cara melakukan cicilan di akulaku 680Jutaan kata 241394Orang-orang telah membaca serialisasi
《pinjam kta》
Tingkatkan Skill Mahasiswa, UDB Surakarta Menggelar Workshop Penulisan Esai******
SOLO —Project Based Learning mata kuliah Life Skill, mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris angkatan 2020 bersama Language Training Center Universitas Duta Bangsa (UDB) Surakarta menggelar workshop penulisan esai dengan tema Peran AI dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Selasa (30/1/2024), Workshop yang digelar pada Sabtu (16/12/2023) di Ballroom 1 Kampus UDB Surakarta tersebut diikuti oleh 90 peserta.
Promosi Hadiri WEF 2024 di Swiss, Dirut BRI Sunarso Ungkap Peran Holding Ultra Mikro
Acara diawali dengan pembukaan, doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars, dan hymne Universitas Duta Bangsa Surakarta kemudian dilanjutkan sambutan oleh Dekan Fakultas Hukum dan Bisnis UDB Surakarta, Indra Hastuti, S. E., M. Si., M. M.; Kepala Language Training Center, Ratini Setyowati, S. Pd., M. A. serta sambutan dari ketua pelaksana.
Acara ini menghadirkan dosen Sastra Inggris dari Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, SF Lukfianka Sanjaya Purnama, S. S., M. Hum, sebagai pemateri utama.
Workshop tersebut menyoroti peran teknologi kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa, khususnya dalam menulis esai.
Sebagai bagian dari kegiatan workshop, dilakukan juga review terhadap karya esai dari dua mahasiswa. Hal ini bertujuan memberikan peserta pemahaman yang lebih baik tentang proses penulisan essay dan bagaimana penerapan AI dapat memperbaiki kualitas tulisan.
Melalui kegiatan workshop ini peserta diharapkan memperoleh motivasi dan wawasan yang lebih dalam untuk mengembangkan kemampuan penulisan esai mereka, meningkatkan keahlian dalam bidang penulisan, terutama dengan penerapan teknologi AI serta memahami lebih baik bagaimana tips dan trik menulis essay dapat diterapkan secara efektif.
Rumah Baca Kaliyoso, Upaya Dekatkan Buku ke Anak di Desa******
SOLO—Di tengah Desa Jetiskarangpung, Kecamatan. Kalijambe, Sragen ada satu rumah tembok yang sederhana. Di depan rumah kuning berbentuk Joglo itu tertulis spanduk kecil “Rumah Baca Kaliyoso”.
Rumah itu difungsikan sebagai tempat kegiatan literasi yang melibatkan masyarakat terutama anak-anak sekitar. Ada sekitar 500 koleksi buku yang tersusun rapi di rak.
Promosi Resmi Terpilih sebagai Ketum Forum Humas BUMN, Ini Visi Hendy Bernadi
Separuh dari koleksi itu merupakan buku anak seperti buku cerita, komik, dan buku pelajaran SD. Lalu sisanya ada novel, buku pengembangan diri, buku religi, kamus dan teknologi.
Mayoritas koleksi buku itu hasil sumbangan dari orang-orang yang peduli dengan dunia literasi. Sedangkan hanya seperempat koleksi buku hasil dari membeli. Itupun hanya ketika ada diskon.
Rumah Baca Kaliyoso ini didirikan, salah satunya, atas inisiatif pemuda setempat, Afif Muchlisin yang menggunakan rumah milik keluarganya untuk kegiatan literasi. “Rumah itu merupakan warisan dari kakek, terus dibeli oleh ayah saya dan direnovasi,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Kamis (11/1/2024).
Afif mendirikan Rumah Baca Kaliyoso tiga tahun lalu, tepatnya pada 17 September 2020 saat kasus pandemi sedang naik-naiknya. Waktu itu dia melihat anak-anak di desa tempatnya tinggal terpaksa Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) di rumah untuk meminimalisasi penyebaran virus.
Dia melihat ketika masa PPJ itu banyak anak yang membutuhkan akses Internet dan bimbingan. Sebab tidak mungkin bagi anak usia SD belajar secara mandiri tanpa pembimbing.
“Atas dasar hal tersebut kami ingin menyediakan fasilitas dan ruang publik yang bisa digunakan oleh anak-anak untuk proses pembelajaran online, sekaligus dijadikan pusat literasi,” kata dia.
Di sisi lain, setelah pada 2021 lalu Afif menamatkan kuliah S2 program studi Sosiologi di UNS, terbesit di pikirannya untuk mempraktikkan ilmu yang dia miliki. Semangat yang dia pegang adalah memberikan manfaat kepada sekitar.
“Sehingga saya putuskan untuk memberikan fasilitas belajar, terutama lewat buku dan kegiatan literasi lainnya. Kami berharap dengan adanya rumah baca dapat menarik masyarakat untuk berkunjung dan berkenalan dengan buku,” kata dia.
Selain meminjam buku, Afif menjelaskan ada beberapa kegiatan yang biasa dilakukan di Rumah Baca Kaliyoso, seperti dongeng, kreasi hand madeatau origami, mewarnai, dolanan tradisional di halaman rumah baca. Termasuk kegiatan berbasis literasi hasil kerja sama dengan universitas dan Non Governmental Organization (NGO).
Dirinya juga mengajak pemuda dan Karang Taruna untuk ikut membantu mengelola rumah baca. Dia mengatakan hal itu dilakukan sebagai salah satu cara melibatkan anak muda agar lebih peduli terhadap isu literasi.
Sejauh ini, kegiatan yang dilakukan di Rumah Baca Kaliyoso masih banyak menyasar anak-anak. Dia mengakui lebih mudah mengajak anak-anak ketimbang orang dewasa.
“Kemampuan kami di usia yang masih muda ini agaknya sulit mengajak orang yang lebih dewasa. Tapi kami tidak menutup peluang untuk orang dewasa. Kami sediakan juga buku-buku untuk masyarakat umum dan orang dewasa,” kata dia.
Upaya Afif dan kawan-kawan memantik minat baca anak-anak tidak mulus. Sejauh ini ada yang antusias, namun ada juga yang kurang. Beberapa anak lebih memilih memegang mainan ketimbang buku. Afif memang sengaja menaruh mainan di rumah seperti seperti puzzle, lego, ular tangga, bola kecil, basket mini, bowling dan lainnya.
“Mainan yang kami sediakan untuk menarik perhatian mereka. Sejauh ini kami berusaha dengan awalan mengajak anak-anak bermain di rumah baca, kemudian setelah bermain, baru kita arahkan untuk membaca bersama sama,” kata dia.
Cara itu lumayan efektif karena sudah ada seperti tiga anak di desa yang rajin meminjam dan mengembalikan buku setiap pekan. Afif bercerita sisanya, anak-anak masih sebentar memegang buku dan lanjut bermain.
“Supaya tertib dalam berkunjung biasanya kami adakan kegiatan bersama seperti dongeng, kreasi hand made, mewarnai,” kata dia.
Keberadaan Rumah Baca Kaliyoso yang sederhana itu sebetulnya penting untuk menjawab persoalan akses bacaan di desa-desa yang terkadang sangat sulit. Desa yang memiliki perpustakaan dengan koleksi yang lengkap bisa dihitung jari.
“Iya rumah baca membuka akses seluas luasnya, pernah ada rencana untuk meminjamkan buku dengan konsep deliveryatau ketemu COD. Namun tentu hal itu butuh orang dan tenaga yang lebih. Sehingga untuk saat ini masih dalam lingkup desa saja,” kata dia.
Label:72 togel、maxpoker88、77 slot dewa
Terkait:terjerat pinjol legal、finmas pinjol、situs slot idnplay、tkp303、warkop 77 slot、sultanslot365、slot gacor 338、daftar pinjol ilegal cepat cair、angka jitu nomor hongkong malam ini、cara membeli voucher k vision
bab terbaru:paito 2022(2024-07-09)
Perbarui waktu:2024-07-09
《pinjam kta》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,cara mendapatkan voucher 30rb lazada pengguna baruHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《pinjam kta》bab terbaru。