situs gacor adalah 518Jutaan kata 772224Orang-orang telah membaca serialisasi
《bos303》
Profil Amran Sulaiman, Keturunan Raja Bone yang Jadi Mentan Lagi******Jakarta, CNN Indonesia--
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menunjuk Amran Sulaiman menjadi menteri pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang beberapa waktu lalu mengundurkan diri karena terseret kasus dugaan korupsi penempatan pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian.
Amran resmi dilantik Jokowi menjadi menteri pertanian pada Rabu (25/10) pagi ini.
Lalu siapa sebenarnya Amran Sulaiman sehingga ia bisa dipercaya Jokowi menjadi menteri pertanian?
Melansir berbagai sumber, sebelum masuk kabinet, pria bernama lengkap Andi Amran Sulaiman tersebut merupakan pengusaha dari Sulawesi Selatan.
Ia sempat bekerja di PTPN XIV. Ia lalu dikenal sebagai pendiri Tiran Group yang memiliki unit bisnis di antaranya PT Tiran Indonesia (tambang emas), PT Tiran Sulawesi (perkebunan tebu dan sawit), PT Tiran Makassar (distributor Unilever), PT Tiran Bombana (emas, timah hitam), PT Tiran Mineral (tambang nikel).
Secara pendidikan, ia merupakan lulusan Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin. Saat masih mahasiswa, ia melakukan penelitian dan menemukan racun pembasmi hama tikus.
Temuan racun tikus ini kemudian dijadikannya sebagai bisnis dan lahirlah produk bernama Tiran 58PS yang cukup populer di kalangan petani nusantara.
Untuk mendaftarkan paten temuan itu, Amran pun mengarungi lautan menuju Jakarta dan menginap beberapa malam di Masjid Istiqlal karena tak punya banyak duit untuk menginap di hotel.
Atas temuan racun pemusnah hama tikus tersebut, pria kelahiran 27 April 1968 itu meraih Satya Lencana kategori perorangan bidang Wirausaha Pertanian pada 2009.
Di Bone, Amran masih mempunyai garis darah biru. Dia adalah keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling, anak keempat dari La Tenri Tappu, Raja Bone ke-23. Ia merupakan adik dari Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sulawesi Selatan periode 2022-2023.
[Gambas:Video CNN]
Profil dan Sepak Terjang Bisnis Alex Tirta yang 'Terseret' Rumah Firli******Jakarta, CNN Indonesia--
Nama Alex Tirta menjadi perhatian publik belakangan ini usai ia terseret dalam pusaran kasus pemerasan eks Menteri PertanianSyahrul Yasin Limpo (SYL).
Namanya mencuat usai diduga sebagai penyewa Rumah Kartanegara Nomor 46, yang notabene disewa Ketua KPK Firli Bahuri.
Firli kini tengah diperiksa atas dugaan pemerasan terhadap SYL. SYL sekarang terseret dalam kasus korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.
Mengutip detik.com, Alex mengatakan rumah yang ia sewa itu bisa dipakai Firli bermula pertemuannya pada 2020 lalu.
Kata Alex, Firli mengaku tengah mencari rumah di Jakarta untuk tempat istirahat sementaranya.
"Ada suatu kesempatan saya berjumpa dengan Pak Firli sekitar 2020. Pada pertemuan itu, Pak Firli mengatakan butuh sebuah rumah singgah karena rumah pribadinya di Bekasi dan dinilai terlalu jauh dari Jakarta untuk pulang pergi," jelas Alex.
Keduanya sepakat perihal penyewaan rumah tersebut dilanjutkan oleh Firli Bahuri. Namun keduanya juga setuju tidak perlu ada perubahan nama penyewa.
"Saya kemudian menyarankan Bapak Firli untuk melanjutkan sewa rumah itu, dan beliau pun setuju. Tapi tidak perlu ada perubahan nama penyewa," katanya.
Dalam kesepakatan keduanya, Alex mengatakan menyewa rumah tersebut sebesar Rp 650 juta per tahun. Menurutnya, Firli akan memberikan uang sewa tersebut ke Alex, selanjutnya Alex yang akan mengirimkan uang sewa dari Firli itu ke pemilik rumah tersebut.
Lihat Juga :Jokowi Groundbreaking Bandara VVIP IKN Nusantara |
"Mulai Februari 2021, Bapak Firli mulai menyewa rumah itu dengan membayar ke saya sebagai pihak penyewa ke pemilik rumah tersebut. Bapak Firli membayar Rp 650 juta yang uangnya langsung saya kirim ke pemilik," jelas Alex.
Terlepas dari itu, siapa sebenarnya Alex Tirta dan bagaimana sepak terjang bisnisnya?
Mengutip berbagai sumber, Alex Tirta bernama lengkap Tirta Juwana Darmadji. Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Harian Pengurus provinsi Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) DKI Jakarta.
Alex Tirta mulai berkiprah di PBSI saat menjadi Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI DKI Jakarta. Ia pertama kali terpilih menjadi ketua pada periode 2015-2019 menggantikan Icuk Sugiarto.
Setelah itu, Alex Tirta kembali terpilih menahkodai Pengprov PBSI DKI Jakarta periode 2019-2023. Ia terpilih secara aklamasi di Musyawarah Provinsi PBSI DKI Jakarta Maret 2019 silam.
[Gambas:Video CNN]
Alex Tirta masuk menjadi pengurus pusat PBSI pada periode 2016-2020. Kala itu, ia menjadi Ketua Harian di bawah kepengurusan Wiranto.
Satu periode berakhir, PBSI memiliki nahkoda baru sebagai Ketua Umum, yakni Agung Firman Sampurna, yang baru berkuasa di PBSI untuk rentan waktu 2020-2024.
Meski nahkoda utama berganti, Alex Tirta tetap kembali dipilih sebagai Wakil Ketua Umum I yang membawahi bidang pembinaan prestasi, pelatnas, dan pengembangan prestasi dan sains olahraga.
Tak hanya menjadi pengurus PBSI, Alex Tirta juga dikenal sebagai pengusaha. Alex Tirta pernah dikenal sebagai pemilik Alexis Group. Ia juga disebut memiliki beberapa hotel, griya pijat dan tempat hiburan malam di ibu kota .
Selain Hotel Alexis yang sudah tutup sejak 2017, Alex juga memiliki beberapa tempat usaha lain seperti Colosseum, 1001 Hotel, Emperium, Play Club, Tease Club, Zen, dan Club 36.
Berbagai tempat usaha itu berada dalam naungan perusahaan yang didirikan Alex Tirta, yakni PT Grand Ancol Hotel.
Ia beberapa kali berurusan dengan pihak kepolisian terkait perizinan tempat hiburan malam hingga gugatan para produser terkait royalti lagu di tempat karaoke miliknya.
Alexis Hotel dikenal terkait dengan tiga nama pada masanya, yakni Alex Tirta, Rudi Widjaja, dan Ahmad Fahmi.
Lihat Juga :Mengekor Pertamina, BP dan Shell Juga Turunkan Harga BBM 1 November |
Sebelum nama Alexis Group dikenal, Malio Group lewat Stadium Club sempat merajai dunia hiburan malam di Jakarta dan bahkan menyandang gelar sebagai klub malam terbaik pada masa kejayaannya di pertengahan 2014.
Namun pasca ditutupnya Stadium oleh Gubernur Jakarta saat itu, rezim kekuasaan dunia malam di Jakarta jatuh ke tangan pesaingnya; Alexis Group. Lewat Alexis Hotel, Alexis Group menjelma menjadi raja baru dunia hiburan malam di Jakarta bahkan dikenal hingga dunia internasional.
Hanya saja, ketenaran Hotel Alexis meredup setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada 27 Oktober 2017 tidak memperpanjang permohonan izin usaha Hotel Alexis dan Griya Pijat Alexis yang diajukan PT Grand Ancol Hotel selaku perusahaan pengelola Alexis Group.
Lihat Juga :Guyon Basuki Disenyumi Menteri China Usai Banggakan Bendung: Jangkrik |
Dengan kata lain, Pemprov DKI Jakarta telah menutup Hotel Alexis dengan tidak memperpanjang izin usahanya.
Tahun 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya mengumumkan nasib Alexis, hotel dan griya pijat di Jakarta Utara, yang menjadi buah-bibir selama masa kampanye Pilkada di ibukota. Pemerintah Provinsi DKI menolak memperpanjang izin usaha yang diajukan Alexis.
Penutupan Alexis adalah salah satu janji kampanye Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
(del/agt)Label:turbo max slot、slot terpercaya dan tergacor、slot paling gacor terpercaya
Terkait:slot dana66、erek2 91、slot bonus new member 100 di awal、kredit hp di aplikasi、manadototo、slot88 live、cara mendapatkan 500rb sehari、bwin365bet、jam slot gacor hari ini、slot777
bab terbaru:goncengqq(2024-07-05)
Perbarui waktu:2024-07-05
《bos303》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,plus minus kredivoHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《bos303》bab terbaru。