tafsir 10000 mimpi togel 935Jutaan kata 706128Orang-orang telah membaca serialisasi
《armada888》
Israel Hancurkan Tempat Ibadah dan RS, Ini Pasal Konvensi Jenewa yang Dilanggar******
GAZA — Israel melanggar Konvensi Jenewa setelah menyerbu dan mengepung Rumah Sakit (RS) Al-Shifa di Jalur Gaza, dengan operasi yang berlanjut di sayap barat gedung, Jumat (18/11/2023).
Rumah sakit tersebut terputus dari layanan internet dan pasokan listrik sesaat sebelum serangan Israel.
Promosi Dulu Terimpit Pandemi, Klaster Usaha Ini Berkembang Berkat BRI KlasterkuHidupku
Para jurnalis yang hadir di dekat gedung rumah sakit kemudian ditahan oleh tentara Israel.
Alasan Israel menyerang rumah sakit itu, karena meyakini bahwa Hamas menggunakan gedung rumah sakit sebagai markasnya. Pengepungan oleh Israel dimulai sejak Rabu (8/11/2023).
Selain itu, fasilitas medis tersebut juga diklaim Israel memiliki pintu masuk ke jaringan bunker dan terowongan bawah tanah, tempat sekitar 200 orang radikal Hamas bersembunyi.
Melansir TASS, Israel juga meyakini sejumlah sandera Israel yang jumlahnya tidak diketahui mungkin di terowongan bawah tanah rumah sakit tersebut.
Sementara itu penembak jitu bersiap menembak siapapun yang masuk dan keluar rumah sakit. Operasi ambulans juga terhenti.
Selain menyerang rumah sakit, Israel juga membombardir tempat ibadah di Gaza, Palestina.
Setidaknya lebih dari 60 masjid di wilayah konflik tersebut hancur sejak serangan 7 Oktober 2023.
Melansir Wafa, kerusakan masjid terus bertambah setelah Israel melancarkan serangan udara yang menghancurkan Masjid al-Salam di lingkungan Sabra, Kota Gaza bagian utara.
Israel sebelumnya juga menembakkan rudal dan menghancurkan Masjid Khalid bin Walid dan Al-Ikhlas di Khan Younis pada Rabu (8/11/2023) waktu setempat.
Puluhan gereja juga sudah rata dengan tanah akibat rudal-rudal Israel.
Sementara, bantuan kemanusiaan yang ingin memasuki Gaza juga tersendat, karena harus melewati pemeriksaan yang ketat oleh pihak Israel hingga bisa sampai ke depan pintu Rafah, yakni pintu perbatasan Mesir dengan Gaza.
Menteri Energi Israel Katz mengatakan tidak akan ada saklar listrik yang akan dinyalakan, tidak ada hidran air yang akan dibuka, dan tidak ada truk bahan bakar yang akan masuk ke Gaza, sampai sandera dibebaskan, pada 13 Oktober lalu.
Penyerangan Israel ke rumah sakit dan tempat ibadah, serta mempersulit masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, tentunya telah melanggar Hukum Humaniter Internasional (HHI).
Dosen Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta, Hestutomo Restu Kuncoro menjelaskan, ulah Israel yang menyerang rumah sakit dan tempat ibadah di Gaza, bentuk pelanggaran hukum internasional.
“Menurut hukum internasional, terutama Konvensi Jenewa Keempat 1949 dan Konvensi Den Haag 1907, serangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah yang digunakan untuk tujuan medis atau keagamaan dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum perang,” ucapnya.
Pasal-pasal relevan dalam konteks yang dilanggar tersebut, antara lain:
– Pasal 18 Konvensi Den Haag tentang Hukum dan Kebiasaan Perang di Darat (1907)
Pasal ini melarang serangan terhadap rumah sakit, tempat medis, dan tenaga medis yang mengumpulkan, merawat, dan mengevakuasi orang yang terluka dan sakit dalam konflik bersenjata.
– Pasal 19 Konvensi Den Haag tentang Penghormatan terhadap Hukum dan Kebiasaan Perang di Darat (1907)
Pasal ini melarang serangan terhadap tempat ibadah yang digunakan untuk beribadah dalam konflik bersenjata.
– Pasal 33 Konvensi Jenewa Keempat (1949)
Pasal ini melarang tindakan kekerasan, perlakuan tidak manusiawi, atau segala bentuk kekejaman terhadap orang-orang yang terluka, sakit, atau terdampar selama konflik bersenjata, dan pasal ini memberikan perlindungan khusus bagi rumah sakit dan tempat ibadah yang digunakan untuk perawatan mereka.
“Serangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah yang digunakan untuk tujuan medis atau keagamaan dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum perang, kecuali jika mereka digunakan secara aktif untuk tujuan militer oleh pihak bersenjata yang berkonflik. Misalnya memasang instalasi pertahanan, menyimpan senjata,” katanya.
DK PBB Kali Ke******
WASHINGTON DC — Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Kamis (21/12/2023), kembali menunda pemungutan suara terhadap rancangan resolusi mengenai bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Ini menjadi penundaan yang keempat kalinya pada pekan ini.
DK PBB yang terdiri atas 15 negara anggota diperkirakan akan bertemu pada Jumat untuk melakukan pemungutan suara mengenai resolusi yang dirancang oleh Uni Emirat Arab (UAE) itu.
Promosi Menilik Indahnya Alam & Pertanian Modern Desa Bansari, Jawara Desa BRILian 2023
Rancangan resolusi itu dilaporkan menyerukan “langkah-langkah mendesak” untuk memungkinkan pengiriman bantuan yang aman dan tanpa hambatan kepada warga sipil yang terkena dampak di Gaza.
Negosiasi tertutup yang intens telah dilakukan sepanjang pekan ini oleh Dewan Keamanan untuk menghindari veto Amerika Serikat.
Setelah pertemuan yang membahas situasi di Timur Tengah, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan kepada wartawan bahwa Dewan Keamanan “siap” untuk memberikan suara pada rancangan resolusi tersebut.
“Saya hanya ingin berbagi dengan kalian bahwa kami telah bekerja keras dan giat selama sepekan terakhir dengan Uni Emirat Arab, dengan negara lain, dengan Mesir, untuk menghasilkan resolusi yang bisa kami dukung. Dan kami memiliki resolusi itu sekarang,” katanya, tanpa memberikan informasi bagaimana dia akan memberikan suaranya, dilansir Antara.
Israel membombardir Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dan telah menewaskan hampir 20.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 52.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Serangan Israel juga menimbulkan kerusakan parah pada rumah-rumah dan infrastruktur lainnya, serta menyebabkan krisis makanan, air dan obat-obatan.
Israel mengatakan 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.
Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berharap tidak ada lagi anggota DK PBB yang memveto rancangan resolusi tentang gencatan senjata di Jalur Gaza.
Konflik antara Israel dan Palestina di Gaza dia bahas dalam tiga pertemuan terpisah, masing-masing dengan Menlu Tunisia Nabil Ammar, Presiden Tunisia Kais Saied, serta Perdana Menteri Tunisia Ahmed Hachani di Tunis pada Kamis (21/12/2023).
Retno mengatakan bahwa Indonesia dan Tunisia sepakat terus bekerja sama untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
“Kita juga berharap bahwa Dewan Keamanan PBB dapat segera mengadopsi Resolusi di New York dalam waktu dekat,” ujarnya ketika menyampaikan keterangan pers secara daring terkait kunjungannya ke Tunisia.
“Dan tidak ada lagi veto oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB,” kata Retno, menegaskan.
Menlu Retno mengatakan dirinya mengikuti dari dekat negosiasi yang dilakukan di New York dan terus melakukan komunikasi dengan Duta Besar RI untuk PBB di New York.
“Semakin lama Dewan Keamanan PBB tidak dapat membuat keputusan, maka semakin menderita rakyat sipil di Gaza,” tutur dia.
Retno kembali menekankan pentingnya gencatan senjata segera, mengingat semakin banyak warga sipil tewas di Gaza maupun di Tepi Barat.
“Kekejaman Israel harus dihentikan. Gencatan senjata sangat diperlukan. Tanpa gencatan senjata, akan sulit untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang mencukupi, yang lebih dapat diprediksi dan berkelanjutan,” kata dia.
Ia kemudian menegaskan bahwa bahkan dalam perang ada aturan dan hukum yang harus dihormati.
“Indonesia tidak akan berhenti untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Dan Tunisia memiliki pandangan yang sama,” tutur dia.
Kantor presiden Amerika Serikat, Gedung Putih, pada Kamis (21/12/2023) mengatakan sejumlah negosiator “secara aktif bekerja” dengan mitra internasional di DK PBB agar resolusi bisa disahkan guna mengatasi bencana kemanusiaan yang sedang terjadi di Gaza.
Rancangan resolusi itu berisi seruan bagi “penghentian segera” permusuhan di daerah kantong pantai yang terkepung itu untuk memudahkan pengiriman bantuan kemanusiaan. Namun, pemungutan suara atas resolusi itu telah tertunda di dewan selama lebih dari sepekan.
AS telah menggunakan hak veto hingga mengakibatkan dua rancangan sebelumnya, yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, tidak berhasil disahkan oleh DK PBB.
Presiden AS Joe Biden terus menentang gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa langkah itu hanya akan menguntungkan kelompok pejuang Hamas Palestina.
AS, yang merupakan anggota permanen, DK PBB, mengeluarkan veto terakhirnya terhadap resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan pada 8 Desember.
Majelis Umum PBB, yakni forum yang di dalamnya AS tidak memiliki hak veto, kemudian dengan cepat membahas masalah tersebut empat hari kemudian.
Di forum itu, sebagian besar negara anggota Majelis Umum PBB mendukung resolusi yang tidak mengikat tersebut.
Salah satu poin penting dalam rancangan resolusi yang sedang dipertimbangkan di Dewan Keamanan adalah pembentukan mekanisme PBB untuk memantau pengiriman bantuan, dan apakah mekanisme tersebut harus independen dari Israel dan Hamas.
Label:info link gacor malam ini、buku mimpi buang air besar、erek erek89
Terkait:cara belanja tokopedia dengan kredivo、akun yang paling gacor、pola maxwin princess bet 200、ggbet、72 di erek erek、togel dan slot terpercaya、link ug slot terbaru、semua situs slot mpo bonus new member 100、yukepo88、situs slot 88dewi
bab terbaru:slot bonus deposit 25 jadi 50(2024-07-05)
Perbarui waktu:2024-07-05
GAZA — Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan akan membuat kuburan massal di dalam Rumah Sakit Al-Shifa pada Sabtu (11/11/2023) untuk menguburkan 100 jasad yang tergeletak di rumah sakit.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Palestina Munir Al-Borsh mengatakan kepada Al Jazeera Media Network bahwa pengeboman oleh Israel di sekitar rumah sakit tidak berhenti selama tiga malam.
Promosi Tanam Pohon di Lahan Kritis, BRI Grow & Green Berdayakan 2 Kelompok Tani Bali
“Hampir setiap menit terjadi pemboman yang sangat kejam, dengan target jalan masuk kompleks (rumah sakit),” ujarnya seraya menambahkan bahwa pemboman Israel menghalangi masuk atau keluarnya ambulans dari dan ke rumah sakit, dilansir Antara.
“Kami terkepung di dalam kompleks Al-Shifa,” ujar Al-Borsh.
Sementara itu, Dokter Lintas Batas (MSF) mencuit dalam X: “Beberapa jam terakhir, serangan terhadap Rumah Sakit Al Shifa meningkat secara dramatis.”
“Staf MSF di RS melaporkan situasi bencana di dalam hanya beberapa jam yang lalu,” tambah pernyataan itu.
Selama berhari-hari, militer Israel meningkatkan serangan terhadap rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza, melakukan serbuan brutal yang menyebabkan kematian dan luka-luka, yang menjadi kekhawatiran besar mengenai nasib para pengungsi di rumah sakit tersebut.
Pada Jumat (10/11/2023) malam, pesawat tempur Israel meningkatkan serangan ke rumah sakit di Jalur Gaza. Mereka terus menyerbu wilayah sekitar RS Al-Shifa, RS Indonesia, RS Al-Awda, RS Al-Quds dan RS Anak Al-Rantisi.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) pada Sabtu (11/11/2023) mengungkapkan bahwa “tidak ada tempat aman” di Kota Gaza dan pihaknya juga menyerukan perlindungan bagi warga sipil dan infrastruktur sipil.
“Tidak ada tempat aman, bahkan rumah sakit dan sekolah juga tidak aman,” tulis OCHA di X.
“Warga sipil dan fasilitas sipil harus selalu dilindungi. Infrastruktur dan layanan penting di Gaza mengalami kerusakan yang signifikan, sehingga mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk menjaga martabat mereka,” katanya.
OCHA menekankan bahwa 279 sekolah dan 135 fasilitas kesehatan, di mana banyak orang berlindung, terkena imbas dan rusak.
Dalam unggahan terpisah, kepala bantuan PBB menegaskan bahwa “tidak ada pembenaran atas tindakan perang di fasilitas layanan kesehatan, yang membuat fasilitas tersebut tidak memiliki aliran listrik, makanan dan air, serta penembakan terhadap pasien dan warga sipil yang berupaya menyelamatkan diri.”
“Ini tidak masuk akal, pantas dihukum dan harus dihentikan,” kata Martin Griffiths di X.
“Rumah sakit harus menjadi tempat yang lebih aman dan mereka yang membutuhkan itu harus yakin bahwa rumah sakit adalah tempat berlindung dan bukan tempat perang,” katanya.
Israel terus melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza, termasuk rumah sakit, tempat tinggal dan tempat ibadah, sejak kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Sedikitnya 11.078 warga Palestina, termasuk 4.506 anak dan 3.027 perempuan, tewas akibat agresi Israel. Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak Israel hampir mencapai 1.200 orang, menurut data resmi.
GAZA — Pemerintah di Gaza Palestina mengatakan setidaknya 22 rumah sakit telah menghentikan operasinya di Jalur Gaza akibat serangan Israel.
Berdasarkan laporan terakhir, 22 rumah sakit dan 49 layanan kesehatan tidak dapat beroperasi akibat agresi Israel.
Promosi Jaga Kelestarian Danau Toba, BRI Peduli Grow & Green Tanam 2.500 Pohon
Tercatat, tentara Israel juga menembak 53 ambulans. Selain itu, Juru Bicara Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) Nebal Farsakh menyatakan bahwa rumah sakit Al-Quds di utara Jalur Gaza telah berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar dan listrik, pada Minggu (12/11/2023).
“Rumah Sakit Al-Quds tidak dapat beroperasi, karena menipisnya bahan bakar yang tersedia dan pemadaman listrik,” katanya, dilansir TASS, Senin (13/11/2023) via Bisnis.com.
Menurutnya, personel rumah sakit sudah melakukan yang terbaik untuk membantu para pasien dan korban luka dalam kondisi kemanusiaan yang sulit di tengah kekurangan obat-obatan, makanan, dan air.
PRSC mengatakan sebelumnya bahwa Rumah Sakit Al-Quds mungkin berhenti beroperasi dalam waktu 3 jam karena kehabisan bahan bakar untuk memberi daya pada generator listriknya, pada Sabtu (11/11/2023).
Sementara itu, sebelumnya juga dikatakan bahwa jalan menuju rumah sakit telah diblokir akibat pemboman Israel.
Selain itu, pasukan Israel telah juga mengepung rumah sakit Al-Shifa, dan mencegah ambulans memasuki atau meninggalkan fasilitas tersebut, sejak Sabtu (11/11/2023).
Koresponden Tareq Abu Azzoum mengatakan bahwa para penembak jitu dan artileri Israel disinyalir akan menargetkan siapapun yang berupaya bergerak ke luar rumah sakit. Militer Israel telah menutup gerbang depan rumah sakit terbesar di Gaza itu, tempat ribuan orang yang terluka di tengah pemboman intensif Israel.
“Mereka menyerang dan menghancurkan gerbang depan kompleks medis utama di Jalur Gaza karena pasien dan ribuan warga Palestina masih berada di halaman rumah sakit ini,” katanya.
Dia mengatakan orang-orang saat ini benar-benar terjebak oleh pasukan Israel yang ditempatkan di berbagai sektor yang mengelilingi seluruh tempat.
Seperti diketahui, situasi di Timur Tengah memburuk setelah pejuang Hamas dari Gaza menyerang dan menyusup ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Hamas mengklaim serangan mereka adalah reaksi terhadap serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Israel mendeklarasikan blokade total terhadap Gaza dan mulai melakukan pembalasan terhadap wilayah tersebut serta wilayah tertentu di Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “22 Rumah Sakit di Jalur Gaza Berhenti Beroperasi”
SOLO —Pasukan Jepang membombardir markas Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Pearl Harbour, Hawaii, pada 7 Desember 1941. Serangan tersebut menyebabkan 188 pesawat milik AS rusak parah serta 2.403 orang dari kubu AS kehilangan nyawa. Peristiwa ini menjadi salah satu catatan sejarah dunia yang patut dikenang.
Selain itu, ada beberapa kejadian penting lainnya yang layak dikenang pada 7 Desember. Demi mengenangnya, simak rangkuman Solopos.comtentang catatan persitiwa dunia hari ini yang dihimpun dari Thepeoplehistory.comdan Wikipedia.org.
Promosi Digitalisasi, Layanan Keuangan Holding Ultra Mikro BRI Group Lebih Efisien
574 —Yustinus II mengundurkan diri sebagai Kaisar Bizantium. Ia lantas menyerahkan takhtanya kepada jenderal militer di Kekaisaran Bizantium, Tiberius. Setelah Tiberius naik takhta, Kekaisaran Bizantium berdamai dengan Bangsa Visigoth di Spanyol dan berhasil mengalahkan Bangsa Berber di Afrika Utara. Namun demikian, perang melawan Persia yang berlangsung sejak masa kepemimpinan Yustinius II masih berlanjut.
1917 —Amerika Serikat (AS) secara resmi mendeklarasikan perang terhadap Austria-Hungaria. Hal ini menyusul keterlibatan AS dalam Perang Dunia I yang juga baru bergabung dengan Sekutu. Dalam Perang Dunia I yang berlangsung selama lebih dari empat tahun, AS hanya terlibat selama setahun, yakni dari 1917 sampai 1918.
1941 —Pasukan Jepang membombardir markas Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Pearl Harbour, Hawaii. Serangan tersebut menyebabkan 188 pesawat milik AS rusak parah serta 2.403 orang dari kubu AS kehilangan nyawa mereka. Selain itu, sebanyak 1.178 orang dari kubu AS mengalami luka-luka.
Di pihak Jepang, tak kurang dari 29 pesawat hancur setelah digunakan untuk melakukan serangan bunuh diri, lima kapal selam rusak dan 65 tentaranya tewas. Selain itu, tercatat satu tentara Jepang, yaitu Kazuo Sakamaki, tertangkap pihak AS. Serangan tersebut kemudian memicu AS mendeklarasikan perang terhadap Jepang, Jerman, dan Italia. Atas deklarasi itu, AS lantas terlibat dalam Perang Dunia II dan bergabung dengan Sekutu.
1946 —Kebakaran besar mendera Hotel Winecoff di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS). Sebanyak 119 orang tewas karena kebakaran itu. Peristiwa itu merupakan kebakaran paling mematikan sepanjang sejarah perhotelan di AS.
1949 —Republik Tiongkok resmi memindahkan pusat pemerintahannya dari Nanjing ke Taipei di Pulau Taiwan setelah semakin terdesak dengan serangan-serangan yang dilakukan pasukan komunis dalam Perang Saudara Tiongkok.
Beberapa bulan setelah pemerintahan Republik Tiongkok dipindah, pasukan komunis memenangi perang sekaligus mengambil alih kekuasaan di Tiongkok Daratan dan mendirikan Republik Rakyat Tiongkok. Meski perang berhenti, belum ada gencatan senjata atau perjanjian perdamaian antara Republik Tiongkok dan Republik Rakyat Tiongkok hingga kini.
1959 —Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan Aceh sebagai daerah istimewa. Kala itu, status istimewa diberikan kepada Aceh sesuai dengan Keputusan Perdana Menteri Republik Indonesia No. 1/Missi/1959 yang isi keistimewaannya meliputi agama, peradatan, dan pendidikan.
1975 —Pasukan Indonesia menginvasi Timor Leste setelah negara tersebut mendeklarasikan kemerdekaannya dari Portugal. Invasi ke Timor Leste yang disebut dengan Operasi Seroja itu bertujuan untuk mencaplok Timor Leste menjadi wilayah kekuasaan Indonesia.
Operasi Seroja berlangsung lebih dari delapan bulan dan berakhir dengan kemenangan Indonesia yang berhasil mencaplok wilayah Timor Leste dan menjadikannya salah satu provinsi dengan nama Timor Timur. Timor Timur lantas kembali merdeka pada 19 Oktober 1999.
JENEWA — Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk menggambarkan penyanderaan oleh kelompok bersenjata Hamas dan “hukuman kolektif” yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina adalah kejahatan perang.
Turk, saat mengunjungi pos Rafah yang menjadi perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza, mengatakan:
Promosi Dukung Indonesia Emas 2045, Holding Ultra Mikro BRI Group Jangkau Jaringan Luas
“Kekejaman yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Palestina pada tanggal 7 Oktober sangat keji, brutal dan mengejutkan, ini adalah kejahatan perang – begitu pula dengan penyanderaan yang terus berlanjut.”
“Namun hukuman kolektif oleh Israel terhadap warga sipil Palestina juga merupakan kejahatan perang, seperti halnya evakuasi paksa terhadap warga sipil yang melanggar hukum,” tegas Turk, dilansir Antara.
Komisaris Tinggi itu menekankan bahwa “bahkan dalam konteks pendudukan selama 56 tahun, situasi saat ini adalah yang paling berbahaya selama beberapa dekade, yang tidak hanya dihadapi orang-orang di Gaza, di Israel, di Tepi Barat dan juga secara regional.
Turk mendesak semua pihak yang berkonflik untuk menyetujui ‘gencatan senjata’ sebagai hal mendesak”.
Dia mengatakan bahwa “tiga keharusan hak asasi manusia yang penting” harus dipenuhi, pertama memastikan bahwa kebutuhan kemanusiaan terpenuhi secara memadai di seluruh Gaza, dan kedua membebaskan “tanpa syarat dan segera” semua sandera yang ditahan sejak 7 Oktober.
Dan terakhir mendorong berakhirnya pendudukan dalam jangka panjang berdasarkan hak warga Palestina dan Israel untuk menentukan nasib sendiri.
Pada 7 November, Turk berangkat untuk kunjungan lima hari ke Timur Tengah, yang dimulai di Mesir. Agenda selanjutnya adalah mengunjungi Yordania pada Kamis (9/11/2023) dan Jumat (10/11/2023).
NEWYORK — Kementerian Kesehatan Palestina mencatat sedikitnya 5.000 anak telah tewas dalam serangan-serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Sebanyak 3.000 dari 5.000 anak yang tewas itu berstatus pelajar sekolah.
Promosi Lewat Holding UMi, BRI Dorong Literasi Pelaku Usaha Ultra Mikro
“Pembantaian yang dilancarkan Israel telah menyebabkan 5.000 anak meninggal, termasuk sedikitnya 3.000 anak sekolah,” kata Kementerian Kesehatan Palestina melalui pernyataan yang dikeluarkan untuk menandai Hari Anak se-Dunia.
Menurut pernyataan itu, sedikitnya 23 murid juga terbunuh di Tepi Barat—wilayah yang diduduki Israel.
Kemenkes Palestina mendesak organisasi-organisasi pembela hak-hak anak agar menghentikan kejahatan Israel.
“Kejadian anak-anak dan murid sekolah yang terbunuh di Jalur Gaza itu melanggar semua norma internasional. (Keadaan ini) memperlihatkan mentalitas pihak yang melakukan pendudukan dan terus menyerang lembaga-lembaga pendidikan,” lanjut kementerian itu.
Israel mulai membombardir Gaza pada 7 Oktober seusai serangan Hamas, sudah lebih dari 13.000 warga Palestina yang terbunuh, menurut data-data terbaru yang dikeluarkan oleh pihak berwenang Palestina.
Jumlah korban jiwa 13.000 itu termasuk lebih dari 9.000 perempuan dan anak. Selain itu, menurut data tersebut, ada lebih dari 30.000 orang yang mengalami luka.
Ribuan gedung, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, mengalami kerusakan atau hancur karena digempur Israel dari udara maupun darat.
Blokade yang dilancarkan Israel terhadap Gaza juga telah menyebabkan layanan bahan bakar, listrik, dan air di wilayah itu terputus.
Selain itu, penyaluran bantuan juga dibatasi.
Sementara itu menurut data-data resmi, jumlah korban jiwa di pihak Israel tercatat 1.200 orang.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Kementerian Kesehatan Palestina: 5.000 Anak Tewas Sejak Serangan Israel 7 Oktober”
GAZA — Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata selama empat hari dengan Hamas yang akan membebaskan sekitar 50 sandera.
Sementara Israel diharapkan juga membebaskan 150 tahanan Palestina.
Promosi BRI Angkat Potensi Perempuan lewat Holding Ultra Mikro di WEF 2024 Swiss
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas itu dimediasi Qatar.
Melansir Bloombergdari Axios Post, Rabu (22/11/2023), kantor Perdana Menteri Israel mengatakan Hamas diharapkan membebaskan wanita dan anak-anak Israel yang ditahan di Gaza.
Sementara itu, Israel diharapkan untuk membebaskan sekitar 150 tahanan Palestina yang sebagian besar wanita dan anak-anak di bawah umur.
Dalam tahap kedua dari kesepakatan tersebut, Hamas akan membebaskan lebih banyak wanita, anak-anak dan orang tua sebagai imbalan bagi Israel untuk memperpanjang gencatan senjata selama beberapa hari.
Dalam 24 jam ke depan, nama-nama tahanan Palestina yang akan dibebaskan diumumkan kepada publik sehingga warga Israel dapat mengajukan banding ke pengadilan atas pembebasan mereka, menurut pernyataan sumber pejabat Israel yang tidak disebutkan identitasnya kepada Axios.
Sebelumnya, pada awal rapat kabinet Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perang untuk membasmi Hamas tidak akan berhenti setelah gencatan senjata.
“Israel ingin mengubah Rumah Sakit Indonesia di Gaza jadi kuburan massal. Kami sedang berperang dan kami akan melanjutkan perang sampai kami mencapai semua tujuan kami untuk menghancurkan Hamas, mengembalikan semua sandera kami, dan memastikan bahwa tidak ada seorang pun di Gaza yang dapat mengancam Israel,” ungkap Netanyahu.
Qatar membantu menengahi perundingan antara Israel dan Hamas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengatakan bahwa perundingan tersebut berada pada tahap kritis.
Perjanjian ini menjadi gencatan senjata pertama setelah agresi Israel meratakan sebagian besar wilayah Gaza dan menewaskan 13.300 warga sipil serta menyebabkan sekitar dua pertiga dari 2,3 juta orang kehilangan tempat tinggal.
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat sedikitnya 5.000 anak telah tewas dalam serangan-serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Sebanyak 3.000 dari 5.000 anak yang tewas itu berstatus pelajar sekolah.
“Pembantaian yang dilancarkan Israel telah menyebabkan 5.000 anak meninggal, termasuk sedikitnya 3.000 anak sekolah,” kata Kementerian Kesehatan Palestina melalui pernyataan yang dikeluarkan untuk menandai Hari Anak se-Dunia.
Menurut pernyataan itu, sedikitnya 23 murid juga terbunuh di Tepi Barat—wilayah yang diduduki Israel.
Israel mulai membombardir Gaza pada 7 Oktober seusai serangan Hamas, sudah lebih dari 13.000 warga Palestina yang terbunuh, menurut data-data terbaru yang dikeluarkan oleh pihak berwenang Palestina.
Jumlah korban jiwa 13.000 itu termasuk lebih dari 9.000 perempuan dan anak. Selain itu, menurut data tersebut, ada lebih dari 30.000 orang yang mengalami luka.
Ribuan gedung, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, mengalami kerusakan atau hancur karena digempur Israel dari udara maupun darat.
Blokade yang dilancarkan Israel terhadap Gaza juga telah menyebabkan layanan bahan bakar, listrik, dan air di wilayah itu terputus.
Selain itu, penyaluran bantuan juga dibatasi.
Sementara itu menurut data-data resmi, jumlah korban jiwa di pihak Israel tercatat 1.200 orang.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata 4 Hari, 50 Sandera Dibebaskan”
《armada888》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,jp maxwin slotHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《armada888》bab terbaru。