airbet88 situs slot 525Jutaan kata 678035Orang-orang telah membaca serialisasi
《cara dapat uang instan》
Orang Super Kaya dan Penguasa Dunia Kumpul di Davos Bahas 5 Isu Panas******Jakarta, CNN Indonesia--
Pekan ini para pemimpin bisnis, politik hingga miliarder dunia berkumpul diDavos, Swiss, membahas lima isu genting.
Para elite ini menghadiri Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF), sebuah acara tahunan untuk membahas isu-isu paling mendesak tahun ini, yaitu pemilu, bencana iklim, ekonomi global, ketegangan geopolitik dan hilangnya pekerjaan dilibas kecerdasan artifisial (AI).
Tahun ini, lebih dari 60 kepala negara, termasuk Presiden Israel Isaac Herzog, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan orang kedua di Tiongkok Li Qiang, akan hadir.
Para eksekutif bisnis yang hadir antara lain CEO Microsoft Satya Nadella, CEO OpenAI Sam Altman, CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon, CEO Bank of America Brian Moynihan dan CEO BlackRock Larry Fink dan lainnya.
Soal pemilu, para pemimpin negara khawatir mengenai bagaimana peristiwa ini dapat membentuk kembali aliansi internasional dan kebijakan ekonomi. Selain pemilu AS, tahun ini juga terjadi pemilu penting di Taiwan, India dan Meksiko.
Perubahan iklim adalah topik hangat ketika para pemimpin bertemu untuk membahas keseimbangan pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan. Laporan Risiko Global WEF yang diterbitkan minggu lalu menemukan bahwa perubahan iklim merupakan salah satu risiko terbesar yang dihadapi dunia.
Laporan tersebut juga mengatakan kerja sama di antara para pemimpin global untuk mengatasi ini minim. Jadi meskipun para pembuat kebijakan ini akan membahas penggunaan bahan bakar dan pembangunan ramah lingkungan, mungkin tidak akan ada banyak kesepakatan tercapai.
Lihat Juga :ANALISISTak Menetes ke UMKM, ke Mana Larinya Dana Kampanye Ratusan Miliar? |
Soal ekonomi global, dunia yang masih belum pulih dari guncangan ekonomi akibat pandemi ini dan dengan tingginya kesenjangan pendapatan. Ekonomi global kemungkinan besar akan menjadi topik yang paling banyak dibicarakan.
Bank Dunia pekan lalu mengatakan bahwa perekonomian global kemungkinan akan melambat ke tingkat pertumbuhan terburuknya dalam setengah dekade dalam 30 tahun terakhir. Tanpa 'koreksi arah yang besar, Bank Dunia menyebut momentum ini akan menjadi satu dekade peluang yang sia-sia.
Keberadaan AI juga jadi fokus utama WEF 2024. Hampir 40 pekerjaan pekerjaan di seluruh dunia dapat terkena dampak dari meningkatnya penggunaan AI, sebuah tren yang kemungkinan akan memperdalam kesenjangan, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).
Altman dari OpenAI dan Nadella dari Microsoft akan berbicara di Davos untuk menjawab perdebatan tentang apakah AI generatif dapat memicu revolusi industri lainnya.
Dengan adanya konflik di Eropa dan Timur Tengah serta meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, geopolitik akan menjadi topik pembicaraan utama di Davos.
Presiden Ukraina Zelensky diperkirakan akan memberikan pidato pada Selasa malam dan bertemu dengan Dimon dari JPMorgan. Ada 10 poin untuk mengakhiri perang Rusia dengan negaranya.
Sayangnya, Presiden Israel Herzog bakal lolos untuk membahas agresi brutal negaranya ke Gaza, Palestina. Herzog akan berpartisipasi dalam pembicaraan tentang "mencapai keamanan dan bekerja sama di dunia yang terpecah belah," dengan Menteri Luar Negeri AS Blinken dan ketua eksekutif WEF Klaus Schwab akhir pekan ini.
(pta/pta)Menguak Sebab RI Masih Doyan Impor Beras, Apa Masalah Utamanya?******Jakarta, CNN Indonesia--
Presiden Jokowi punya 1.001 macam dalih Indonesia sulit melepas candu impor berassampai saat ini, atau 1 tahun menjelang pemerintahannya berakhir.
Peningkatan jumlah penduduk menjadi salah satu alasan Jokowi. Ia menuturkan ada sekitar 4 juta-4,5 juta bayi yang lahir setiap tahun yang semuanya butuh makan beras.
"Yang kita harapkan adalah kita ini ingin tidak impor beras lagi, tapi itu dalam praktiknya sangat sulit karena produksinya enggak mencapai," dalih Jokowi lainnya yang disampaikan dalam Pembinaan Petani se-Jawa Tengah di Banyumas, Selasa (2/1).
Tak tanggung-tanggung, ia mengatakan ada 22 negara yang kini mengurangi ekspor beras. Alih-alih menjual ke luar negeri, para produsen lebih memilih menggunakan beras sebagai cadangan dalam negeri.
Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios) Muhammad Andri Perdana berpendapat ada banyak faktor yang berpengaruh dalam isu perberasan nasional, termasuk masalah impor itu.
Masalah mulai dari alih fungsi lahan, nilai tukar petani, hingga teknologi. Ia meyakini produksi beras Indonesia harusnya masih dalam fase surplus.
Menurutnya, kapasitas produksi beras di Indonesia pada 2018-2023 seharusnya mencatatkan surplus. Paling tidak di kisaran 1,5 juta ton-2,5 juta ton.
Lihat Juga :Jokowi Ungkap Biang Kerok Pupuk Langka di Depan Petani Jateng |
"Faktor El Nino sekalipun seharusnya tidak menjadi alasan kurangnya produksi atas dasar pertumbuhan penduduk. Permasalahan besar terjadi pada penyerapan produksi yang tidak efektif untuk dapat untuk memastikan stok selalu stabil tersedia sepanjang tahun," tuturnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/1).
Ia turut mengkritisi peran Bulog yang seharusnya memaksimalkan penyerapan stok beras dari petani. Namun, perusahaan pelat merah itu dinilai terhambat oleh batasan harga pembelian pemerintah (HPP) yang tidak sesuai kondisi pasar.
Andri menekankan perlu ada perombakan dari level kebijakan untuk memastikan penyerapan tersebut bisa berfungsi semestinya. Dengan begitu, permasalahan produksi beras dan impor bisa terurai.
Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Eliza Mardian turut menyinggung soal harga beras di tingkat petani. Ia menyebut petani juga pebisnis.
Artinya, jika harga beras menguntungkan, mereka tentu akan termotivasi meningkatkan produksi.
Lihat Juga :Sri Mulyani soal Kenaikan Gaji PNS 2024: Kami Bayar Komplit 12 Bulan |
Eliza menekankan perlu adanya harga yang berkeadilan jika ingin meningkatkan produksi beras tanah air. Jika harga di level petani bisa dijaga dengan baik dan berkeadilan, ia yakin petani dengan senang hati berekspansi dan meningkatkan produksinya.
Oleh karena itu, ia yakin bahwa Indonesia sebetulnya mampu lepas dari jeratan impor beras. Dengan syarat, pemerintah tidak setengah hati mendukung petani dan pelaku usaha di sektor pertanian.
"Produksi dalam negeri sangat potensial ditingkatkan. Karena produktivitas padi dalam negeri pun belum optimal. Jika dioptimalkan, bisa meningkatkan produksi sehingga kebutuhan konsumsi dalam negeri terpenuhi," jelas Eliza.
"Ini memerlukan dukungan, seperti keterjangkauan input produksi, perbaikan irigasi, penanganan hama penyakit yang tepat, dan penggunaan benih yang cocok dengan karakteristik lahan," sambungnya.
Ia menekankan lebih dari 90 persen kebutuhan beras dalam negeri dipenuhi dari petani lokal. Sedangkan impor hanya menyuplai kurang dari 10 persen total konsumsi.
Lihat Juga :Pertamina Bakal Tutup Pangkalan yang Jual LPG 3 Kg Tanpa KTP |
Analis Kebijakan Pangan Syaiful Bahari menyebut pola impor beras Indonesia bisa dipetakan. Dengan luas lahan dan produksi yang tidak bertambah, rata-rata impor beras per tahun sekitar 500 ribu ton sampai 1 juta ton.
"Itulah angka defisit beras nasional setiap tahun. Angka impor beras terbesar yang bisa mencapai 2 juta ton per tahun pada umumnya terjadi menjelang pemilu. Ini menunjukkan selain adanya kepentingan rente, juga ada motif politik dibaliknya, yaitu stabilisasi harga," jelas Syaiful.
Ia mengungkapkan permainan impor beras tidak datang dari pihak luar. Syaiful menyebut pemerintah lah yang bermain dalam geliat impor beras.
"Karena untuk beras impor dimonopoli oleh Bulog dan BUMN. Swasta tidak mungkin bisa impor. Jika dikaitkan dengan kepentingan politik, maka yang hanya bisa memainkan impor hanya pemerintah," tegasnya.
Syaiful juga menyinggung soal UU Cipta Kerja. Menurutnya, aturan itu sengaja didesain untuk memuluskan praktik-praktik tak wajar, seperti impor beras di kala panen raya.
Ia menuturkan beleid tersebut hadir untuk melindungi pemerintah agar terbebas dari pelanggaran. Sehingga pemerintah bisa melenggang bebas mendatangkan beras dari luar negeri kala panen raya tiba.
"Sebelum impor beras besar-besaran di 2023, pemerintah sudah menyiapkan payung hukumnya terlebih dahulu. Artinya, sejak awal impor beras besar-besaran memang sudah direncanakan. Termasuk tidak dipersiapkannya cadangan beras pemerintah yang cukup di saat panen raya 2022," ungkap Syaiful.
Lihat Juga :Harga Rokok Belum Naik Usai Sri Mulyani Kerek Tarif Cukai 10 Persen |
Label:mahjong ways 2 tricks、pinjol yang tidak pakai verifikasi wajah、sgp paito
Terkait:shopee gratis ongkir、kumpulan situs slot tergacor、slot yang bisa wd ke dana、studiobet78、medan4d、bonazaslot、mendapat uang dari internet、asianslot88、bel4d、trik slot olympus
bab terbaru:situs baru rilis(2024-07-09)
Perbarui waktu:2024-07-09
《cara dapat uang instan》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,wisatabetHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《cara dapat uang instan》bab terbaru。