mejaqq 247Jutaan kata 676343Orang-orang telah membaca serialisasi
《pragmatic88》
Jusuf Hamka Ungkap Pemerintah Cuma Mau Bayar Utang Kepadanya Rp78 M******Jakarta, CNN Indonesia--
Pengusaha Jusuf Hamka mengungkapkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) cuma mau bayar utangkepadanya Rp78 miliar.
Padahal, sebelumnya pria yang akrab disapa Babah Alun itu menagih utang pemerintah kepada PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) senilai Rp800 miliar.
Hal tersebut disampaikan setelah bertemu dengan perwakilan Kemenkeu dan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) di Kantor Kemenko Polhukam, Rabu (13/12).
"Waktu itu juga negosiasi yang dari Rp400 miliar (2017) ke Rp179 miliar adalah denda 37,5 persen dan pokok Rp78 miliar. Sekarang cuman pokoknya saja tanpa denda sama sekali," ucap Jusuf.
Ia pun mengaku tak tahu secara rinci alasan pemerintah cuma mau bayar Rp78 miliar. Jusuf hanya menyampaikan angka itu yang diajukan pemerintah.
"Alasannya tadi mandatnya yang diterima cuma angka itu. lebih dari itu nggak bisa nanti akan dibicarakan lagi," katanya.
Terhadap putusan itu, ia pun mengaku belum mau menerima. Jusuf pun kemudian berharap pemerintah bisa adil dan berumah hati membayar utang.
Ia juga menyinggung pemerintah selalu tegas dalam menagih pajak kepada masyarakat. Namun, giliran membayar utang kepada rakyat malah molor.
"Bahkan tadi ada kata keluar kalau negara tidak mau bayar bisa apa? Ya nggak bisa apa apa, kita kan warga negara bukan negara," kata Jusuf.
Di sisi lain, ia juga mengungkapkan meski pemerintah cuma mau bayar Rp78 miliar saja, waktu pembayarannya pun masih belum jelas kapan. Menurutnya, masih jauh panggang dari pada api.
"Singkat aja kali ya, Belanda masih jauh. Hilalnya belum kelihatan," ujarnya.
CNNIndonesia.com sudah berupaya untuk minta tanggapan kepada Stafsus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo terkait pengakuan Jusuf Hamka tersebut. Namun yang bersangkutan enggan berkomentar jauh mengenai masalah itu.
"Sebaiknya ditanyakan Kemenko Polhukam karena ini dihandle Satgas BLBI bersama-sama," katanya.
Sengkarut utang piutang antara Jusuf dengan Kementerian Keuangan bermula dari deposito perusahaannya PT CMNP sebesar Rp78 miliar di Bank Yakin Makmur atau Bank Yama.
Utang itu belum dibayar sejak krisis moneter 1998, kala Bank Yama dilikuidasi pemerintah. Sejak saat itu, Jusuf mengaku tidak mendapatkan kembali uang depositonya.
Pemerintah berdalih CMNP terafiliasi dengan pemilik Bank Yama, yakni Siti Hardijanti Hastuti alias Tutut Soeharto yang masuk daftar pengutang BLBI.
Tak terima dengan dalih itu, pihaknya kemudian menggugat pemerintah ke pengadilan pada 2012 dan memenangkannya.
Lalu, ia dipanggil Kepala Biro Hukum Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat itu, yakni Indra Surya. Pemerintah mengakui utang tersebut dan berjanji akan membayar. Namun, Kemenkeu meminta diskon.
[Gambas:Video CNN]
Sesuai putusan Mahkamah Agung (MA) yang dimenangkan Jusuf Hamka, negara harus membayar pokok utang tersebut beserta denda 2 persen per bulan. Itungan pada 2016 atau 2017 adalah Rp400 miliar, tetapi pemerintah hanya bersedia membayar Rp179 miliar.
"Waktu itu menterinya (menteri keuangan) Bambang Brodjonegoro kalau nggak salah, 2016 atau 2017. Disuruh buat kesepakatan. Pemerintah minta diskon, tercapailah angka Rp170 miliar (Rp179 miliar). Ya sudahlah saya pikir asal duitnya balik saja, tanda tangan perjanjian," ucapnya.
Lihat Juga :Profil Tsamara Amany yang Diangkat Erick Thohir Jadi Staf Khusus |
Dijanjikan dua minggu selesai, Jusuf menyebut utang tersebut malah diabaikan pemerintah bertahun-tahun. Sampai pada akhirnya Jusuf mengklaim utang pemerintah kepada dirinya hingga kini mencapai Rp800 miliar.
Dalam perjalanannya, Jusuf belakangan ini bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD untuk membahas nasib utang tersebut.
Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan pihaknya masih akan mempelajari dengan teliti dan hati-hati mengenai persoalan utang itu.
(mrh/agt)Israel Klaim Tak Ada Praktik Aneh Investor Jelang Serangan Hamas******Jakarta, CNN Indonesia--
Otoritas Sekuritas Israel(ISA) mengklaim bahwa mereka tidak mendeteksi adanya aktivitas perdaganganyang mencurigakan di pasar modal Israel pada hari-hari menjelang serangan Hamas 7 Oktober.
Pernyataan itu sekaligus membantah beberapa temuan dalam sebuah makalah penelitian yang dirilis pada Senin (4/12). Makalah itu menduga ada lonjakan yang tidak biasa pada transaksi perdagangan sekuritas Israel sesaat sebelum serangan.
Namun, penelitian yang dilakukan oleh para profesor di New York University dan Columbia University itu tak secara eksklusif berfokus pada perdagangan di Bursa Efek Tel Aviv. Sebaliknya, penelitian tersebut sangat bergantung pada aktivitas short sellingpada dana yang terdaftar di New York, yang tidak ditinjau oleh ISA.
Mereka menyebut diperlukan investigasi lebih lanjut pada periode sebelum serangan terjadi.
ISA juga mengatakan pemeriksaan proaktif yang dilakukan sesaat setelah 7 Oktober juga tidak menghasilkan temuan apa pun yang menunjukkan adanya aktivitas perdagangan yang mencurigakan.
ISA menambahkan mereka telah memeriksa ulang perdagangan beberapa pekan lalu usai mengetahui adanya penelitian yang akan datang. ISA mengatakan bahwa pemeriksaan ulang tersebut tidak menimbulkan kekhawatiran mengenai aktivitas mencurigakan di bursa saham di Israel selama masa-masa tersebut.
Faktanya, ISA mengklaim mereka menemukan bahwa rata-rata saldo pendek untuk saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Tel Aviv menurun selama periode sebelum 7 Oktober. Padahal, penelitian dari NYU dan Columbia itu menemukan bahwa transaksi perdagangan sekuritas Israel di Tel Aviv meningkat secara dramatis.
Penelitian baru itu sebenarnya belum ditinjau oleh rekan peneliti lainnya dan sangat bergantung pada short sellingdi dana populer yang terkait dengan perusahaan-perusahaan Israel. Dana tersebut, yakni MSCI Israel Exchange Traded Fund (ETF), diperdagangkan di Bursa Efek New York, bukan di Tel Aviv.
Melalui pernyataannya, ISA menyebut mereka mengawasi perdagangan di Israel. Temuan-temuannya mengenai perdagangan yang mencurigakan hanya mencerminkan aktivitas perdagangan saham di Israel.
Sebuah penelitian yang belum ditinjau ulang menemukan bahwa pada masa-masa sebelum serangan 7 Oktober, transaksi perdagangan terhadap nilai MSCI ETF jauh melebihi aktivitas short sellingyang terjadi selama pandemi covid, perang Israel-Gaza pada 2014, bahkan krisis keuangan pada 2008.
"Temuan kami menunjukkan bahwa para pedagang yang mengetahui tentang serangan yang akan datang mengambil untung dari peristiwa-peristiwa tragis ini," tulis para penulis.
Yaniv Pagot, kepala perdagangan di Bursa Efek Tel Aviv, mengatakan dalam pernyataan bahwa penelitian tersebut mengungkapkan ketidaktahuan tentang pasar lokal karena para peneliti salah menghitung estimasi keuntungan dari penjualan pendek satu perusahaan Israel tertentu.
Para profesor sebelumnya memperkirakan bahwa taruhan terhadap Bank Leumi pada masa-masa sebelum serangan 7 Oktober akan menghasilkan keuntungan miliaran dolar. Sebuah versi koreksi dari penelitian tersebut memperbaiki kesalahan itu dan memperkirakan keuntungan dari perdagangan tersebut mencapai jutaan dolar.
Para ahli pun kemudian mendesak ISA untuk menyelidiki masalah ini, termasuk dengan melihat data pasar non-publik yang tidak dapat diakses oleh para peneliti.
[Gambas:Video CNN]
Label:situs slot 138、kredivo manado、abctoto
Terkait:ligabanteng、pinjol kirim ke dana、gebray4d、suhu slot88 link alternatif、persidenselot、victoriabet4d、erek erek 2d bergambar lengkap、erek17、cuan gacor slot、situs judi slot tergacor
bab terbaru:pinjaman online tenor 12 bulan ojk(2024-07-03)
Perbarui waktu:2024-07-03
《pragmatic88》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,pinjol 30 jutaHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《pragmatic88》bab terbaru。