ajoslot 165Jutaan kata 845630Orang-orang telah membaca serialisasi
《qq828》
TransJakarta Segera Buka Rute ke Bandara Soetta Untuk Umum******Jakarta, CNN Indonesia--
PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) berencana memperluas layanan hingga ke Bandara Soekarno-Hatta (Soeta) dalam waktu dekat. Artinya, nanti masyarakat umum punya pilihan transportasi baru untuk menuju bandara.
Kepala Departemen Hubungan Masyarakat dan CSR TransJakarta Wibowo mengatakan bahwa pembukaan layanan tersebut masih didiskusikan secara intens bersama PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soetta.
"Jadi pembukaan layanan TransJakarta ke bandara Soekarno-Hatta didiskusikan bersama APII," kata Wibowo dikutip dari detik.com, Kamis (15/6).
"Uji coba 15 unit. Tahap awal akan dioperasionalkan dari Terminal Kalideres ke Bandara," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, kepada wartawan, Rabu (14/6).
Saat ini, rencana uji coba masih menunggu izin dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Namun, untuk uji coba tersebut akan berbayar, hanya saja Syafrun belum bisa memastikan berapa tarif yang diperlukan.
Untuk tarif masih terus dalam perhitungan dan dipastikan akan berbeda dengan saat ini sebesar Rp3.500 per perjalanan.
"Jika layanan Rp3.500 itu tentu skema subsidi. Tapi dari sisi jaringan dan lain sebagainya, ini juga jadi faktor penentu dan kemudian pada saat kajian sudah lengkap ini akan diumumkan," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
Minim Partisipasi Rakyat, PB HMI Sebut RUU Kesehatan Bermasalah******Jakarta, CNN Indonesia--
Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendesak DPR dan pemerintah untuk menunda pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan.
Direktur Eksekutif Badan Koordinasi Nasional Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (Bakornas LKBHMI PB HMI), Fahmi Dwika Hafiz Triono, menilai RUU Kesehatan tidak berpihak pada kepentingan rakyat, dan belum berorientasi pada perlindungan dan pemenuhan hak atas kesehatan publik yang dijamin oleh konstitusi.
"RUU Kesehatan Omnibus Law adalah produk hukum yang bermasalah dan minim partisipasi bermakna dari pemerintah dan DPR RI. Kami menyerukan penundaan pembahasan RUU tersebut untuk memberikan ruang bagi aspirasi publik dan partisipasi yang lebih luas dalam menentukan kebijakan kesehatan yang berpihak pada kepentingan rakyat," kata Fahmi.
"Pelayanan kesehatan adalah pelayanan publik yang lahir sebagai perintah Undang-Undang. Oleh karena itu, pelayanan publik harus diatur pemenuhannya berdasarkan regulasi yang dibuat oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kesejahteraan masyarakat," kata Fahmi.
Di sisi lain, LKMI PB HMI juga mengkritisi penghilangan mandatory spendingdalam RUU Kesehatan, yang dianggap dapat menurunkan standar kualitas pelayanan kesehatan tanpa tolok ukur jelas. Sehingga, berpotensi berdampak buruk pada pelaksanaan pelayanan kesehatan di waktu mendatang.
Pada saat bersamaan, pemerintah dinilai menghilangkan perlindungan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang selama ini terlibat skema Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
Untuk itu, LKMI PB HMI menuntut peningkatan mandatory spendinguntuk mendukung kualitas pelayanan kesehatan. Fahmi menambahkan, perlu ada ruang aspirasi publik dan partisipasi masyarakat yang representatif dalam pembahasan RUU Kesehatan ini.
Senada, perwakilan koalisi yang juga peneliti The Institute for Ecosoc Rights, Sri Palupi, menegaskan RUU Kesehatan belum berpihak pada kepentingan rakyat, serta belum berorientasi pada perlindungan dan pemenuhan hak kesehatan publik yang merupakan amanah konstitusi.
"Pengesahan RUU Kesehatan seharusnya ditunda, dan kalau itu tidak dijalankan, maka langkah selanjutnya adalah justru kita harus menolak adanya RUU Kesehatan yang tidak berpihak pada kepentingan masyarakat," ujar Sri Palupi.
Menurutnya, kebutuhan RUU Kesehatan ini masih lemah, di mana Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU Kesehatan tidak cukup untuk menjelaskan urgensi Omnibus Law.
Tak sampai di sana, substansi dalam RUU Kesehatan memuat berbagai kontradiksi. Bagi Sri Palupi, penyusunan dan pembahasan RUU Kesehatan yang tergesa-gesa hanya membuang sumber daya negara.
"Tata kelola kesehatan yang disentralisasi oleh pemerintah pusat dapat mengurangi independensi di sektor kesehatan. Ironisnya dominasi profesi itu kemudian diambil alih oleh Menkes. Yang terjadi itu bukan menyelesaikan masalah tetapi hanya memindahkan masalah," katanya.
(rir/rir)Label:situs slot online 4d、rtp slot terbaik、cara mendapatkan uang 200rb sehari
Terkait:bakar 69 slot、samurai188、liga367、petir33、daftar pinjol resmi 2022、suria88、dewa188、hoki88 slot、helo4d、situs judi daftar langsung dapat bonus tanpa deposit 2022
bab terbaru:maksud limit tersedia di akulaku(2024-07-07)
Perbarui waktu:2024-07-07
《qq828》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,istana505Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《qq828》bab terbaru。