fortunebet99 486Jutaan kata 33150Orang-orang telah membaca serialisasi
《super777》
Pelaku UMKM di Jawa Timur Ubah Kain Perca & Dedaunan Jadi Ladang Uang******Jakarta, CNN Indonesia--
Dua pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Timur berhasil mengolah kain perca dan dedaunan kering menjadi barang bernilai material tinggi. Padahal, biasanya barang ini berakhir di tempat sampah.
Dua pelaku UMKM itu adalah Ani Nurdiana dan Eka Wahyu Setiawati yang berhasil memanfaatkan barang tersebut.
Ani Nurdiana terjun ke bisnis tersebut sekitar satu dekade lalu, karena kecintaannya pada dunia seni dan setelah melihat adanya peluang besar di pasar dengan pemain yang masih relatif terbatas.
Omzet setiap bulannya pun tidak main-main. Di mana saat ramai pesanan, Ani mengaku bisa memperoleh pundi-pundi hingga Rp80 juta.
"Tapi ini kan bisnis, kalau lagi sepi pernah juga hanya Rp5 juta," kata Ani dalam keterangannya, Senin (19/12).
Meski dengan penghasilan yang fluktuatif, Ani mampu mempekerjakan lima orang karyawan yang membantu operasional bisnisnya.
Wajah Ani memancarkan semangat ketika membahas terkait pengelolaan keuangan, perhitungan harga pokok produksi (HPP) hingga model bisnis saat ini yang masih berupa penjualan langsung ke konsumen (business to consumer/B2C). Ia mengatakan akan mengeksplorasi ekspansi model bisnis menjadi business to business/B2B jika ada permintaan.
Ani mengungkapkan, bisnis ecoprint yang dijalaninya dapat memberikan nilai tambah hingga dua kali lipat atas beragam barang yang diniagakan, mulai dari sepatu, tas hingga jaket.
Ani yang sudah paham akan praktik bisnis berkelanjutan (sustainability) berambisi ke depannya bisa lebih proaktif mengelola bisnisnya hingga dapat memanfaatkan seluruh barang sisa dan tidak menghasilkan limbah (zero waste).
Saat ini, dia mengaku tengah mengeksplorasi potensi penggunaan plastik bekas untuk dijadikan sol sepatu dengan motif ecoprint miliknya.
Terkait pemasaran, Ani menjual barang dagangannya utamanya lewat akun Instagram @letes_craft yang dikelola sendiri. Selain itu, dirinya juga memanfaatkan platform penjualan lain, seperti e-commerce, untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Hal yang mirip juga diungkapkan Eka Wahyu Setiawati, yang memanfaatkan kain sisa (perca) untuk dijadikan barang baru dengan nilai ekonomi tinggi.
Eka yang mengaku sudah hobby memanfaatkan kain perca sejak 2008, mulai aktif menjadikan aktivitas tersebut sebagai ladang usaha sejak 2018.
Lewat kain perca, Eka menyebut dapat memperoleh omset sekitar Rp15 juta per bulan. Pelaku UMKM asal Surabaya yang sudah mampu mempekerjakan empat orang ini bahkan sudah mengekspor produk sajadah miliknya hingga ke Toronto, Kanada.
Sama dengan Ani, Eka juga memanfaatkan sosial media sebagai media promosi dan penjualan, baik itu melalui Instagram @decak_handmades maupun promosi yang dilakukan lewat media sosial Tiktok yang semakin digunakan luas oleh masyarakat.
Dirinya tidak keberatan mempelajari banyak hal baru dan memanfaatkan teknologi terkini demi mengembangkan bisnisnya agar menjadi semakin besar.
Ani dan Eka yang baru memulai langkahnya untuk mengasah kemampuan bisnis setelah memperoleh ilmu dari Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di Pasuruan, Jawa Timur.
Diresmikan tahun 2007, SETC saat ini memiliki fasilitas pendukung di atas lahan seluas 27 hektar di kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Program SETC meliputi pelatihan kewirausahaan, baik hard skill maupun soft skill di bidang budidaya pertanian, peternakan, dan keterampilan lainnya; riset terapan; pendampingan dan jejaring pasar; konsultasi usaha; serta jejaring UMKM. Hingga saat ini, SETC telah memberi keterampilan kewirausahaan kepada lebih dari 65.000 peserta dari seluruh Indonesia.
(inh/inh)Konsumen Meikarta Riwayatmu Kini, Maju Kena Mundur Kena******Jakarta, CNN Indonesia--
Malang betul nasib konsumen Apartemen Meikarta. Hunian vertikal yang digadang-gadang jadi hunian masa depan itu boleh dibilang tinggal angan-angan saja karena belum ada satu pun unit propertiyang diserah-terimakan kepada calon penghuni.
Padahal, sesuai janjinya di awal pemasaran dulu, serah terima unit apartemen bakal dilakukan pertengahan 2019-2020 lalu. Namun, tahun-tahun terlewati, penyelesaian proyek malah molor.
PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) selaku pemilik proyek belum juga melaksanakan serah terima unit seperti Penegasan dan Persetujuan Pemesanan Unit (P3U) kepada konsumen.
"Kalau surat peringatan itu kan berarti ada yang mengancam, memperingati, 'eh kamu bayar dong unitnya, bayar angsuran kamu', bagaimana konsumen mau bayar kalo unitnya nggak ada? Stressdong," terang Kuasa hukum Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta Rudy Siahaan di depan Gedung Bank Nobu, Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (19/12).
Bak buah simalakama, nasib konsumen Apartemen Meikarta malah makin sulit. Sederhananya, maju kena, mundur pun kena. Artinya, jika konsumen berhenti membayar, mereka mendapatkan ancaman dari bank mengenai kolektibilitas kredit.
Di sisi lain, jika konsumen terus membayar, maka konsumen bertaruh nasib uang yang mereka keluarkan bisa saja raib, mengingat tidak ada kejelasan mengenai penyelesaian proyek yang dibangun.
Lihat Juga :Pembeli Meikarta Mengaku Diancam Bank Nobu Jika Setop Bayar Cicilan |
Praktisi Hukum Perumahan Joni Tanamas mengakui posisi konsumen Apartemen Meikarta memang sulit. Bahkan, cenderung serba salah. Sebab konsumen tak hanya berurusan dengan pengembang, tetapi juga dengan perbankan.
"Ini memang kompleks. Relasi konsumen ke developer(pengembang) dan konsumen ke bank pemberi KPA. KPA dengan bank tentu cicilannya harus jalan terus," kata Joni.
Memang, menurut Joni, konsumen bisa saja mengajukan setop bayar cicilan ke perbankan. Namun, proses yang harus dilewati cukup panjang.
Pertama-tama, konsumen harus mengajukan penundaan pembayaran dengan menyerahkan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN). Dalam hal ini, PN harus memenangkan gugatan pembeli. Sebaliknya, jika gugatan itu kalah, maka perbankan berhak tetap menagih cicilan bulanan.
Lihat Juga :Pembeli Meikarta Akan Gugat Bank Nobu dan PT MSU ke Pengadilan |
"Kalau soal cicilan bank, ya bisa digugat pembatalan perjanjian kredit karena objek apartemennya bermasalah. Caranya, ya gugat ke Pengadilan Negeri. Minta setop (pembayaran) bunga atau moratorium," jelasnya.
Langkah ini dinilai paling memungkinkan untuk dilakukan. Jika ingin pengembalian uang atau refund dari perbankan tidak akan bisa karena sudah diserahkan kepada developersejak akad kredit dilakukan.
Konsumen juga tidak memiliki pilihan untuk menjual unit, karena apartemen belum rampung dan juga belum serah terima. Apartemen masih atas nama pengembang dan belum sah menjadi milik pembeli.
Kalaupun mau memaksakan untuk tidak membayar cicilan kredit, maka konsumen yang akan rugi. Sebab, uang yang selama ini sudah masuk bisa hangus, sehingga solusi penundaan pembayaran dengan gugatan ke PN memang paling aman saat ini.
"Jika mau kuat-kuatan, ya nggak usah bayar KPA. Tapi sudah ada cicilan masuk yang relatif besar dan ada yang segera lunas bahkan sudah lunas," imbuhnya.
Label:slot depo 4k dana、menaikkan limit shopee pinjam、link slot viral
Terkait:slot yang lagi gacor、cara pinjam uang di ceria bri、voucher lazada terbaru、slot demo88、slot keraton、togel 82、playstar demo、link asli slot、syarat pinjam di kredivo、slot rating tinggi
bab terbaru:slot gacor terbaik 2022(2024-07-03)
Perbarui waktu:2024-07-03
《super777》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,rtp mbah jarwoHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《super777》bab terbaru。