live chat kredivo 582Jutaan kata 572052Orang-orang telah membaca serialisasi
《raja123》
Pengusaha Mengaku Industri Minyak Sawit RI Sedang 'Sakit'******Jakarta, CNN Indonesia--
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengklaim kondisi industri minyak sawit Tanah Air sedang tidak baik-baik saja.
Ketua Bidang Luar Negeri GAPKI Fadhil Hasan mengatakan pertumbuhan produksi minyak sawit mentah (CPO) dan minyak kernel sawit (PKO) terus menurun dalam beberapa tahun belakangan.
Catatan GAPKI, produksi minyak sawit menurun sejak 2005. Sepanjang 2005 hingga 2010, produksi minyak sawit tumbuh mencapai 10,12 persen.
Sedangkan untuk periode 2020-2025 produktivitas produksi minyak sawit diperkirakan minus 1,15 persen.
"Kondisi industri minyak sawit Indonesia ke depan dari sisi suplai tidak sedang baik-baik saja," kata Fadhil alam workshop wartawan GAPKI di Bandung, Rabu (23/8).
Lebih rinci, produksi CPO dan PKO pada 2019 mencapai 51,82 juta ton pada 2019. Jumlah itu kemudian menyusut menjadi 51,58 juta ton pada 2020.
Pada 2021 produksi CPO dan PKO kembali turun menjadi 51,300 juta ton. Kemudian, pada 2022 kembali turun menjadi 51,24 juta ton. Sementara, per Mei 2023 produksi CPO dan PKO baru mencapai 22,87 juta ton.
Lihat Juga :Luhut Bakal Tindak Tegas Perusahaan Sawit 'Bandel' Ogah Lapor |
Menurut Fadhil, penurunan produksi ini tak lepas dari pembatasan perluasan area. Ia menyebut perluasan lahan tidak bisa dilakukan bahkan sejak 2011-2021. Apalagi, pada 2022 sudah moratorium.
Moratorium sawit adalah penghentian pemberian izin baru pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit.
"Di UU Cipta Kerja tidak dinyatakan (moratorium) diperpanjang, tapi asumsinya permanen, sehingga tidak ada lagi perluasan lahan," tutur Fadhil.
Selain itu, ia juga menyebut bibit yang ditanam petani pun kualitasnya buruk. Oleh karena itu, produktivitasnya juga turun.
"60 persen benih sawit yg ditanam petani itu fake. Makannya produktivitasnya rendah. Makannya bedanya hampir setengah antara produksi petani dengan kebun per hektare-nya," ucap Fadhil.
[Gambas:Video CNN]
ADB Waswas Harga Beras Melonjak Bisa Picu Inflasi Pangan di Asia******Jakarta, CNN Indonesia--
Badan Pangan PBB (Food and Agriculture Organization/FAO) khawatir kenaikanharga berasyang menyentuh level tertinggi dalam 12 tahun terakhir bisa memicu lonjakan inflasi pangan di Asia.
Kenaikan harga ini disebabkan larangan ekspor India sejak bulan lalu dan ancaman cuaca buruk akibat El Nino yang merusak produksi beras.
"Harga beras global sangat mengkhawatirkan," ujar Direktur Senior Bank Pembangunan Asia (ADB) Qingfeng Zhang kepada CNBC Internasional, dikutip Selasa (22/8).
Sebelum India memberlakukan larangan ekspor, inflasi pangan di Asia relatif terkendali sepanjang tahun ini. Maklum saja, beras adalah pasokan makanan utama yang mendorong inflasi paling besar.
Tak hanya beras, komoditas pangan lainnya dikhawatirkan akan ikut naik karena adanya iklim ekstrim akibat pemanasan global atau El Nino. Jika terjadi, maka lonjakan inflasi tak terhindarkan.
El Nino yang muncul kembali untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun menambah kekhawatiran, apalagi di tengah Rusia yang menarik diri dari inisiatif biji-bijian di Laut Hitam dan proteksionis kebijakan pangan dalam bentuk pembatasan perdagangan.
Lihat Juga :5 Tanda Ekonomi China Sedang 'Sakit' |
El Nino merupakan fenomena cuaca yang dipicu oleh pemanasan suhu air di Samudera Pasifik khatulistiwa bagian timur dan tengah, yang membawa kondisi cuaca liar yang menimbulkan malapetaka secara global.
Munculnya El Nino dikhawatirkan akan mengulang krisis pangan 2010-2012 lalu. Di mana saat itu, Bank Pembangunan Asia memperkirakan kenaikan harga pangan internasional mencapai 30 persen pada 2011.
[Gambas:Video CNN]
700 Perusahaan Masih 'Abaikan' Perintah Lapor Lahan Sawit ke Luhut******Jakarta, CNN Indonesia--
Ketua Tim Pengarah Satgas Peningkatan Tata Kelola Industri Kelapa Sawitdan Optimalisasi Penerimaan Negara yang juga Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan menyebut ada 700 perusahaan sawit yang belum melapor kepemilikan lahan sawit kepada satuan tugas yang dipimpinnya.
Hal itu didapat dari proses lapor diri alias self reportingyang digelar pemerintah pada 3 Juli-3 Agustus 2023. Luhut mengatakan dalam proses itu, ada 1.870 perusahaan patuh melapor melalui Sistem Informasi Perizinan Perkebunan alias SIPERIBUN.
"Namun, masih ada sekitar 700 perusahaan yang belum melaporkan data mereka melalui SIPERIBUN," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/8) kemarin.
"Saya menegaskan bahwa perusahaan yang telah dimasukkan dalam Surat Keputusan (SK) Data dan Informasi (Datin) dan sedang dalam proses dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), wajib untuk melakukan pelaporan data di SIPERIBUN tanpa terkecuali," tegas Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8).
Secara khusus, Luhut juga menyentil 647 perusahaan dalam daftar SK Datin yang belum lapor mandiri di platform SIPERIBUN.
Satgas Sawit lantas membuka kesempatan terakhir bagi perusahaan tersebut agar segera melapor pada 23 Agustus hingga 8 September 2023. Selain itu, para perusahaan sawit yang sudah melapor juga diminta memperbaiki kualitas data.
"Sekali lagi, kami juga ingin memberikan kesempatan kepada semua perusahaan untuk mematuhi kewajiban self reportingini. Namun, bagi yang masih tidak melaporkan, tindakan tegas akan diambil oleh pemerintah," ancam Luhut.
Di lain sisi, Satgas Sawit sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nantinya, setiap data yang masuk akan diverifikasi sesuai prinsip-prinsip yang ditetapkan.
Luhut menegaskan proses ini dilakukan pemerintah untuk memperbaiki tata kelola industri sawit tanah air. Harapannya, penerimaan negara bisa lebih optimal setelah serangkaian proses ini.
"Perusahaan-perusahaan diharapkan hadir dalam pemanggilan verifikasi ini dan memberikan kontribusi yang konstruktif. Kami menegaskan komitmen kami untuk menjalankan proses ini dengan adil dan tegas," tandasnya.
Luhut menyebut banyak pengelola lahan sawit yang tak taat pajak. Data yang dikantongi luasan lahan sawit yang pengelolanya tak taat pajak itu mencapai 9 juta hektare.
Kesimpulan itu ia dapat setelah meminta BPKP mengaudit tata kelola industri dan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Luhut bercerita beberapa waktu lalu Presiden Jokowi menunjuknya menjadi Ketua Pengarah Satgas Tata Kelola Industri Sawit.
Setelah penunjukan itu, ia meminta kepada BPKP untuk mengaudit tata kelola industri sawit di RI. Hasil audit menunjukkan ada 14,6 juta hektare lahan sawit.
"Kelapa sawit itu kan laporannya 14,6 juta hektare. Setelah kami audit, saya minta BPKP audit, karena kita mesti audit dulu supaya kita tahu dari mana mulai kerja. Baru saya tahu hanya 7,3 juta hektare yang bayar pajak," jelasnya di The Westin Jakarta, Selasa (9/5).
[Gambas:Video CNN]
Luhut mengaku belum puas dengan hasil audit tersebut. Ia akhirnya meminta agar BPKP melakukan audit lagi secara menyeluruh terhadap tata kelola industri sawit.
Hasil audit menyeluruh ini ternyata berbeda dengan yang sebelumnya.
"Belum selesai audit itu, saya suruh audit seluruh izin kelapa sawit. Ternyata izin kelapa sawit ada 20,4 juta hektare, yang tertanam 16,8 juta hektare yang belum bayar pajak itu 9 juta hektare," tegas Luhut.
Karena data yang berbeda-beda itulah kemudian Luhut memerintahkan pengusaha sawit untuk secara sukarela melaporkan data lahan mereka ke pemerintah.
Lihat Juga :Istaka Karya Bangkrut, Aset Akan Dijual Demi Lunasi Utang |
Label:cara kredit iphone di shopee、online shop yang bisa pakai akulaku、aplikasi cicilan
Terkait:slot maxwin malam ini、erek kamar mandi、aplikasi kredit termurah、pinjaman kredito、erek86、cnnslots、toto855 slot、slot maxwin、situs slot yang paling gacor hari ini、rekomendasi situs slot gacor hari ini
bab terbaru:link game slot gacor(2024-07-09)
Perbarui waktu:2024-07-09
《raja123》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,cara pinjam uang di telkomselHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《raja123》bab terbaru。