samurai188 874Jutaan kata 804068Orang-orang telah membaca serialisasi
《keris24d》
Kemenag siapkan bantuan 2.000 Masjid Ramah pada 2024******
kita berharap revitalisasi peran masjid semakin profesional pengelolaannyaJakarta (ANTARA) - Kementerian Agama kembali menggulirkan program Masjid Ramah yakni bantuan revitalisasi demi mewujudkan masjid yang inklusif dengan target 2.000 masjid dan mushala pada 2024. "Kami juga sudah memberi bantuan operasional rintisan Masjid Ramah 2024 tahap pertama pada Januari lalu. Bantuan ini hanya untuk dukungan pada sisi toolset(sarana prasarana) saja," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu. Masjid Ramah adalah masjid/mushala yang kondisinya memenuhi kriteria dalam lima kategori ramah, baik dilihat dari sisi pola pikir (mindset), keterampilan (skillset), segenap ekosistemnya, maupun ketersediaan sarana prasarananya (toolset). Lima kategori ramah tersebut adalah ramah perempuan dan anak, ramah disabilitas dan Lansia, ramah lingkungan, ramah keragaman, serta ramah duafa dan musafir.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Anak yang lahir bulan Oktober berisiko lebih rendah terserang flu******Jakarta (ANTARA) - Hasil studi yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir pada bulan Oktober lebih mungkin mendapat vaksinasi flu pada bulan yang sama dan memiliki risiko lebih rendah tertular influenza.
Menurut pedoman yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, setiap individu berusia enam bulan ke atas disarankan mendapatkan suntikan vaksin influenza setiap tahun dan waktu yang direkomendasikan untuk vaksinasi saat ini September atau Oktober.
Walaupun vaksinasi influenza semestinya dapat dilakukan sepanjang musim selama virus masih beredar, tetapi umumnya tidak disarankan untuk mendapatkan suntikan vaksin flu pada Juli dan Agustus bagi sebagian besar kelompok.
Namun, ada pengecualian bagi anak-anak yang hanya perlu vaksin satu dosis, anak usia enam bulan hingga delapan tahun yang perlu dua dosis vaksin (dengan dosis pertama diberikan segera setelah vaksin tersedia), dan perempuan dengan usia kehamilan pada trimester ketiga selama bulan-bulan itu.
Menurut siaran Medical Daily, temuan dari studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ menunjukkan bahwa bulan Oktober merupakan periode yang ideal bagi anak-anak untuk menerima suntikan vaksin flu sesuai dengan rekomendasi yang ada.
Dalam analisis kuasi-eksperimental terhadap anak-anak yang divaksinasi influenza, bulan kelahiran dikaitkan dengan waktu vaksinasi melalui pengaruhnya terhadap waktu kunjungan untuk perawatan kesehatan preventif.
"Anak-anak yang lahir pada bulan Oktober kemungkinan besar divaksinasi pada bulan Oktober dan kecil kemungkinannya didiagnosis influenza, sesuai dengan rekomendasi promosi vaksinasi pada bulan Oktober," tulis para peneliti dalam studi tersebut.
Baca juga: Penyebab anak-anak mudah terserang flu
Para peneliti menggunakan data klaim asuransi kesehatan lebih dari 800.000 anak usia dua sampai lima tahun yang mendapatkan suntikan vaksin influenza dari tahun 2011 hingga 2018 (antara Agustus dan Januari) untuk studi.
Mereka meneliti tingkat diagnosis influenza di antara anak-anak ini berdasarkan bulan kelahiran mereka.
Setelah memperhitungkan berbagai faktor yang mungkin berpengaruh seperti usia, jenis kelamin, kondisi yang ada, penggunaan layanan kesehatan, dan ukuran keluarga, para peneliti mendapati bahwa Oktober adalah bulan paling umum bagi anak-anak untuk divaksinasi.
Anak-anak yang lahir pada bulan Oktober juga memiliki tingkat diagnosis influenza terendah menurut siaran pers mengenai hasil penelitian tersebut.
Sebagai gambaran, rata-rata tingkat diagnosis influenza di antara anak-anak yang lahir Agustus selama musim flu yang diteliti sebesar 3 persen sedangkan pada anak-anak yang lahir Oktober sebesar 2,7 persen dan anak-anak yang lahir Desember sebesar 2,9 persen.
"Ada banyak variabel yang terlibat dalam hal waktu dan keparahan musim flu atau risiko seseorang untuk sakit, dan banyak dari itu berada di luar kendali kami," kata Anupam Jena, penulis senior hasil studi tersebut.
"Satu hal yang dapat kita kendalikan adalah waktu penyuntikan dan sepertinya bulan Oktober memang bulan terbaik bagi anak-anak untuk divaksinasi flu," katanya.
Baca juga: Dokter spesialis sarankan vaksinasi influenza setahun sekali
Baca juga: Tips redakan flu dan batuk pada anak secara alami
Penerjemah: Putri Hanifa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024
Kebiasaan buruk bisa menyebabkan energi cepat terkuras******Jakarta (ANTARA) - Kebiasaan buruk dalam kehidupan sehari-hari seperti makan terlalu banyak, telat makan, dan terlalu sedikit bergerak dapat menyebabkan energi cepat terkuras.
Sebagaimana dikutip oleh Huffpost, Dokter Mary Valvano dari BetterNowMD mengatakan bahwa waktu makan bisa mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakannya sebagai energi.
"Sel-sel dalam tubuh kita melakukan metabolisme makanan secara berbeda berdasarkan waktu. Makan makanan yang sama pada pukul 08.00 versus pukul 18.00 bisa berpengaruh pada kemampuan tubuh menggunakannya untuk energi," katanya.
Terlambat makan, utamanya makan pada waktu larut makan, menurut dia, bisa mengganggu kadar gula darah dan kemampuan untuk memperoleh energi secara optimal dari makanan pada hari berikutnya.
Ia mengatakan bahwa makan dalam porsi besar pada malam hari juga dapat mengacaukan ritme sirkadian alami tubuh, mengganggu tidur, dan membuat tubuh tidak bisa menikmati istirahat berkualitas.
Baca juga: Dokter: Tidur cukup dan berkualitas penting untuk kesehatan
Baca juga: Hindari "rebahan" demi cegah kanker pankreas pada usia muda
Dokter penyakit dalam bersertifikat di Parsley Health, Ruvini Wijetilaka, mengatakan bahwa energi akan terkuras kalau tidak cukup tidur malam.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat merekomendasikan tidur malam selama tujuh jam.
Selain mengonsumsi makanan tinggi gula dan banyak makanan olahan, menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak juga dapat menurunkan energi.
Menurut Danielle Kelvas, seorang dokter di Chattanooga, Tennessee, sebaiknya mengusahakan untuk setidaknya 30 menit berolahraga dengan intensitas sedang setiap hari seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang untuk memperbaiki tingkat energi.
"Olahraga teratur bisa membantu memperbaiki tingkat energi dengan meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak dan otot," katanya.
Selain itu, ia mengatakan, diet kaya gizi dari bahan-bahan segar bisa membantu mempertahankan tingkat energi sepanjang hari.
"Makan beragam buah, sayur, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Hindari terlalu banyak gula dan makanan olahan karena dapat menyebabkan penurunan energi," katanya.
Kelvas juga menyarankan latihan teknik manajemen stres seperti meditasi atau yoga untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan energi.
Baca juga: Pola hidup sehat bantu cegah penyakit kardiometabolik pada anak
Baca juga: Penelitian ungkap tidur cukup bikin panjang umur
Baca juga: Kekuatan olahraga 22 menit bagi mereka yang kebanyakan duduk
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024
Label:jago168、live maxwin、petarung303
Terkait:rajasakong88、togel hongkong、meainslot、slot gaming 88、dewa slot 7777、bandar slot terbaru、slot 500、trik bermain slot pg soft、link slot demo pg、link slot gacor 88
bab terbaru:game gacor slot(2024-07-12)
Perbarui waktu:2024-07-12
《keris24d》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,oke777Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《keris24d》bab terbaru。