slot pasti gacor 1001 309Jutaan kata 212543Orang-orang telah membaca serialisasi
《singa id legal atau ilegal》
Gagal Adaptasi Bikin Bisnis 75 Tahun Tupperware di Ambang Kehancuran******Jakarta, CNN Indonesia--
Perusahaan perkakas rumah tangga Tupperware terancam bangkrut. Hal ini terjadi lantaran kondisi keuangan perusahaan yang memburuk.
Beberapa pakar bisnis mengatakan kondisi itu karena Tupperware yang gagal beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen.
Kini, bisnis yang dimulai sejak 1946 itu harus menghadapi hutang yang menumpuk, penjualan yang menurun, dan harga saham yang anjlok.
Mereka juga mengatakan telah bekerja sama dengan penasihat keuangan dan menjalin beberapa kemitraan dengan gerai ritel seperti Target dan Amazon untuk memperkuat posisi merek tersebut.
"Selama lebih dari 75 tahun, Tupperware Brands telah menjadi salah satu merek rumah tangga ikonis yang paling dicintai di dunia," ujar juru bicara Tupperware seperti diberitakan oleh CNN, Minggu (23/4) waktu AS.
"Dan kami sangat senang untuk tetap berada di tengah-tengah meja makan, meja dapur, dan rak dapur selama bertahun-tahun yang akan datang," imbuh pernyataan tersebut.
Lihat Juga :Kronologi Rumah Makan Getok Harga di Cipali Kena Sanksi Tutup Sepekan |
Menurut profesor pemasaran dari Sekolah Bisnis Wharton di Universitas Pennsylvania, Barbara Kahn, Tupperware terlalu terpaku pada pola bisnis direct selling alias penjualan langsung.
Di masa lalu, kerap terdapat "Tupperware parties" atau sebuah pesta yang mempertemukan para pencinta merek tersebut untuk mencoba produk-produk terbaru perkakas dapur itu.
Istilah yang kerap dikenal sebagai "demo Tupperware" di Indonesia itu memang berhasil berjalan dengan baik di masa lalu, namun ketinggalan zaman karena kebiasaan konsumen yang telah berubah, bahkan beberapa dekade sebelum pandemi.
Oleh karena itu, menurut Christie Nordhielm, konsultan marketing dari Sekolah Bisnis McDonough Universitas Georgetown, pandemi bukanlah satu-satunya faktor yang membuat bisnis Tupperware di ambang kehancuran.
Lihat Juga :Erick Thohir Larang BUMN Gelar Halal Bihalal Usai Lebaran |
Namun, pandemi turut memperparah kiprah buruk penjualan Tupperware selama beberapa dekade terakhir yang gagal untuk menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku konsumen.
"Anda seharusnya bisa melihat mereka bertransisi dengan mulus. Tetapi sebaliknya, mereka malah melakukan pendekatan ke toko batu bata dan bahan bangunan," ujar Nordhielm menyoroti kebijakan Tupperware yang memilih untuk ekspansi ke toserba Target.
"Jika Anda pergi dan melihat Tupperware di Target, yang Anda lakukan hanyalah melihat betapa tidak ada bedanya mereka dengan pilihan merek penyimpanan lain yang tersedia," jelas Nordhielm.
Tupperware baru saja memperkenalkan produk mereka ke Target pada musim gugur tahun lalu. Namun, Kahn menilai pendekatan itu sedikit terlambat.
Lihat Juga :Pemudik ke Sumatera Hampir Tembus 1 Juta Orang hingga H+1 Lebaran |
Senada dengan amatan Nordhielm, Kahn melihat keterlambatan itu hanya membuat Tupperware sebagai merek yang tidak lagi spesial.
"Yang buruk, itu adalah salah satu dari hal-hal ini di mana merek mereka hampir generik, dan bukan dalam artian yang baik," kata Kahn.
Sementara di lain hal, Nordhielm juga menyoroti nama legendaris dari Tupperware yang bahkan digunakan untuk menyebutkan segala jenis merek penyimpanan.
Menurutnya, faktor tersebut mungkin menjadi bagian dari masalah, karena merek lain muncul untuk bersaing dengan Tupperware, terkadang dengan harga lebih rendah.
"Nama merek yang hebat bisa menjadi berkah atau kutukan. Itu akan menjadi kutukan ketika Anda berpuas diri hanya berdasarkan nama merek tanpa ada investasi berarti dalam merek tersebut," jelas Nordhielm.
Baik Kahn dan Nordhielm mengamini jika Tupperware gagal menemukan inovasi dalam memperkenalkan merek mereka kembali kepada publik.
Sehingga, nama besar merek Tupperware pun menjadi tanpa arti; karena saat ini, konsumen hanya memperdulikan harga yang terjangkau.
[Gambas:Video CNN]
Ritel Fesyen GAP PHK Lebih dari 500 Karyawan Demi Hemat Rp4,4 T******Jakarta, CNN Indonesia--
Perusahaanritel fesyen asal Amerika Serikat (AS),GAP, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada lebih dari 500 karyawan dari total tenaga kerja globalnya.
Pemangkasan tenaga kerja dilakukan sebagian bagian dari upaya menghemat US0 juta atau setara Rp4,4 triliun (asumsi kurs Rp14.837 per dolar AS).
MengutipReuters, angka PHK ini lebih banyak dari jumlah yang diumumkan perusahaan pada September tahun lalu. Tidak diketahui angka pasti karyawan yang akan dirumahkan. Pihak GAP juga menolak berkomentar mengenai informasi PHK tersebut.
Kepada investor, Martin mengatakan pendapatan perusahaan terhambat struktur organisasi yang rumit serta birokrasi dan proses kerja yang ketinggalan zaman. Ia percaya penghematan Rp4,4 triliun bisa diperoleh pada tahun fiskal 2023 ini setelah proses PHK rampung.
Di lain sisi, saham GAP terpantau turun sekitar 6 persen pada Selasa (25/4) atau usai kabar PHK tersebar. Bahkan, saham perusahaan ritel fesyen AS tersebut anjlok lebih dari 16 persen sepanjang 2023.
Pada 28 Januari lalu, GAP mencatat penjualan sebesar US,24 miliar atau setara Rp62,9 triliun. Namun, rugi bersih perusahaan cukup besar, yakni mencapai US3 juta atau setara Rp4 triliun.
[Gambas:Video CNN]
(skt/pta)Label:warnetslot、proses akulaku、yes 88 slot
Terkait:slot login、geng76、uban4d、kredit handphone tanpa kartu kredit、game online deposit、ling ling slot、demo isoftbet、slot depo 50 jadi 100、link kredit hp、mpomm
bab terbaru:gaspol138(2024-07-09)
Perbarui waktu:2024-07-09
《singa id legal atau ilegal》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,pakai kredivo di tokopediaHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《singa id legal atau ilegal》bab terbaru。