gagal transaksi kredivo 719Jutaan kata 10146Orang-orang telah membaca serialisasi
《bwo99》
Wamen BUMN Taksir RI Harus Impor Beras 4 Juta Ton Tahun Ini******
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko memperkirakan Indonesia harus mengimpor berassekitar 4 juta ton pada 2024 untuk memenuhi konsumsi domestik.
Mulanya, Tiko mengungkap Indonesia masih menjadi salah satu importir beras dan gula terbesar. Maka itu, pemerintah berupaya agar Indonesia bisa menjadi pengekspor beras dan gula kelak.
"Jadi ini menjadi salah satu fokus utama pemerintah, bagaimana meningkatkan produksi beras dan gula agar Indonesia dapat mandiri dan mungkin dalam beberapa tahun ke depan menjadi pengekspor beras dan gula. Jadi ini menjadi tantangan terbesar bagi kita," kata Tiko dalam Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (5/3).
"Tahun ini, misalnya, kami memperkirakan bahwa kita harus mengimpor sekitar 4 juta ton beras untuk memenuhi konsumsi domestik Indonesia. Jadi harus ada program jangka menengah untuk hal ini," lanjut dia.
Lebih lanjut, Tiko mengungkap pihaknya sedang merancang program lumbung pangan (food estate) dengan bekerja sama dengan kementerian lainnya, seperti Kementerian Pertanian hingga Kementerian Keuangan untuk penyediaan pupuk dan benih bagi para petani.
Pemerintah, sambungnya, menghadapi sejumlah tantangan untuk peningkatan hasil panen, salah satunya konversi lahan. Menurut dia, banyak lahan yang telah dikonversi untuk tujuan lain. Tantangan lain berupa hasil panen rendah, biaya produksi tinggi, produktivitas tenaga kerja rendah, hingga guncangan perubahan iklim.
"Oleh karena itu, kami harus memiliki pendekatan komparatif untuk hal ini, dimulai dengan menyediakan lahan yang lebih luas dan juga menyediakan lebih banyak benih berkualitas tinggi, serta menyediakan akses yang mudah ke pupuk, juga menerapkan pertanian yang lebih berbasis teknologi," jelas Tiko lebih lanjut.
Tiko mengungkap BUMN memiliki empat inisiatif utama untuk mendukung pemerintah dalam hal ini. Pertama, sertifikasi ulang lahan. Dalam hal ini, ia mengungkap pemerintah sedang dalam proses mendirikan kawasan ekonomi khusus di Merauke, Papua Selatan.
Kedua,memulai inovasi teknologi untuk perkebunan. Ketiga,mendorong lebih jauh program di bidang ultra-mikro sehingga pemerintah dapat menyediakan pinjaman bersubsidi murah untuk semua petani dan menyediakan waktu yang tepat bagi mereka untuk membeli semua asupan yang diperlukan untuk musim tanam.
Keempat,mendukung pemerintah dalam hal transformasi kebijakan, terutama dalam hal subsidi pupuk.
"Jadi, di Merauke, saat ini, kami berencana untuk membangun food estateseluas 2 juta hektare, jadi kami mulai dengan 60 ribu hektare sebagai tahap awal. Dan kami berharap kami dapat memiliki pendekatan yang komprehensif untuk ini dengan model irigasi yang baik, dan juga dengan mekanisasi produksi," jelas dia.
Tiko mengatakan BUMN bekerja sama dengan beberapa ahli asing dalam hal ini. Perusahaan pelat merah akan bertindak sebagai katalisator dan pengelola perkebunan. Kendati demikian, BUMN mengundang sektor swasta untuk berinvestasi dalam budidaya tanaman itu sendiri.
[Gambas:Video CNN]
Pengusaha Leasing Curhat 80 Persen Pembeli Mobil Listrik Bayar Kontan******
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengungkap sekitar 80 persen transaksi pembelianmobil listrik dilakukan secara kontan alias tidak mengutang.
Oleh karena itu, kata Suwandi, penyaluran pembiayaan untuk kendaraan listrik masih terbilang minim.
"Pembelian EV (electric vehicle) ini masih 80 persen tuh orang ditunai," kata Suwandi dalam konferensi pers di Park Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (5/3).
"Jadi permintaan untuk pembiayaan (kredit mobil listrik) masih belum," lanjutnya.
Suwandi mengungkap minimnya kredit mobil listrik karena mayoritas pembelinya adalah masyarakat yang dananya mencukupi, serta mengincar first experience atau mencoba sesuatu yang baru.
"Pembeli EV hari ini tuh kebanyakan memang orang-orang, yang paling tidak dia cukup dananya. Dan kedua, dia mau first experience," ujarnya.
Selain itu, ia memandang harga kendaraan listrik masih relatif mahal, sementara segmentasi pasar perusahaan pembiayaan merupakan masyarakat menengah ke bawah.
"Dan kendaraan yang kita biayai itu rata-rata sekitar Rp200 juta-an atau yang kita kenal dengan LCC (Low-Cost Green Car)," ujar Suwandi.
"Kita sedang menunggu bahwa para ATPM (agen tunggal pemegang merek) atau brand yang masuk sekarang ini sudah semakin banyak yang mengenalkan electric vehicle. Semoga ini mungkin akan ada EV yang harganya murah," sambungnya.
[Gambas:Video CNN]
(del/pta)Label:pinjam uang darurat、situs judi88、king555 slot
Terkait:account slot、kuburan erek erek、tempat slot terbaik、rtp catur777、trik slot mahjong、batman138、judislot888、habanero188、buku erek2、kontan88
bab terbaru:gacor slot(2024-07-03)
Perbarui waktu:2024-07-03
MenteriBUMN Erick Thohir akan memangkas jumlah BUMN menjadi tinggal 30 saja.
Ia menyatakan kementeriannya telah merancang peta jalan untuk periode 2024-2034 terkait rencana konsolidasi perusahaan pelat merah, termasuk memangkas BUMN menjadi 30 tersebut.
"Kalau bisa BUMN berjumlah 30-an. Sekarang kan 41. Nah,ke depan 30-an," ucap Erick kepada wartawan di sela-sela acara Mandiri Investment Forum di Jakarta, Selasa (5/3).
Pada Juni 2020, Kementerian BUMN telah mengurangi jumlah entitasnya dari 142 perusahaan menjadi 107 perusahaan.
Ini dilakukan sebagai bagian dari program restrukturasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.
Erick menegaskan bahwa BUMN harus memiliki tiga pilar. Pertama, BUMN harus menjadi korporasi yang sehat agar dapat berkontribusi terhadap pendapatan negara melalui pajak dan dividen.
Pilarkedua, BUMN harus memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi.
Ia mencontohkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Bali oleh pemerintah bekerja sama dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney merupakan salah satu upaya BUMN untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
KEK Sanur yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk memanfaatkan potensi kawasan Sanur sebagai destinasi pariwisata kesehatan, dengan menjadikan Bali sebagai landmark dalam peningkatan dan diversifikasi perekonomian Indonesia.
Pilar ketiga BUMN, lanjut Erick, adalah BUMN harus menjadi penggerak ekonomi kerakyatan, apalagi saat ini sebanyak 92 persen dari total kredit ultra mikro dan mikro di Indonesia disalurkan oleh BUMN.
[Gambas:Video CNN]
Direksi dan jajaran Manajemen PT Perta Arun Gas (PAG) menunjukkan komitmennya terhadap aspek Health, Safety, Security & Environment(HSSE) di area kilang dengan melakukan kunjungan ke plant site pada pekan lalu.
Kunjungan ini dipimpin President Director PAG, Yan Syukharial, dan turut dihadiri oleh Finance & General Support Director PAG, M. Yudi Setiawan, yang baru dilantik pada 13 Februari 2024 didampingi oleh jajaran Management PAG plant site.
Dalam kesempatan ini, Yan mengimbau kepada seluruh perwira untuk konsisten memprioritaskan aspek HSSE dalam kesehariannya. Untuk itu, kunjungan menjadi salah satu komitmen Direksi dalam implementasi budaya HSSE di lingkungan Perusahaan.
"Saya mengamati langsung bahwa HSSE bukan hanya slogan tapi sudah menjadi budaya," ujarnya.
Ia juga berharap dengan adanya kegiatan semacam ini dapat mendorong kinerja dan memacu semangat para pekerja serta dapat meningkatkan percepatan progress pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
"Tentunya dengan mengedepankan aspek HSSE di area lokasi kilang," tambahnya.
Masih dalam kunjungan kerja ini, Direksi juga mengarahkan seluruh perwira untuk melakukan efisiensi dari segala lini namun tetap berupaya melakukan engagement dengan stakeholder perusahaan.
Kemudian meningkatkan strategic initiative seoptimal mungkin, serta konsisten untuk berkembang bersama dengan masyarakat lingkungan sekitar perusahaan.
Adapun dalam kunjungan kali ini, rombongan berkunjung ke Berth 2, lokasi project revitalisasi tanki F-6004, area tangki LNG hub, open rack vaporizer (ORV), pelabuhan, control room regas, serta LNG filling station.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan Perseroan mendorong seluruh anak usaha untuk menerapkan HSSE secara konsisten pada operasional perusahaan.
"Kami berkomitmen penuh menjalankan HSSE dan menargetkan zero fatalitydalam operasional perusahaan," tandas Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals(SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance(ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(inh)Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengeluh soal penyaluran kredituntukkendaraan listrik.
Maklum, hingga kini tingkat penyaluran masih sangat minim. Ia mengatakan sekitar 80 persen transaksi pembelian mobil listrik dilakukan secara kontan alias tidak mengutang.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2023, pembiayaan dari perusahaan leasing untuk kendaraan listrik masih di kisaran 0,01 persen dari total pembiayaan.
Suwandi mengungkap minimnya penyaluran pembiayaan itu terjadi karena mayoritas pembeli kendaraan listrik adalah masyarakat berada. Mereka sejatinya memiliki dana dan hanya membeli kendaraan listrik untuk sekadar mencari pengalaman baru atau mencoba saja.
"Pembeli EV hari ini tuh kebanyakan memang orang-orang, yang paling tidak dia cukup dananya. Dan kedua, dia mau first experience," ujarnya.
Faktor lain, harga kendaraan listrik masih relatif mahal. Hal itu tentu berbanding terbalik dengan segmentasi pasar perusahaan pembiayaan merupakan masyarakat menengah ke bawah.
"Dan kendaraan yang kita biayai itu rata-rata sekitar Rp200 juta-an atau yang kita kenal dengan LCC (Low-Cost Green Car)," jelas Suwandi.
Lihat Juga :Asabri Buka-bukaan soal Uang Pensiun Prabowo dari Militer |
Lalu adakah pertanda penting dari fenomena ini?
Direktur Center of Economic and Law (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan besarnya persentase pembeli kendaraan listrik dengan skema kontan menunjukkan bahwa mobil listrik bukan kebutuhan utama untuk sebuah kendaraan.
"Jadi mobil listrik belum menjadi kebutuhan utama," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Menurutnya, pembelian secara kontan biasanya dilakukan oleh orang kaya. Hal ini terbukti dari pemilik mobil listrik memang orang yang sudah memiliki kendaraan berbahan bakar BBM.
"Kalau cash dominanartinya pembeli mobil listrik adalah golongan orang kaya. Di garasi sudah punya mobil BBM tapi mobil listrik dijadikan kendaraan kedua," jelasnya.
Selain itu, pemilik kendaraan listrik biasanya memang menjadikan mobil tersebut menjadi tunggangan saat bepergian saja. Ini semakin menekankan bukan keperluan kendaraan yang prioritas.
"Pembeli mobil listrik biasanya menjadikan kendaraan BBM buat harian, sementara mobil listrik buat dipakai pada saat jalan-jalan akhir pekan," kata Bhima.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan wholesalesmobil listrik di Indonesia sepanjang 2023 tercatat 15.716 unit. Jauh di bawah target pemerintah terjual 200 ribu unit per tahun.
Sementara, Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI) Ronny P Sasmita mengatakan peminat mobil listrik masih golongan tertentu karena harganya yang mahal. Artinya, program kendaraan listrik yang dicanangkan pemerintah untuk memperbaiki mutu lingkungan belum bersahabat dengan semua golongan masyarakat Indonesia.
"Bahkan setelah banyak insentif pun harga masih terbilang mahal. Jadi memang saat ini, kendaraan listrik baru di konsumsi kalangan tertentu, terutama kalangan berada, sebagai kendaraan kedua dan oleh perusahaan-perusahaan untuk bisnis," jelasnya.
[Gambas:Video CNN]
Ronny menilai tidak mudah menggenjot penjualan mobil listrik terutama untuk masyarakat kelas menengah. Sebab, selain harga mahal, ekosistemnya pun belum terbentuk, terutama dari sisi infrastrukturnya.
Menurutnya, untuk menggenjot penggunaan mobil listrik, insentif dari pemerintah saja tidak cukup. Tapi harus dibarengi dengan infrastruktur yang baik.
Misalnya, terlebih dahulu membangun stasiun pengisi daya (charging station) di banyak tempat. Langkah ini dilakukan oleh China dan terbukti sangat ampuh.
"Nah, karena di China saat ini telah berhasil membangun charging stationlebih dari dua juta, yang dibangun oleh pemerintah dan perusahaan produsen mobil, maka penjualan kendaraan listrik langsung meledak," jelasnya.
Lihat Juga :Prabowo Subianto: Kita Tidak Perlu Hotel BUMN |
Ronny mengatakan awalnya penjualan mobil listrik di China juga seret. Kemudian pemerintah menetapkan kebijakan dengan cara mewajibkan beberapa provinsi untuk menggunakan bus listrik untuk transportasi publiknya.
Namun, kebijakan itu juga tidak berhasil meningkatkan penjualan mobil listrik secara signifikan. Lalu, China melakukan riset dan menemukan adanya persoalan range anxiety atau kecemasan pengemudi mobil listrik kalau kendaraannya mati sebelum sampai tujuan.
"Hasil riset di China menunjukkan bahwa salah satu motivasi orang membeli kendaraan listrik adalah adanya jaminan keberadaan charging stationdi banyak lokasi. Jadi range anxietyadalah ketakutan kalau baterai habis di tengah jalan. Makanya dibangun banyak charging station," jelasnya.
Oleh sebab itu, Ronny menekankan selain insentif pemerintah untuk pembelian kendaraan listriknya, sangat perlu juga untuk membangun banyak infrastruktur utamanya.
Lihat Juga :THR PNS Tahun Ini Dibayar Penuh 100 Persen Usai 4 Tahun Tidak Full |
"Insentif dari pemerintah hanya sebagian kecil dari faktor yang akan mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik," kata Ronny.
Selain itu, ia juga menyarankan agar produsen pembuat mobil listrik di Indonesia memberikan harga yang lebih terjangkau. Serta, perbankan menawarkan skema pembiayaan mobil listrik lebih masih dan menarik.
"Selain insentif untuk membuat harganya bisa menjadi lebih affordable, juga diperlukan penyiapan infrastruktur untuk kendaraan listrik, terutama ketersediaan charging station secara luas dan skema pembiayaan pembelian kendaraan listrik yang menarik dan terjangkau dari perbankan," pungkasnya.
(agt)Menteri BUMN Erick Thohir buka suara usai diminta calon presiden Prabowo Subianto untuk memberikan saran soal sosok yang cocok menjadi direktur jenderal (dirjen) pajak.
Ia mengaku kaget saat diminta masukan oleh pria yang juag menjabat sebagai menteri pertahanan itu. Menurut Erick, Prabowo ingin dibantu oleh orang-orang yang terbaik di bidangnya.
"Saya kaget ketika minta masukan, ya pasti gak saya saja, Pak Chatib (Chatib Basri) diminta masukan, ya mungkin kita coba lihat siapa yang terbaik" ujarnya di sela Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (5/3).
"Kan beliau (Prabowo) menekankan bahwa perpajakan ini harus terus (mendorong) pertumbuhan ekonomi, di mana salah satunya ratio pajak, bisa gak sekarang 10 persen jadi 16 persen? dibandingkan menaikan pajak pribadi atau korporasi sehingga kita kalah bersaing dengan negara tetangga," ujar Erick.
Prabowo sebelumnya meminta saran ke Erick hingga Menteri Keuangan 2013-2014Chatib Basrisoal sosok yang pantas menjadidirektur jenderal pajakKementerian Keuangan.
"Pak Erick, Pak Darmawan (Direktur Utama Mandiri Darmawan Junaidi), Pak Kartika (Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo), Pak Chatib mohon berikan saran kepada saya, siapa yang kira-kira bisa dijadikan Dirjen Pajak?" ujar Prabowo dalam forum investasi yang sama.
Mulanya, Prabowo bercerita soal tax ratioIndonesia yang sekitar 10 persen. Padahal, ia meyakini rasio pajak itu masih bisa ditingkatkan.
Ketua Umum Partai Gerindra itu membandingkan dengan tax rationegara tetangga yang berada di level 16 persen, seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, hingga Kamboja.
"Dari angka 10 persen (tax ratio) kalau bisa kita tingkatkan ke 16 persen seperti di Thailand, maka kenaikan 6 persen dari US.500 miliar produk domestik bruto (PDB), ini akan menjadi angka yang signifikan. Ini mencapai US miliar," ujar Prabowo.
[Gambas:Video CNN]
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengeluh soal penyaluran kredituntukkendaraan listrik.
Maklum, hingga kini tingkat penyaluran masih sangat minim. Ia mengatakan sekitar 80 persen transaksi pembelian mobil listrik dilakukan secara kontan alias tidak mengutang.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2023, pembiayaan dari perusahaan leasing untuk kendaraan listrik masih di kisaran 0,01 persen dari total pembiayaan.
Suwandi mengungkap minimnya penyaluran pembiayaan itu terjadi karena mayoritas pembeli kendaraan listrik adalah masyarakat berada. Mereka sejatinya memiliki dana dan hanya membeli kendaraan listrik untuk sekadar mencari pengalaman baru atau mencoba saja.
"Pembeli EV hari ini tuh kebanyakan memang orang-orang, yang paling tidak dia cukup dananya. Dan kedua, dia mau first experience," ujarnya.
Faktor lain, harga kendaraan listrik masih relatif mahal. Hal itu tentu berbanding terbalik dengan segmentasi pasar perusahaan pembiayaan merupakan masyarakat menengah ke bawah.
"Dan kendaraan yang kita biayai itu rata-rata sekitar Rp200 juta-an atau yang kita kenal dengan LCC (Low-Cost Green Car)," jelas Suwandi.
Lihat Juga :Asabri Buka-bukaan soal Uang Pensiun Prabowo dari Militer |
Lalu adakah pertanda penting dari fenomena ini?
Direktur Center of Economic and Law (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan besarnya persentase pembeli kendaraan listrik dengan skema kontan menunjukkan bahwa mobil listrik bukan kebutuhan utama untuk sebuah kendaraan.
"Jadi mobil listrik belum menjadi kebutuhan utama," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Menurutnya, pembelian secara kontan biasanya dilakukan oleh orang kaya. Hal ini terbukti dari pemilik mobil listrik memang orang yang sudah memiliki kendaraan berbahan bakar BBM.
"Kalau cash dominanartinya pembeli mobil listrik adalah golongan orang kaya. Di garasi sudah punya mobil BBM tapi mobil listrik dijadikan kendaraan kedua," jelasnya.
Selain itu, pemilik kendaraan listrik biasanya memang menjadikan mobil tersebut menjadi tunggangan saat bepergian saja. Ini semakin menekankan bukan keperluan kendaraan yang prioritas.
"Pembeli mobil listrik biasanya menjadikan kendaraan BBM buat harian, sementara mobil listrik buat dipakai pada saat jalan-jalan akhir pekan," kata Bhima.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan wholesalesmobil listrik di Indonesia sepanjang 2023 tercatat 15.716 unit. Jauh di bawah target pemerintah terjual 200 ribu unit per tahun.
Sementara, Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI) Ronny P Sasmita mengatakan peminat mobil listrik masih golongan tertentu karena harganya yang mahal. Artinya, program kendaraan listrik yang dicanangkan pemerintah untuk memperbaiki mutu lingkungan belum bersahabat dengan semua golongan masyarakat Indonesia.
"Bahkan setelah banyak insentif pun harga masih terbilang mahal. Jadi memang saat ini, kendaraan listrik baru di konsumsi kalangan tertentu, terutama kalangan berada, sebagai kendaraan kedua dan oleh perusahaan-perusahaan untuk bisnis," jelasnya.
[Gambas:Video CNN]
Ronny menilai tidak mudah menggenjot penjualan mobil listrik terutama untuk masyarakat kelas menengah. Sebab, selain harga mahal, ekosistemnya pun belum terbentuk, terutama dari sisi infrastrukturnya.
Menurutnya, untuk menggenjot penggunaan mobil listrik, insentif dari pemerintah saja tidak cukup. Tapi harus dibarengi dengan infrastruktur yang baik.
Misalnya, terlebih dahulu membangun stasiun pengisi daya (charging station) di banyak tempat. Langkah ini dilakukan oleh China dan terbukti sangat ampuh.
"Nah, karena di China saat ini telah berhasil membangun charging stationlebih dari dua juta, yang dibangun oleh pemerintah dan perusahaan produsen mobil, maka penjualan kendaraan listrik langsung meledak," jelasnya.
Lihat Juga :Prabowo Subianto: Kita Tidak Perlu Hotel BUMN |
Ronny mengatakan awalnya penjualan mobil listrik di China juga seret. Kemudian pemerintah menetapkan kebijakan dengan cara mewajibkan beberapa provinsi untuk menggunakan bus listrik untuk transportasi publiknya.
Namun, kebijakan itu juga tidak berhasil meningkatkan penjualan mobil listrik secara signifikan. Lalu, China melakukan riset dan menemukan adanya persoalan range anxiety atau kecemasan pengemudi mobil listrik kalau kendaraannya mati sebelum sampai tujuan.
"Hasil riset di China menunjukkan bahwa salah satu motivasi orang membeli kendaraan listrik adalah adanya jaminan keberadaan charging stationdi banyak lokasi. Jadi range anxietyadalah ketakutan kalau baterai habis di tengah jalan. Makanya dibangun banyak charging station," jelasnya.
Oleh sebab itu, Ronny menekankan selain insentif pemerintah untuk pembelian kendaraan listriknya, sangat perlu juga untuk membangun banyak infrastruktur utamanya.
Lihat Juga :THR PNS Tahun Ini Dibayar Penuh 100 Persen Usai 4 Tahun Tidak Full |
"Insentif dari pemerintah hanya sebagian kecil dari faktor yang akan mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik," kata Ronny.
Selain itu, ia juga menyarankan agar produsen pembuat mobil listrik di Indonesia memberikan harga yang lebih terjangkau. Serta, perbankan menawarkan skema pembiayaan mobil listrik lebih masih dan menarik.
"Selain insentif untuk membuat harganya bisa menjadi lebih affordable, juga diperlukan penyiapan infrastruktur untuk kendaraan listrik, terutama ketersediaan charging station secara luas dan skema pembiayaan pembelian kendaraan listrik yang menarik dan terjangkau dari perbankan," pungkasnya.
(agt)《bwo99》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,tiger slot 77Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《bwo99》bab terbaru。