bandar36 202Jutaan kata 587119Orang-orang telah membaca serialisasi
《cara menggunakan voucher di lazada》
Gebrak Meja Andre Rosiade dan Asa Pembeli Usai DPR Datangi Meikarta******Jakarta, CNN Indonesia--
Angin segar didapat para konsumen Meikarta. Keluh kesah mereka soal sengketa pembelian apartemen Meikarta ke DPR akhirnya mendapatkan respons dari wakil rakyat di Senayan.
Selasa (14/2) kemarin, anggota DPR lintas komisi dan sejumlah media ramai-ramai mengunjungi Meikarta di Cikarang, Jawa Barat. Rombongan ini dipimpin Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Dalam rombongan, ada sejumlah anggota wakil rakyat seperti; Andre Rosiade, Mohamad Hekal, Arsul Sani, dan Daeng Muhammad.
Kunjungan itu dilakukan sehari usai rapat antara Komisi VI dan manajemen Meikarta di Gedung DPR. Di rapat itu, Andre Rosiade sampai menggebrak meja di depan Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk Ketut Budi Wijaya dan CEO PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) Indra Azwar.
Saat kunjungan ke Meikarta, DPR nampak luluh. Setelah bertemu dengan manajemen, Dasco membenarkan konsumen tidak bisa mengambil kembali uangnya alias refund.Namun, pembeli yang ingin dananya kembali bisa menjual apartemen yang mereka beli dengan menitipkan ke manajemen Meikarta.
"Jadi keseluruhannya bukan refund tapi dititip jual melalui manajemen. Jadi berapa yang disetor yang itu nanti yang dikembalikan. Cuma memang memerlukan proses," kata Dasco di Proyek Apartemen Meikarta, Selasa (14/2).
Hasil tersebut, tak sesuai dengan harapan konsumen saat mengadu ke DPR beberapa waktu lalu. Pasalnya, dalam aduan ke wakil rakyat, pembeli yang sudah terlanjur kecewa kepada Meikarta, ingin dan bersikeras dana kembali alias refund.
"Kami anggota perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta, intinya sudah tak tertarik lagi dengan unitnya, dan sepakat memohon untuk mengembalikan hak-hak kami dalam bentuk refund," ujar Ketua Komunitas Peduli Konsumen Meikarta Aep Mulyana dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, beberapa waktu lalu.
Lihat Juga :DPR Sebut Pembeli Tak Boleh Refund Apartemen Meikarta Tapi Titip Jual |
Di sisi lain, pihak Meikarta memang menjanjikan seluruh unit akan diserahkan bertahap hingga 2027. Dari 18 ribu unit yang dipesan, Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk Ketut Budi Wijaya Ketut mengklaim telah menyerahkan 4.800 unit hingga 2022.
Sayangnya, 4.800 unit yang disebut telah diberikan tak diperlihatkan oleh pihak Meikarta saat rombongan DPR mengunjungi proyek itu kemarin. Anggota DPR pun tidak ada yang berinisiatif meminta untuk meninjau hunian yang sedang dibangun.
Yang ditunjukkan pihak Meikarta adalah sebuah unit di Distrik 1. Dalam satu unit apartemen itu terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang kerja, ruang tamu, dapur dan balkon.
Unit tersebut telah diisi penuh dengan berbagai furnitur seperti tempat tidur, sofa dan meja, rak buku hingga peralatan masak di dapur. Tata letaknya sangat rapi dan perkakasnya masih baru sampai-sampai terkesan belum ditempati.
Di luar unit itu, pihak Meikarta enggan menunjukkan unit apartemen lainnya yang masih dalam proses pengerjaan. Rombongan DPR hanya bisa melihat dari luar. Beberapa bangunan masih berbentuk kerangka dan terlihat para pekerja konstruksi terlihat sedang bekerja.
Begitu juga untuk Distrik 2, rombongan DPR hanya diperlihatkan maket atau miniatur proyek dan diberi tahu kondisi proyek terkininya.
Ketut menjawab berbelit saat wartawan mempertanyakan secara pasti berapa unit yang sudah dibangun untuk diserahkan pada tahun ini. Padahal, ia menyebut unit yang akan diserahkan pada 2023 ini mencapai 2.200 unit.
"Ya itu 2.200 kami harapkan selesai tahun ini. Sedang dikerjakan. Itu terus berlanjut. Setiap hari, ada dikerjakan. Jadi bukan selesaikan semua, baru serahkan gitu," jawab Ketut setelah berulang kali ditanya berapa unit yang sudah dibangun dari target 2.200 tahun ini.
Rombongan tidak diajak sama sekali mengunjungi Distrik 3. Pihak Meikarta tak menjelaskan kondisi distrik tersebut dan hanya mengatakan Distrik 3 nantinya akan dipindahkan ke Distrik 2.
Usai para anggota DPR pergi meninggalkan Meikarta, Ketut pun enggan menanggapi media yang meminta penjelasan detil. Ia berlalu dengan alasan sedang ditunggu orang, sehingga tak bisa menanggapi media lebih lanjut.
Lihat Juga :Neraca Dagang Surplus 33 Bulan Berturut-turut, Januari 2023 US,87 M |
Dihubungi terpisah, Kuasa Hukum Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (PKPKM) Rudy Siahaan mengapresiasi langkah manajemen.
"Kalau pandangan saya, saya mengapresiasi, semoga dengan tindakan yang dilakukan DPR ini itikad baik dari mereka (Meikarta) terealisasi untuk pemenuhan hak-hak korban Meikarta," ujarnya kepada redaksi.
Menurut Rudi, titip jual hanya skema saja. Yang penting, konsumen terkait bisa mendapatkan uangnya kembali.
"Itu (titip jual) kan teknis dari mereka. Kita kan sebagai korban enggak mau tahu seperti apa, mau titip jual, titip beli, titip bayar, yang penting hak-hak yang dimintarefundharga mati terpenuhi dengan batas waktu yang sudah kita sepakati," terangnya.
[Gambas:Video CNN]
(fby/pta)Wong Bersaudara, Pendiri Charles & Keith Kaya Raya Berkat Sepatu******Jakarta, CNN Indonesia--
Masyarakat mungkin sudah tidak asing dengan merek "Charles & Keith". Siapa sangka, jenama yang identik dengan sepatu cantik itu berhasil membuat pendirinya, Charles Wongdan Keith Wong, masuk jajaran orang terkayadi Singapura.
Forbes menempatkan dua bersaudara itu pada posisi ke-40 pada daftar orang terkaya di Negeri Singa pada 2022. Per Sabtu (21/1), total kekayaan mereka mencapai US,04 miliar atau sekitar Rp15,65 triliun (asumsi kurs Rp15.050 per dolar AS).
Kekayaan mereka berasal dari puluhan tahun membesarkan merek yang sempat viral beberapa waktu lalu lantaran seorang remaja mendapat ujaran merendahkan dari sebagian warganet usai menyebut tas "Charles & Keith" sebagai barang mewah.
Beberapa tahun menjalaninya, mereka sadar sepatu yang dijual di toko mereka tak berbeda dengan toko lain karena berasal dari pemasok yang sama. Kondisi itu membuat model sepatu yang bisa dipilih konsumen terbatas.
Akhirnya, pada 1996, Wong bersaudara memutuskan untuk membuka toko sepatu dan aksesoris wanita sendiri di Amara Shopping Centre, Singapura. Mereka mengusung merek "Charles & Keith" yang diambil dari nama depan dua bersaudara itu.
Sang kakak, Charles yang kala itu berusia 22 tahun, bertanggung jawab untuk mengelola bisnis dan penjualan. Ialah yang menjadi wajah pimpinan perusahaan.
Charles Wong merupakan salah satu pendiri dari perusahaan fesyen asal Singapura "Charles & Keith". (Courtesy of Charles & Keith). |
Sementara, Keith bertanggung jawab atas desain produk yang mereka jual. Sosoknya jauh dari sorotan media.
Di toko itu, keduanya tak lagi membeli barang dari pedagang grosir. Namun, mereka bekerja sama langsung dengan sejumlah produsen untuk memproduksi sepatu rancangan mereka secara eksklusif.
Artinya, pabrik yang memproduksi "Charles & Keith" dilarang menggunakan desain mereka untuk toko ritel lain. Dengan cara itu, mereka bisa memproduksi sepatu berkualitas dengan model beragam dan harga terjangkau.
Dalam lima tahun, Wong bersaudara sudah memiliki 14 gerai "Charles & Keith" di Singapura dan mencatat penjualan senilai puluhan juta dolar Singapura.
Lihat Juga :TAIPANAlice Walton, Pewaris Takhta Walmart yang Ogah Urusi Bisnis Keluarga |
Tak puas sampai di situ, pada awal 2000-an, mereka memutuskan melakukan ekspansi ke beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sebelum akhirnya merambah ke Timur Tengah, China, Jepang, Australia hingga Amerika. Dalam melakukan ekspansi mereka menggunakan skema waralaba (franchise).
Di setiap negara, mereka menggandeng mitra agar bisa memasukkan produk mereka ke pasar lokal. Misalnya, di Jepang, mereka menggandeng Onward Holding. Begitu pun di Arab Saudi mereka bekerja sama dengan Alhokair Fashion Retail.
Berkat strategi itu, "Charles & Keith" kini mengoperasikan lebih dari 700 gerai di 37 negara.
"Setiap orang di perusahaan ini bekerja sangat keras, kami tidak bisa pelan-pelan. Kami harus terus berlari," ujar Wong bersaudara seperti dikutip dari laman Forbes.
Charles menyadari memiliki produk yang bagus saja tak cukup apabila tidak ada yang mengenalinya. Karenanya, mereka menyusun strategi pemasaran yang mumpuni.
Perusahaan kerap beriklan di internet, termasuk media sosial, dan memiliki toko online. Sebab, mereka sadar semakin banyak konsumen yang melek teknologi dan gemar berselancar di dunia maya.
Selain itu, mereka mengalokasikan setidaknya 3 persen dari pendapatan tahunan untuk riset pasar dan pelatihan desainer ke berbagai negara agar bisa mengikuti tren terkini.
"Charles & Keith" juga sempat menjadi bagian dari keluarga brand mewah LVMH Moet Hennesy Louis Vuitton. Pasalnya, pada 2011, lini bisnis investasi LVMH L Capital Asia membeli 20 persen saham "Charles & Keith" senilai lebih dari S juta.
Namun, Charles dan Keith dikabarkan sudah membeli kembali saham mereka dari LVMH yang menaungi sejumlah label fesyen papan atas, termasuk Givenchy dan Dior.
[Gambas:Video CNN]
Label:cuan77、marketslot88、nama situs slot resmi
Terkait:situs maxwin hari ini、pola gacor mahjong ways 3、satelitqq、cicil hp tanpa uang muka、rtp petir 388、syarat syarat kredit hp、kings asia slot、pay4d、vava4d、omi88
bab terbaru:daftar situs slot gacor hari ini(2024-07-05)
Perbarui waktu:2024-07-05
《cara menggunakan voucher di lazada》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,88jackpotHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《cara menggunakan voucher di lazada》bab terbaru。