video slot gacor 169Jutaan kata 481729Orang-orang telah membaca serialisasi
《pandagendut》
Kemarau gelar juara ganda putra berakhir di Istora******Jakarta (ANTARA) - Suara deras hujan yang menyelimuti Jakarta malam itu seakan menyatu dengan sorak-sorai para penonton yang memadati Istora Senayan untuk mendukung satu-satunya wakil tuan rumah di partai puncak Indonesia Masters 2024, Minggu (28/1).
Teriakan “Indonesia, Indonesia!” yang khas seperti mencoba menyaingi gemuruh di luar arena pertandingan. Hawa dingin yang mencoba merangkul semua orang di dalamnya segera berganti dengan bara semangat untuk ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang mencoba merebut satu demi satu angka menuju gelar Indonesia Masters kedua mereka secara beruntun.
Perjuangan Leo/Daniel saat menghadapi wakil Denmark sekaligus unggulan kedua Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen berlangsung cukup alot. Setelah menang telak di gim pertama dengan skor 21-12, pasangan Denmark mengubah pola permainan mereka di gim kedua dan membuat wakil Indonesia kewalahan dalam mengatasi serangan. Rubber gamepun tak terelakkan, membuat ketegangan di dalam arena masih berlanjut.
Awal gim pamungkas kembali berjalan dengan sengit, beberapa kali angka identik terpampang di papan skor. Para penonton yang tak kenal lelah menyerukan semangat kepada pahlawan lokalnya, membuat Leo/Daniel seakan terpacu dengan tampil lebih rapi dan percaya diri.
Setelah mengunci matchpointdi gim terakhir dengan unggul 10 angka, shuttlecockyang dihempaskan pasangan Denmark pun keluar dari lapangan dan memastikan gelar kedua Leo/Daniel yang dramatis.
Tak hanya mempertahankan gelar juara, kemenangan ini juga berarti mengakhiri keringnya gelar sektor ganda putra Indonesia, yang berlangsung hampir satu tahun lamanya.
Betapa momen tersebut terlihat begitu heroik dan sempurna, untuk kembali menghidupkan harapan bahwa bulu tangkis Indonesia masih bisa berjaya, masih bisa berdaya.
Baca juga: Lilik Sudarwati soroti penguasaan keterampilan mental buat atlet
Baca juga: Tontowi dan Candra Wijaya berbagi pengalaman jelang Olimpiade
Persaingan di ganda putra
Tak terelakkan bahwa ganda putra merupakan salah satu sektor bulu tangkis yang paling ketat persaingannya, baik di dalam negeri sendiri maupun di dunia.
Karena begitu kompetitif, tak mengherankan jika ganda putra juga menjadi nomor pertandingan yang populer dan banyak digemari oleh masyarakat, terutama di Indonesia.
Indonesia sejatinya dikenal dengan sederet pasangan ganda putra yang memiliki prestasi gemilang di tingkat internasional. Sebut saja peraih medali emas Olimpiade Rexy Mainaky/Ricky Subagja (1996 Atlanta), Tony Gunawan/Candra Wijaya (2000 Sydney), hingga Hendra Setiawan/Markis Kido (2008 Beijing).
Tak hanya itu, sejumlah pasangan Indonesia juga pernah menempati peringkat satu dunia seperti Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang bertengger di puncak selama 8 bulan 23 hari, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menempati peringkat teratas selama 9 bulan 14 hari, hingga “The Minions” Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang mempertahankan posisi itu selama empat tahun lamanya.
Popularitas yang bertahan dari generasi ke generasi pun seakan membuat ekspektasi publik terhadap sektor ini kian tinggi. Menang dan juara menjadi sebuah keharusan, yang kadang bisa menjadi sebuah motivasi, atau malah berbaik menjadi sebuah tekanan.
Selama hampir satu tahun belakangan, sektor ganda putra Indonesia terakhir mendapatkan gelar juara di All England tahun lalu, saat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menang atas Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada 19 Maret 2023. Sementara bagi Leo/Daniel, mereka merupakan finalis di Hong Kong Open 2023 yang digelar pada 17 September 2023. Mereka kalah dari lawan mereka di Indonesia Masters 2024, Astrup/Rasmussen, juga dalam drama rubber game.
Menurut Manajer Tim Ad Hoc PBSI Armand Darmadji, pencapaian pasangan yang dijuluki “The Babies” pada awal tahun ini merupakan langkah kecil untuk memberikan percikan semangat dan harapan agar prestasi di ganda putra Indonesia, maupun sektor lainnya, bisa berangsur-angsur konsisten.
“Ini catatan baik. Mereka sudah bisa upgrade, mencapai hasil maksimal. Dukungan melibatkan semua pihak dan pemain sudah bangkit sedikit demi sedikit. Kita menaiki anak tangga satu persatu,” kata Armand.
Baca juga: Legenda bulu tangkis harap Indonesia Masters jadi titik balik prestasi
Baca juga: Semangat pebulutangkis dari Timur Indonesia di Kejurnas 2023
Terang kabut, teduh hujan
Setelah melalui 10 bulan yang panjang tanpa satu pun gelar dari sektor favorit, kemenangan Leo/Daniel seakan menjadi pengingat bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia, dan sekecil apa pun langkah yang terlewati, itu tetaplah sebuah progres yang berarti.
Air mata pun tak mampu disembunyikan oleh Daniel, yang langsung menatap langit sembari membawa piala dan medali emas Indonesia Masters 2024 yang telah dikalungkan — ia seperti mencoba berbicara kepada mendiang ayahnya yang menyaksikannya dari nirwana.
“Untuk saya pribadi, kemenangan ini sangat emosional, sangat berarti. Kebanggaan untuk saya mempersembahkan ini buat papa saya, tahun lalu papa dan keluarga ada di sini,” kata Daniel.
“Saya merasa senang dan bangga, ini suatu mukjizat juga kalau saya dan Leo bisa mempersembahkan gelar ini untuk papa di surga,” ujarnya menambahkan.
Hujan deras pada Minggu malam terakhir bulan Januari itu pun berhenti seraya ganda putra peringkat 11 dunia tersebut turun dari podium kemenangan. Selayaknya peribahasa “terang kabut, teduh hujan”, setelah momen-momen yang berat, pasti akan ada kebahagiaan yang menanti di lain hari.
Dan fakta bahwa kemarau gelar ganda putra Indonesia kini berakhir di Istora.Tersisip harapan bahwa ini akan menjadi pertanda dan tahun yang baik bagi konsistensi para atlet kebanggaan bangsa, yang telah menanti di depan mata.
Baca juga: PBSI umumkan daftar pemain untuk Pelatnas 2024
Baca juga: Liliyana Natsir: Tidak ada kata mustahil untuk raih emas di Olimpiade
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024
Ginting gagal ke final Indonesia Masters setelah rubber game alot******Jakarta (ANTARA) - Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting gagal melaju ke final Indonesia Masters 2024 setelah kalah dari pebulutangkis Kanada Brian Yang di babak semifinal, Sabtu.
Pada pertandingan yang digelar di Istora Senayan Jakarta itu, Ginting kalah dari Yang melalui rubber game alot 21-13, 17-21, 19-21.
Pada awal gim pertama, perebutan angka berlangsung cukup cepat. Yang sempat memimpin beberapa poin di atas Ginting, tapi tunggal putra Indonesia berhasil mengejar ketertinggalan dengan reli-reli panjang yang berlangsung cukup alot.
Perubahan pola permainan Ginting pun membuahkan hasil sehingga mampu menyamakan kedudukan 10-10, sebelum akhirnya smes dari tunggal putra peringkat empat dunia itu menyangkut di net dan interval gim pertama diraih oleh Yang.
Selepas turun minum, Ginting tampil lebih menyerang dan membuahkan delapan angka beruntun untuk memimpin keunggulan atas wakil Kanada, 18-11.
Di poin-poin tua, meskipun Yang sempat berusaha mengejar, dominasi Ginting semakin tak terhentikan dan akhirnya menutup gim pertama dengan skor 21-13.
Gim kedua berlanjut dengan Ginting yang tampil lebih percaya diri dan segera memimpin kedudukan sementara 7-1, sebelum akhirnya ia merebut interval gim kedua dengan skor 11-9.
Setelah interval, Ginting terlihat mencoba bermain dengan lebih taktis, tapi hal itu membuatnya lebih tergesa-gesa untuk mematikan bola. Perlahan tapi pasti, wakil Kanada pun bisa menyamakan kedudukan 13-13 dan untuk pertama kalinya memimpin dengan skor 14-13 atas Ginting.
Tunggal putra Indonesia yang turun sebagai unggulan ketiga itu mencoba mengejar ketertinggalan, tapi pertahanan Yang bisa dibilang cukup baik.
Baca juga: Ribka/Lanny evaluasi penampilan perdana mereka di semifinal Super 500
Setelah beberapa kali skor identik muncul di papan skor, tanpa diduga gim kedua akhirnya direbut oleh Yang dengan skor 21-17 dan memaksakanrubber game untuk memperebutkan satu tempat di babak final.
Gim pamungkas kembali berlangsung ketat dengan Ginting sempat tertinggal empat poin dari Yang pelan-pelan bisa menyamakan kedudukan dan unggul 11-9.
Selepas interval gim ketiga, Ginting mencoba tampil lebih tenang, ulet, dan menempatkan bola-bola yang menyulitkan lawan. Strategi itu membuahkan hasil dengan unggul sementara 15-11 dan 17-13.
Setelah melakoni laga yang begitu ketat, khususnya di poin-poin tua, Yang yang telaten dan tidak terburu-buru akhirnya mengamankan tempat di babak final usai mengunci kemenangan 21-19 atas Ginting.
Dengan ini, maka dipastikan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto atau Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final Indonesia Masters 2024.
Baca juga: Lanny/Ribka tampilkan perjuangan maksimal hadapi Liu/Tan di semifinal
Baca juga: Sempat dihentikan, semifinal Indonesia Masters kembali berlanjut
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
Label:maxwin mahjong ways 2、bocoran angka jitu mongolia、pinjol modal ktp tanpa verifikasi wajah
Terkait:slot dingdong online、link slot tanpa deposit、manisqq、gas789 slot、surga88、dp hp di akulaku、daftar situs slot gacor hari ini、pinjol uku、lukitoqq、slot gacor terpercaya 2022
bab terbaru:pola mahjong ways terbaru(2024-07-07)
Perbarui waktu:2024-07-07
《pandagendut》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,buku seribu mimpi togelHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《pandagendut》bab terbaru。