1000 mimpi 2d 709Jutaan kata 469773Orang-orang telah membaca serialisasi
《rekomendasi situs slot gacor hari ini》
Luhut, Mimpi BBM Sawit di 2045 dan Ancaman 'Mematikan' Bagi Petani******Jakarta, CNN Indonesia--
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan punya ambisi; Indonesia bisa setop impor bahan bakar fosil dan beralih ke BBM sawit di 2045.
Ia yakin ambisi itu bisa tercapai. Dan bahkan keyakinannya menyatakan minyak sawit RI bakal digunakan untuk pangan dan BBM.
"Kami sedang riset soal minyak kelapa sawit, karena kami percaya pada 2045 bisa produksi sekitar 100 juta ton minyak sawit. 30 persennya akan diarahkan untuk pangan dan sisa 70 persennya kami bisa lakukan riset dan bikin etanol. Jadi tidak perlu mengimpor minyak fosil pada saat itu," kata Luhut, Selasa (17/1) waktu setempat.
'Menteri serba bisa' itu menyebut pengembangan bahan bakar alternatif menjadi satu dari lima pilar ekonomi hijau yang tengah digenjot Indonesia.
Kemudian, empat pilar lainnya adalah dekarbonisasi sektor kelistrikan, transportasi rendah karbon yang salah satunya berupa adopsi kendaraan listrik, industri hijau, serta carbon sinksyang meliputi carbon capturedan carbon offset market.
Menanggapi ambisi Luhut, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mempertanyakan dasar perhitungan tersebut. Menurutnya, apa yang disampaikan Luhut baru sebatas keinginan di masa depan.
Lihat Juga :Jokowi Rilis Aturan Baru soal Pengelolaan Harta Karun Kapal Tenggelam |
"Saya tidak tahu asumsi yang dipakai Pak Luhut. Dengan kondisi sekarang di mana produksi mencapai 46 juta ton sampai 48 juta ton, meningkatkan produksi 100 juta ton berisiko menaikkan deforestasi," ujar Fabby kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/1).
Fabby mengutip sebuah kajian dari Institut Lingkungan Stockholm (Stockholm Environment Institute/SEI) yang menemukan bahwa setiap kenaikan 1.000 ton crude palm oil(CPO) bisa menaikkan risiko deforestasi atau kerusakan hutan sebesar 3,24 hektare.
Selain itu, ia skeptis soal permintaan CPO di masa mendatang. Fabby mempertanyakan apakah memang ada permintaan 100 juta ton minyak sawit di 2045 atau bahkan 2050, terlebih untuk penggunaan bahan bakar jika melihat perkembangan teknologi kendaraan sekarang.
Fabby menekankan tidak paham dengan asumsi perhitungan Luhut, meski menilai sang Menko Marinves tampaknya mengantongi data-data yang membuat pede target itu bisa tercapai. Namun, ia mengingatkan sederet faktor yang harus dipertimbangkan pemerintah.
Lihat Juga :Tukang Becak Tipu Teller dan Kuras Rekening Nasabah BCA Rp345 Juta |
Ia menyinggung soal bagaimana ketersediaan lahan untuk menggenjot produksi minyak sawit sebesar itu, dampak pada deforestasi, hingga permintaan CPO untuk bahan pangan, oleochemical, dan bahan bakar, serta faktor-faktor lain.
"Menurut saya, yang perlu dilakukan adalah tidak saja menetapkan target, tapi mempertimbangkan faktor-faktor yang membatasi pencapaian target itu dan dampak sosial, lingkungan, ekonomi dari pencapaian target tersebut," tegasnya.
Bicara soal dampak lingkungan hingga ekonomi, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet melihat wacana ini sarat akan peluang deforestasi.
Yusuf menilai beberapa kalangan mengatakan pembukaan lahan sawit merupakan salah satu bentuk dari deforestasi. Kendati, ia menganggap tuduhan tersebut bisa diperdebatkan.
Lihat Juga :Aliran Modal Asing Akan Angkat IHSG Akhir Pekan Ini |
"Namun, saya pikir pemerintah dan juga pelaku usaha masih bisa menggunakan lahan sawit yang sudah ada tanpa harus membuka lahan baru sehingga ini bisa sedikit meminimalisir tuduhan deforestasi yang selama ini memang ditujukan ke sektor kelapa sawit," saran Yusuf.
Sementara itu, Yusuf menilai dari sisi ekonomi rencana kebijakan pemerintah ini harus dijalankan berbarengan dengan kolaborasi antara pengusaha dan petani sawit. Terlebih, sektor perkebunan menjadi salah satu yang didorong produk hilirisasinya dalam beberapa tahun mendatang.
Dengan asumsi terjadi kolaborasi antara pengusaha besar dan petani sawit, Yusuf menilai pembuatan BBM sawit bakal menguntungkan kedua belah pihak. Tidak hanya digunakan untuk pembuatan etanol sebagai campuran solar, tetapi juga pemrosesan produk turunan lainnya.
Lihat Juga :PUPR: Banyak Salah Kaprah, Rumah Tahan Gempa Juga Bisa Rusak |
Namun, ia menyinggung soal harga CPO yang cenderung fluktuatif. Ketika ada gejolak harga komoditas, harga CPO bakal meningkat. Yusuf mewanti-wanti adanya aksi cari cuan dari para pengusaha.
"Ketika (harga CPO) meningkat, berdasarkan pengalaman, para pelaku usaha tentu akan mempunyai kecenderungan untuk mengekspor produksi mereka dibandingkan dengan menjual di dalam negeri karena harganya lebih menguntungkan," ungkap Yusuf.
Selain itu, Yusuf menilai kebijakan CPO kerap kali berubah dan berada pada rentang waktu yang pendek. Ia menilai akan banyak faktor yang bisa mengubah suatu kebijakan untuk rentang waktu yang lebih panjang, termasuk perubahan kepemimpinan pemerintahan.
Petani sawit pun terbelah dengan bola liar yang disampaikan Luhut. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengatakan target 100 juta ton minyak sawit adalah target realistis. Tapi, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) menilai rencana Luhut tidak masuk akal.
Lihat Juga :Aliran Modal Asing Akan Angkat IHSG Akhir Pekan Ini |
Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat Manurung menilai rencana ini bisa menyetarakan petani sawit dengan korporasi. Dengan catatan, produktivitas tinggi harus didukung harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang melejit tajam serta diserap efisien untuk sektor pangan dan energi.
"Katakan saja luas (perkebunan) sawit Indonesia di 2045 tetap sama dengan tahun ini 16,38 juta hektare dan luas tanaman menghasilkan (TM) 70 persen, maka 100 juta ton itu mudah tercapai," ujar Gulat.
Namun, Gulat mensyaratkan rata-rata produksi TBS per bulan adalah 3 ton dan rendemen TBS sebesar 24 persen hingga 26 persen. Catatan tersebut masih perlu didukung capaian target program peremajaan sawit rakyat (PSR) minimal 70-80 persen dalam lima tahun ke depan.
Gulat juga menegaskan soal pentingnya strategi intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas 2-3 kali lipat tanpa harus menambah luas lahan. Menurutnya, roh intensifikasi terlaksana melalui program PSR yang digalakkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Kementerian Pertanian (Kementan).
"Jika kita bersepakat dengan strategi intensifikasi dan menerapkan good agricultural practices (GAP), maka interaksi industri hulu-hilir sawit dari 3 dimensi, yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan akan semakin terjaga," katanya.
Lihat Juga :BI Bidik Volume Transaksi QRIS Capai 1 Miliar pada 2023 |
Di lain sisi, Sekjen SPKS Nasional Mansuetus Darto mengatakan target produksi 100 juta ton minyak sawit per tahun bisa terwujud dengan asumsi produktivitas CPO 6 ton per hektare. Sedangkan saat ini luas kebun sawit RI 16,8 juta hektare dengan rata-rata produktivitas CPO 2,5 ton per hektare.
Jika produktivitas tetap tidak berubah pada 2045, maka harus ada penambahan sekitar 20 juta hektare lahan sawit untuk memenuhi target yang disampaikan Luhut Binsar Panjaitan.
"Akan ada lahan baru, tapi Luhut bilang mau menaikkan produktivitas sampai 8-10 ton per hektare, entah caranya gimana ini yah. Hampir mayoritas perusahaan tidak akan bisa penuhi ini, apalagi kalau lahan replanting dan kelas tanah yang berbeda-beda. Tidak masuk akal," kritik Darto.
Darto menilai akan banyak tantangan memenuhi ambisi tersebut. Ia menyoroti standar keberlanjutan perkebunan sawit RI yang masih sangat minim serta tidak kompatibel dengan permintaan pasar global. Bahkan, banyak konflik sosial dengan masyarakat adat hingga konflik perusahaan dengan petani.
Ia menuntut pemerintah menyiapkan roadmap serius jika ingin mewujudkan rencana tersebut. Darto skeptis dengan target 100 juta ton yang dipatok Luhut dan mempertanyakan bagaimana kondisi pasar di masa mendatang.
"Kalau tidak ada pasar, 100 juta ton itu sama halnya membunuh petani sawit karena over produksi. CPO melimpah, tapi tanpa pembeli atau terserap akhirnya buah sawit petani tidak ada lagi yang beli. Akhirnya petani tergerus kemiskinan permanen," jelasnya.
Deretan Investasi Cuan di Tahun Kelinci Air******Jakarta, CNN Indonesia--
Gonjang-ganjing ekonomi globalsampai saat ini masih belum reda. Bahkan, di tahun depan ancaman resesimengintai beberapa negara.
Perencana Keuangan OneShildt Consulting Imelda Tarigan menuturkan 2023 akan menjadi tahun yang penuh tantangan, kecuali perang Rusia-Ukraina berakhir. Jika perang terus terjadi, maka situasi masih akan berat.
Meski demikian, gejolak ekonomi global bukanlah hambatan jika ingin berinvestasi. Ada banyak opsi instrumen investasi yang menguntungkan di 2023 atau Tahun Kelinci Air, menurut astrologi Tionghoa. Mulai dari saham hingga emas.
Imelda menekankan bahwa asesmen terhadap risiko investasi harus tetap objektif, jangan emosional karena terlalu takut dengan potensi buruk yang bakal terjadi di tengah gejolak ekonomi dunia.
Setali tiga uang, Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto juga memproyeksi tahun depan masih bakal dihantui dengan beberapa sentimen negatif, termasuk kenaikan suku bunga The Fed.
"Namun, di sisi lain China sebagai salah satu indikator ekonomi sudah mau bergerak dan melonggarkan ekonominya pasca covid-19. Jadi bisa sebagai sedikit penyeimbang dan penahan laju gejolak ekonomi," ujarnya.
Lihat Juga :AP II Antisipasi Cuaca Ekstrem, Fokus Kelistrikan- Drainase Bandara |
Sementara itu, Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho melihat kondisi ekonomi global berpotensi mengalami resesi dan berimbas ke Indonesia.
Kendati, Andy menilai kondisi ekonomi Indonesia masih cukup bertahan dari pelemahan ekonomi negara-negara lain. Hal ini disebabkan oleh tingkat konsumsi dalam negeri yang tetap tinggi sehingga terus menggerakkan perekonomian RI.
Andy juga menganggap konflik Rusia dan Ukraina membuat permintaan hasil tambang, seperti batu bara dan nikel, berpotensi meningkat karena kedua negara tersebut tidak bisa menyediakannya. Hal tersebut akan menjadi angin segar bagi kondisi pasar modal Indonesia.
"Selain itu, tahun depan belanja kebutuhan politik untuk Pemilu 2024 akan semakin meningkat sehingga ekonomi akan semakin kencang berputar," jelas Andy.
Lihat Juga :Kemenhub-ASDP Jamin Tiket Tak Hangus Usai Penutupan Pelabuhan |
Berikut beberapa daftar investasi yang berpotensi cuan dan sebaiknya dihindari pada 2023 yang merupakan Tahun Kelinci Air:
Imelda Tarigan menempatkan saham sebagai investasi yang berpotensi mendulang cuan di 2023. Namun, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan jika ingin terjun ke pasar saham.
"Saham masih akan tetap jadi instrumen investasi yang baik karena perusahaan-perusahaan emiten masih akan produktif. Maka pilihlah yang berfundamental kokoh supaya tahan krisis, investasi ini untuk jangka panjang," ungkapnya.
Sedangkan Andy Nugroho menganggap saham cocok untuk investor dengan profil risiko agresif. Namun, investor harus tetap waspada dan rajin memperhatikan pergerakan harganya.
"Seandainya tiba-tiba kondisi memburuk, maka bisa segera melakukan cut loss dan switching," kata Andy.
"Sebaiknya menghindari pasar saham, pasar derivatif, ataupun reksadana berbasis saham. Namun, dengan potensi yang dimilikinya untuk dapat cuan, maka kalaupun mau tetap berada di instrumen-instrumen tersebut, harus sangat disiplin dan cermat mengamati pergerakan harganya agar bisa segera keluar ketika kondisi memburuk," imbuhnya.
Lihat Juga :300 Ribu Ton Beras Impor Bakal Masuk RI Februari 2023 |
Berdasarkan beberapa pertimbangan yang sudah disampaikan, Andy memprediksi investasi cuan adalah yang profil risikonya moderat. Ia lantas menyarankan obligasi sebagai instrumen investasi pilihan.
"Atas dasar hal-hal tersebut, maka investasi yang bisa dipilih adalah, seperti obligasi negara yang dari segi imbal hasil di atas deposito, namun secara risiko masih di bawah pasar saham," sarannya.
Tak beda jauh, Imelda juga menyebut obligasi sebagai salah satu instrumen investasi yang patut diperhatikan. Namun, investor jangan sampai lengah dan harus ekstra hati-hati.
"Obligasi negara juga masih bagus karena imbal hasilnya setelah dikurangi pajak masih berada di atas inflasi. Untuk obligasi swasta harus ekstra hati-hati, pelajari fundamental usaha," tegas Imelda.
Menurut Andy, memilih reksadana sebagai instrumen investasi juga boleh. Reksadana yang berbasis pendapatan tetap bisa menjadi pilihan utama.
"Namun, dengan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka bagi yang memiliki profil risiko agresif juga bisa memilih untuk berinvestasi di reksadana campuran atau reksadana pasar saham," ungkapnya.
Label:beljitu、erek erek 99 2d、chu togel
Terkait:cmd789 slot、erek2 91、mpo1221 slot、jika tidak bayar kredivo、rajaseloto、borju89、cara melunasi kredivo、onixbet、pulsa slot 5000、erek erek 59 2d
bab terbaru:cicilan hp tanpa dp dan kartu kredit(2024-06-29)
Perbarui waktu:2024-06-29
《rekomendasi situs slot gacor hari ini》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,situs maxwin hari iniHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《rekomendasi situs slot gacor hari ini》bab terbaru。