hatipoker 678Jutaan kata 496483Orang-orang telah membaca serialisasi
《cara dapetin uang di hago》
Awal Mula Penyebab Konflik Rohingya hingga Diusir dari Myanmar******
SOLO —Awal mula penyebab konflik etnis Rohingya hingga bisa diusir dari Myanmar membuat penasaran masyarakat mengingat mereka mengungsi ke berbagai daerah, termasuk Aceh.
Pada Sabtu (2/12/2023), sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki, perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang Aceh. Para imigran Rohingya tersebut mendarat di pesisir Sabang itu sekitar pada Sabtu (2/12/2023) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Promosi Agen Mitra UMi BRILink Ini Selamatkan Masyarakat dari Jerat Rentenir
Kedatangan para pengungsi tersebut mendapat penolakan dari warga setempat, dan meminta pihak terkait untuk segera menangani atau memindahkan mereka dari sana. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sendiri menyebut adanya dugaan kuat keterlibatan jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam arus pengungsian Rohingya di Indonesia.
“Saya memperoleh laporan mengenai pengungsi Rohingya yang semakin banyak yang masuk ke wilayah Indonesia, terutama Provinsi Aceh,” kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers tentang pengungsi Rohingya di Indonesia yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Jumat (8/12/2023), sebagaimana dilansir Antara.
Hal ini membuat publik semakin penasaran dengan awal mula penyebab konflik Rohingya hingga bisa diusir dari Myanmar.
Mengutip penelitian yang diterbitkan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rohingya merupakan etnis penganut Islam dan mereka menetap di negara bagian Rakhine, Myanmar. Mereka mengalami diskriminasi secara terstruktur, pembunuhan, pemerkosaan, perampasan hak-hak, penghancuran kampung-kampung mereka, juga dimusuhi oleh pemerintah Myanmar dan mayoritas masyarakat Myanmar yang beragama Buddha.
Oleh karena itu, etnis Rohingya yang awalnya menetap di Myanmar, terpaksa meninggalkan kampung halaman mereka itu dan mengungsi ke berbagai wilayah negara-negara di sekitarnya. Mereka mengungsi dengan mengarungi lautan dan terpencar ke beberapa negara, seperti Malaysia, Thailand, dan mayoritas berada di Bangladesh.
Untuk mengetahui awal mula konflik dan penyebab etnis Rohingya hingga diusir dari Myanmar, masyarakat harus memahami akar permasalahan dari masa lalunya. Asal-usul mereka berawal jauh sebelum berdirinya Myanmar. Rohingya adalah keturunan penduduk muslim yang tinggal di Arakan jauh sebelum Inggris menguasai Myanmar dan Arakan.
Setelah kemerdekaan Myanmar, pada masa kepemimpinan Jenderal Aung San, Rohingnya menjadi salah satu etnis yang memiliki peranan penting di pemerintahan Myanmar. Bahkan, ada warga Rohingnya yang menjadi menteri di pemerintahan Myanmar pada tahun 1940-1950.
Namun, pada tahun 1962 ketika Jenderal Ne Win melakukan kudeta hingga pada akhirnya menjadi Presiden di Myanmar, sistem politik Myanmar berubah menjadi lebih otoriter. Konflik yang kerap muncul di Myanmar yang melibatkan antar etnis terjadi dalam kurun 1991 sampai sekarang. Hal ini pula yang mempengaruhi keberadaan etnis Rohingya di Myanmar.
Sambangi Al Muayyad, Tim Riset Ekologi FMIPA UNS Ajari Santri Kelola Sampah******
SOLO —Tim Riset Ekologi Fakultas MIPA UNS mengajari santri Pondok Pesantren Al Muayyad Solo tentang pengelolaan sampah organik dan budi daya maggot atau belatung.
Kegiatan sosial itu dilangsungkan di ponpes yang terletak di Laweyan, Solo, Jawa Tengah pada Sabtu (18/11/2023).
Promosi Edukasi Transaksi Digital UMKM di Papua, Volume Transaksi QRIS-BRI Naik 587,3%
Dalam rilisnya kepada Rabu (22/11/2023), Ketua Pengabdi Tim Riset Ekologi FMIPA UNS, Edwi Mahadjoeno, mengatakan pengelolaan sampah organik merupakan upaya penting menjaga lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Di Pondok Pesantren Al Muayyad Solo pihaknya mengajari para santri untuk mengelola sampah organik berupa sisa makanan berupa lauk-pauk, sayuran, buah dan lain-lain.
“Banyaknya santri yang tinggal di asrama tentu menghasilkan sisa makanan yang tidak sedikit. Hal tersebut mestinya dikelola dengan baik sehingga santri berkontribusi dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan,” kata Edwi.
Ia menjelaskan, proses pengelolaan dimulai dari pemilahan dan dilanjutkan pengomposan.
Kompos adalah proses alami di mana sampah organik diurai menjadi pupuk yang berguna.
Untuk membuat kompos, kata dia, para santri diminta mengumpulkan bahan organik dalam sebuah komposter.
“Komposter harus memiliki ventilasi yang cukup, dan dipastikan bahwa campuran bahan coklat seperti daun kering dan bahan hijau seperti sisa makanan seimbang. Selain itu penting menjaga kelembaban komposter. Rutin mengaduk kompos membantu memastikan sirkulasi udara yang baik dan penguraian yang optimal,” katanya.
Tak hanya itu, Edwi melanjutkan, santri juga diajak untuk mengurangi pemborosan makanan berupa pengelolaan makanan dengan baik agar tidak menghasilkan limbah organik berlebihan.
Sejalan dengan pengelolaan sampah organik, santri diberi pelatihan budidaya maggot atau belatung.
Santri diajari langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan larva lalat tentara hitam yang bernutrisi tinggi, yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi yang mendukung keberlanjutan dan pengelolaan limbah.
Proses dimulai dengan pemilihan kontainer yang sesuai, yang akan menjadi rumah bagi koloni maggot.
Pemilihan lokasi yang tepat, dengan ventilasi yang baik dan perlindungan dari cuaca ekstrem, menjadi langkah awal yang penting dalam menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan mereka.
Kemudian, media makanan yang sesuai harus didiamkan. Sampah organik seperti sisa makanan, dedaunan, atau bahan organik lainnya adalah bahan makanan yang cocok untuk maggot.
Menurut Edwi, menjaga keseimbangan yang tepat dalam media makanan adalah kunci keberhasilan.
“Maggot akan membantu dalam menguraikan bahan-bahan ini menjadi pupuk yang berguna,” tutupnya.
Rektorat UNS Solo Bertemu BEM, Ini Hasilnya******
SOLO—Pihak Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menerima audiensi yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS terkait aksi yang dilakukan di depan gedung rektorat setempat, Kamis (8/6/2023).
Plt. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi, Irwan Trinugroho, mengatakan tujuh tuntutan yang dibawa oleh BEM UNS Solo akan ditindaklanjuti.
Promosi BRI Ajak Nasabah Perbaharui Nomor Handphone di ATM/CRM, Dapatkan Tambahan Saldo
“Teman-teman mahasiswa audiensi mereka punya beberapa pendapat dan kita tindak lanjuti. Tapi tadi ada beberapa yang sudah clear,” kata dia kepada wartawan di UNS Solo, Kamis.
Termasuk tuntutan terkait sarana dan prasarana yang menurut BEM UNS masih kurang memadai. Irwan menyebut akan ada mekanisme terkait hal tersebut.
“Kalau sarana dan prasarana kan ada mekanismenya, kalau dicek ternyata memang begitu ya sudah kita tindak lanjuti,” tutur dia.
Irwan mengatakan tetap akan memilah beberapa tuntutan yang diajukan BEM UNS Solo. Menurut dia, ada poin tuntutan yang sudah diselesaikan pihak kampus.
“Dari tujuh tuntutan tentu kita pilah-pilah, misal ada yang sudah terlaksana seperti kekerasan seksual kan sudah ada satgasnya, kita sudah mengikuti arahan kementerian,” kata dia.
Sebelumnya, ratusan Mahasiswa Universitas Maret (UNS) Solo melakukan aksi di depan Rektorat kampus setempat, Kamis.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS Solo, Hilmi Ash Shiddiqi mengatakan ada tujuh tuntutan, di antaranya:
Label:buku mimpi 3d abjad sang pemimpi、pinjaman online khusus driver grab、agen slot terbesar dan terpercaya
Terkait:erek erek 73 2d、kakek zeus rtp、situs slot gampang maxwin、data paito taiwan、slot88 4d、sultan138、ratuplay、pinjaman online di shopee、server thailand maxwin、slotbola88
bab terbaru:aplikasi cicilan hp tanpa bunga(2024-07-01)
Perbarui waktu:2024-07-01
《cara dapetin uang di hago》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,gasbro138Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《cara dapetin uang di hago》bab terbaru。