meme4d 874Jutaan kata 914898Orang-orang telah membaca serialisasi
《pinjaman online cepat》
Defend ID Sebut RI Baru Bebas Impor Senjata 15 Tahun Lagi******Jakarta, CNN Indonesia--
PT Len Industri (Persero) selaku induk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertahanan Defend IDmeramal Indonesia baru merdeka dari impor Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dalam 15 tahun ke depan.
Bos PT Len Industri Bobby Rasyidin menyebut pemenuhan Alutsista dari produk anak bangsa menjadi amanah bagi Defend ID. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya subtitusi impor, menjaga kemandirian teknologi pertahanan, hingga mulai mempunyai teknologi buatan Indonesia.
"Walaupun ini bukan hal yang gampang, kita harus pilih dan pilah mana yang harus kita kuasai dulu. Alhamdulillah senjata ringan kita sudah tidak impor lagi, amunisi sudah tak impor lagi, kendaraan operasional, kendaraan taktis, kita sudah jauh produksi di dalam negeri dibanding impor," jelasnya dalam Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (10/10).
Lihat Juga :Luhut Muncul Usai Dikabarkan Sakit: Saya Merasakan Lelah Luar Biasa |
Ia lantas menyinggung proyek kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam menggarap jet tempur KF-21. Bobby menyebut Defend ID berpartisipasi aktif dalam menjalankan proyek tersebut.
"Banyak juga kerja sama pengembangan teknologi dengan teknologi owner-nya. Diharapkan 10 tahun-15 tahun kita bisa mandiri (bebas impor)," tegasnya.
Infografis Perputaran Uang Judi Online di Indonesia 2017-2022. (Basith Subastian/CNNIndonesia). |
Di lain sisi, ia ikut menyoroti konflik geopolitik yang terjadi antara Israel dan Palestina. Menurutnya, peperangan yang pecah di negara lain umumnya bakal membuat saham industri pertahanan meroket.
Namun, ada dampak buruk yang ditimbulkan, yakni proses pembuatan Alutsista menjadi molor. Bahkan, beberapa negara menutup ekspornya di tengah konflik geopolitik, termasuk Pemerintah China yang tak lagi menjual drone ke negara lain.
Lihat Juga :Luhut Akui Sakit dan Dirawat di Singapura |
"Alhamdulillahdari buahnya konflik, konflik, konflik ini tak ada yang mampir di industri pertahanan kita, jadi ekspor kita tidak terpengaruh sama sekali. Tak ada yang minta. Dari sisi baiknya, senjata kita tidak digunakan untuk bunuh manusia. Itu yang paling penting, positifnya," kata Bobby.
"Konflik ini (Israel-Palestina) tidak terjadi kemarin saja. Ketika Rusia invasi ke Ukraina, itu hampir semua saham industri pertahanan terbang karena backlog-nya jadi panjang. Misal Lockhead Martin yang bikin pesawat di sana 2 tahun, sekarang kalau gak salah jadi 7 tahun-8 tahun. Jadi order hari ini, baru 8 tahun lagi pesawatnya ada," tandasnya.
Khusus dengan Israel, Defend ID menegaskan sama sekali tidak ada kerja sama dengan negara tersebut. Lalu, Bobby mengklaim Pemerintah Indonesia memang melarang BUMN pertahanan menyuplai senjata ke negara yang sedang berkonflik.
[Gambas:Video CNN]
Bos BUMN Pertahanan Ungkap Ruwet Ekspor Senjata: Diatur Kemenhan******Jakarta, CNN Indonesia--
Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin merinci rumitnya proses ekspor senjatabuatan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertahanan Defend ID.
Ia paham Defend ID memang kudu mencari pangsa pasar ekspor global. Menurutnya, alat utama sistem senjata (Alutsista) buatan anak bangsa yang dikirim ke negara luar mendorong target Defend ID menjadi top 50 perusahaan pertahanan di dunia.
"Tapi yang namanya ekspor Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Apalhankam) atau Alutsista, pengawasan negara sangat ketat sekali," kata Bobby dalam Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (10/10).
Akan tetapi, Bobby menyebut Defend ID yang menaungi 5 perusahaan, yakni PT Len Industri, PT Dahana, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia sudah banyak mengekspor Alutsista ke luar negeri.
Ia menyebut ada sekitar 200 unit pesawat tipe CN-235 dan NC-212 yang dikirim ke negara luar. Beberapa negara langganan pesawat buatan PT DI itu, antara lain Afrika, Timur Tengah, serta beberapa di kawasan Asia.
Lalu, PT PAL juga mengekspor beberapa kapal perang ke Uni Emirat Arab (UEA) hingga Filipina. Khusus dengan UEA, BUMN pertahanan ini sedang menggarap pesanan berupa Landing Platform Dock sepanjang 163 meter alias LPD 163.
"PT Pindad juga ekspornya baik, mengekspor amunisi, senjata, bahkan pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggunakan kendaraan taktis Anoa buatan Pindad," ungkap Bobby.
"Tapi sekali lagi ekspor Alutsista atau Apalhankam itu tidak gampang. Pengawasan dari negara pengekspor ketat, oleh negara importirnya ketat juga, dan dari Dewan Keamanan PBB juga sangat ketat. Jadi, tidak gampang sebenarnya," imbuhnya.
Di lain sisi, Bobby ikut menyoroti konflik geopolitik yang terjadi antara Israel dan Palestina. Ia menegaskan Defend ID sama sekali tidak ada kerja sama dengan Israel.
Bobby juga mengklaim Pemerintah Indonesia melarang BUMN pertahanan menyuplai senjata ke negara yang sedang berkonflik.
"Itu kan jelas nanti teman-teman lihat Permenhan Nomor 6 Tahun 2017 itu jelas sekali klasifikasi seperti apa, kriteria seperti apa, dan kita sangat patuh serta respek kepada aturan yang ada," jelasnya usai acara.
"Kemudian kan ada deklarasi-deklarasi dari Dewan Keamanan PBB, apakah ini boleh atau tidak boleh, apakah masalah HAM atau tidak, atau invasi misal kayak Rusia-Ukraina. Kita selalu ikuti itu, tidak pernah sekali pun keluar dari jalurnya," tandas Bobby.
[Gambas:Video CNN]
Holding BUMN Pangan Bakal Lepas Bisnis Kondom******Jakarta, CNN Indonesia--
Holding BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID FOODingin melepaskan bisnis kondomyang saat ini dikelola anak usahanya, PT Mitra Rajawali Banjaran.
Direktur Utama RNI Frans Marganda Tambunan menjelaskan perusahaan sebelumnya merupakan binaan Kementerian Keuangan sehingga bisnisnya tidak berfokus pada pangan saja.
"Kenapa, memang jadi banyak core bisnis di dalam? Memang awalnya kan RNI di bawah binaan Kementerian Keuangan. Jadi dulu gado-gado, ada alat kesehatan dan farmasi, perkebunan, bahkan kita dulu punya Phapros yang kita divestasi ke PT Bio Farma (Persero). Jadi macam-macam," katanya dalam Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (10/10).
"Terkait pabrik Mitra Banjaran (PT Mitra Rajawali Banjaran) di Bandung, tahun lalu kita sudah coba divestasi ke teman kita Bio Farma. Cuma memang ada ketidakcocokan harga dan sebagainya, jadi kita tunda," imbuh Frans.
Menurutnya, ID Food saat ini sedang berfokus untuk melakukan penyehatan perusahaan terlebih dahulu. Ia menegaskan divestasi perusahaan kondom milik pemerintah itu akan dilakukan ke sesama BUMN.
Selain ada BUMN yang berjualan kondom, Frans menyebut ID Food juga punya anak usaha lain yang tidak sejalan dengan urusan pangan. Beberapa di antaranya adalah pabrik karung, perkebunan, hingga alat suntik.
Anak perusahaan di bawah ID Food yang tidak terkait langsung dengan pangan juga akan didivestasi. Ia menegaskan langkah ini sebagai upaya refocusing gerak perusahaan.
[Gambas:Video CNN]
Label:pola rtp slot gacor hari ini、parisslot、link pola gacor
Terkait:link koi365、slot online terbaru sultan lido、fulustoto、situs pagi slot、paito 5d toto macau、cara mengisi voucher telkomsel、airbet168、slot Maxwin、slot 5000 demo、cbrbet
bab terbaru:pinjol tanpa verifikasi wajah dan selfie(2024-07-01)
Perbarui waktu:2024-07-01
《pinjaman online cepat》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,pokerdewaHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《pinjaman online cepat》bab terbaru。