daftar pinjol yang terdaftar di ojk 2022 147Jutaan kata 512235Orang-orang telah membaca serialisasi
《buku mimpi banjir》
Barisan Para Perantau Muda ke Jakarta: Sulit Menabung, Dibunuh Sepi******Jakarta, CNN Indonesia--
Jakarta, sebuah kota yang menjadi magnet perantau untuk mengadu nasib. Iming-iming upah minimum kotayang tinggi dan bisa mengubah nasib lebih baik menjadi alasan para pencari kerjamemilih merantau ke ibu kota.
Biaya hidup di sana memang mahal, namun hal bukan menjadi penghalang bagi pencari kerja.
Leo (32) salah satunya, seorang pegawai swasta yang sudah bekerja dan hidup sebatang kara selama sembilan tahun di Jakarta. Perantau asal Solo, Jawa Tengah ini kerap merasa kesepian kala teringat dirinya jauh dari orang tua dan saudara.
Tak sekali ia berpikir untuk kembali ke kampung halamannya dan hidup berdekatan dengan keluarga, terutama kala pekerjaan menumpuk dan membuat lelah. Kondisi ini, membuatnya ingin bisa memeluk sang ibu dan makan masakannya.
"Sering banget mau pulang dan tinggal disana saja (Solo) saja sama keluarga gitu, terus pulang dimasakin ibu. Kalau capek dan kerjaan menumpuk bisa cerita. Sering banget ini saya rasakan, apalagi gaji bisa dibilang memang lebih besar dibandingkan kalau saya kerja di Solo, tapi ditambah dengan biaya hidup, bayar kos ya sama aja sih, yang ditabung juga sedikit, kadang malah enggak bisa nabung," ujarnya saat berbincang dengan CNNIndonesia.com.
Leo menuturkan pada 2013, saat awal kali diterima sebagai pekerja di Jakarta, ia hanya menerima upah Rp4 juta per bulan.
Penghasilan saat itu dibagi untuk orang tua Rp1 juta, kos Rp1 juta, dan sisanya untuk biaya hidup sebulan, termasuk makan dan transportasi.
Lihat Juga :ANALISISLink and Match Pendidikan dan Industri, Tak Seia Tak Sekata |
"Jadi orang tua sudah nggak bekerja dua-duanya. Jadi tiap bulan masih kirim, saya sama kakak saya kirim nya patungan, saya Rp1 juta per bulan dan kakak saya juga segitu. Saya ngekos juga, jadi dulu awal-awal bisa dibilang tabungan itu jarang ada. Makanya kalau pulang nunggu THR atau bonus dulu," kata Leo.
"Tapi kalau lagi mau beli sesuatu nih, misalnya ingin sepatu atau tas biasanya kurangi jatah jajan, misalnya suka beli kopi jadi dikurangi, makan pun jadi seadanya. Weekendsuka pergi, jadi dikurangi. Kalau nggak gitu gak bisa beli yang saya mau," imbuhnya.
Namun, sekarang Leo sedikit bersyukur karena gajinya sudah ada kenaikan yang cukup besar sejak pertama pertama kali bekerja. Saat ini ia menerima gaji lebih dari Rp10 juta. Meski demikian, tak membuatnya bisa hidup sesuka hati dan membeli apapun yang diinginkan.
Sebab, biaya untuk kosan dan orang tua juga bertambah karena harga-harga juga naik dan itu dirasakan orang tuanya juga di Solo. Saat ini ia tetap mengirimkan uang ke orang tuanya per bulan menjadi Rp2 juta, kosan sekitar Rp1,7 juta.
Lihat Juga :Bukan Cuma Tekstil dan Sepatu, PHK Juga Hantui Industri Otomotif |
Terkadang, ia juga harus membantu kakaknya membayar uang sekolah keponakan atau sekadar membelikan sepatu dan tas sekolah. Belum lagi, ia pun memiliki kebutuhan yang lebih besar. Transportasi umum seperti ojek online mahal, harga makanan dan minuman untuk sehari-hari juga naik.
"Ya bisa dibilang nggak ada beda dari awal dulu. Cuma sekarang jadi bisa menabung konsisten per-bulannya. Jadi punya tabungan tetap gitu. Jadi sekarang kalau mau pulang bisa dadakan tanpa menunggu THR dulu," tuturnya.
Meski demikian, ia mengaku belum berniat untuk meninggalkan ibu kota, kendati banyak rintangan yang dihadapi dari 2013 sampai saat ini. Pasalnya, tinggal di Jakarta membuatnya merasakan hidup, setiap sudut ibu kota juga meninggalkan kenangan baginya bersama teman-teman seperjuangan.
"Duh belum kepikiran meninggalkan Jakarta. Masih betah sih walaupun berat. Jadi seru aja bisa ngobrol sama teman. Kadang kalau lagi stres banget rindu sekali sama orang tua. Cuma mikir lagi, kalau nanti pulang masih bisa kasi uang ke orang tua sebesar sekarang apa enggak gitu. Jadi ya tetap bertahan dulu disini, sampai sekarang masih berpikir gitu," jelasnya.
Lihat Juga :ANALISISPemerintah, Menolehlah ke Timur Tengah Agar Badai PHK Bisa Dicegah! |
Bos Properti Surabaya Totok Lusida Resmi Gabung PSI******Jakarta, CNN Indonesia--
Ketua Umum Real EstateIndonesia (REI) Totok Lusida bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pakar.
Hal ini ditandai dengan pemakaian jaket PSI kepada Totok Lusida. Ketua Umum PSI Giring Ganesha mengatakan bergabungnya Totok akan ikut merumuskan jawaban atas kebutuhan anak muda terkait perumahan.
"Kita akan berjuang bersama di PSI. Semakin senang karena Bro Totok sudah tahu yang akan dilakukan. Salah satunya, sebagai Ketua Umum REI, bersama Bro Totok akan ikut merumuskan jawaban atas kebutuhan anak muda terkait perumahan," kata Giring, dikutip dari akun resmi DPP PSI @psi_id, Jumat (28/10).
Totok Lusida merupakan pengusaha properti asal Surabaya. Ia memiliki beberapa perusahaan seperti PT. Mitra Gemilang Jaya Makmur, PT. Lusida Graha Makmur, PT. Lusida Mitra Gemilang, PT. Lusida Jaya Makmur, PT. Mitra Griya Makmur dan PT. Graha Mitra Gemilang.
Proyek-proyek garapan utama perusahaannya bergerak di properti komersial seperti hotel, mall, apartemen, perumahan, pergudangan, kawasan industri dan perdagangan, serta wahana rekreasi keluarga.
Dirinya terpilih sebagai ketua umum REI untuk periode 2019 hingga 2022.
[Gambas:Video CNN]
Label:idn score88、situs terbaru paling gacor、kredit pintar terdaftar ojk
Terkait:cara mendapatkan gratis ongkir shopee、cara pasang judi bola parlay、dgslot77、cnn slot gacor、slot kingdom、prediksi togel indiana evening、prediksi chelsea 11 togel kang paito、rtp sensa138、situs slot server thailand 2023、slot 663 gacor
bab terbaru:tidak membayar cicilan kredivo(2024-07-07)
Perbarui waktu:2024-07-07
《buku mimpi banjir》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,daftar slot onlineHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《buku mimpi banjir》bab terbaru。