cara untuk mendapatkan duit 926Jutaan kata 87007Orang-orang telah membaca serialisasi
《linetgl》
Kemenkes anjurkan manajemen obesitas bersama dokter******Jakarta (ANTARA) - Tim Kerja Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan manajemen obesitas bersama dokter paling tidak dilakukan satu tahun satu kali.
"Untuk gerakan deteksi dini, memeriksakan paling tidak satu tahun satu kali," kata Ketua Tim Kerja Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat P2PTM Kemenkes dr Esti Widiastuti M., MScPH pada sebuah diskusi bersama awak media di Jakarta, Jumat.
Terkait biaya, kata dr Esti, sejauh itu dilayani pada fasilitas pelayanan kesehatan primer, pemeriksaan itu akan ditanggung oleh BPJS.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) Dr. dr. Gaga Irawan Nugraha, Sp.GK(K) menambahkan bahwa dalam manajemen obesitas, masyarakat diharapkan tidak hanya fokus melulu pada berat badan, tapi lihatlah kelainan metabolik yang ditimbulkan.
Baca juga: Hindari obesitas sedari kecil
Misal, belakangan sering bangun tidak dalam keadaan segar. Karena saat tidur, aluran pernapasan tertutupi lemak dan mengakibatkan dengkuran semakin keras.
Tidur mendengkur termasuk ciri kelainan metabolik yang penting diatasi dengan manajemen obesitas bersama dokter.
"Jadi, lihatlah itu bukan hanya dari berat badannya, tapi juga keluhannya berkurang. Bisa jadi berat badannya turun hanya lima kilogram, tetapi kelainan metabolik berkurang," kata dr Gaga.
Obesitas merupakan masalah global yang berdampak pada dua miliar penduduk dunia dan mengancam kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia.
Pada 2030 diperkirakan 1 dari 5 wanita dan 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas (setara dengan lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia).
Prevalensi obesitas global lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki dan jumlah terbesar orang dengan obesitas berada di negara berkembang, di mana beban ganda malnutrisi terus berlanjut dan sistem sangat kurang siap dan tidak dilengkapi dengan baik untuk mengatasi obesitas dan konsekuensinya secara efektif.
Secara global, lebih dari 160 juta tahun kehidupan sehat yang hilang disebabkan oleh indeks massa tubuh yang tinggi pada tahun 2019, dan angkanya kemungkinan akan lebih tinggi setiap tahun.
Ini berarti lebih dari 20 persen dari semua tahun kehidupan sehat yang hilang yang disebabkan oleh kesehatan kronis yang dapat dicegah.
Jika kita ingin mengatasi penyakit tidak menular, yang dapat dicegah, maka keberhasilan dalam mengatasi obesitas sangat penting.
Baca juga: Laki-laki yang lahir dari ibu obesitas bisa terkena masalah kesehatan
Di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terjadi peningkatan obesitas yang cukup signifikan, dari 10,5 persen di tahun 2007 menjadi 21,8 persen di tahun 2018.
Obesitas menjadi faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, jantung, kanker, hipertensi dan penyakit metabolik maupun non metabolik lainnya serta berkontribusi pada penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskular (5,87 persen dari total kematian), penyakit diabetes dan ginjal (1,84 persen dari total kematian).
Oleh karena itu, obesitas saat ini telah digolongkan sebagai penyakit yang perlu diintervensi secara komprehensif.
Obesitas merupakan masalah multifaktor. Peningkatan asupan energi, perubahan pola makan dari tradisional ke modern, urbanisasi dan penurunan aktivitas fisik, semuanya berperan terhadap peningkatan obesitas.
Faktor tersebut didukung oleh kontribusi faktor lain seperti aspek sosial ekonomi, budaya, perilaku dan lingkungan.
Obesitas juga dipicu oleh kurangnya aktivitas fisik berkaitan dengan fenomena khas daerah urban yaitu berkurangnya ruang publik yang dapat dimanfaatkan sebagai arena bermain dan berolahraga.
Kemudahan mengakses sarana modern berteknologi tinggi juga menjadi faktor penyebab kurangnya aktivitas fisik remaja terutama di daerah perkotaan.
Hari Obesitas Sedunia saat ini, menjadi kesempatan kita membangun momentum untuk mengubah cara pandang semua pihak terhadap obesitas dan segera mengambil peran secara bersama-sama agar menjadi tindakan yang efektif.
Dengan tajuk “World Obesity Day, Let’s Talk about Obesity and The Science Behind It”, diskusi hari itu mengajak semua pihak yang hadir untuk membahas dan berbagi pandangan tentang obesitas dan mengambil tindakan nyata yang efektif untuk mengenali, mencegah dan mengatasi obesitas demi hidup lebih sehat dan produktif.
Baca juga: IDAI: Cegah obesitas pada anak dengan atur jumlah pemberian susu
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Pola makan bergizi bantu jaga ketahanan tubuh saat musim hujan******Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis gizi klinik Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK. (K) menganjurkan untuk menerapkan pola makan sehat dengan gizi lengkap guna menjaga ketahanan tubuh dalam menghadapi musim hujan.
"Di musim hujan, suhu udara juga menjadi dingin, kita sedikit-sedikit akan terkena hujan. Kita harus menjaga stamina untuk mencegah sakit," kata Luciana saat dihubungi ANTARA pada Jumat.
Luciana, yang meraih gelar doktoral untuk bidang gizi dari Universitas Indonesia, menganjurkan pola makan terjadwal yang terdiri dari tiga kali makanan utama dan dua sampai tiga kali makanan selingan dalam sehari. Makanan dengan gizi lengkap dan bervariasi terdiri dari makanan pokok yang menjadi sumber karbohidrat, lauk pauk yang kaya akan kandungan protein, ditambah dengan sayur dan buah-buahan.
"Jika kita makan lengkap dan bervariasi, maka semua zat gizi yang kita perlukan dapat tercukupi," ujar Luciana.
Baca juga: Ahli: Jaga kebersihan guna cegah diare pada anak saat musim hujan
Sebagai pelengkap dari makanan bergizi, Luciana menyarankan mengonsumsi vitamin dosis rendah agar kebutuhan nutrisi harian semakin terpenuhi.
"Vitamin dosis tinggi hanya diberikan oleh dokter jika ada kekurangan, yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium," tutur pakar gizi dari Nutri Health Indonesia itu.
Intensitas hujan yang tinggi seringkali diikuti oleh terjadinya banjir di beberapa wilayah. Saat terjadi banjir, Luciana mengingatkan untuk menghindari air banjir karena sudah terkontaminasi oleh kotoran dan kuman.
Selain itu, dianjurkan untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun saat terkena air banjir serta menghindari genangan air kotor yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
"Juga lakukan pemberantas jentik nyamuk dengan mengeringkan tempat yang tergenang air, termasuk air banjir," kata Luciana menambahkan.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan hujan mengalami perpanjangan di Pulau Jawa dan belum ada tanda-tanda berakhir meski sekarang sudah memasuki bulan Maret.
Baca juga: Waspadai penyakit kulit yang berpotensi timbul saat musim hujan
Baca juga: Ahli: Atur asupan gizi dengan hindari makanan berlemak saat bekerja
Baca juga: Ahli gizi bagikan opsi sumber karbohidrat
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024
Label:pola room kakek zeus hari ini、voucher lazada gratis ongkir 2022、liga168
Terkait:virginia night paito、seribu mimpi 05、bunga paylater tokopedia、situs slot 168 terbaru、voucher gocar mei 2022、situs judi bonus new member、target4d、depo slot 138、ruangqq、situs slot game online
bab terbaru:slot gacor bos(2024-07-02)
Perbarui waktu:2024-07-02
《linetgl》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,pinjol terpercayaHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《linetgl》bab terbaru。