gacor slot malam ini 397Jutaan kata 309873Orang-orang telah membaca serialisasi
《bayar kredivo pakai tokopedia》
Incar Rp307 T, MbS Luncurkan Maskapai Baru Arab Saudi Riyadh Air******Jakarta, CNN Indonesia--
Arab Saudi resmi meluncurkan maskapai baru bernama Riyadh Air. Maskapaibaru ini ditargetkan menyumbang US miliar atau setara Rp307 triliun (asumsi kurs Rp15.370 per dolar AS).
Mengutip Reuters, peluncuran Riyadh Air dipimpin langsung Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri (PM) Mohammed bin Salman (MbS) pada Minggu (12/3) waktu setempat. Sementara itu, Tony Douglas yang malang melintang di dunia penerbangan didapuk sebagai Kepala Eksekutif Riyadh Air.
Selain diharapkan menyumbang Rp307 triliun untuk produk domestik bruto (PDB) non-minyak Arab Saudi, Riyadh Air diproyeksi menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan kerja. Ini menyangkut pekerjaan langsung maupun tidak langsung di lingkungan Riyadh Air.
Maskapai anyar ini sepenuhnya dimiliki oleh dana kekayaan Arab Saudi, yakni Dana Investasi Publik (PIF). PIF terkenal memiliki aset lebih dari US0 miliar dan menjadi pendorong utama upaya kerajaan untuk mendiversifikasi ekonomi dan tidak berfokus pada minyak.
Di lain sisi, kemunculan Riyadh Air berpotensi menimbulkan pertempuran sengit memperebutkan calon penumpang. Mereka akan berhadapan langsung dengan raksasa regional lain, seperti Emirates, Qatar Airways, dan Turkish Airlines.
Terlebih, Arab Saudi sedang dalam negosiasi lanjutan untuk memesan hampir 40 jet A350 dari Airbus sejak Oktober 2022. Ada juga lobi-lobi dengan Boeing sebagai sarana perluasan transportasi kerajaan.
Lobi-lobi tersebut dibenarkan oleh kepala Saudi Arabian Airlines yang merupakan maskapai milik negara. Ia mengatakan mereka sedang dalam pembicaraan dengan Boeing dan Airbus untuk memesan armada baru, baik untuk mereka maupun maskapai baru yang direncanakan.
[Gambas:Video CNN]
Harita Group Siap IPO untuk Dukung Industri Kendaraan Listrik Nasional******Jakarta, CNN Indonesia--
Dalam rangka mendukung rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin pasar kendaraan listrik global, salah satu produsen nikel besar di Indonesia, Harita Group, akan melantai di bursa saham melalui anak perusahaannya, Trimegah Bangun Persada (TBP).
Langkah korporasi ini dinilai dapat menjadi tolak ukur minat investor terhadap sektor tambang nikel yang merupakan bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, menyebutkan hingga 10 Maret 2023, terdapat 29 perusahaan dalam pipelinepencatatan saham BEI.
Dilaporkan oleh Finansial Times, TBP yang memiliki proyek signifikan di Maluku Utara, akan mengadakan road showpada minggu ini dan menargetkan dana segar minimal US0 juta (Rp9 triliun) sebelum pembukuan pada bulan Maret.
Partner bisnis Harita dalam mengelola nikel di Indonesia telah lebih dulu melaksanakan IPO di bursa Hong Kong. Lygend Resources & Technology sukses mencatatkan sahamnya di bursa Hong Kong dan menempatkan Indonesia pada titik sentral ekspansi masif perusahaan.
Lygend menyatakan bahwa 56,4 persen dana IPO akan dialokasikan untuk pengembangan dan pembangunan proyek produksi nikel di Pulau Obi Indonesia. Selain itu, 24 persen dana IPO akan disisihkan untuk modal tambahan di Contemporary Brunp Lygend (CBL), perusahaan patungan dengan Contemporary Amperex Technology (CATL).
Dalam prospektus IPO, Lygend juga menyebut TBP sebagai partner utama bisnis yang dijalankan di Indonesia yang terutama di bidang pertambangan dan produksi nikel. Salah satu perusahaan patungan mereka, Halmahera Persada Lygend, telah mengoperasikan smelter untuk bahan baku baterai mobil listrik.
Menurut website resmi HPL, smelter ini merupakan pionir di Indonesia dan berlokasi di Kawasan Industri Pulau Obi. Smelter ini juga termasuk dalam Proyek Strategis Nasional dan mulai beroperasi pada 23 Juni 2021.
Nilai investasi smelter ini mencapai Rp15 triliun dan menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching(HPAL). Bahan bakunya adalah limonit(kadar nikel <1,5 persen) yang berasal dari tambang milik TBP.
Sebagai pengendali TBP, Harita Group juga memiliki hubungan dengan Lygend melalui Feng Yi Pte Ltd. Feng Yi adalah perusahaan investasi yang didirikan di Singapura pada 14 Juni 2021 dan dimiliki oleh Oakswood Group Ltd., sebuah perusahaan investasi milik Ms. Lim Shu Hua Chery.
Sebagai informasi, industri nikel di Indonesia meningkat pesat setelah larangan ekspor nikel mentah oleh Jokowi untuk mendorong lebih banyak perusahaan smelter membangun pabrik domestik untuk memprosesnya, terutama untuk baterai.
Hal ini membantu meningkatkan nilai ekspor produk nikel negara tersebut menjadi hampir US miliar tahun lalu, lebih dari sepuluh kali lipat nilai satu dekade lalu.
(rir/rir)Label:rtp roma 77、agen resmi togel terpercaya、luxury12
Terkait:slot 136、vodka138、qqmercy、buku mimpi 4d bergambar berurutan、link alternatif sgpslot、slot member baru pasti jp、cara pasang togel luar negeri、jp368 slot、qq888bet、slot gacor mahjong
bab terbaru:daftar pinjol legal dan ilegal 2022(2024-07-08)
Perbarui waktu:2024-07-08
《bayar kredivo pakai tokopedia》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,kredit hp cicilan 0 persenHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《bayar kredivo pakai tokopedia》bab terbaru。