slot gacor sore ini

Daftar keahlian saya

Gunung Marapi erupsi pagi ini, hembuskan abu setinggi 1,5 kilometer******

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dan durasi 46 detik

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024

Akademi Tertinggi

Menteri Basuki Rinci 134 Titik Rest Area yang Siap Layani Pemudik******

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merinci 134 titik rest areayang akan melayani pemudik selama masa lebaran2024.

"Ada 134 tempat istirahat yang tersebar di seluruh jalan tol (di Indonesia)," ucap Basuki dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (2/4).

Berdasarkan bahan paparan Basuki, data tersebut merupakan yang termutakhir per Februari 2024. Tempat istirahat dan pelayanan (TIP) ini terbagi ke dalam 4 titik utama di ruas tol, mulai dari Tol Trans Jawa hingga Tol Sumatra.

Kedua,Basuki merinci 22 unit tempat istirahat pemudik yang tersebar di Tol Jabodetabek dan Tol Non-Trans Jawa. Rinciannya, 18 unit rest area tipe A, 2 unit TIP B, serta 2 lainnya dengan kategori C.

Ketiga,ada 38 unit rest area di sepanjang Tol Sumatra. Sebanyak 22 tempat istirahat bertipe A, 7 unit rest area tipa B, dan 9 lainnya merupakan TIP C.

Keempat,ada 4 unit rest area di Tol Kalimantan dan Sulawesi. Masing-masing merupakan 2 rest area tipe A dan kategori C.

"Total panjang jalan tol 3.020 km. Semuanya terdiri dari jalan tol operasional sepanjang 2.843 km, baik di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi," tutur Basuki.

"Tahun ini insyaallah akan ada jalan tol yang dapat dilalui secara fungsional. Sudah rigid pavement semua, dapat difungsikan pada H-7 atau 4 April (2024) sampai dengan H+7 atau 16 April," imbuhnya.

Selain jalan tol, Basuki menegaskan pihaknya juga memastikan kesiapan jalan nasional sepanjang 47.600 km untuk mudik lebaran 2024. Ia mengatakan kemantapan jalan nasional tersebut mencapai 94,2 persen.

[Gambas:Video CNN]

Pelukis Buku One Piece

Desa di Klaten Bagi******

Pemerintah Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah membagikan tunjangan hari raya (THR) kepada warganya. Setiap kepala keluarga (KK) menerima uang sebesar Rp400 ribu.

Rupanya, ini bukan kali pertama desa tersebut bagi-bagi THR kepada para warga. Pasalnya, program pembagian THR sudah berlangsung selama dua tahun terakhir.

Tahun ini, jumlah total uang yang disalurkan mencapai Rp297,6 juta untuk 744 KK. Kepala Desa Wunut Iwan Sulistya Setiawan menjelaskan sumber dana tersebut murni dari pendapatan asli desa (PAD), yakni dari pengelolaan objek wisata Umbul Pelem Water Park.

Iwan menjelaskan THR yang diberikan ke warga pada 2023 sebesar Rp300 ribu, sementara tahun ini naik menjadi Rp400 ribu per KK. Hal ini lantaran penerimaan asli daerah (PAD) juga naik pada tahun ini.

"PAD tahun ini Rp3,1 miliar dan tahun lalu Rp2,5 miliar. Semoga terus naik, kita punya harapan jadi tahun depan bisa kita berikan THR Rp1 juta," imbuh Iwan.

Iwan menyampaikan ide awal pemberian THR untuk setiap keluarga ini dimulai pada 2022. Terdapat 13 RT dan enam RW di desanya, yang selama ini menerima bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat.

"Kalau BLT sudah ada brandeddari negara, bansos juga dari negara. Kita buat terobosan dengan THR, spontanitas bantuan langsung untuk semua yang warga sini," ungkapnya.

Ke depan, Iwan mengungkap pemerintah desa (Pemdes) berencana untuk menaikkan THR di angka Rp1 juta. Namun, THR yang diberikan tak semuanya berbentuk uang tunai. Setengah dari angka tersebut diberikan berupa tabungan investasi.

"(Pada) 2025 kita harapkan Rp1 juta. Separuhnya uang tunai, separuhnya investasi, jadi warga investasi tanpa keluar uang sehingga unit usaha yang ada milik bersama," jelasnya.

Pengelolaan objek wisata Umbul Pelem Water Park sendiri telah menjadi sumber PAD terbesar desa itu sejak 2016. Sebelumnya, desa tersebut berpendapatan kecil yang hanya memiliki dana desa.

Bermodal nekat, pemdes mencoba mengubah objek wisata tersebut menjadi tempat wisata air dengan konsep air alami namun modern. Meski awalnya banyak yang ragu karena kala itu sudah banyak objek wisata air yang besar.

"Awalnya pada ragu, perangkat desa bahkan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) sempat ragu. Apalagi dana yang saya alokasikan ke Umbul Pelem itu awalnya sampai 75 persen dari total dana desa saat itu Rp 900 juta," tutur Iwan.

Keraguan tersebut akhirnya terjawab setelah PAD meningkat secara perlahan. Iwan merinci PAD pada 2018 sebesar Rp30 juta, kemudian 2019 Rp210 juta, pada 2020 Rp575 juta, namun sempat turun pada 2021 menjadi Rp253 juta.

"(Pada) 2022 menjadi Rp915 juta, tahun 2023 Rp2,5 miliar dan sampai Rp2024 ini sudah Rp3,1 miliar," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Panjang umur iman

Yopi, Indah dan Aliran Berkah Cuan dari Tanah Abang******

Ramadan membawa berkah kepada sejumlah pedagang. Termasuk pedagang di kawasan Tanah Abang.

Salah berkah dirasakan oleh Yopi, seorang penjual pakaian muslim yang biasa berjualan di pasar tersebut.

Meski awal bulan Ramadan tahun ini banyak diwarnai rintik hujan, itu semua tak menghentikan aliran cuan yang mengalir ke pendaringannya.

"Sudah bisa di atas Rp10 (juta) harusnya sekarang," sebut Yopi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/3).

Peningkatan penjualan ini kata Yopi menjadi pelipur lara. Pasalnya, beberapa bulan lalu, penjualan barang dagangannya terpuruk.

Hal itu merupakan imbas dari merajalelanya penjualan online melalui TikTok Shop. Barang dagangan di lapak online yang dijual murah telah membanting usahanya.

"Untuk saat ini, Alhamdulillah sudah tidak terjadi lagi meski sebelum Ramadan kami tertekan, karena ibaratnya kan harga dia (TikTok) jauh ditekan," tambahnya.

Segendang sepenarian dengan Yopi, Indah juga meraup berkah cuan Ramadan.

Perempuan penjual baju gamis yang menjual aneka ragam pakaian muslimah dari berbagai bahan seperti shimmer dan ceruti ini mengaku momentum Ramadan telah membuat omzet penjualannya melesat sampai dengan 70 persen.

"Dari pertama buka itu kenaikannya sekitar 70 persen lah, sebelum puasa itu kisaran Rp20 (juta) sampai Rp50 (juta)" ujar Indah.

Lonjakan itu terjadi akibat meningkatnya penjualan gamis. Ia mengklaim sejak Ramadan, penjualan gamis di kiosnya melesat tajam.

"Rata-rata 100 sampai 150 itu bisa kita jual dalam 1 hari, kadang lebih dari itu," tuturnya.

Tak hanya dialami pedagang pakaian, berkah Ramadan juga direguk oleh para pedagang kurma di kawasan Pasar Tanah Abang.

Karyawati toko kurma di kawasan itu bernama Andin mengatakan sejak Ramadan penjualan kurma meningkat. 

"Iya pasti ada (peningkatan), bisa jual berpuluh-puluh kilo, kemarin sebelum puasa, sama pas lebaran haji biasanya," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Harga kurma yang tersedia pun bermacam-macam tergantung jenis buahnya.

"Kalau Sukari (jenis kurma) Rp80 ribu (per kg), kalau Mesir sama Kalas (jenis kurma) di sekitar Rp50 ribuan, kalau misalnya beli banyak bisa kurang-kurang juga harganya," tambah Andin menjelaskan harga barang dagangannya.

Tak hanya banjir dari pembeli yang langsung datang ke toko, Andi bercerita lonjakan permintaan kurma juga datang dari lapak di ecommerce.

"Kebetulan kita juga lagi banjir orderan dari TikTok, untuk sekarang rata (perbandingan penjualan antara TikTok dengan langsung di gerai), sebelum bulan Ramadan itu lebih ke TikTok," tutupnya.

hukum ilahi

Yopi, Indah dan Aliran Berkah Cuan dari Tanah Abang******

Ramadan membawa berkah kepada sejumlah pedagang. Termasuk pedagang di kawasan Tanah Abang.

Salah berkah dirasakan oleh Yopi, seorang penjual pakaian muslim yang biasa berjualan di pasar tersebut.

Meski awal bulan Ramadan tahun ini banyak diwarnai rintik hujan, itu semua tak menghentikan aliran cuan yang mengalir ke pendaringannya.

"Sudah bisa di atas Rp10 (juta) harusnya sekarang," sebut Yopi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/3).

Peningkatan penjualan ini kata Yopi menjadi pelipur lara. Pasalnya, beberapa bulan lalu, penjualan barang dagangannya terpuruk.

Hal itu merupakan imbas dari merajalelanya penjualan online melalui TikTok Shop. Barang dagangan di lapak online yang dijual murah telah membanting usahanya.

"Untuk saat ini, Alhamdulillah sudah tidak terjadi lagi meski sebelum Ramadan kami tertekan, karena ibaratnya kan harga dia (TikTok) jauh ditekan," tambahnya.

Segendang sepenarian dengan Yopi, Indah juga meraup berkah cuan Ramadan.

Perempuan penjual baju gamis yang menjual aneka ragam pakaian muslimah dari berbagai bahan seperti shimmer dan ceruti ini mengaku momentum Ramadan telah membuat omzet penjualannya melesat sampai dengan 70 persen.

"Dari pertama buka itu kenaikannya sekitar 70 persen lah, sebelum puasa itu kisaran Rp20 (juta) sampai Rp50 (juta)" ujar Indah.

Lonjakan itu terjadi akibat meningkatnya penjualan gamis. Ia mengklaim sejak Ramadan, penjualan gamis di kiosnya melesat tajam.

"Rata-rata 100 sampai 150 itu bisa kita jual dalam 1 hari, kadang lebih dari itu," tuturnya.

Tak hanya dialami pedagang pakaian, berkah Ramadan juga direguk oleh para pedagang kurma di kawasan Pasar Tanah Abang.

Karyawati toko kurma di kawasan itu bernama Andin mengatakan sejak Ramadan penjualan kurma meningkat. 

"Iya pasti ada (peningkatan), bisa jual berpuluh-puluh kilo, kemarin sebelum puasa, sama pas lebaran haji biasanya," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Harga kurma yang tersedia pun bermacam-macam tergantung jenis buahnya.

"Kalau Sukari (jenis kurma) Rp80 ribu (per kg), kalau Mesir sama Kalas (jenis kurma) di sekitar Rp50 ribuan, kalau misalnya beli banyak bisa kurang-kurang juga harganya," tambah Andin menjelaskan harga barang dagangannya.

Tak hanya banjir dari pembeli yang langsung datang ke toko, Andi bercerita lonjakan permintaan kurma juga datang dari lapak di ecommerce.

"Kebetulan kita juga lagi banjir orderan dari TikTok, untuk sekarang rata (perbandingan penjualan antara TikTok dengan langsung di gerai), sebelum bulan Ramadan itu lebih ke TikTok," tutupnya.

Sistem Pertukaran Dewa Kekayaan

Desa di Klaten Bagi******

Pemerintah Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah membagikan tunjangan hari raya (THR) kepada warganya. Setiap kepala keluarga (KK) menerima uang sebesar Rp400 ribu.

Rupanya, ini bukan kali pertama desa tersebut bagi-bagi THR kepada para warga. Pasalnya, program pembagian THR sudah berlangsung selama dua tahun terakhir.

Tahun ini, jumlah total uang yang disalurkan mencapai Rp297,6 juta untuk 744 KK. Kepala Desa Wunut Iwan Sulistya Setiawan menjelaskan sumber dana tersebut murni dari pendapatan asli desa (PAD), yakni dari pengelolaan objek wisata Umbul Pelem Water Park.

Iwan menjelaskan THR yang diberikan ke warga pada 2023 sebesar Rp300 ribu, sementara tahun ini naik menjadi Rp400 ribu per KK. Hal ini lantaran penerimaan asli daerah (PAD) juga naik pada tahun ini.

"PAD tahun ini Rp3,1 miliar dan tahun lalu Rp2,5 miliar. Semoga terus naik, kita punya harapan jadi tahun depan bisa kita berikan THR Rp1 juta," imbuh Iwan.

Iwan menyampaikan ide awal pemberian THR untuk setiap keluarga ini dimulai pada 2022. Terdapat 13 RT dan enam RW di desanya, yang selama ini menerima bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat.

"Kalau BLT sudah ada brandeddari negara, bansos juga dari negara. Kita buat terobosan dengan THR, spontanitas bantuan langsung untuk semua yang warga sini," ungkapnya.

Ke depan, Iwan mengungkap pemerintah desa (Pemdes) berencana untuk menaikkan THR di angka Rp1 juta. Namun, THR yang diberikan tak semuanya berbentuk uang tunai. Setengah dari angka tersebut diberikan berupa tabungan investasi.

"(Pada) 2025 kita harapkan Rp1 juta. Separuhnya uang tunai, separuhnya investasi, jadi warga investasi tanpa keluar uang sehingga unit usaha yang ada milik bersama," jelasnya.

Pengelolaan objek wisata Umbul Pelem Water Park sendiri telah menjadi sumber PAD terbesar desa itu sejak 2016. Sebelumnya, desa tersebut berpendapatan kecil yang hanya memiliki dana desa.

Bermodal nekat, pemdes mencoba mengubah objek wisata tersebut menjadi tempat wisata air dengan konsep air alami namun modern. Meski awalnya banyak yang ragu karena kala itu sudah banyak objek wisata air yang besar.

"Awalnya pada ragu, perangkat desa bahkan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) sempat ragu. Apalagi dana yang saya alokasikan ke Umbul Pelem itu awalnya sampai 75 persen dari total dana desa saat itu Rp 900 juta," tutur Iwan.

Keraguan tersebut akhirnya terjawab setelah PAD meningkat secara perlahan. Iwan merinci PAD pada 2018 sebesar Rp30 juta, kemudian 2019 Rp210 juta, pada 2020 Rp575 juta, namun sempat turun pada 2021 menjadi Rp253 juta.

"(Pada) 2022 menjadi Rp915 juta, tahun 2023 Rp2,5 miliar dan sampai Rp2024 ini sudah Rp3,1 miliar," katanya.

[Gambas:Video CNN]