ikan4d 128Jutaan kata 194905Orang-orang telah membaca serialisasi
《jam gacor pragmatic》
Gagal Bayar Obligasi, Bos Evergrande di Bawah Pengawasan Polisi******Jakarta, CNN Indonesia--
Konglomerat sekaligus pendiri raksasa properti China Evergrande Hui Ka Yan dilaporkan berada di bawah pengawasan polisi buntut perusahaan gagal bayar obligasi sesuai waktu yang ditentukan.
Hal ini menimbulkan keraguan lebih lanjut mengenai masa depan perusahaan pengembang properti tersebut di tengah krisis sektor properti di China.
Dilansir dari Reuters,Rabu (27/9), Hui sudah dibawa pergi oleh polisi sejak awal bulan dan diawasi secara ketat di sebuah lokasi yang ditentukan. Hal itu diungkapkan oleh sumber yang mengetahui masalah ini.
Belum jelas mengapa Hui ditempatkan di bawah 'pengawasan rumah'. Adapun, tindakan tersebut merupakan jenis tindakan yang tidak termasuk dalam penahanan atau penangkapan formal. Penangkapan ini juga bukan berarti Hui akan didakwa melakukan kejahatan.
Laporan tindakan terhadap Hui muncul usai polisi di China Selatan mengatakan pada awal bulan ini mereka telah menahan beberapa staf di unit manajemen kekayaan Evergrande, yang menghimpun dana dari investor perorangan dengan menjual produk investasi.
Kendati pernah menjadi pengembang terlaris di China, krisis keuangan Evergrande mulai diketahui publik sejak 2021.
Lihat Juga :TikTok Shop Dilarang, Zulhas Imbau Penjual 'Live' Pindah ke E-Commerce |
Sejak saat itu, Evergrande dan sejumlah perusahaan sejenisnya gagal membayar kewajiban utang luar negeri di tengah melambatnya penjualan rumah dan lebih sedikitnya jalan baru untuk penggalangan dana.
Tak hanya itu, rencana restrukturisasi utang luar negeri Evergrande tampaknya akan goyah dan prospek perusahaan dilikuidasi semakin menguat.
Kelompok kreditur luar negeri utama Evergrande berencana untuk bergabung dengan petisi pengadilan likuidasi yang diajukan terhadap pengembang tersebut jika raksasa properti itu tidak mengajukan rencana restrukturisasi utang baru pada akhir Oktober mendatang.
Rencana tersebut muncul setelah perusahaan itu mengguncang pasar dengan pengumumannya bahwa mereka tidak dapat menerbitkan obligasi baru sebagai bagian dari rencana restrukturisasi utangnya, lantaran investigasi regulator terhadap unit utamanya di China, Hengda Real Estate.
Hengda, dalam pengajuan terpisah, mengatakan bahwa mereka telah gagal membayar pokok dan bunga obligasi senilai 4 miliar yuan atau sekitar Rp8,4 triliun yang jatuh tempo pada 25 September silam.
Sementara itu, saham Evergrande berakhir turun 19 persen pada Rabu (27/9). Sementara, indeks yang melacak pengembang itu yang terdaftar di Hong Kong turun 0,2 persen.
Kabar Evergrande gagal membayar obligasi pun kembali mengguncang para investor. Mengutip CNN, mereka resah dengan nasib raksasa properti ini setelah perusahaan tersebut memperingatkan bahwa upaya-upaya untuk merestrukturisasi utangnya berada dalam masalah.
Peringatan tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan apakah raksasa properti ini masih dapat menyelesaikan restrukturisasi utang multi-miliar dolar yang sedang diawasi dengan ketat oleh para investor global.
[Gambas:Video CNN]
Wamen BUMN soal Nasib Pelita Usai Merger: Kita Pertahankan, Good Brand******Jakarta, CNN Indonesia--
Wakil Menteri BUMNI Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menyebut brand Pelita Airsudah bagus dan bakal dipertahankan jika merger dengan Garuda Indonesiadan Citilink rampung.
Tiko menyebut merger Pelita Air dengan dua maskapai lain bakal memisahkan penerbangan Pelita, yakni reguler dan chartered alias sewa. Dengan kata lain, akan ada dua perusahaan yang menaungi Pelita Air.
"Masih ada (brand Pelita Air), kita pertahankan. Bagus soalnya Pelita, bagus, as a good brandsekarang," katanya usai menghadiri HSBC Summit 2023 di Jakarta Selatan, Rabu (11/10).
Lalu, penerbangan sewa dengan bendera Pelita Air tetap ada di masa mendatang. Tiko menegaskan ini adalah bagian dari bisnis PT Pertamina (Persero) serta untuk melayani operasional perusahaan.
Namun, Tiko enggan menegaskan apakah Pertamina bakal benar-benar melepaskan penerbangan reguler Pelita Air ke InJourney atau tidak. Ia hanya menyebut merger sedang berproses.
Pemerintah akan memerger tiga maskapai milik pemerintah. Menteri BUMN Erick Thohir merinci dua alasan rencana merger tiga maskapai milik pemerintah ini. Pertama, untuk menekan biaya logistik, di mana menurutnya merger bisa membuat industri penerbangan negara semakin kuat dan efisien.
Kedua, memperkuat industri penerbangan Indonesia. Erick menyebut industri penerbangan dalam negeri sampai saat ini masih perlu diperkuat.
Salah satu penguatan perlu dilakukan terkait armada. Ia menyebut armada penerbangan yang dimiliki Indonesia saat ini masih kurang.
"BUMN terus menekan logistic cost. Pelindo dari 4 (perusahaan) menjadi 1. Sebelumnya, logistic cost mencapai 23 persen, sekarang jadi 11 persen. Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda merger untuk menekan cost," kata Erick dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan di Jakarta, Senin (21/8).
[Gambas:Video CNN]
Label:cara pinjam uang bank bca、dewa89 demo、pinjaman di kredivo
Terkait:pinjol 30 hari、casiobet、cara mendapatkan uang sehari、3 bukit mas slot、cara kredit barang di lazada、agen69 rtp、sakti77 slot、interbola2、kyoslot、pinjaman koperasi online tanpa biaya admin
bab terbaru:buku tafsir mimpi berurutan(2024-07-07)
Perbarui waktu:2024-07-07
《jam gacor pragmatic》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,tafsir mimpi 72Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《jam gacor pragmatic》bab terbaru。