dewahoki 207Jutaan kata 789205Orang-orang telah membaca serialisasi
《istana138》
Inflasi AS Masih Tinggi, Bunga 'Selangit' The Fed Dinilai Tak Manjur******Jakarta, CNN Indonesia--
Kumpulan data inflasiAmerika Serikat (AS) yang baru dirilis pada Jumat (28/10) menunjukkan harga-harga masih tetap tinggi, bahkan tertinggi dalam 40 tahun sejak awal 1980 an. Padahal, The Fedsudah sangat agresif menaikkan suku bunga acuan.
Memang, Amerika Serikat (AS) mencatat pertumbuhan ekonomi 2,6 persen pada kuartal III 2022. Realisasi ini seketika menyingkirkan risiko resesi ekonomi setelah ekonomi AS terkontraksi dua kuartal berturut-turut.
Namun, patut diingat, angka inflasi AS masih 'selangit.' Bahkan, tingkat inflasi AS saat ini tertinggi dalam 40 tahun terakhir, yakni 8,2 persen per September.
Untuk pengeluaran konsumsi pribadi inti naik 5,1 persen secara tahunan, lebih tinggi dari Agustus lalu sebesar 4,9 persen. Kendati, angka ini masih di bawah perkiraan konsensus Refinitiv di angka 5,2 persen.
Secara terpisah, Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis indeks biaya pekerjaan (ECI) menunjukkan perlambatan upah dan gaji dalam biaya tenaga kerja kuartalan.
Angka-angka terbaru datang beberapa hari sebelum The Fed bertemu dan membahas kenaikan suku bunga lagi. Di lain sisi, warga AS akan melakukan jajak pendapat untuk memberikan suara dalam pemilihan paruh waktu.
Lihat Juga :REKOMENDASI SAHAMSaham-saham Pilihan 'Anti Inflasi' |
"Data ini mengkonfirmasi The Fed memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendinginkan permintaan dan mengurangi inflasi serta menjaga pembuat kebijakan di jalur untuk menaikkan suku bunga federal fund sebesar 75 bps lagi pada pertemuan FOMC minggu depan," kata Ekonom Senior EY Parthenon Gregory Daco, dikutip dari CNN, Senin (31/10).
Meski digempur serangkaian kenaikan suku bunga The Fed untuk meredam inflasi, data di AS menunjukkan bahwa kenaikan harga terus melonjak dan inflasi menyebar dari barang ke sektor jasa pada September lalu.
Laporan pengeluaran konsumsi pribadi terbaru menunjukkan warga AS terus menghabiskan uang di luar kemampuan mereka, di mana belanja konsumen meningkat 0,6 persen pada September dan pendapatan tumbuh 0,4 persen, sementara tingkat tabungan turun.
"Suku bunga naik dengan cepat, inflasi terus tinggi, dan ketidakpastian global meningkat mengikis sentimen bisnis dan mendorong perusahaan untuk membuat keputusan perekrutan dan investasi yang lebih hati-hati," tutur Daco.
[Gambas:Video CNN]
Inflasi AS Masih Tinggi, Bunga 'Selangit' The Fed Dinilai Tak Manjur******Jakarta, CNN Indonesia--
Kumpulan data inflasiAmerika Serikat (AS) yang baru dirilis pada Jumat (28/10) menunjukkan harga-harga masih tetap tinggi, bahkan tertinggi dalam 40 tahun sejak awal 1980 an. Padahal, The Fedsudah sangat agresif menaikkan suku bunga acuan.
Memang, Amerika Serikat (AS) mencatat pertumbuhan ekonomi 2,6 persen pada kuartal III 2022. Realisasi ini seketika menyingkirkan risiko resesi ekonomi setelah ekonomi AS terkontraksi dua kuartal berturut-turut.
Namun, patut diingat, angka inflasi AS masih 'selangit.' Bahkan, tingkat inflasi AS saat ini tertinggi dalam 40 tahun terakhir, yakni 8,2 persen per September.
Untuk pengeluaran konsumsi pribadi inti naik 5,1 persen secara tahunan, lebih tinggi dari Agustus lalu sebesar 4,9 persen. Kendati, angka ini masih di bawah perkiraan konsensus Refinitiv di angka 5,2 persen.
Secara terpisah, Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis indeks biaya pekerjaan (ECI) menunjukkan perlambatan upah dan gaji dalam biaya tenaga kerja kuartalan.
Angka-angka terbaru datang beberapa hari sebelum The Fed bertemu dan membahas kenaikan suku bunga lagi. Di lain sisi, warga AS akan melakukan jajak pendapat untuk memberikan suara dalam pemilihan paruh waktu.
Lihat Juga :REKOMENDASI SAHAMSaham-saham Pilihan 'Anti Inflasi' |
"Data ini mengkonfirmasi The Fed memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendinginkan permintaan dan mengurangi inflasi serta menjaga pembuat kebijakan di jalur untuk menaikkan suku bunga federal fund sebesar 75 bps lagi pada pertemuan FOMC minggu depan," kata Ekonom Senior EY Parthenon Gregory Daco, dikutip dari CNN, Senin (31/10).
Meski digempur serangkaian kenaikan suku bunga The Fed untuk meredam inflasi, data di AS menunjukkan bahwa kenaikan harga terus melonjak dan inflasi menyebar dari barang ke sektor jasa pada September lalu.
Laporan pengeluaran konsumsi pribadi terbaru menunjukkan warga AS terus menghabiskan uang di luar kemampuan mereka, di mana belanja konsumen meningkat 0,6 persen pada September dan pendapatan tumbuh 0,4 persen, sementara tingkat tabungan turun.
"Suku bunga naik dengan cepat, inflasi terus tinggi, dan ketidakpastian global meningkat mengikis sentimen bisnis dan mendorong perusahaan untuk membuat keputusan perekrutan dan investasi yang lebih hati-hati," tutur Daco.
[Gambas:Video CNN]
Label:kredivo cicilan、pola main mahjong ways 2、situs slot nexus
Terkait:situs judi online yang aman、96 togel、jamu slot 200、mimpi 4d、tatabet、babapoker、jam jam maxwin slot、info jam gacor olympus hari ini、m slot88、pinjam uang di shopee
bab terbaru:buku mimpi 2d arjuna(2024-07-05)
Perbarui waktu:2024-07-05
《istana138》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,slot gacor besokHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《istana138》bab terbaru。