gacor 111 257Jutaan kata 771658Orang-orang telah membaca serialisasi
《meja138》
Industrial Engineering Faculty UNS Prepares Internationally Qualified Graduates******
SOLO — Industrial Engineering Study Program (PSTI) Faculty of Industrial Engineering Sebelas Maret University (UNS) Solo, Central Java, Indonesia, has international accreditation from the Indonesian Accreditation Board for Engineering Education or IABEE.
Head of Industrial Engineering Study Program, UNS Solo, Eko Liquiddanu said that to respond the international scale competition, there is a need to standardize service quality through IABEE.
Promosi UMKM Expo(rt) Brilianpreneur Buka Jalan Produsen Aksesori Go Internasional
Moreover, IABEE Accreditation ensures that study programs prepare graduates who meet international standards and qualifications to enter the professional world.
Likewise, in the UNS Solo IT study program, Eko said that the educational process carried out refers to the results of learning outcomes. This means that the learning process of students on campus is measured by how much their impact for the environment or society.
In addition, through IABEE accreditation, the IT Study Program can develop a learning culture connected to the business and industrial world (DUDI).
“So bridging the world of industry and campus,” he told recently.
IABEE is an independent non-profit organization established as part of the Association of Indonesian Engineers (PII) to foster a culture of quality in the management of higher education in engineering and computing.
“Now, PII is sponsoring IABEE, an institution that guarantees that the learning process is in accordance with the needs in the field,” he said.
One of the advantages of the IT Study Program after applying the IABEE accreditation standard is the capstone project. This project program is intended for IT students when they enter the final semester. In this project students are divided into groups to be sent to industrial areas, for example the center of the vegetable industry in Cepogo, Boyolali, Central Java.
“Students are required to look for problems experienced by business actors there, then formulate solutions by designing tools,” he said.
Through this learning process, students can also train skills such as problem-solving, communication, and teamwork.
“Especially how to solve problems together is very important to understand the engineering design process,” he said.
Besides that, by going directly in the workplace, the campus can assess how students solve problems. Eko said that in compiling the curriculum, the study program involved industry, local government, and research institutions to formulate graduate profiles.
He said one of the profiles of graduates of the Bachelor of Industrial Engineering is that they quickly adapt to a dynamic environment.
“This is the result of input from alumni who have worked in the industry. They suggest that IT graduates must be able to respond to change. We know that the industry cannot be stagnant, but instead, it tends to change a lot,” he said.
UNS Industrial Engineering through IABEE accreditation succeeded in aligning the curriculum with industrial needs.
One of UNS IT alumnus, Benedicta Amadea, an HR Officer at PAKO Group, said that the material she has learned is very useful in the workplace.
“When we become HR, our role is to develop related human resources, because what in the workplace is the application of what I learned in college. This helps me to translate employee needs for human resource development,” she said.
Likewise Rasyid Yudhistira as the Head of the Internal Auditor Section of PT Build a Success Facility. For this job, he must have the ability to analyze both general and specific problems.
“Studying Industrial Engineering has helped me in honing these skills. The courses in Industrial Engineering, especially UNS, help students to have qualified provisions in the future job,” he said.
RS Indonesia Jadi Markas Militer Israel, MER******
PADANG — Organisasi relawan kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Indonesia segera berkirim surat ke Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) terkait Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza yang dijadikan markas pasukan Israel.
“Dalam beberapa hari ini MER-C akan berkirim surat ke WHO agar badan kesehatan dunia itu mengirimkan tim investigasi ke sana,” kata Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad saat dihubungi di Padang, Sumatera Barat, Kamis (21/12/2023), dilansir Antara.
Promosi Kinerja Apik, Kualitas Kredit BRI Terjaga dengan Terus Turunnya Loan at Risk
Selain meminta WHO menyelidiki Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, yang dijadikan markas militer, Sarbini juga mendesak agar WHO menginstruksikan tentara Israel segera meninggalkan rumah sakit tersebut.
“WHO mempunyai kewenangan itu,” ujar Sarbini.
Pada 6 November 2023 juru bicara The Israel Defence Forces (IDF) Daniel Hagari menuding terdapat terowongan di Rumah Sakit Indonesia yang menjadi markas Hamas. Namun hal tersebut telah dibantah karena tuduhan itu tidak terbukti, kata Sarbini.
Setelah gencatan senjata, Israel mengultimatum agar Rumah Sakit Indonesia di Gaza dikosongkan. Tak hanya memaksa pengosongan, tentara Israel justru menguasai rumah sakit itu sebagai markas militer.
Sarbini menegaskan langkah Israel secara nyata telah melanggar hukum humaniter internasional dengan menjadikan rumah sakit sebagai perisai. Apalagi rumah sakit merupakan institusi netral yang tidak boleh ditempati tentara.
“Tidak boleh ada tentara di rumah sakit dan itu sangat kami kecam,” ujar Sarbini.
Melihat tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina, terutama di Jalur Gaza, Sarbini cukup menyayangkan sikap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang cenderung pasif.
Menurutnya, untuk menghentikan kejahatan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina tidak cukup hanya sebatas seruan. Namun, langkah konkret dari dunia internasional dibutuhkan guna mengakhiri kekejaman Israel.
Israel Samakan Hamas dengan Nazi saat Gempur Gaza******
GAZA —Seorang pakar sejarah, kelahiran Israel, untuk bidang studi Holocaust dan genosida mengkritik para pejabat Israel yang menggunakan ingatan soal Holocaust sebagai pembenaran bagi serangan maut Israel di Gaza.
“Mengaitkan Hamas dengan Nazi berarti bahwa Hamas dianggap sebagai Nazi. Karena itu, Nazi tidak diajak bicara –dianggap harus dibunuh,” kata Profesor Omer Bartov, pengajar di Brown University di Amerika Serikat, kepada Anadolu,sebagaimana dilansir Antara,Rabu (6/12/2023).
Promosi Majukan UMKM Indonesia, Ini Ragam Pemberdayaan dan Pendampingan dari BRI
Menurut pakar tersebut, pengaitan Hamas dengan Nazi juga berarti bahwa secara tidak langsung anggapan itu merujuk pada orang-orang Palestina pada umumnya atau pada perlawanan Palestina terhadap pendudukan Yahudi Israel.
Rentetan serangan Israel di Gaza hingga kini telah menewaskan sedikitnya 16.200 orang, yang sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Bartov juga mengatakan para pejabat Israel dan negara-negara Barat –yang menyebut serangan Hamas 7 Oktober sebagai “Holocaust kedua”– bisa berpotensi memicu sentimen anti semitisme di Barat, terutama kawasan Eropa Timur. Penyebutan seperti itu juga bisa memicu Islamofobia di kawasan tersebut.
“Apa yang terjadi pada 7 Oktober sangat mengguncang perasaan Israel maupun banyak orang Yahudi yang berada di luar Israel … benar-benar tidak pernah ada kejadian seperti itu bagi Yahudi di Israel sejak Perang Dunia II,” ujarnya.
“Gagasan keseluruhan soal Israel sebagai negara, sebagai sebuah negara Yahudi, didasarkan atas gagasan bahwa kejadian itu tidak akan pernah terjadi lagi,” kata Bartov menambahkan.
Bartov menyebutkan Holocaust merupakan sebuah program sistematis pembunuhan semua orang Yahudi oleh rezim Nazi Jerman –yang tidak bisa dibandingkan dengan serangan Hamas pada 7 Oktober.
Menurut dia, serangan Hamas pada 7 Oktober adalah sebuah tindakan teroris, sebuah kejahatan perang.
“Tapi menurut saya, (kelompok) itu tidak bisa dibandingkan dengan sebuah negara seperti negara Nazi yang ketika itu memiliki aparat militer dalam skala besar, SS, Gestapo, yang memiliki fokus,” katanya menjelaskan.
“Salah satu tujuan utama (Nazi) adalah untuk memusnahkan orang-orang Yahudi di Eropa. Menyamakan tujuan seperti itu dengan apa yang telah dilakukan Hamas menurut saya secara historis tidak akurat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penyamaan tersebut adalah “benar-benar semacam ungkapan propaganda.”
Pembandingan seperti itu, menurut Bartov, bukan hal baru. Ia menyebut kejadian pada 1982 sebagai contoh. Perdana menteri Israel saat itu, Menachem Begin, menyamakan Yasser Arafat dengan Adolf Hitler yang bersembunyi di lubang perlindungan bawah tanah.
“Dan itu membuat publik Israel marah. (Penyamaan) itu memberikan mereka gambaran bahwa semua perlawanan Palestina sama dengan Nazi. Itu jelas merupakan propaganda, dan tidak mencerminkan kenyataan,” katanya.
Label:atom138、rekomendasi situs togel terpercaya、slot gacor sering menang
Terkait:slot gacor besok、slot sering kasih maxwin、aplikasi yang bisa kredit hp、daftar situs slot terpercaya、togel 62、pragmatic play server thailand、kumpulan situs judi slot online terpercaya 2020、big dewa slot、emas88、situs gacor terpercaya 2023
bab terbaru:warung bandar slot(2024-07-02)
Perbarui waktu:2024-07-02
《meja138》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,mpo188 slotHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《meja138》bab terbaru。