kencana88 915Jutaan kata 859389Orang-orang telah membaca serialisasi
《situs slot gacor member baru》
Bisnis Ikan di Kolam Ekosistem Digital yang 'Cuan' di Kala Pandemi******Jakarta, CNN Indonesia--
Ting ting ting.....
Ponsel milik Nauval Helmy berdering, tanda sebuah pesanan masuk ke toko daringnya (market place). Ia pun langsung bergegas ke 'markas' di lantai dua rumahnya.
Di sana, tampak puluhan akuarium berjajar yang menjadi rumah ribuan ikan. Mereka adalah ikan jenis cichlid dengan beragam warna dan ukuran.
Dengan cekatan Nauval mengambil lima ekor ikan berjenis dragon blood berwarna jingga, persis dengan pesanan pelanggannya. Dalam hitungan detik, para ikan yang berukuran kecil itu sudah pindah dari akuarium ke plastik berisi air. Setelahnya, mereka dibekali pula dengan oksigen sebagai 'tabungan napas' selama di perjalanan.
Plastik dua lapis itu diikat kencang dan dikemas dengan kantong plastik lagi. Faktor keselamatan ikan memang jadi prioritas utama Nauval. Pasalnya, ikan yang dia pelihara sebagian dia ternak sendiri. Prinsipnya dalam berniaga bukan sekadar mencari cuan, tapi juga memastikan ikan-ikannya mendapat rumah dan pemilik baru yang layak pula.
Usahanya dirintis sejak lulus sekolah menengah kejuruan (SMK), tepatnya pada 2014.
Foto: CNN Indonesia/Poppy Fadhilah Nauval Helmy menceritakan perjuangannya dalam bisnis ikan. (CNN Indonesia/Poppy Fadhilah) |
Membangun bisnis bukan perkara mudah, apalagi Nauval mengerjakan semuanya sendiri. Mulai dari memberi makan, menguras akuarium dan kolam, mengurus pesanan di aplikasi daring, hingga mengantar ikan untuk cash on delivery (COD) dengan pelanggan.
Bagi sebagian orang, pandemi adalah momen yang membuat usahanya babak belur. Kendati demikian, nasib lain terjadi pada UMKM milik Nauval. Bisnisnya melonjak pesat kala pandemi. Bahkan, omzet yang diraihnya menembus angka Rp50 juta per bulan.
Nauval mengatakan omzet yang dapat diraih pada titik tertinggi bisnisnya, yakni Rp4-5 juta per hari.
Pesanan yang terus menerus mengalir membuat tangannya tak cukup lagi mengerjakan semuanya sendiri. Untuk itu, Nauval mulai melirik jasa antar yang ditawarkan penyedia jasa transportasi ojek online (ojol).
Nauval mengaku bisnisnya sangat terbantu dengan jasa antar ojol. Sebab, manajemen waktunya jadi lebih efisien ketimbang mesti mengantar langsung ke pelanggan.
"Awalnya COD. Ada banyak perubahan (sejak memakai jasa antar), kayak waktu yang biasanya dipakai buat COD, sekarang diwakilkan dengan ojol. Kita jadi bisa melakukan hal yang lain sebenarnya. Banyak waktu yang dipangkas lah istilahnya. Yang biasanya sebelum ada Gojek ini kita sibuk di jalan, nganter ke sana-ke sini, semenjak adanya Gojekkita kebantu sebenarnya," ungkap Nauval kepada CNNIndonesia.com, Minggu (30/10).
Tak hanya itu, risiko atas keselamatan ikan selama di perjalanan pun sangat kecil. Sebab, ikan tak perlu puasa jika waktu pengirimannya singkat.
Sebagai informasi, ikan memang harus melewati fase puasa apabila akan melewati pengiriman dengan waktu lama. Hal itu dilakukan untuk mencegah ikan mati keracunan kotorannya sendiri selama di perjalanan.
Lihat Juga :LAPORAN KHUSUSSarjana Susah Cari Kerja, Siapa yang Salah? |
Oleh karena itu, Nauval mengklaim kerap kali menyarankan pelanggannya untuk memilih opsi pengiriman menggunakan jasa antar ojol jenis instan.
"Kalau masih dalam Jabodetabek, gueselalu menyarankan (pelanggan memilih jasa antar) instan. Karena lebih efisien waktu. Risiko ke ikannya juga sangat kecil malah. Ikan enggakperlu puasa," ujar dia.
Kaum Muda dan Sejuta Topan Badai PHK Startup******Jakarta, CNN Indonesia--
Perusahaan rintisan (startup) belakangan menjadi incaran banyak pekerja, terutama kaum muda. Startupyang identik dengan teknologi mendadak menjadi primadona bagi anak muda yang juga tak bisa lepas dari teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Tak heran, kaum muda atau milenial berlomba-lomba melamar kerja terutama di startup ternama seperti Gojek, Shopee, Tokopedia, dan lainnya.
Razan, salah satu pekerja di startupteknologi asuransi mengatakan alasannya memilih bekerja di dunia startup adalah karena ruang untuk berkembang yang sangat besar. Setiap tantangan selama bekerja di startup membuatnya terus meningkatkan kemampuan diri.
Selain itu, gaji dan keuntungan lainnya juga menjadi faktor yang membuatnya memilih startup sebagai tempat kerja.
Raza menceritakan hal yang ia suka dari startupadalah budaya kerja yang fleksibel serta komunikasi yang terbuka.
"Saya didorong untuk memilikiownershipterhadap pekerjaan saya, sehingga saya bisa mengatur jam kerja dan menyelaraskannya dengan jadwal kehidupan saya asalkan pekerjaan dan target OKR (Objectives and Key Results) saya tercapai dengan baik," ujarnya.
Meski memberi penghasilan dan keuntungan yang menggiurkan, toh Raza tidak memungkiri beban kerja serta target perusahaan sering terlalu tinggi. Karena itulah agar tak tertinggal, ia perlu menjaga ritme kerja cepat agar bisa mencapai target.
Lihat Juga :Jokowi Ungkap 2 Alasan Startup di Indonesia Gagal Berkembang |
Sementara itu, Nana, salah satu karyawan startupdi bidang kesehatan mengaku menyukai bekerja di startupkarena budaya kerja yang dinamis, selalu memunculkan ide baru, fleksibel, dan menghargai pendapat setiap pekerja. Selain itu, Nana juga menyukai startupkarena beroperasi tidak dengan cara manual, tetapi dengan teknologi.
"Sebelum di startup, aku pernah di corporatedan aku enggak terlalu suka budayanya yang memang pergerakannya sangat lama," ujar Nana.
Namun, Nana mengatakan di balik perubahan yang cepat, di startup juga terjadi turnoveratau perputaran keluar dan masuknya karyawan juga kilat. Biasanya, karyawan hanya bertahan dalam waktu tiga hingga enam bulan.
Meski memberikan banyak keuntungan, namun bekerja di startup bukan tanpa risiko. Salah satu yang mengemuka belakangan ini adalah PHK yang bisa terjadi kapan saja.
Lihat Juga :Pengusaha Prediksi Gelombang PHK Hantam Sektor Padat Karya |
Badai ini setidaknya sudah menimpa karyawan startup seperti; Linkja, Shopee, TaniHub, hingga Binar Academy.
Tak hanya melakukan PHK, beberapa startupbahkan menyatakan gulung tikar. Beberapa pekan lalu, startup furnitur, Fabelio mengumumkan secara resmi menutup seluruh unit usahanya di Indonesia.
Alasan melakukan PHK pun beragam. Ada yang berdalih karena melakukan perubahan strategi usaha, hingga penghematan karena perusahaan bersiap untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi di tahun depan.
Melihat fenomena itu, Razan memang sempat mengaku khawatir. Tetapi ia berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya.
Lihat Juga :Zenius Akan PHK Karyawan Lagi |
Ia menceritakan pernah menjadi korban PHK di sebuah startup. Lalu dua bulan kemudian kembali mendapat pekerja di startuplainnya.
Ditambah lagi, uang pesangon yang diberikan kepadanya saat itu juga cukup besar.
"Ketika saya bekerja di startup, opsi PHK itu sudah ada di pikiran saya, sehingga saya sudah mengelola ekspektasi dengan baik soal PHK startup dan membuat back up planapa yang harus saya lakukan jika hal itu terjadi lagi," ujarnya.
Lihat Juga :Mamikos PHK Karyawan |
Segendang sepenarian dengan Razan, Nana mengaku tak khawatir dengan maraknya startup yang melakukan PHK. Ia menilai kondisi setiap startupberbeda.
Nana menceritakan startup tempatnya bekerja cukup bijak dalam merekrut pekerja. Mereka tidak merekrut secara besar-besaran tetapi menyesuaikan dengan fungsi yang dibutuhkan. Dengan begitu, PHK bisa dihindari.
"Jadi memang sudah diprediksi sejak tahun kemarin sebenarnya untuk lebih bijak lagi dalam merekrut, lebih melihat lagi fungsinya apa," ujarnya.
Petani Demo Kementan Tolak Pembangunan Food Estate******Jakarta, CNN Indonesia--
Serikat PetaniIndonesia (SPI) mendemo kantor Kementerian Pertanian (Kementan) salah satunya terkait penolakan pembangunan food estate.
Ketua Umum SPI Henry Saragih mengatakan ada banyak tuntutan yang disampaikan petani dalam aksi ini. Salah satunya meminta pemerintah menghentikan pembangunan food estate, apalagi alasannya karena krisis pangan.
"Kita menolak dibangunnya food estate ini atas nama krisis pangan karena sesungguhnya krisis pangan terjadi akibat dari pangan dikelola oleh korporasi besar dan pangan ini jadi bahan spekulasi," ujarnya kepadaCNNIndonesia.com, Senin (31/10).
Ia mencontohkan komoditas pangan kelapa sawit. Pada saat itu diekspor besar-besaran, sehingga membuat harga minyak goreng melonjak tinggi.
Ia tak ingin hal serupa terjadi untuk produk pangan lainnya jika dikelola oleh food estate. Karenanya, SPI mendorong Kementerian Pertanian untuk mengganti food estate dengan Kawasan Daulat Pangan (KDP) sebagaimana selama ini dipraktikkan oleh petani-petani.
Lihat Juga :Luhut Bantah JK soal Pekerja Nikel dan Tukang Las Banyak dari China |
"Kita juga nggak mau padi, kacang kedelai, peternakan dan lainnya di urus oleh perusahaan atau food estate tadi, tapi harus dikelola oleh pertanian keluarga, maka di bangun aja koperasi atau kawasan kedaulatan pangan," jelasnya.
Tuntutan lain yang disampaikan petani adalah agar pemerintah membatalkan rencana impor bibit rekayasa genetik (genetically modified organism/ GMO) kedelai. Alasannya, karena kedelai hasil pengembangan teknologi ini bisa berbahaya bagi kesehatan.
"Menolak pengembangan kacang kedelai rekayasa atau GMO di Indonesia karena bahaya bagi kesehatan. Di Eropa aja GMO ini dilarang karena ini benihnya dengan menggunakan teknologi yang akan membuat terganggu kesehatan manusia. Jadi kita menolak," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
Label:demo slot kaisar888、aneka4d、surga 123 slot
Terkait:cara dapetin uang di dana、tafsir mimpi 72、situs slot 2019、slot gacor gratis、fristplay88、yuki138、tafsir mimpi bergambar、cara pinjam uang di bri jaminan bpkb motor、situs judi slot online resmi 2021、mampir4d
bab terbaru:eropaslot(2024-07-07)
Perbarui waktu:2024-07-07
《situs slot gacor member baru》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,slot tergacor terbaruHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《situs slot gacor member baru》bab terbaru。