boswinn168 958Jutaan kata 844909Orang-orang telah membaca serialisasi
《pola gacor zeus hari ini》
Barisan Para Perantau Muda ke Jakarta: Sulit Menabung, Dibunuh Sepi******Jakarta, CNN Indonesia--
Jakarta, sebuah kota yang menjadi magnet perantau untuk mengadu nasib. Iming-iming upah minimum kotayang tinggi dan bisa mengubah nasib lebih baik menjadi alasan para pencari kerjamemilih merantau ke ibu kota.
Biaya hidup di sana memang mahal, namun hal bukan menjadi penghalang bagi pencari kerja.
Leo (32) salah satunya, seorang pegawai swasta yang sudah bekerja dan hidup sebatang kara selama sembilan tahun di Jakarta. Perantau asal Solo, Jawa Tengah ini kerap merasa kesepian kala teringat dirinya jauh dari orang tua dan saudara.
Tak sekali ia berpikir untuk kembali ke kampung halamannya dan hidup berdekatan dengan keluarga, terutama kala pekerjaan menumpuk dan membuat lelah. Kondisi ini, membuatnya ingin bisa memeluk sang ibu dan makan masakannya.
"Sering banget mau pulang dan tinggal disana saja (Solo) saja sama keluarga gitu, terus pulang dimasakin ibu. Kalau capek dan kerjaan menumpuk bisa cerita. Sering banget ini saya rasakan, apalagi gaji bisa dibilang memang lebih besar dibandingkan kalau saya kerja di Solo, tapi ditambah dengan biaya hidup, bayar kos ya sama aja sih, yang ditabung juga sedikit, kadang malah enggak bisa nabung," ujarnya saat berbincang dengan CNNIndonesia.com.
Leo menuturkan pada 2013, saat awal kali diterima sebagai pekerja di Jakarta, ia hanya menerima upah Rp4 juta per bulan.
Penghasilan saat itu dibagi untuk orang tua Rp1 juta, kos Rp1 juta, dan sisanya untuk biaya hidup sebulan, termasuk makan dan transportasi.
Lihat Juga :ANALISISLink and Match Pendidikan dan Industri, Tak Seia Tak Sekata |
"Jadi orang tua sudah nggak bekerja dua-duanya. Jadi tiap bulan masih kirim, saya sama kakak saya kirim nya patungan, saya Rp1 juta per bulan dan kakak saya juga segitu. Saya ngekos juga, jadi dulu awal-awal bisa dibilang tabungan itu jarang ada. Makanya kalau pulang nunggu THR atau bonus dulu," kata Leo.
"Tapi kalau lagi mau beli sesuatu nih, misalnya ingin sepatu atau tas biasanya kurangi jatah jajan, misalnya suka beli kopi jadi dikurangi, makan pun jadi seadanya. Weekendsuka pergi, jadi dikurangi. Kalau nggak gitu gak bisa beli yang saya mau," imbuhnya.
Namun, sekarang Leo sedikit bersyukur karena gajinya sudah ada kenaikan yang cukup besar sejak pertama pertama kali bekerja. Saat ini ia menerima gaji lebih dari Rp10 juta. Meski demikian, tak membuatnya bisa hidup sesuka hati dan membeli apapun yang diinginkan.
Sebab, biaya untuk kosan dan orang tua juga bertambah karena harga-harga juga naik dan itu dirasakan orang tuanya juga di Solo. Saat ini ia tetap mengirimkan uang ke orang tuanya per bulan menjadi Rp2 juta, kosan sekitar Rp1,7 juta.
Lihat Juga :Bukan Cuma Tekstil dan Sepatu, PHK Juga Hantui Industri Otomotif |
Terkadang, ia juga harus membantu kakaknya membayar uang sekolah keponakan atau sekadar membelikan sepatu dan tas sekolah. Belum lagi, ia pun memiliki kebutuhan yang lebih besar. Transportasi umum seperti ojek online mahal, harga makanan dan minuman untuk sehari-hari juga naik.
"Ya bisa dibilang nggak ada beda dari awal dulu. Cuma sekarang jadi bisa menabung konsisten per-bulannya. Jadi punya tabungan tetap gitu. Jadi sekarang kalau mau pulang bisa dadakan tanpa menunggu THR dulu," tuturnya.
Meski demikian, ia mengaku belum berniat untuk meninggalkan ibu kota, kendati banyak rintangan yang dihadapi dari 2013 sampai saat ini. Pasalnya, tinggal di Jakarta membuatnya merasakan hidup, setiap sudut ibu kota juga meninggalkan kenangan baginya bersama teman-teman seperjuangan.
"Duh belum kepikiran meninggalkan Jakarta. Masih betah sih walaupun berat. Jadi seru aja bisa ngobrol sama teman. Kadang kalau lagi stres banget rindu sekali sama orang tua. Cuma mikir lagi, kalau nanti pulang masih bisa kasi uang ke orang tua sebesar sekarang apa enggak gitu. Jadi ya tetap bertahan dulu disini, sampai sekarang masih berpikir gitu," jelasnya.
Lihat Juga :ANALISISPemerintah, Menolehlah ke Timur Tengah Agar Badai PHK Bisa Dicegah! |
Berkat Akar Pakis Press Multiguna, Kaltara Sabet Penghargaan TTG 2022******Jakarta, CNN Indonesia--
Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berhasil meraih penghargaan pada acara puncak Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara XXIII Tahun 2022 berkat inovasi pertanian hidroponik dan organik.
TTG 2022 yang digelar Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) ini berlangsung di Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (19/10) lalu. Puncak TTG Nusantara XXIII Tahun 2022 secara resmi dibuka oleh Menteri Desa (Mendes) PDTT Abdul Halim Iskandar.
Provinsi Kaltara berhasil meraih peringkat ke-3 Nasional kategori TTG Unggulan. Penghargaan ini berkat inovasi 'Akar Pakis Press Multiguna untuk Pertanian Hidroponik dan Organik', milik inovator bernama Muhammad Tigo Gunawan asal Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Suriansyah yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan, melalui inovasi teknologi tepat guna diharapkan mampu mendorong percepatan pembangunan di desa dan bangkit bersama Kaltara.
Suriansyah juga mengapresiasi atas upaya dan usaha seluruh pihak yang membantu sehingga dapat menjadi juara pada lomba tersebut.
"Alhamdulillah kita bersyukur pada hari ini salah satu peserta dari Kaltara yang berasal dari Bunyu, Kabupaten Bulungan berhasil mendapat juara tiga untuk kategori TTG Unggulan Tingkat Nasional," ujar Suriansyah.
Suriansyah berharap ini menjadi inspirasi bagi peserta lainnya, seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau Perorangan untuk terus berinovasi agar mampu memberikan sesuatu yang terbaik, sehingga bisa meningkatkan perekonomian di Kaltara.
"Saya ucapkan selamat kepada peserta, semoga ini menjadi penyemangat agar kita semua yang ada di wilayah Kaltara tetap terus berinovasi," tutupnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) Kaltara, Edy Suharto menambahkan, bahwa pihaknya terus mendorong dan mensupport kabupaten/kota di Kaltara untuk mengembangkan inovasi TTG yang ada di desa.
Edy mengharapkan kepedulian kepala daerah baik di tingkat kabupaten/kota dan kemitraan/corporate social responsibility atau (CSR) yang ada di daerah untuk memperhatikan dan membantu para inovator TTG di desa, baik dari segi dukungan moril maupun materiil.
"Saya mengharapkan kabupaten/kota serta kemitraan dapat menjadi bapak asuh untuk mereka memproduksi alat TTG hasil ciptaan Inovator agar alat ini berguna bagi masyarakat Kaltara," ujarnya.
Edy melanjutkan, bahwa DPMD Kaltara secara rutin melaksanakan lomba yang tujuannya untuk memotivasi agar terus berprestasi. Selain itu, ada pula pelatihan berupa pendampingan langsung kepada masyarakat di pedesaan, serta melaksanakan sosialisasi dan bimtek dengan tujuan untuk menguatkan kelembagaan selaku fasilitator yang ada di desa-desa.
"Mudah mudahan tahun depan ada inovator-inovator baru dari kabupaten/kota yang dapat mewakili Kaltara lagi di tingkat Nasional" tutupnya.
Untuk diketahui, DPMD Kaltara juga membuka stand pameran dan menampilkan alat-alat TTG pilihan yang telah dilombakan di Tingkat Provinsi Kaltara untuk dipamerkan pada Ajang TTG Nusantara XXIII di Cirebon.
(osc/osc)Label:server thailand jp、bola88link、situs qiu qiu online terpercaya
Terkait:game slot gacor hari ini、hoki slot 96、link slot gacor akun baru、situs qiu qiu terpercaya、pinjol ilegal beda rekening、situs gampang maxwin malam ini、situs gacor maxwin hari ini、dewagame88 demo、cara pinjam di shopee pinjam、tafsir mimpi bergambar lengkap
bab terbaru:bocor88(2024-07-08)
Perbarui waktu:2024-07-08
《pola gacor zeus hari ini》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,buku taysen lengkapHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《pola gacor zeus hari ini》bab terbaru。