klik388 738Jutaan kata 237175Orang-orang telah membaca serialisasi
《pinjol pakai npwp》
50 seniman lukis dan pematung ikuti Pameran Seni Rupa Janur Kuning******Sleman (ANTARA) - Sebanyak 50 seniman lukis dan pematung Yogyakarta mengikuti Pameran Seni Rupa Janur Kuning dalam rangka memperingati peristiwa Serangan Oemoem (Umum) 1 Maret 1949 atau peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara di Monumen Jogja Kembali, Jumat.
Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Danang Maharsa berkesempatan membuka Pameran Seni Rupa yang menampilkan sebanyak 75 karya seni tersebut.
Danang membuka kegiatan pameran secara simbolis dengan melukis di kanvas sebagai tanda dibukanya Pameran Seni Janur Kuning.
Pada kesempatan tersebut Danang Maharsa mengajak seluruh masyarakat untuk selalu mengingat sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda salah satunya peristiwa Serangan Oemoem Maret 1949 ini.
Baca juga: Jamkrindo gelar pameran kerajinan tangan terbesar di ASEAN
Baca juga: Pemkab Wajo perkenalkan produk UMKM di pameran terbesar Asia Tenggara
Menurutnya, melalui karya seni tentu sudah menjadi kontribusi dalam mengingat perjuangan dan jasa pahlawan melawan Agresi Belanda II.
"Saya mengapresiasi seluruh seniman dan pegiat seni yang mampu mengekspreksikan dan mengingatkan perjuangan bangsa Indonesia melawan Belanda melalui karya seni rupa. Tentu pesannya adalah mengingatkan kembali bahwa Yogyakarta menjadi saksi perlawanan Bangsa Indonesia pada peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949," katanya.
Ia berharap semangat pahlawan pada peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret terus diingat dan dapat terus dikobarkan dalam mengisi pembangunan.
Ketua Panitia Pameran Seni Rupa Janur Kuning Yusman mengatakan bahwa pameran ini melibatkan 50 seniman lukis dan pematung yang ada di Yogyakarta dengan 75 karya seni rupa yang di pamerkan.
Yusman mengatakan keberlangsungan pameran seni rupa Janur Kuning kuncinya ada pada regenerasi seniman sehingga karya-karya baru nantinya dapat lahir.
“Janur Kuning merupakan simbol pejuang dalam melawan penjajah, oleh karenanya kami berusaha pameran ini akan tetap ada ke depannya dan ada regenerasi seniman sehingga lahir karya-karya baru dan mengingatkan kita akan perjuangan pahlawan melawan penjajah melalui karya seni rupa," katanya.*
Baca juga: Hulu Sungai Tengah kenalkan marmer di pameran terbesar se-ASEAN
Baca juga: KBRI promosikan wisata Indonesia pada Pameran Internasional Beograd
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024
KND ingatkan bahaya stigma negatif sebabkan disabilitas kehilangan hak******Jakarta (ANTARA) - Komisi Nasional Disabilitas (KND) mengingatkan akan bahaya stigma negatif yang masih menjadi akar masalah dari berbagai diskriminasi yang dialami oleh penyandang disabilitas hingga berujung pada hilangnya akses terhadap hak-hak dasar mereka. Wakil Ketua KND, Deka Kurniawan mengatakan pelanggengan stigma negatif mengenai disabilitas terbukti berdampak signifikan pada hilangnya akses mereka terhadap fasilitas kesehatan, pendidikan, peningkatan kesejahteraan, hingga layanan hukum. “Stigma sederhananya dimaknai bagaimana seseorang itu dipandang buruk, jelek, tidak mampu, tidak berharga, dan dipandang tidak memiliki nilai. Nah, ini jelas salah, karena disabilitas itu punya kemampuan lho,” kata Deka di Jakarta, Jumat.
Baca juga: KND sebut keluarga berperan langgengkan stigma negatif disabilitas Dengan keberadaan stigma negatif tersebut, lanjut dia, penyandang disabilitas kerap kali hanya dilihat sebagai kelompok yang harus dipinggirkan dan tidak diikutsertakan dalam berbagai aktivitas, karena dianggap tidak memiliki kontribusi. Padahal, penyandang disabilitas masuk dalam kategori kelompok rentan yang memang harus mendapatkan perlakuan maupun perlindungan secara afirmasi untuk dapat berpartisipasi di ruang publik. Misalnya, pada aspek kesehatan, Deka menyebut sedikit sekali para penyandang disabilitas yang pernah mendapatkan akses layanan edukasi mengenai berbagai penyakit yang dapat menimpa mereka, mulai dari serangan jantung, diabetes, darah tinggi, hingga kanker. Minimnya edukasi tersebut dikarenakan stigma negatif mengenai penyandang disabilitas yang dianggap tidak mampu mencerna dan memahami informasi mengenai isu kesehatan.
Baca juga: KND: Desain inklusif kunci partisipasi disabilitas di ruang publik
Baca juga: KND tampung aspirasi kebutuhan kerja penyandang disabilitas “Mereka yang pernah mendapat edukasi soal kesehatan sedikit sekali, karena dianggap terlalu berat, sehingga disabilitas pasti tidak mampu memahaminya, padahal kan yang perlu dilakukan hanyalah menjelaskannya dengan bahasa sederhana atau bahasa isyarat,” ucapnya. Oleh karena itu, eliminasi stigma menjadi isu prioritas pertama yang digencarkan oleh Komisi Nasional Disabilitas dalam kaitannya dengan pemenuhan hak dasar kelompok disabilitas.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024
Label:ayo judi 88、platform kredit hp、naga138 rtp
Terkait:situs slot original、crazyrichslot、situs slot olympus x500、wakhoki99、tuna55、angka jitu hongkong malam ini、waw4d、pion368、kios365、cleocatra demo slot
bab terbaru:situs slot resmi gacor hari ini(2024-07-09)
Perbarui waktu:2024-07-09
《pinjol pakai npwp》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,qqoleHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《pinjol pakai npwp》bab terbaru。