pinjol ilegal 2022 cepat cair tanpa verifikasi 805Jutaan kata 688544Orang-orang telah membaca serialisasi
《indoslot88》
Bezos Bakal Jual 50 Juta Saham Amazon Rp135 Triliun******Jakarta, CNN Indonesia--
Jeff Bezos bakal menjual 50 juta saham miliknya di Amazonsenilai US,6 miliar atau setara Rp135 triliun (asumsi kurs Rp15.725 per dolar AS).
Rencana itu terungkap dari pengajuan perusahaan pada Jumat (2/2). Reutersmenyebut penjualan 50 juta saham milik pendiri Amazon itu akan rampung pada 31 Januari 2025 mendatang.
Lihat Juga :Mengenal PT TSI, Produsen Rokok SIN yang Buat Ustaz Solmed Kaya Raya |
Sebelum rencana penjualan saham Bezos, mantan istrinya yang bernama MacKenzie Scott melepas kepemilikannya di Amazon. Scott menjual hampir 65,3 juta saham dengan nilai lebih dari US miliar atau Rp157,75 triliun.
Lihat Juga :Besaran Gaji yang Dilepas Ahok saat Meninggalkan Pertamina |
Usai bercerai dengan Bezos pada 2019, ia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia. Scott menerima sekitar 19,7 juta saham atau setara dengan 4 persen saham beredar Amazon.
Namun, Scott memang rutin menjual sebagian sahamnya dan menyumbangkan miliaran dolar untuk kegiatan amal.
Lihat Juga :Apa Bahaya Ekonomi RI Jika Sri Mulyani Mundur dari Kabinet Jokowi? |
Di lain sisi, Jeff Bezos masih bertengger di urutan ketiga orang terkaya dunia versi Forbes. Hartanya mencapai US3,8 miliar atau Rp3.046 triliun. Ia hanya kalah dari Bos dan CEO produsen barang fesyen mewah LVMH Bernard Arnault yang berharta US2 miliar dan Bos SpaceX, Tesla, serta X Elon Musk dengan kekayaan US8,4 miliar.
(skt/bac)Ikano Unpad: Revisi UU ITE langkah progresif untuk kenotariatan siber******Bandung (ANTARA) - Ikatan Keluarga Alumni Notariat (Ikano) Universitas Padjadjaran mengungkapkan bahwa revisi kembali Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) merupakan langkah progresif untuk percepatan kenotariatan siber (cyber notary).
Karenanya, kata Ketua Umum Ikano Unpad Ranti Fauza Mayana, di Bandung, Jumat, pihaknya menyambut baik dan mendukung revisi kembali UU ITE yang menghasilkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
"Kita dapat melihat adanya langkah progresif dan proaktif yang dilakukan oleh pemerintah, tidak hanya dalam hal memperbaiki aturan yang ada agar disesuaikan kembali dengan tujuan keberadaan hukum dalam masyarakat, namun juga dalam menjadikan hukum agar selalu terbarukan secara substansial melalui keberadaan pasal-pasal baru yang mengatur mengenai hal-hal yang lebih luas," ujarnya.
Ranti mencontohkan UU ITE 1/2024 merevisi ketentuan Pasal 5 ayat (4) dalam UU ITE 11/2008, di mana dalam aturan itu mengecualikan akta notariat atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta dalam bentuk Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik sebagai alat bukti yang sah.
Sementara dalam hasil revisi kedua UU ITE terhadap ayat ini tidak seperti UU ITE 11/2008 yang tentu membuka gerbang bagi dapat dijadikannya akta notariat atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta dalam bentuk Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik sebagai alat bukti hukum yang sah.
"Kita dapat melihat hal ini sebagai kemajuan hukum dalam mengadopsi nilai-nilai kebutuhan yang bersumber pada perkembangan aktivitas masyarakat. Melalui revisi kedua UU ini, sebagai contoh khususnya dalam revisi ketentuan Pasal 5 ayat (4), dapat dikatakan sebagai suatu kemajuan dalam dunia kenotariatan yang sudah kita nantikan sejak lama," ujarnya.
Baca juga: Ikano Unpad gelar seminar diskusikan kenotariatan siber
Baca juga: Wamenkominfo: SE Etika Kecerdasaan Artifisial bisa melengkapi UU ITE
Sementara itu, Direktur Perdata Kementerian Hukum dan Ham Kemenkumham, Santun Maspari Siregar, mengatakan bahwa ada hal yang lebih penting dalam pengaplikasian UU ITE, khususnya dalam kenotariatan siber (cyber notary) yakni menjaga keamanan data pribadi yang nantinya akan digunakan dalam legalitas hukum.
"Ada yang lebih penting yang harus dipersiapkan dari saat ini, yakni antisipasi kebocoran data terutama data pribadi, jangan kita terlalu semangat untuk cyber notary, namun mengabaikan keamanan data pribadi. Karena itu merupakan keamanan data dan menjaga data, tidak boleh sembarangan diberikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan," ujarnya.
Lebih lanjut, menurut dia saat ini semua pihak harus mulai mempersiapkan sistem informasi dengan sangat baik dan tidak mudah dijebol dan diretas.
"Karena kalau secara pelayanan kami di pemerintahan khususnya di kantor kami memang sudah berbasis elektronik. Jadi memang keamanan data input harus disimpan dalam data base yang aman, apalagi dengan adanya transaksi elektronik dalam kenotariatan, seperti tandatangan elektronik ini harus dijamin kepastian hukum dan keakuratannya. Ini tentu tidak sederhana," katanya.
Oleh karenanya, dikatakan Santun, pihaknya menunggu kajian akademis yang lebih mendalam untuk pelaksanaan revisi UU ITE ini.
"Kami saat ini sudah menerima kajian dari Universitas Indonesia dan diharapkan ada masukan serta pendapat lainnya kepada kami sehingga nanti dalam implementasinya UU ITE ini bisa sesuai dengan yang diharapkan," tuturnya.
Baca juga: Kemenkominfo luruskan perbedaan IKD dan identitas digital di UU ITE
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Label:keringanan pembayaran kredivo、afabola slot、situs slot aman
Terkait:erek35、cara melihat transaksi kredivo、situs slot barat、slot situs resmi、link slot depo 5k、pinjaman online untuk ibu rumah tangga、caturwin、pinjol umur 17、99 slot gacor、superwin88
bab terbaru:pinjam uang di bank bri jaminan bpkb motor(2024-06-29)
Perbarui waktu:2024-06-29
《indoslot88》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,situs slot anti rungkadHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《indoslot88》bab terbaru。