optima pinjol 389Jutaan kata 577384Orang-orang telah membaca serialisasi
《m11bet》
PDIP Usul Bentuk Timsus Beras di Paripurna DPR Demi Cegah Krisis******
Anggota DPR dari Fraksi PDIP Aria Bima mengusulkan untuk membentuk tim khusus untuk mengatasi masalah berasnasional jelang Ramadan.
"Pimpinan, saya mengusulkan DPR membuat tim khusus untuk masalah perberasan nasional. Walaupun informasi dari pemerintah ketersediaan itu ada, tapi apakah mencukupi dan ketersediaan itu harganya terjangkau oleh masyarakat khususnya beras medium," ujar Aria dalam Sidang Paripurna DPR yang ditayangkan secara virtual di akun Youtube DPR RI, Selasa (5/3).
Menurut Aria, sejumlah negara mulai menutup pintu ekspor beras ke Indonesia seperti Thailand, Vietnam, dan India. Selain itu, meski musim panen diperkirakan April, untuk beras sampai ke pasaran membutuhkan waktu sebulan.
"Kalau kita bikin pansus beras itu terlalu lama. Sementara, waktu Ramadan dan lebaran sudah dekat," ujar Sufmi.
DPR, menurut Sufmi, sebaiknya mengoptimalkan Komisi IV untuk turun ke lapangan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Masalah beras juga menjadi sorotan Anggota Dewan dari Fraksi DPR, Slamet. Ia menuntut kehadiran pemerintah untuk serius mengatasi isu tersebut.
Slamet menyinggung soal harga beras yang tak kunjung turun. Namun, kenaikan harga beras itu tidak dinikmati oleh petani.
Berdasarkan catatannya, Bulog hanya membeli 2 persen beras dari petani. Sedangkan 98 persen sisanya dibeli oleh swasta. Artinya, menurut Slamet, pemerintah tidak bisa mengendalikan harga pasar.
Pada saat yang sama, rakyat berhak mendapatkan harga beras yang terjangkau. Terlebih, El Nino sudah berlalu.
"Melalui pimpinan saya harapkan pemerintah serius untuk menangani bagaimana logistik pangan dikelola dengan baik. Pastikan kesejahteraan petani tetapi dijaga dengan membeli seluruh potensi petani yang dipanen hari ini," terangnya.
[Gambas:Video CNN]
Luhut Kejar Potensi Dana Rp172 T dari Inefisiensi Tata Kelola Sawit******
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)Luhut Binsar Pandjaitanmengejar potensi dana Rp172 triliun berasal inefisiensi dalam tata kelola kelapasawit untuk ditarik masuk ke kas negara.
"Saya ingin menyampaikan bahwa efisiensi kita itu, kita bicara data dari Pak Ateh (Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan/BPKP), itu kita banyak masih belum efisien di mana-mana," ujar Luhut dalam acara Business Matching 2024 di Bali, Kamis (7/3).
"Misalnya di kelapa sawit, masih ada inefisien di sana-sini yang kita masih bisa menarik Rp172 triliun potensi untuk ditarik di sana. Sekarang kita mau kejar itu," sambungnya.
"Untuk mengundang kementerian yang terlibat. Kenapa Anda membuat peraturan yang malah menghambat peraturan yang satu? Itu selalu kelemahan kita," tutur Luhut.
"Saya lapor Bapak Presiden (Jokowi), kemarin, misalnya, ada satu kementerian. Peraturan-peraturan dalam kementerian itu satu sama lain ada yang tumpang tindih sehingga tidak bisa jalan," tegasnya.
Ia berharap agar regulasi tersebut diharmonisasi supaya tidak ada aturan yang tumpang tindih dan tidak saling menghambat pembangunan khususnya di sektor kelapa awit.
Selain harmonisasi regulasi, sesuai arahan Jokowi, Luhut mengungkapkan data tata kelola sawit juga perlu diperbaiki sehingga menjadi lebih efisien. Ia meyakini ketidakefisienan itu juga terjadi di sejumlah instansi yang juga akan dilakukan perbaikan dan diaudit lebih lanjut oleh BPKP.
[Gambas:Video CNN]
(del/pta)Label:link slot terpercaya、eden307、pinjaman tunai online
Terkait:mapsbet、daftar slot777、liga138、rtp soju88、cara main domino biar hoki、idr slot 89、epic win138、erek erek 4 angka bergambar、situs bo slot、ratugacor88
bab terbaru:sbobetmain(2024-07-08)
Perbarui waktu:2024-07-08
Kita lihat masyarakat Indonesia sudah menjatuhkan pilihan, pilihannya keberlanjutanJakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik menjadi 12 persen pada tahun 2025.
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro mengungkapkan masih banyak pegawai negeri sipil (PNS) muda yang nego-nego jabatan.
Suhajar menyinggung perilaku nego jabatan ini tercemar dari pemikiran kolot PNS terdahulu. Selain itu, juga masih melekat paham birokrasi ala Max Weber yang terkenal dengan sistem hierarki vertikal.
"Saya menyadari adik-adik yang sekarang sudah pindah ke fungsional, itu di dalam hatinya masih ada sedikit rasa gundah, 'Kok aku tak jadi kabag (kepala bagian) ya, tak jadi kepala biro, aku kan ingin jabatan struktural'," katanya dalam Korpri Menyapa di Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (6/3).
Ia menegaskan reformasi birokrasi saat ini lebih mengutamakan keahlian. Oleh karena itu, Suhajar menyarankan para aparatur sipil negara (ASN) muda tak terjebak dengan pemikiran kuno tersebut.
Namun, Suhajar menyebut masih ada sejumlah PNS muda yang kekeh ingin mendapatkan jabatan struktural tersebut.
"Sebagian adik-adik (PNS muda) ada yang terjebak, 'Pak saya jadikanlah kabag, kurang keren di fungsional'," ungkap Suhajar.
"Bagaimana Anda menghadapi perubahan di dunia hari ini? Bahkan, di negara-negara maju sekarang, kalau Anda pergi ke negara bagian New York, sudah enggak ada lagi itu nanti diterima sekjen (sekretaris jenderal), dirjen (direktur jenderal), jabatan itu sudah gak ada. Semua sudah sangat fungsional," tandasnya.
Sesuai namanya, jabatan struktural adalah mereka yang mengisi posisi yang terdapat dalam struktur organisasi. Sedangkan pejabat fungsional sebaliknya, mereka tidak tercantum dalam struktur.
[Gambas:Video CNN]
Catatan Redaksi: Redaksi mengubah judul pada artikel ini pada Rabu (6/3) jam 20.10 WIB terkait dengan pembaruan informasi pihak terkait.
Emas masih menjadi pilihan investasidi tengah banyaknya instrumen lainnya saat ini seperti saham, reksa dana, Surat Berharga Negara (SBN), ataupun properti. Emas dianggap lebih aman dijadikan investasi karena memiliki nilai yang lebih stabil.
Selain itu, emas mudah dicairkan menjadi uang tunai saat dalam keadaan mendesak. Apalagi saat ini harga emas sedang naik.
Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam bertengger di Rp1,204 juta per gram pada Jumat (7/3). Angka itu naik dari Rp1,186 juta per gram pada hari sebelumnya.
Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan jika dana terbatas, maka Anda bisa membeli emas sedikit demi sedikit.
Andi mengatakan Anda bisa mengalokasikan waktu investasi sekitar satu tahun untuk bisa mendapatkan cuan ketika emas dijual lagi.
"Saat ini harganya masih cenderung fluktuatif, sehingga bila ingin dapat untung dari selisih jual dan beli paling tidak harus menunggu setahun dulu" katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (7/3).
Andi menyarankan untuk membeli emas dalam bentuk batangan, bukan perhiasan. Sebab harganya menjadi seragam dan tidak dikenakan biaya peleburan.
"Bila berbentuk perhiasan, maka bila dijual kembali akan kena biaya peleburan sehingga harganya akan jadi lebih murah dibandingkan yang berbentuk batangan," imbuhnya.
Perencana keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo menyarankan untuk membeli emas saat harganya murah atau bisa juga membeli secara reguler dari waktu ke waktu untuk tujuan keuangan jangka panjang.
Anda juga harus menyesuaikan ukuran emas dengan kemampuan beli Anda.
"Jangan terlalu agresif dengan membeli dalam jumlah banyak secara mencicil dengan bunga yang tinggi. Bunga dapat menggerus keuntungan dari investasi emas kita," katanya.
Budi mengatakan rasa aman menjadi salah satu keuntungan berinvestasi emas. Pasalnya fluktuasi harga dalam jangka pendek tetap ada, namun biasanya tidak terlalu tinggi.
"Nilai emas fluktuasinya juga tidak setinggi instrumen high riskseperti saham," katanya.
Keuntungannya lainnya, sambungnya, adalah sisi relatif likuid karena mudah diperjualbelikan dan portabel dapat dengan mudah dibawa. Emas selain dapat dijadikan instrumen investasi, dapat juga digunakan sehari-hari apabila dalam bentuk emas perhiasan.
Budi mengatakan kelemahan dari investasi emas adalah tidak memberikan pendapatan rutin seperti pendapatan dari deposito dalam bentuk bunga, kupon obligasi dan dividen saham. Sehingga untuk menikmati keuntungan mau tidak mau investor harus menjual investasi emasnya.
Andi mengatakan ukuran emas yang kecil membuat emas rawan terselip dan hilang.
"Emas merupakan aset investasi yang sangat populer, maka harus ekstra hati-hati dalam penyimpanannya," katanya.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGANUntung Rugi Beli Rumah di Kompleks dan Bangun Sendiri |
Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
DirekturEksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti ikut menyoroti targetPrabowo Subianto yang bakal menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 8 persen jika terpilih jadi presiden.
Menurut Esther, target tersebut tidak realistis dan ambisius. Ia mencontohkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja memiliki target pertumbuhan ekonomi 7 persen, tidak pernah tercapai.
Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di level 5 persen.
Ia menuturkan sejumlah PR itu seperti hilirisasi industri yang kini keuntungannya lebih banyak dinikmati asing. Padahal, kalau nilai tambah hilirisasi sepenuhnya dinikmati Indonesia, pertumbuhan ekonomi pun akan terdongkrak.
"Nah, pertumbuhan ekonomi kan bisa di-drive sampai 8 persen kalau Indonesia bisa menikmati seluruh nilai tambah yang dibuat dari hilirisasi tadi," ucapnya.
Esther juga mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi mayoritas masih ditopang oleh konsumsi. Sementara untuk meningkatkan pertumbuhan investasi yang dapat membuka lapangan kerja lah yang harus diprioritaskan.
Selain itu, kata Esther, impor juga sebaiknya tidak terlalu masif. Kalau bisa, dikurangi.
Dalam keadaan seperti saat ini, Esther menilai target pertumbuhan ekonomi Ri selama 5 tahun pemerintahan baru yang realistis adalah 6 persen saja.
"Boleh lah naik 6 persen walaupun untuk 5 tahun ke depan ya masih make sense," kata Esther.
[Gambas:Video CNN]
(mrh/pta)Anggota DPR dari Fraksi PDIP Aria Bima mengusulkan untuk membentuk tim khusus untuk mengatasi masalah berasnasional jelang Ramadan.
"Pimpinan, saya mengusulkan DPR membuat tim khusus untuk masalah perberasan nasional. Walaupun informasi dari pemerintah ketersediaan itu ada, tapi apakah mencukupi dan ketersediaan itu harganya terjangkau oleh masyarakat khususnya beras medium," ujar Aria dalam Sidang Paripurna DPR yang ditayangkan secara virtual di akun Youtube DPR RI, Selasa (5/3).
Menurut Aria, sejumlah negara mulai menutup pintu ekspor beras ke Indonesia seperti Thailand, Vietnam, dan India. Selain itu, meski musim panen diperkirakan April, untuk beras sampai ke pasaran membutuhkan waktu sebulan.
"Kalau kita bikin pansus beras itu terlalu lama. Sementara, waktu Ramadan dan lebaran sudah dekat," ujar Sufmi.
DPR, menurut Sufmi, sebaiknya mengoptimalkan Komisi IV untuk turun ke lapangan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Masalah beras juga menjadi sorotan Anggota Dewan dari Fraksi DPR, Slamet. Ia menuntut kehadiran pemerintah untuk serius mengatasi isu tersebut.
Slamet menyinggung soal harga beras yang tak kunjung turun. Namun, kenaikan harga beras itu tidak dinikmati oleh petani.
Berdasarkan catatannya, Bulog hanya membeli 2 persen beras dari petani. Sedangkan 98 persen sisanya dibeli oleh swasta. Artinya, menurut Slamet, pemerintah tidak bisa mengendalikan harga pasar.
Pada saat yang sama, rakyat berhak mendapatkan harga beras yang terjangkau. Terlebih, El Nino sudah berlalu.
"Melalui pimpinan saya harapkan pemerintah serius untuk menangani bagaimana logistik pangan dikelola dengan baik. Pastikan kesejahteraan petani tetapi dijaga dengan membeli seluruh potensi petani yang dipanen hari ini," terangnya.
[Gambas:Video CNN]
《m11bet》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,situs yang paling gacorHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《m11bet》bab terbaru。