pinjaman aman 562Jutaan kata 979342Orang-orang telah membaca serialisasi
《slot yang gacor jam sekarang》
Sungai di Jakarta bisa bebas sampah bak di Belanda, mengapa tidak?******Jakarta (ANTARA) - Ketua Kelompok Riset Resiliensi Wilayah Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dwi Abad Tiwi yakin sungai-sungai yang mengaliri Jakarta bisa sebersih di Belanda, kendati mengetahui kondisinya saat ini.
Sungai-sungai di Belanda pada tahun 1980-an, tercatat dipenuhi beragam sampah, bukan semata limbah rumah tangga, melainkan juga peralatan bekas pakai, seperti lemari es, tempat tidur dan bahkan sepeda. Kemudian, muncul aksi tentang sungai bersih di sana, diikuti larangan pembuangan sampah dan penerapan denda. Hasilnya, kini sungai di Negeri Kincir Angin itu terbebas dari sampah.
Sementara di Jakarta, merujuk informasi dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada tahun 2022, di fasilitas penyaringan Kali Ciliwung, sampah-sampah yang diangkat per hari mencapai sekitar 52 ton dan di antaranya merupakan kayu, bambu, plastik, hingga kasur.
Menurut Dwi, penerapan denda pada orang-orang yang membuang sampah ke sungai sah-sah saja, terutama di kota besar, seperti Jakarta. Hanya saja, hal itu perlu dibarengi upaya dari hulu ke hilir yang melibatkan tentu saja pemerintah daerah terkait untuk melakukan aksi serentak melarang warga menjadikan sungai sebagai "tong sampah raksasa", diikuti ancaman denda. Ketegasan pemerintah, khususnya kota dan daerah, diperlukan di sini.
Masyarakat Kota Jakarta dan yang tinggal di sepanjang sungai perlu dilibatkan. Tentu saja dengan terlebih dulu meningkatkan kesadaran mereka terkait dampak perilaku membuang sampah ke sungai.
"Multi-stakeholder, multi-action, karena saya pikir partisipasi masyarakat pun tidak bisa di bagian hilir, harus dari hulu dulu perubahan budaya untuk jangan membuang sampah. Dengan memilah sampah itu akan mengurangi dampak banyaknya sampah yang akan dibawa," kata Dwi.
Pendekatan budaya kemudian menjadi kata kunci selanjutnya. Ini agar masyarakat memiliki tanggung jawab mandiri mewujudkan sungai-sungai bebas sampah. Salah satu yang sebenarnya sudah pernah dimunculkan, yakni kembali mengenalkan warga yang hidup di sepanjang sungai untuk membangun rumah menghadap sungai, bukannya malah membelakanginya.
Berbicara lebih lanjut mengenai pendekatan budaya, sejarawan JJ Rizal berpendapat cara Chaerudin atau dikenal sebagai Bang Idin dalam mengelola Sungai atau Kali Pesanggrahan di Jakarta Selatan, menjadi salah satu contoh baik.
Bang Idin memadukan konsep-konsep sejarah dan budaya Betawi dan modern menghijaukan kembali bantaran sungai yang sebelumnya tercemar sampah. Dia memanfaatkan konsep sungai bagi orang Betawi sebagai ruang sakral dan membangun ruang pengelolaan sampah raksasa di Kali Pesanggrahan.
Berpegang pada kisah sukses Bang Idin, Rizal lalu mengusulkan untuk memanfaatkan material sejarah dan budaya demi mengingatkan kembali masyarakat masa kini tentang pentingnya menghargai sungai seperti yang dilakukan orang-orang pada masa lalu.
Bagaimana mengenalkan tradisi adalah bagian dari sebuah tradisi yang besar, bahwa masyarakat Jakarta adalah masyarakat sungai yang bukan hanya berteman dengan sungai, tetapi saudara kembarnya adalah air atau sungai.
Salah satu caranya adalah dengan melibatkan institusi pendidikan dalam bentuk memasukkan pengetahuan tentang cara masyarakat di masa lalu memperlakukan sungai ke dalam bahan ajar muatan lokal atau mulok di sekolah.
Ke dalam muatan lokal juga dimasukkan aspek lain terkait sungai semisal cikal bakal peringatan Hari Ciliwung yang identik dengan penemuan bulus raksasa atau kura-kura raksasa yang memiliki nama ilmiah Chitra chitra javanensis sekitar tahun 2011 di Sungai Ciliwung serta koneksi sungai dengan perkembangan masyarakat Jakarta.
Bukan hanya itu, Rizal juga meminta semua pihak menghargai nama-nama tempat di Jakarta yang identik dengan air, misalnya Kalideres, Muara Angke, Kampung Pulo, Rawa Belong, dengan tidak menggantinya dengan nama lain, melainkan mengenalkannya pada generasi-generasi penerus.
Adopsi aturan UNESCO tentang nama tempat sebagai artefak sejarah, misalnya nama tempat yang identik dengan air atau sungai. Jadi, nama tempat yang identik dengan air diganti dengan nama lain, tetapi harus dikenalkan dan dirayakan.
Aksi pemerintah
Pendekatan budaya dalam menggugah kesadaran masyarakat mengenai pentingnya keberadaan air atau sungai dan menjaganya dari limbah apapun juga dinilai penting bagi pemerintah, setidaknya bagi Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.
Ketua Subkelompok Perencanaan Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Maman Supratman memandang perlunya untuk menghidupkan kembali pendekatan budaya guna mengingatkan masyarakat, khususnya di hulu dan hilir sungai, bahwa aliran air yang besar ini merupakan bagian dari satu ekosistem dan tidak bisa dipisahkan dari hidup mereka.
Masyarakat juga diingatkan kembali peran penting sungai, semisal Ciliwung, bagi perkembangan kota di masa lalu dan dampak buruk yang dialami masyarakat kala itu kala mengesampingkan "saudara kembar" mereka, bila meminjam kata dari JJ Rizal.
Jakarta pada tahun 1979, misalnya, pernah mengalami banjir yang menyebabkan sebanyak 714.861 orang harus mengungsi.
Senada dengan Dwi, Maman juga setuju pemerintah mengembangkan kebijakan untuk memberikan denda pada warga yang membuang sampah ke sungai. Menurut dia, kebijakan ini bakal berpengaruh secara signifikan bila diikuti oleh kesadaran masyarakat.
Di lain sisi, aksi pemerintah tentu saja juga dibutuhkan, dan yang terbaru Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, melalui Unit Penanganan Sampah Badan Air (UPS BA), misalnya, yang membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus Segmen Sungai Ciliwung guna menangani sampah di Sungai Ciliwung sepanjang tahun, tidak hanya saat musim hujan ketika potensi banjir meningkat.
Satgas Ciliwung ini dibagi menjadi lima segmen yang dimulai dari hulu Ciliwung di Jakarta, yaitu di Menko UI hingga Saringan Sampah TB Simatupang, segmen 2 mulai di TB Simatupang hingga Sodetan Ciliwung, segmen 3 mulai Sodetan Ciliwung hingga Pintu Air Manggarai, Segmen 4 dari mulai Pintu Air Manggarai hingga Muara, dan segmen 5 disepanjang Sungai Ciliwung lama.
Kepala Dinas Lingkungan DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebut pembentukan Satgas ini akan memperkuat DLH DKI Jakarta dalam mengatasi timbulan sampah yang terjadi di Sungai Ciliwung.
Satgas Ciliwung, nantinya bertugas memantau dan membersihkan sampah di sepanjang Sungai Ciliwung secara berkesinambungan, sehingga diharapkan dapat membantu mengurangi volume sampah yang terbawa aliran sungai dan berpotensi menyebabkan banjir.
Apabila usulan-usulan ini nantinya terwujud, ditambah pemerintah tegas dari sisi penerapan kebijakan, maka kita semua yakin bahwa sungai di Jakarta bisa bersih dari sampah seperti di Belanda.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2024
Asa dari Kota Tua dan Ancol teruntuk satu Januari******Jakarta (ANTARA) - Melambai di langit malam yang gelap, kembang api tahun baru usai berkobar di atas kepala. Seperti bintang-bintang yang turun dari langit, mereka membawa harapan dan angan bagi tiap-tiap insan.
Satu Januari, kali ini sudah 2024. Tiap orang pergi dengan senyum riang di wajahnya, menghabiskan sisa libur pergantian tahun dengan keluarga atau orang tercinta lainnya.
Ancol dan Kota Tua, masih jadi primadona, mereka berbondong-bondong memenuhi tiap ruang. Hingga pukul 13:00 WIB, 76 ribu kepala menikmati libur di kawasan Ancol, dan diprediksi lebih dari 100 ribu pengunjung hingga malam hari, sebagaimana disampaikan Kepala Komunikasi Korporat Ancol Ariyadi Eko Nugroho, Senin.
“Abam jangan lari!” teriak seorang ibu kepada buah hati yang tengah bersemangat di tepi pantai Ancol.
Baca juga: Sandiaga prediksi TMII bakal dipadati 50 ribu pengunjung di tahun baru
Baca juga: Berjibaku melepas penat di musim padat
Suasana siang hari itu tidak begitu terik seperti biasanya, orang-orang sibuk menikmati waktu istimewa yang mereka miliki, bermain pasir, layang-layang, hingga berkemah di dalam tenda sembari menikmati santapan yang mereka bawa dari rumah.
Tahun baru tak hanya sebatas berlibur, namun membawa harapan akan lembaran baru yang lebih baik, dibungkus dengan berkumpul bersama orang tercinta.
Salah satu pengunjung pantai Lagoon, Ancol, Zainal, jauh-jauh bersepeda motor untuk menjemput istri dan dua anak laki-laki tercinta yang ia tinggalkan sementara waktu di kampung halaman, untuk melihat pantai Jakarta dan menghabiskan waktu bersama.
“Bertahun-tahun saya bekerja mencari rezeki di Jakarta, belum sempat kembali ke kampung bertemu anak-anak dan istri, kebetulan hari ini si kecil berulang tahun, dan dia ingin sekali ke Jakarta bermain di Ancol, baru tahun 2024 ini saya bisa mengabulkan impiannya,” ujar pria asal Subang, Jawa Barat tersebut.
“Dan cita-cita saya membawa mereka ke sini, akhirnya juga tercapai,” tambahnya, sembari menemani kedua anaknya membangun istana pasir.
Pengunjung lain, Kholilah, datang berbondong-bondong bersama para tetangga dan keluarganya dari Pulo Gadung menggunakan mobil pikap. Meski terekspos udara luar, ini merupakan cara mereka membuat momen perayaan tahun baru semakin berkesan.
Mereka pun menikmati suasana kebersamaan dengan berbincang, berkelakar, bermain pasir dengan si kecil, hingga menyantap bekal yang telah mereka masak dari dapur rumah masing-masing.
Lagi-lagi, euforia dan suasana perayaan tahun baru sesungguhnya merupakan pesta dari sebuah harapan akan masa yang lebih baik, setidaknya tidak lebih sulit dari tahun sebelumnya. Hal ini yang juga diharapkan Kholilah, teman, dan keluarganya.
“Ya, kami ingin bersenang-senang, sesekali setelah melewati setahun panjang yang cukup melelahkan, mudah-mudahan, tahun ini semuanya menjadi lebih baik, semoga juga, Presiden yang terpilih nanti bisa perhatikan kami rakyat kecil,” kata Kholilah sembari berdoa.
Tak terasa, matahari semakin menurunkan cahayanya, dan senja telah tiba. Suasana hari pertama tahun 2024 di Kota Tua, tak kalah ramai dari Ancol. Hingga pukul 16:00 WIB, jumlah pengunjung telah mencapai 14.756 orang, belum lagi 80 wisatawan asing yang turut meramaikan daerah bersejarah di kota Jakarta itu, seperti yang dikatakan Satuan Tugas UPK Kota Tua Mohammad Rukyat.
Baca juga: Berbagai objek wisata di Biak jadi pilihan warga berlibur awal tahun
Belasan ribu orang yang berkunjung itu, tengah menyulam mimpi dalam benak dan hati. Para seniman dan pecinta sekaligus penyedia sewa sepeda ontel misalnya. Masa-masa pandemi COVID-19 yang mencekik kehidupan telah terlampau beberapa tahun, dan kali ini, melangkah satu tahun lagi.
Harapan, asa, angan-angan, apa pun sebutannya, akhirnya kembali bangkit buat teguh di hati, bahwa putus asa bukan lagi yang dialami.
“Tahun baru tentu punya makna, tahun baru ini membawa berkah bagi saya, karena sejak pandemi Kota Tua sepi sekali, dan sekarang ramai sekali, rasanya senang betul,” kata pecinta dan penyedia jasa sewa sepeda ontel Kota Tua, Ahmad Masrukhi.
“Semoga pemerintah bisa menyediakan jalur khusus sepeda di sini, sehingga wisatawan tidak lagi harus beradu dengan kendaraan bermotor di jalanan,” pria yang meramaikan Kota Tua sejak 2008 itu menambahkan.
Harapan kali ini datang dari seniman. Biasanya, ia menyamar menjadi Panglima Fatahillah di sudut Kota Tua, dekat museum ikonik dengan nama yang sama.
Pria berdarah Sunda itu bernama Asep, baginya, Kota Tua adalah kesenangan dalam hidup. Dengan senang hati ia berdandan dengan kostum setiap hari untuk mengajak wisatawan berfoto bersama, mengabadikan momen di daerah bersejarah. Hal itu ia lakukan setidaknya sejak satu dekade lalu.
Selain gembira bukan main melihat Kota Tua kembali digandrungi wisatawan, Asep juga menuturkan harapannya di tahun yang baru ini.
“Kota Tua adalah rumah bagi saya, kesenangan, juga kehidupan, tiap hari melihat ribuan orang dari penjuru negeri hingga dunia datang dan pergi. Di tahun yang baru ini, saya berharap Kota Tua akan tetap seperti Kota Tua yang indah, dan semoga mereka yang datang juga merasa yang sama seperti saya, turut menjaganya, termasuk membuang sampah pada tempatnya,” Asep berharap.
Makna tahun baru dapat berbeda bagi setiap orang. Namun, tahun baru sesungguhnya merupakan titik awal, kesempatan untuk merenung, membuat perubahan, dan menetapkan harapan baru untuk masa depan.
Asa pada tahun baru menjadi bagian penting dari perayaan ini, mencerminkan optimisme dan motivasi untuk masa depan yang lebih baik. Tahun baru sering dianggap sebagai kesempatan baru untuk meraih tujuan, memperbaiki diri, dan mencapai impian.
Baca juga: Belasan ribu wisatawan rayakan tahun baru di pantai selatan Sukabumi
Baca juga: Imigrasi Soetta perketat pengawasan arus balik libur Natal-Tahun Baru
Baca juga: Libur tahun baru, warga padati Danau Sunter dan Waduk Pluit
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
KPU minta paslon tak pakai akronim dan istilah asing tanpa penjelasan saat debat******Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta kepada masing-masing tim sukses agar para pasangan calon (paslon) tidak lagi menggunakan akronim atau singkatan dan istilah asing saat debat pilpres, termasuk pada debat ketiga yang digelar Minggu (7/1).
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari telah menyarankan para paslon agar sedapat mungkin langsung menjelaskan bila terpaksa menggunakan singkatan maupun istilah asing yang belum familiar supaya gelaran debat dapat berjalan efektif.
"Supaya calon yang akan berdebat itu menyampaikan kepanjangan kalau ada singkatan, atau istilah yang secara umum belum populer digunakan supaya debatnya efektif, tidak lagi menambah pertanyaan itu singkatan dari apa,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat.
Hasyim berharap para capres yang akan berdebat nanti dapat memberikan jawaban maupun mengajukan pertanyaan yang mudah dipahami oleh satu sama lain.
Sementara pada kesempatan yang sama, anggota KPU RI August Mellaz menambahkan pihaknya telah menyepakati agar moderator juga menjalankan fungsi sebagai penegas bila nantinya ada penggunaan akronim atau istilah asing saat debat tanpa mengurangi batas waktu yang sudah ditentukan.
“Tapi kalau memang itu terjadi disepakati bahwa moderator akan menjalankan fungsi untuk mempertegas terkait dengan akronim ataupun istilah tanpa mengurangi waktu setiap paslon pada saat debat, itu sudah clear,” jelas Mellaz.
Ia mengatakan kesepakatan itu menjadi salah satu hasil evaluasi KPU bersama dengan timses paslon maupun stasiun televisi penyelenggara terkait gelaran debat pilpres kedua yang mempertemukan para cawapres pada Jumat (22/12/2023).
Adapun debat pilpres ketiga akan diselenggarakan di Istora Senayan pada tanggal 7 Januari 2024 dan ditayangkan di Garuda TV serta jaringan MNC Group, yakni MNC TV, RCTI, Global TV, dan iNews TV mulai pukul 19.00 WIB.
Debat yang akan mempertemukan para capres untuk kedua kalinya tersebut mengangkat tema seputar pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Airlangga yakin Prabowo unggul dalam debat ketiga pilpres
Baca juga: TKN sebut debat ketiga jadi ajang Prabowo jelaskan tentang pertahanan
Baca juga: Jawab kritik Cak Imin soal panelis debat, TKN: Unhan independen
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024
Label:voucher gojek maret 2022、timnas4d slot、slot asli maxwin
Terkait:linetog、erek erek 2d dan 3d、pinjaman online rendah bunga、slot modal、buku mimpi kucing、pola gacor gates of aztec、cara pembayaran kredit hp di akulaku、daftar slot tergacor hari ini、qqplaywin、cara mencairkan pinjaman rupiah cepat
bab terbaru:kredit pintar tidak bisa pinjam(2024-07-05)
Perbarui waktu:2024-07-05
《slot yang gacor jam sekarang》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,sultan33 slotHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《slot yang gacor jam sekarang》bab terbaru。