kalau produksi kita melimpah maka saya kira hukum pasar akan segera berlaku. Tapi, kalau produksi sudah melimpah harga tidak turun-turun juga, berarti hukum pasar kita atau supply demand sudah tidak berlaku lagi untuk beras ini," imbuhnya.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras yang dilakukan Indonesia per Januari 2024 mencapai 443,91 ribu ton. Paling banyak didatangkan dari Thailand sebesar 237,64 ribu ton (53,53 persen).
Sisanya, Pakistan sebanyak 129,78 ribu ton (29,24 persen), Myanmar 41,64 ribu ton (9,38 persen), dan Vietnam 32,34 ribu ton (7,29 persen), serta negara lainnya mendatangkan 2,51 ribu ton (0,57 persen)
[Gambas:Video CNN]
(skt/pta)Amran Sulaimandipastikan tetap menjadi menteri pertanian jika capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terpilih di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan oleh Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo dalam acara dialog kebangsaan di Unhas Makassar, Selasa (20/2).
Pria juga merupakan adik Prabowo itu mengatakan keberlanjutan sangat berdampak pada stabilitas politik. Karena itu, Amran yang kini menjabat menteri pertanian dinilai pas untuk melanjutkan kebijakan di sektor pertanian dari era Presiden Jokowi ke Prabowo nanti.
Selain keberlanjutan, masuknya Amran Sulaiman dalam susunan kabinet nantinya, kata Hashim juga terjadi karena Prabowo Subianto sangat bangga dengan hasil kerja Amran selama menjabat sebagai menteri pertanian di masa pemerintahan Jokowi.
"Beliau (Prabowo) sangat-sangat terkesan dan bangga dengan pekerjaan Pak Amran. Insyaallah yang menentukan nanti hanya Yang Maha Kuasa ya," ungkapnya.
"Ya indikasinya sangat kuat sekali, beliau akan tetap akan menjadi menteri pertanian," terangnya.
Lihat Juga :Amran Sulaiman Dipastikan Tetap Jadi Mentan di Kabinet Prabowo-Gibran |
Lantas seperti apa rekam jejak atau kinerja Amran sehingga ia dipilih Prabowo tetap jadi menteri pertanian, hebatkah dia?
Amran sebelumnya pernah menempati posisi menteri pertanian pada periode Jokowi I, 2014-2019. Kemudian, Amran diangkat kembali jadi menteri pertanian di akhir periode II Jokowi, 2023-2024 ini.
Di masa kepemimpinan Amran, indeks produksi pertanian tercatat dalam tren meningkat.
Data Badan Pusat Statistik mencatat indeks produksi pertanian pada 2014 mencapai level 118,95. Angka itu kemudian naik menjadi 121,94 pada 2015.
Indeks produksi pertanian kembali naik menjadi 122,65 pada 2017. Lalu, naik lagi menjadi 150,11 pada 2018.
Lihat Juga :Alasan Nama Sri Mulyani Tak Masuk Bursa Menteri Kabinet Prabowo-Gibran |
Di masa terakhir jabatan Amran atau 2019, indeks produksi pertanian kembali naik menjadi 162,26.
BPS juga mencatat dalam periode 2015-2017, indeks produksi tanaman pangan dari tahun ke tahun memiliki kecenderungan meningkat.
Namun, sejak 2018 indeks tanaman pangan mengalami penurunan. Indeks tanaman pangan 2019 sebesar 94,42, turun sebesar 0,88 poin dibandingkan 2018.
Tercatat, indeks produksi padi 2019 mencapai 82,15 dengan komoditas penyumbang terbesar adalah padi sawah.
Kemudian, indeks produksi palawija 2019 mencapai 114,44 atau naik sebesar 1,31 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Lihat Juga :Ramalan Pakar Asing dan Dalam Negeri Soal Ekonomi di Tangan Prabowo |
Pada 2019, indeks produksi hortikultura meningkat sebesar 17,25 poin dibanding tahun 2018, yaitu dari 95,18 (angka revisi) menjadi 112,43.
Indeks produksi sayur-sayuran dan buah buahan masing-masing naik sebesar 4,70 dan 11,33 poin. Untuk kelompok sayur-sayuran, bawang putih merupakan komoditas sayuran dengan peningkatan indeks tertinggi yaitu sebesar 402,79 poin dibandingkan tahun 2018.
Sementara itu, dari kelompok buah-buahan hampir semua indeks produksi naik, kecuali apel turun dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2019, indeks produksi perkebunan juga meningkat dari 143,45 menjadi 151,92 (angka sementara) atau naik sebesar 8.47 poin dari 2018.
Secara umum, indeks produksi perkebunan rakyat dan perkebunan besar masing-masing meningkat sebesar 6,24 dan 13,20 poin dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan komoditas, peningkatan indeks produksi terjadi pada komoditas kelapa, kelapa sawit, dan kopi. Sementara itu, komoditas karet dan tembakau mengalami penurunan indeks produksi.
Lihat Juga :Ekonom TKN Sebut Prabowo Tak Punya Chemistry dengan Sri Mulyani |
Sedangkan untuk komoditas teh, tebu dan tembakau data tidak tersedia.
Indeks produksi peternakan dari tahun ke tahun pun selalu meningkat. Pada 2019, indeks produksi peternakan adalah sebesar 275,63 atau meningkat sebesar 2,85 poin dari indeks 2018 sebesar 272,78 (angka revisi).
Komoditas yang mengalami peningkatan indeks produksi paling besar adalah daging ayam ras pedaging sebesar 7,05 poin diikuti oleh telur ayam ras sebesar 6,91 poin dan telur ayam buras sebesar 4,51 poin.
Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan indeks produksi terbesar adalah daging kerbau sebesar 3,82 poin.
Pada 2018, Amran mengklaim telah mencabut uang perjalanan dinas kementeriannya sebesar Rp800 miliar untuk dialokasikan untuk peningkatan produksi tanaman pangan.
"Pada 2018, sebanyak 85 persen dari APBN Kementan, dialokasikan untuk meningkatkan produksi seluruh sektor tanaman pangan dan membantu petani," katanya pada Februari 2018.
Lihat Juga :Sri Mulyani Respons Soal Sinkronisasi dengan Presiden Baru |
Menurut dia, hal itu berbeda dibandingkan komposisi anggaran kementerian pada 2014, di mana sebanyak 45 dari total anggaran digunakan untuk keperluan perjalanan dinas, dan kegiatan seremonial. Sedangkan sisanya baru untuk peningkatan produksi.
"Seluruh biaya 'cipika-cipiki' dan program yang tidak perlu, mulai kami hilangkan, saat ini kami akan fokus ke produksi," ungkapnya.
Pada Januari 2018, pemerintah melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton. Impor itu dilakukan lewat Kementerian Perdagangan.
Hal ini dilakukan karena produksi dalam negeri kurang mencukupi. Sementara, harga beras di pasaran melambung.
Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, rata-rata harga beras medium nasional sudah mencapai Rp11.950 per kilogram (kg) per 12 Januari 2018. Padahal, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras dipatok mulai Rp9.450 per kg hingga Rp10.250 per kg.
Saat itu Amran mengatakan pemerintah sebetulnya telah berupaya untuk meningkatkan produksi beras dan menahan diri untuk impor beras dalam dua tahun terakhir. Ia juga masih optimistis beras akan mengalami surplus setelah panen raya terjadi Februari.
Lihat Juga :Bocoran Kabinet Prabowo-Gibran: Nama Sri Mulyani Kemungkinan Tak Masuk |
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024
Kelangkaan berastidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di sejumlah daerah. Kalaupun stoknya ada, harga beras cenderung melonjak.
Salah satu daerah yang menghadapi kelangkaan beras adalah Indramayu, Jawa Barat, yang juga merupakan lumbung padi di Indonesia. Seorang warga bernama Handayani mengaku kesulitan mendapatkan beras di ritel modern. Akhirnya, ia terpaksa membeli beras di pasar tradisional meski dengan harga yang mahal.
"Baru beli minggu kemarin ya harganya sudah Rp170 ribu per 10 kilogramnya. Kaget juga harganya naik lagi. Untuk sekarang enggak tahu berapa harganya," kata Handayani, dikutip detikcom, Selasa (21/2).
"Mungkin itu ya penyebab naiknya harga beras," katanya.
Keluhan soal kelangkaan juga disampaikan Herman, pedagang nasi padang di Indramayu. Sudah sebulan terakhir ia sulit mendapatkan beras sehingga harus mengurangi porsi nasi di dagangannya.
"Iya dikurangi sedikit porsi nasinya. Biar bisa dapat untung," ungkap Herman.
Biasanya Herman membeli beras medium seharga Rp12.500 per kilogram. Namun, kini harganya naik ke Rp15.500 per kg.
Lihat Juga :Prabowo Berencana Buat Kemenko Baru Demi Jalankan Makan Siang Gratis |
Kelangkaan beras Indramayu menjadi ironi karena daerah tersebut dikenal sebagai lumbung padi nasional. Kabupaten itu dinobatkan sebagai daerah penghasil padi terbesar di Jawa Barat (Jabar).
Sementara itu, Kantor Perum Bulog Indramayu mengatakan stok beras di wilayah itu aman. Saat ini sebanyak 4.500 cadangan beras pemerintah (CBP) yang dimiliki Bulog Indramayu.
Kenaikan harga beras juga dialami warga Lampung. Keluhan itu disampaikan langsung ke Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat mengunjungi Pasar Panjang Bandar Lampung, Jumat (16/2).
Mengutip detikcom, salah satu pedagang mengatakan harga beras melonjak hingga Rp15.500 per kg. Menanggapi keluhan itu, Arinal pun berjanji akan mencari tahu penyebab kenaikan harga beras.
Lihat Juga :Sri Mulyani Ungkap Kebijakan Perdagangan Global Bukan Lagi Pasar Bebas |
"Kalau harga berasnya murah, kasihan para petani. Kita lihat dulu siapa yang nakal. Kalau ada pedagang yang nakal, segera kita tindak," katanya.
Arinal yakin kenaikan harga beras tidak akan berlangsung lama. Apalagi Lampung merupakan salah satu lumbung pangan nasional.
"Lampung memiliki peran penting sebagai lumbung pangan dan produsen beras nasional. Tidak hanya untuk kebutuhan Lampung, kebutuhan DKI Jakarta pun kita penuhi 40 persennya. Pasti ada yang tidak baik di dalam proses penyediaan. Ada monopoli yang tidak menguntungkan di daerah," ungkap Arinal.
Ia pun mengingatkan agar jangan sampai ada pihak yang menjual gabah keluar Lampung. Dengan begitu stok di daerah itu bisa stabil.
"Karena kita sudah punya aturan, kedaulatan pangan semua wajib bisa menikmati. Dan untuk gabah tidak boleh sampai keluar Lampung," jelasnya.
Kelangkaan beras juga terjadi di Mojokerto, Jawa Timur. Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro mengatakan ia menerima laporan bahwa harga beras premium di ritel modern harganya naik hingga Rp15.570 per kg.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga beras medium maupun premium, Ali melakukan dua kebijakan. Pertama memberdayakan 26 Peracangan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang akan menyediakan beras seharga Rp10.900 per kg. Beras tersebut berasal dari stok Bulog.
"Ketika di pasaran meninggi untuk beras medium silahkan belanja di Peracangan TPID. Otomatis kalau masyarakat belanja di Peracangan TPID harga di pasar akan turun menyesuaikan. Pasokan kami jamin tak akan terputus," katanya.
Kebijakan kedua yakni mengeluarkan surat edaran agar seluruh aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Mojokerto membeli beras premium di Bulog.
Menurutnya, Bulog siap menyediakan beras premium untuk ASN dengan harga Rp13.500 per kg.
[Gambas:Video CNN]
Harga beras di Indonesia tengah melonjak jadi Rp18 ribu per kilogram (kg) untuk kualitas premium. Hal ini disebabkan oleh hilang bahan pangan utama itu secara mendadak dari ritel modernmaupun pasar.
"Beras harganya sudah tinggi di kisaran Rp18 ribu-Rp18.500 untuk yang premium," ujar Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan kepada CNNIndonesia baru-baru ini.
Sejatinya, kenaikan harga beras ini terjadi sebelum memasuki Bulan Ramadan. Lonjakan itu berpotensi memicu mengkhawatirkan bagi jutaan penduduk Indonesia.
Penduduk sejumlah negara bahkan yang terbanyak di dunia seperti India dan China juga banyak yang mengkonsumsi beras.
Lalu bagaimana harga beras di dua negara itu, mahalkah?
Dibandingkan dengan India dan China, yang penduduknya sama banyaknya dengan Indonesia, harga beras dalam negeri terbilang cukup mahal, kecuali untuk jenis beras basmati yang banyak dijumpai di India.
Di India, harga eceran beras tercatat US<句子>,65 (INR53,88) atau Rp10.140 per kg (asumsi kurs Rp15.600 per kg) hingga US,06 atau Rp32.136 per kg. Termahal bisanya untuk beras jenis basmati.
Harga beras grosir tercatat sebesar US<句子>,46 atau Rp7.176 per kg hingga US,44 atau Rp22.464 per kg.
Sementara, di negara perekonomian nomor dua di dunia, China, harga eceran beras tercatat US<句子>,77 hingga US,53 per kg atau Rp12.012 - Rp23.868 per kg.
Sedangkan harga eceran tercatat antara US<句子>,54 sampai US,07 per kg atau Rp8.424 - Rp16.692 per kg.
[Gambas:Video CNN]
《ambon4d》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,situs slot gacor terkiniHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《ambon4d》bab terbaru。