simulasi cicilan akulaku 190Jutaan kata 498722Orang-orang telah membaca serialisasi
《indosaku aman atau tidak》
RUPST BNI rombak jajaran komisaris dan direksi******Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin, menyetujui perubahan susunan jajaran komisaris dan direksi.
RUPST menyetujui pemberhentian dengan hormat Susyanto sebagai Komisaris BNI dan menyetujui pengangkatan Mohamad Yusuf Permana sebagai Komisaris BNI, serta menyetujui pemberhentian dengan hormat dan pengangkatan kembali Askolani sebagai Komisaris BNI.
Lalu, RUPST menyetujui pemberhentian dengan hormat Adi Sulistyowati sebagai Wakil Direktur Utama BNI, dan mengalihkan penugasan Putrama Wahju Setyawan sebagai Wakil Direktur Utama BNI dari sebelumnya sebagai Direktur Retail Banking BNI.
Kemudian, RUPST mengalihkan penugasan Corina Leyla Karnalies menjadi Direktur Retail Banking BNI dari sebelumnya sebagai Direktur Digital & Integrated Transaction Banking BNI.
RUPST menyetujui pengangkatan Hussein Paolo Kartadjoemena sebagai Direktur Digital & Integrated Transaction Banking BNI, dari sebelumnya menjabat sebagai SEVP of Corporate Development & Transformation BNI.
Selanjutnya, RUPST menyetujui pemberhentian dengan hormat Silvano Winston Rumantir sebagai Direktur Wholesale & International Banking BNI, dan menyetujui pengangkatan Agung Prabowo sebagai Direktur Wholesale & International Banking BNI dari sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama BNI Sekuritas.
RUPST menyetujui pemberhentian dengan hormat Muhammad Iqbal sebagai Direktur Institutional Banking BNI, dan menyetujui pengangkatan Munadi Herlambang sebagai Direktur Institutional Banking BNI dari sebelumnya menjabat sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan Jasa Raharja.
RUPST menyetujui pemberhentian dengan hormat Sis Apik Wijayanto sebagai Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI, dan menyetujui pengangkatan I Made Sukajaya sebagai Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI dari sebelumnya menjabat sebagai SEVP Remedial & Recovery BNI.
Dengan demikian, susunan Anggota Dewan Komisaris BNI saat ini, diantaranya :
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Seoul beri Rp11,7 juta bagi ibu yang melahirkan genjot angka kelahiran******Seoul (ANTARA) - Pemerintah Kota Seoul, Korea Selatan akan memberikan subsidi perawatan pasca-persalinan sebesar 1 juta won (Rp11,7 juta) untuk semua ibu yang melahirkan di kota tersebut pada tahun 2024 ini.
Secara keseluruhan, Pemerintah Kota Seoul menyiapkan 1,8 triliun won (Rp21 triliun) di 2024 untuk membantu penduduknya secara finansial dan membesarkan anak-anak.
Pejabat Kota Seoul pada Selasa seperti yang dilaporkan Yonhap, menyampaikan bahwa program subsidi tersebut merupakan bagian dari proyek “dorongan kelahiran” yang bertujuan memerangi rendahnya tingkat kesuburan total di negara tersebut.
Tingkat kesuburan yang dimaksud merupakan jumlah rata-rata anak yang dilahirkan seorang perempuan seumur hidupnya yang saat ini turun ke titik terendah baru yakni 0,78 pada tahun 2022. Khusus di Seoul, tingkat kesuburan total hanya mencapai 0,59 dan memegang posisi terendah di Korea Selatan.
Guna meningkatkan angka kelahiran, pemerintah Seoul bahkan telah menghapus persyaratan tinggal minimum enam bulan untuk program subsidi. Sehingga semua penduduk perempuan yang melahirkan memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan sebesar 1 juta won.
Subsidi akan diberikan per kelahiran bayi dalam bentuk voucher yang bisa digunakan untuk membantu membiayai biaya pengelolaan kesehatan ibu dan bayi, termasuk perawatan medis dan pemulihan pasca melahirkan.
Penerima subsidi diharuskan untuk mendaftarkan kelahiran bayi mereka di kota tersebut. Permohonannya bisa diakses melalui situs web program www.seoulmomcare.com dan di pusat komunitas lingkungan.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota Seoul akan memperluas program penyewaan ruang publik sebagai ruang pernikahan dan program subsidi bagi mereka yang menjalani perawatan infertilitas atau pembekuan sel telur wanita untuk melahirkan di masa depan.
Subsidi penitipan anak bulanan juga akan ditingkatkan dari 700.000 won (Rp8,2 juta) menjadi 1 juta won (Rp11,7 juta) untuk orang tua yang memiliki bayi berusia di bawah satu tahun. Sedangkan bagi orang tua yang memiliki bayi berusia satu tahun akan mendapat subsidi sebesar 500.000 won (Rp5,84 juta) dari sebelumnya 350.000 won (Rp4 juta).
Sumber : YONHAP-OANA
Baca juga: Tingkat kelahiran di Korea Selatan terus turun
Baca juga: Populasi Korea Selatan diprediksi turun tajam dalam 50 tahun mendatang
Baca juga: Angka kelahiran terus menurun, banyak SD di Korsel terancam tutup
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
Label:suara4d、apk kredit hp tanpa ribet、calon4d rtp
Terkait:pinjaman produktif easycash、pinjaman online bunga rendah selain kredivo、kta online bunga rendah、cara mendapatkan voucher shopee 150 ribu、trik slot gacor olympus、kingbet188、situs slot 88mega、cara bayar shopee dengan cicilan kartu kredit、erek erek penolong、mimpi bergambar
bab terbaru:koinslot(2024-07-08)
Perbarui waktu:2024-07-08
《indosaku aman atau tidak》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,dnatotoHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《indosaku aman atau tidak》bab terbaru。