asiatogel88 870Jutaan kata 411193Orang-orang telah membaca serialisasi
《sumaterabet》
Hampir 100 Negara Anggota PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza******
JENEWA — Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Pengungsi Filippo Grandi para Rabu (13/12/2023) membuka Forum Global untuk urusan Pengungsi (Global Refugee Forum)dengan seruan “gencatan senjata kemanusiaan segera dan berkelanjutan” di Gaza.
“Bencana kemanusiaan besar sedang terjadi di Jalur Gaza, dan sejauh ini, Dewan Keamanan (PBB) telah gagal menghentikan kekerasan tersebut,” ujar Grandi di Jenewa, saat berpidato dalam forum yang berlangsung selama tiga hari tersebut.
Promosi UMKM Expo(rt) Brilianpreneur Buka Jalan Produsen Aksesori Go Internasional
Ia menyatakan bahwa kejadian yang terjadi sejak 7 Oktober itu “di luar mandat UNHCR,” katanya:
“Namun, kami memperkirakan akan ada lebih banyak kematian dan penderitaan warga sipil, dan juga pengungsian lebih lanjut yang mengancam wilayah tersebut.” UNHCR adalah badan PBB yang menangani urusan pengungsi.
“Saya tidak bisa membuka forum pengungsi global tanpa terlebih dahulu menggemakan seruan oleh Sekretaris Jenderal PBB (Antonio Guterres) untuk gencatan senjata kemanusiaan segera dan berkelanjutan,” ucap Grandi, dilansir Antara.
Grandi juga meminta pembebasan para sandera dan menekankan perlunya dimulai kembali dialog yang sejati akan membawa “perdamaian dan keamanan nyata bagi rakyat Israel dan Palestina.”
Sebelumnya, Majelis Umum PBB pada Selasa (12/12/2023) mengadopsi rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, Palestina.
Resolusi tidak mengikat tersebut, diusulkan oleh Mesir yang didukung hampir 100 negara, termasuk Turki, dan lolos dengan 153 dukungan saat 193 anggota Majelis Umum berkumpul untuk sidang khusus darurat mengenai Palestina.
Sepuluh negara, termasuk Amerika Serikat, Israel dan Austria, menentang resolusi tersebut, sementara 23 negara termasuk Inggris, Jerman, Italia dan Ukraina memilih abstain.
Sebagai tambahan atas tuntutan gencatan senjata, resolusi tersebut juga menyampaikan keprihatinan atas “bencana situasi kemanusiaan” di Jalur Gaza dan penderitaan warga sipil Palestina.
Resolusi itu juga menekankan bahwa warga sipil Palestina dan Israel “harus dilindungi” sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional sambil meminta semua pihak harus mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional, termasuk hukum kemanusiaan internasional, terutama yang berkaitan dengan perlindungan warga sipil.
Rancangan resolusi tersebut juga menuntut “pembebasan segera dan tanpa syarat” atas seluruh sandera serta memastikan akses kemanusiaan.
Resolusi tersebut mengacu pada tujuan dan prinsip Piagam PBB serta resolusi mengenai masalah Palestina.
Mengingat semua resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, laporan ini juga mencatat penerapan Pasal 99 Piagam PBB oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk kali pertama sejak ia menjabat posisi teratas organisasi tersebut pada 2017 untuk menetapkan gencatan senjata.
Resolusi tersebut juga mencatat surat dari Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat, kepada presiden Majelis Umum untuk memperhatikan situasi kemanusiaan yang memburuk.
Sebelumnya, AS mengusulkan amandemen terhadap resolusi tersebut untuk mengutuk kelompok Palestina Hamas atas serangannya pada 7 Oktober terhadap Israel, sementara Austria mengusulkan klarifikasi bahwa para sandera “ditahan oleh Hamas dan kelompok lain.” Kedua usulan tersebut ditolak di Majelis Umum PBB.
Hal ini terjadi setelah AS memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB pada Jumat yang menuntut gencatan senjata segera untuk menghentikan pertumpahan darah yang sedang terjadi di Jalur Gaza seiring terus bertambahnya korban jiwa.
Pada Oktober, Majelis Umum menyetujui rancangan resolusi yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera, dalam jangka panjang dan berkelanjutan yang mengarah pada penghentian permusuhan” dengan 121 negara mendukung dan 14 negara menentang – termasuk AS – dan 44 negara abstain. Resolusi Majelis Umum PBB tidak mengikat secara hukum, namun memiliki bobot politik.
Catatan Sejarah Dunia Hari Ini, 12 Desember: Tsunami Flores******
SOLO —Pada 12 Desember 1992, tsunami melanda Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dan menewaskan sedikitnya 2.500 orang. Peristiwa itu merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa bersejarah dunia yang layak dikenang pada hari ke-346—hari ke-347 dalam tahun kabisat—sesuai sistem Kelender Gregorian, 12 Desember.
Selain itu, berikut sejumlah peristiwa bersejarah pada 12 Desember yang dihimpun Solopos.comdari Thepeoplehistory.comdan Wikipedia.org, dalam Sejarah Hari Ini, 12 Desember:
Promosi Kinerja Apik, Kualitas Kredit BRI Terjaga dengan Terus Turunnya Loan at Risk
627 — Pasukan Kekaisaran Bizantium pimpinan Heraclius berhasil mengalahkan pasukan Kekaisaran Persia Sassaniyah dalam pertempuran di dekat Nineweh, Mesopotamia. Kemenangan itu membuat Kekaisaran Bizantium berhasil merebut beberapa wilayah kekuasaan Kekaisaran Persia Sassaniyah.
1098 — Tentara Salib berhasil merebut wilayah Ma`arrat Al-Numan atau kini Al-Ma`arra, Suriah dari Kekhalifahan Fatimiyah setelah melakukan pengepungan selama kurang lebih sebulan. Salah satu pengepungan yang dilakukan Tentara Salib di masa Perang Salib I itu menewaskan sekitar 20.000 warga sipil di Ma`arrat Al-Numan.
1915 — Francis Albert Sinatra lahir di Hoboken, New Jersey, Amerika Serikat (AS). Ia kemudian dikenal luas sebagai penyanyi beraliran jaz dan swing ternama dengan nama panggung Frank Sinatra. Selain itu, Frank juga merupakan aktor yang pernah meraih penghargaan Academy Award yang kerap disebut Piala Oscar itu.
1940 — Pasukan Jerman mulai membombardir Kota Sheffield di Inggris menggunakan pesawat. Serangan tersebut lantas berlangsung terus menerus selama empat hari, Akibatnya, lebih dari 660 orang meninggal dunia, 1.500 lainnya luka-luka, dan sekitar 40.000 orang kehilangan tempat tinggal mereka.
1941
Dalam satu hari, beberapa negara mendeklarasikan perang terhadap beberapa negara lain dan membuat mereka terlibat dalam Perang Dunia II. Inggris mendeklarasikan perang terhadap Bulgaria, sedangkan Hungaria dan Rumania mendeklarasikan perang terhadap Amerika Serikat (AS), serta India menyatakan perang terhadap Jepang.
1959 — Pembukaan SEA Games (saat itu bernama Southeast Asian Peninsular Games/SEAP Games) pertama di Bangkok. SEAP Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit –Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand saat itu– dengan tujuan mengeratkan kerja sama, pemahaman dan hubungan antarnegara di kawasan semenanjung Asia Tenggara.
SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember 1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma (Myanmar), Malaysia, Vietnam Selatan, Laos dan Singapura yang berlaga dalam 12 cabang olahraga.
1962 — Pertempuran antara pasukan Inggris dan Tentara Nasional Kalimantaran Utara meletus di Limbang, Sarawak, yang kini menjadi wilayah Malaysia. Pertempuran itu hanya berlangsung selama sehari dan berakhir dengan kemenangan Inggris. Atas kemenangan itu, Inggris berhasil membebaskan beberapa tentaranya yang ditawan Tentara Nasional Kalimantan Utara.
1963 — Kenya mendeklarasikan kemerdekaannya dari Inggris yang telah berkuasa di negara tersebut sejak 1888. Tepat setahun kemudian, Kenya secara resmi menjadi negara republik dan Jomo Kenyatta menjadi presiden pertamanya.
1991 — Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman Nasional Komodo, dan Taman Nasional Ujung Kulon secara resmi terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Hal itu diputuskan pada Sidang Konferensi Warisan Dunia yang ke-15 di Carthage, Tunisia.
1992 — Tsunami melanda Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Wilayah yang terkena dampak paling parah dari tsunami itu adalah Kota Maumere. Sedikitnya 2.500 orang kehilangan nyawa dalam bencana tersebut.
Afrika Selatan Gugat Israel ke Mahkamah Internasional, Harapan bagi Palestina******
NEW YORK — Amnesty International mengatakan persidangan di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait gugatan kasus genosida yang dilayangkan Afrika Selatan terhadap Israel memberikan secercah harapan akan keadilan internasional.
Sidang atas gugatan kasus tersebut, menurut Amnesty, berpotensi melindungi warga sipil Palestina dan mengakhiri bencana kemanusiaan yang disebabkan ulah manusia di Gaza.
Promosi Rayakan HUT ke-128, BRI Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Berbagai Wilayah
“Ketika AS terus menggunakan hak vetonya untuk menghalangi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan merajalela, dan risiko genosida menjadi nyata,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard, Kamis (11/1/2024), dilansir Antara.
“Negara mempunyai kewajiban positif untuk mencegah dan menghukum genosida dan kejahatan kejam lainnya,” katanya, melalui pernyataan.
Dia menambahkan bahwa pemeriksaan ICJ terhadap perilaku Israel merupakan langkah penting untuk melindungi kehidupan warga Palestina.
Pemeriksaan ICJ juga, tutur Callamard, juga “memulihkan kepercayaan dan kredibilitas dalam penerapan hukum internasional secara universal, dan membuka jalan bagi keadilan dan pemulihan bagi para korban.”
Tingkat kehancuran yang menimpa Gaza dalam tiga bulan terakhir sangatlah besar. Gaza Utara, khususnya, telah mengalami kehancuran yang luas hingga memicu sedikitnya 85 persen penduduknya mengungsi, kata Callamard.
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa banyak warga Palestina dan pakar hak asasi manusia menganggap kehancuran ini sebagai taktik Israel yang disengaja untuk membuat Gaza tidak dapat dihuni.
Callamard mengatakan pernyataan meresahkan dari otoritas tertentu Israel yang mendukung deportasi ilegal atau relokasi paksa warga Palestina dari Gaza, serta penggunaan bahasa yang tidak manusiawi, memperburuk situasi.
Mahkamah Internasional akan mengeluarkan keputusan akhir mengenai apakah Israel telah melakukan genosida dan kejahatan lain berdasarkan hukum internasional.
Sambil menunggu keputusan itu, menurut Callamard, perlu ada suatu perintah mendesak yang dikeluarkan untuk menerapkan tindakan sementara.
Perintah itu, ujarnya, akan menjadi cara penting untuk mencegah bertambahnya kematian, kehancuran, dan penderitaan warga sipil “serta memberikan peringatan kepada negara-negara lain bahwa mereka tidak boleh berkontribusi pada pelanggaran berat dan kejahatan terhadap warga Palestina.”
Desember tahun lalu, Afsel mengajukan gugatan setebal 84 halaman yang berisi tuduhan bahwa Israel telah melakukan tindakan dan kelalaian yang bersifat genosida.
Menurut gugatan Afsel, Israel bermaksud menghancurkan penduduk Palestina di Gaza –sebagai bagian dari bangsa, ras, dan etnis Palestina yang lebih luas.
Dokumen gugatan itu menyebutkan bahwa genosida oleh Israel mencakup pembunuhan terhadap banyak warga Palestina serta tindakan yang menyebabkan kerugian parah secara fisik dan mental.
Upaya pembersihan etnis oleh Israel itu juga disebutkan termasuk pengusiran penduduk Palestina dari rumah-rumah mereka maupun tempat pengungsian, juga dengan menerapkan aturan-aturan yang diniatkan untuk mencegah penduduk Palestina melahirkan bayi.
Israel, menurut dokumen itu, juga melakukan perampasan akses warga Palestina pada makanan, air, tempat tinggal, sanitasi, dan bantuan media yang memadai.
Label:rajajudi88、sgn slot、cicilan hp
Terkait:online 123 slot、slot joker 555、jam gacor pyramid bonanza、nation889、situs slot yang paling gacor、betmenang88、mpo878、asiahoki77 akun demo、koboislot、situs slot bagus
bab terbaru:situs slot hoki terpercaya(2024-07-07)
Perbarui waktu:2024-07-07
《sumaterabet》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,cicilan 0 tanpa kartu kreditHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《sumaterabet》bab terbaru。