petunjuk:Harap ingat alamat situs terbaru situs ini:kk996.com!Menanggapi seruan tindakan nasional untuk membersihkan Internet, situs ini telah membersihkan semua novel pornografi, sehingga banyak buku menjadi bingung,Jika Anda membuka link tersebut dan ternyata itu bukan buku yang ingin Anda baca, silakan klik ikon pencarian di atas untuk mencari buku tersebut lagi,Terima kasih atas kunjungan anda!

link slot

usahatoto 804Jutaan kata 512945Orang-orang telah membaca serialisasi

《link slot》

Hujan sebabkan genangan di dua jalan Jakarta Barat******

Hujan sebabkan genangan di dua jalan Jakarta Barat
Sejumlah warga melintasi genangan banjir di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (27/2/2023). ANTARA FOTO/Prabanndaru Wahyuaji/wpa/hp/am.
Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, hujan dengan intensitas cukup tinggi menyebabkan genangan di dua jalan Jakarta Barat sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu.

"Terdapat genangan di dua jalan kawasan Jakarta Barat," kata kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan di Jakarta. 

Isnawa menjelaskan, kedua jalan itu yakni Jalan Tanjung Duren Raya RT12/RW02, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Pada pukul 10.20 WIB, genangan mencapai setinggi lima centimeter (cm).

Lalu, Jalan H. Muhajar RT 04 dan 11 RW 02, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Baca juga: Warga pesisir utara diminta waspada banjir rob pekan ini

Pada pukul 10.00 WIB, genangan mencapai setinggi kurang lebih lima cm dan pukul 10.48 WIB mencapai setinggi kurang lebih 10 cm.

"Kondisi genangan lantaran hujan intensitas tinggi pada Sabtu hingga pukul 11.00 WIB," jelasnya.

Selain itu, BPBD DKI juga mencatat peristiwa pohon tumbang di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Pasar Manggis, Jakarta Selatan pukul 10.50 WIB.

Penyebabnya karena hujan dan angin kencang.

"Upaya penanganan sedang ditangani oleh satu Unit Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dan satu unit PPSU Kelurahan Sunter Agung," katanya.

Baca juga: BPBD DKI sebut satu RT di Jakarta Selatan banjir 50 cm

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian wilayah DKI Jakarta diguyur hujan ringan sejak Sabtu siang hingga Minggu dini hari.

BMKG melalui laman resmi di Jakarta, meski begitu, seluruh DKI Jakarta didahului berawan pada pagi hari.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024

Psikolog sarankan tunda pernikahan jika belum siap cegah "baby blues"******

Psikolog sarankan tunda pernikahan jika belum siap cegah "baby blues"
Tangkapan layar-Psikolog dari Ikatan Psikologi Klinis HIMPSI Naftalia Kusumawardhani dalam diskusi "Kelas orang tua hebat" yang diselenggarakan BKKBN, diikuti secara daring di Jakarta pada Senin (29/1/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Jakarta (ANTARA) - Psikolog dari Ikatan Psikologi Klinis Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Naftalia Kusumawardhani menyarankan pasangan yang belum siap untuk menunda pernikahan demi mencegah baby blues atau depresi pascamelahirkan.
"Tunda pernikahan apabila usia calon pengantin masih terlalu muda, karena secara psikologis belum siap untuk menjadi orang tua. Ada banyak perubahan kehidupan setelah menjadi orang tua yang mengagetkan dan menyita perhatian orangtua baru," kata Naftalia dalam diskusi yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin. Baby bluesatau postpartum distress syndromeadalah kondisi terganggunya suasana hati yang terjadi pascamelahirkan, dan dapat dialami sekitar 50-80 persen wanita yang melahirkan, khususnya kelahiran anak pertama, tetapi tidak menutup kemungkinan dialami pada kelahiran anak kedua dan seterusnya. Gejala baby bluesyang kerap terjadi yaitu mudah sedih dan menangis, sensitif, cemas, takut, tidak percaya diri, merasa kehabisan tenaga, tidak tertarik merawat bayi, merasa gagal, tidak berharga, tidak nyaman, bingung tanpa sebab, dan tidak sabar. "Apabila gejala tersebut berlangsung selama dua pekan, maka ibu harus berani ambil keputusan untuk mencari bantuan ke psikolog. Pengalaman melahirkan itu unik, tidak universal, maka sebaiknya ibu tetap berobat dan tidak terpengaruh anggapan orang yang memandang negatif. Justru ibu hebat-lah yang tahu cara antisipasinya," ujarnya. Menurutnya, baby bluesdapat dialami karena perubahan kehidupan setelah menjadi orang tua tidak hanya tentang mengasuh anak, tetapi juga hubungan dengan anggota keluarga, mertua, dan ipar yang mengalami transisi. Ia juga menjelaskan, ibu yang kelelahan dan memiliki beban dapat menyebabkan kurang optimalnya pengasuhan di masa emas anak yakni di 1.000 hari pertama kehidupan atau usia 0-2 tahun. "Ibu yang terlalu capek dan memiliki beban tambahan dapat menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi bayi. Ibu stres, ASI tidak keluar, kelelahan sampai tidak sempat memperhatikan gizi dalam menu makanan bayi, akibatnya pengasuhan di 1.000 Hari Pertama Kehidupan kurang optimal," paparnya. Untuk itu, ia menekankan kepada para calon orang tua pentingnya memiliki pengetahuan tentang kehamilan hingga pascamelahirkan. "Menambah wawasan ini akan membentuk kesiapan dan mengoptimalkan persiapan calon orang tua, serta mintalah dukungan keluarga. Persiapan dalam segala aspek juga perlu, tidak hanya finansial, tetapi juga secara fisik dan psikologis," ujar dia. Ia menambahkan, masa nifas (40 hari pascamelahirkan) merupakan periode kritis untuk ibu, karena itu adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan secara fisik dan psikologis.
 "Perlu diketahui para calon orang tua, apa saja yang terjadi di tiga periode penting selama nifas, yaitu pada hari pertama sampai hari ketiga, taking in, kemudian hari ketiga sampai ke-10, taking hold, sampai letting godi hari ke-10 hingga kurang lebih minggu keenam," tuturnya.
Menurutnya, penting juga bagi orang sekitar untuk tidak menghakimi pilihan ibu dalam melahirkan, baik itu normal maupun operasi sesar. "Penghakiman dari orang lain seperti anggapan ibu sejati adalah yang melahirkan secara normal, sedangkan operasi sesar dianggap ibu takut kesakitan, takut bentuk fisik berubah, atau terkesan hanya ingin proses yang mudah saja. Penghakiman itu dapat membuat ibu semakin terbebani," ucap Naftalia. Setelah melahirkan, kondisi fisik ibu mengalami perubahan. Rasa lelah luar biasa dirasakan ibu apalagi jika tanpa bantuan dari keluarga di sekitarnya, untuk itu penting memberi dukungan pada ibu pascamelahirkan.

"Ibu bahagia, maka bayi sehat, tidak ada ibu yang sempurna. Hanya ibu yang mau menjalani semua proses kehamilan hingga kelahiran," imbuhnya.

Baca juga: BKKBN: 57 persen ibu alami "baby blues," depresi pascamelahirkan

Baca juga: Penyebab "baby blues": kurang dukungan dari orang sekitar

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024




bab terbaru:88 slot

Perbarui waktu:2024-07-12

Daftar bab terbaru
wajib maxwin
kredit kredivo adalah
viral 88 slot
slot gacor malam ini
admin jarwo
pinjol bulanan bunga rendah
kasir777
erek erek04
situs web aman
Daftar isi semua bab
Bab 1 link slot depo 5000
Bab 2 pulau88 slot
Bab 3 pola mahjong ways 1
Bab 4 link slot tergacor dan terpercaya
Bab 5 situs slot resmi gacor hari ini
Bab 6 togel prediksi togel
Bab 7 jam gacor gates of olympus hari ini
Bab 8 sinislot
Bab 9 pinjaman online langsung cair ktp 2020
Bab 10 easy cash ojk
Bab 11 powernet
Bab 12 slot gacor 2023 deposit 5000
Bab 13 kapten69 slot
Bab 14 muliaslot
Bab 15 mpo6000
Bab 16 link situs slot
Bab 17 ceria89
Bab 18 situs yg gacor hari ini
Bab 19 garuda999 pro
Bab 20 togel 45 hari ini
Klik untuk melihattersembunyi di tengah7210bab
game onlineBacaan TerkaitMore+

Archon misterius

limit pinjaman pertama kredivo
Airlangga: Indonesia sebagai salah satu negara dengan inflasi rendah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto (kedua kanan) berbicara dalam konferensi pers HLM TPIP di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak/am.
Tentu kerja sama yang baik antara pusat, pemerintah daerah Bank Indonesia dan TPID-TPID
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan inflasi rendah pada 2023 jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain.
 "Kita lihat dibandingkan dengan negara lain kita menjadi salah satu dari negara dengan inflasi rendah, yang di bawah kita hanya Jepang yang angkanya mirip dengan kita kemudian Saudi, Italia dan China," kata Menteri Airlangga di Jakarta, Senin. Hal tersebut disampaikan Menko Airlangga dalam konferensi pers hasilHigh Level Meeting(HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2023 tercatat rendah sebesar 0,41 persenmonth to month(mtm) sehingga inflasi IHK 2023 menjadi 2,61 persen secara tahunan atauyear on year(yoy). Sementara dibandingkan dengan negara G20 lain, Indonesia lebih baik dari Argentina, Turki, Rusia, India bahkan Amerika Serikat. Capaian inflasi Indonesia di tahun 2023 yang besarnya 2,61 persen itu terjaga di dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen. Menko Airlangga menuturkan pencapaian inflasi Indonesia 2023 tersebut merupakan kerja sama seluruh pihak terkait, termasuk di dalamnya pemerintah pusat dan daerah, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pusat Statistik serta kementerian/lembaga lain. "Tentu kerja sama yang baik antara pusat, pemerintah daerah Bank Indonesia dan TPID-TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) ini menjadi contoh kerja sama yang solid," ujarnya. Inflasi 2023 menurun dibandingkan realisasi tahun 2022 yang tercatat di level 5,51 persen. Menko menuturkan di luar periode terdampak pandemi (2020-2021), realisasi inflasi tahun ini merupakan yang terendah sejak tahun 2000. Beberapa negara yang masih mengalami inflasi di atas sasaran target di antaranya Eropa (2,4 persen), Jepang (2,8 persen), Amerika Serikat (3,1 persen), Korea Selatan (3,2 persen), Jerman (3,2 persen), Inggris (3,9 persen), Rusia (7,5 persen), Turki (62,0 persen), dan Argentina (160,9 persen).

Baca juga: TPIP perkuat ketahanan pangan jaga inflasi 2024 sebesar 2,5-1 persen
Baca juga: Rupiah awal pekan meningkat saat pasar nantikan rilis inflasi domestik

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024

Dahuanglu

bocoran slot maxwin
Psikolog sarankan tunda pernikahan jika belum siap cegah "baby blues"
Tangkapan layar-Psikolog dari Ikatan Psikologi Klinis HIMPSI Naftalia Kusumawardhani dalam diskusi "Kelas orang tua hebat" yang diselenggarakan BKKBN, diikuti secara daring di Jakarta pada Senin (29/1/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Jakarta (ANTARA) - Psikolog dari Ikatan Psikologi Klinis Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Naftalia Kusumawardhani menyarankan pasangan yang belum siap untuk menunda pernikahan demi mencegah baby blues atau depresi pascamelahirkan.
"Tunda pernikahan apabila usia calon pengantin masih terlalu muda, karena secara psikologis belum siap untuk menjadi orang tua. Ada banyak perubahan kehidupan setelah menjadi orang tua yang mengagetkan dan menyita perhatian orangtua baru," kata Naftalia dalam diskusi yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin. Baby bluesatau postpartum distress syndromeadalah kondisi terganggunya suasana hati yang terjadi pascamelahirkan, dan dapat dialami sekitar 50-80 persen wanita yang melahirkan, khususnya kelahiran anak pertama, tetapi tidak menutup kemungkinan dialami pada kelahiran anak kedua dan seterusnya. Gejala baby bluesyang kerap terjadi yaitu mudah sedih dan menangis, sensitif, cemas, takut, tidak percaya diri, merasa kehabisan tenaga, tidak tertarik merawat bayi, merasa gagal, tidak berharga, tidak nyaman, bingung tanpa sebab, dan tidak sabar. "Apabila gejala tersebut berlangsung selama dua pekan, maka ibu harus berani ambil keputusan untuk mencari bantuan ke psikolog. Pengalaman melahirkan itu unik, tidak universal, maka sebaiknya ibu tetap berobat dan tidak terpengaruh anggapan orang yang memandang negatif. Justru ibu hebat-lah yang tahu cara antisipasinya," ujarnya. Menurutnya, baby bluesdapat dialami karena perubahan kehidupan setelah menjadi orang tua tidak hanya tentang mengasuh anak, tetapi juga hubungan dengan anggota keluarga, mertua, dan ipar yang mengalami transisi. Ia juga menjelaskan, ibu yang kelelahan dan memiliki beban dapat menyebabkan kurang optimalnya pengasuhan di masa emas anak yakni di 1.000 hari pertama kehidupan atau usia 0-2 tahun. "Ibu yang terlalu capek dan memiliki beban tambahan dapat menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi bayi. Ibu stres, ASI tidak keluar, kelelahan sampai tidak sempat memperhatikan gizi dalam menu makanan bayi, akibatnya pengasuhan di 1.000 Hari Pertama Kehidupan kurang optimal," paparnya. Untuk itu, ia menekankan kepada para calon orang tua pentingnya memiliki pengetahuan tentang kehamilan hingga pascamelahirkan. "Menambah wawasan ini akan membentuk kesiapan dan mengoptimalkan persiapan calon orang tua, serta mintalah dukungan keluarga. Persiapan dalam segala aspek juga perlu, tidak hanya finansial, tetapi juga secara fisik dan psikologis," ujar dia. Ia menambahkan, masa nifas (40 hari pascamelahirkan) merupakan periode kritis untuk ibu, karena itu adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan secara fisik dan psikologis.
 "Perlu diketahui para calon orang tua, apa saja yang terjadi di tiga periode penting selama nifas, yaitu pada hari pertama sampai hari ketiga, taking in, kemudian hari ketiga sampai ke-10, taking hold, sampai letting godi hari ke-10 hingga kurang lebih minggu keenam," tuturnya.
Menurutnya, penting juga bagi orang sekitar untuk tidak menghakimi pilihan ibu dalam melahirkan, baik itu normal maupun operasi sesar. "Penghakiman dari orang lain seperti anggapan ibu sejati adalah yang melahirkan secara normal, sedangkan operasi sesar dianggap ibu takut kesakitan, takut bentuk fisik berubah, atau terkesan hanya ingin proses yang mudah saja. Penghakiman itu dapat membuat ibu semakin terbebani," ucap Naftalia. Setelah melahirkan, kondisi fisik ibu mengalami perubahan. Rasa lelah luar biasa dirasakan ibu apalagi jika tanpa bantuan dari keluarga di sekitarnya, untuk itu penting memberi dukungan pada ibu pascamelahirkan.

"Ibu bahagia, maka bayi sehat, tidak ada ibu yang sempurna. Hanya ibu yang mau menjalani semua proses kehamilan hingga kelahiran," imbuhnya.

Baca juga: BKKBN: 57 persen ibu alami "baby blues," depresi pascamelahirkan

Baca juga: Penyebab "baby blues": kurang dukungan dari orang sekitar

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024

Biografi Wan Zhen'er

pinjaman online non ojk
Sebanyak 12 orang tersambar petir di Jembrana Bali
Warga menunjukkan gubuk tempat belasan pemetik buah semangka disambar petir di areal persawahan Subak Kawis, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Sabtu (27/1/2024). ANTARA/HO-Polres Jembrana/am.
Jembrana, Bali (ANTARA) - Kepolisian Resor Jembrana, Bali menyatakan sebanyak 12 orang di Kabupaten Jembrana tersambar petir dan satu orang di antaranya meninggal dunia.

“Satu orang meninggal dunia, satu orang kritis, dua orang luka berat dan delapan orang luka ringan. Saat ini anggota kami sedang di TKP,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana AKP Agus Riwayanto Diputra di Negara, Jembrana, Sabtu malam.

Ia mengatakan, peristiwa naas ini terjadi di areal persawahan Subak Kawis, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana sekitar pukul 15.00 Wita.

Menurut dia, 12 orang korban sambaran petir ini merupakan pekerja pemetik semangka yang sedang memanen di lokasi.

Para pekerja ini, kata dia, akan memetik semangka di lima petak lahan mulai pukul 13.30 Wita.

Namun pada pukul 14.30 Wita saat baru menyelesaikan tiga petak lahan semangka, hujan gerimis turun sehingga para pekerja ini mencari tempat berteduh dimana 12 orang di gubuk tengah sawah dan satu orang di rumah warga.

“Yang berteduh di gubuk tengah sawah itulah yang tersambar petir. Mereka tidak tahu persis kejadiannya, karena langsung tidak sadarkan diri,” katanya.

Berdasarkan keterangan Sariani, salah seorang korban, saat petir menyambar dirinya terpental dari gubuk dan saat tersadar dia melihat rekan-rekannya tergeletak tidak sadarkan diri di sekitar gubuk.

Menurut dia, dari 12 orang itu ada 11 orang terpental keluar gubuk dan satu orang masih di dalam.

Setelah sadar, Sariani merasakan seluruh badannya kaku dan berusaha duduk, lantas melambaikan tangan minta pertolongan pada sopir truk yang sedianya akan mengangkut semangka.

Dari 12 orang yang tersambar petir, korban atas nama Ni Wayan Suriati asal Dusun Biluk Poh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo meninggal dunia.

Sedangkan, I Ketut Wiasa juga dari Dusun Biluk Poh dinyatakan dalam kondisi kritis, sementara dua pekerja lain yaitu Ni Nyoman Ratni warga Dusun Biluk Poh dan Ni Komang Ayu Sri Suparmi asal Dusun Anyar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo mengalami luka berat.

Kemudian Ni Kadek Suardani dari Desa Pohsanten, Wayan Murdani dari Desa Penyaringan, Ni Nyoman Toni, Ketut Wati dan Ni Luh Sutratini yang ketiganya dari Kelurahan Tegalcangkring, serta Made Sariani warga Desa Mendoyo Dauhtukad. Kemudian I Ketut Nalya dan Ketut Sulasih dari  Desa Delodbrawah mengalami luka ringan.

Baca juga: BPBD Cirebon sebut dua orang tewas dua luka akibat tersambar petir

Baca juga: Dua warga Lombok Tengah tewas disambar petir

Baca juga: Bapak dan anak meninggal disambar petir di Pantai Rupat Utara

 

Pewarta: Rolandus Nampu/Gembong Ismadi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024

Game ini menyerang dunia lain

situs game slot terbaru
Polda sebut seorang ASN terluka saat massa serang Kantor KPU Yahukimo
Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto saat mencoba memberikan pemahaman kepada pedemo di sekitar Kantor KPU Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. ANTARA/HO-Humas Polda Papua
Jayapura (ANTARA) - Polda Papua menyebutkan seorang aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Yahukimo terluka saat aksi pelemparan oleh massa di Kantor KPU Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Adi Prabowo membenarkan pihaknya menerima laporan bahwa ASN bernama Harun Seip (36) terluka dan mengalami luka robek di bagian kepala sebelah kanan akibat lemparan batu.

"Korban sudah dievakuasi ke RSUD Dekai untuk jalani perawatan lebih lanjut," kata Kombes Pol. Benny dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Jayapura, Senin.

Kasus itu berawal saat pedemo menyerang Kantor KPU Kabupaten Yahukimo di Dekai, Minggu (3/3) malam. Mereka meminta pemungutan suara ulang (PSU).

Aksi penyerangan itu saat massa pendukung salah satu calon anggota legislatif protes terhadap hasil perhitungan suara KPU Kabupaten Yahukimo.

Kejadian bermula ketika salah satu perwakilan partai politik yang selesai melakukan pertemuan menyampaikan hasil mediasi dengan pihak KPU Kabupaten Yahukimo dan meminta kepada pedemo untuk kembali ke rumah masing-masing.

Tiba-tiba massa melakukan penyerangan dengan cara melemparkan batu ke arah personel gabungan TNI/Polri.

"Akibat penyerangan itu, personel gabungan yang berjaga di pintu masuk langsung melakukan tindakan tegas dengan mengeluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan massa,” jelas Kabid Humas Kombes Pol. Benny.

Baca juga: Kapolda Papua sebut Kamtibmas relatif aman usai pemungutan suara
Baca juga: Kapolda Papua: 92 TPS di Paniai gelar pemungutan suara susulan

Pewarta: Evarukdijati
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024

Guang Nao Wu Zun

garuda138
Psikolog sarankan tunda pernikahan jika belum siap cegah "baby blues"
Tangkapan layar-Psikolog dari Ikatan Psikologi Klinis HIMPSI Naftalia Kusumawardhani dalam diskusi "Kelas orang tua hebat" yang diselenggarakan BKKBN, diikuti secara daring di Jakarta pada Senin (29/1/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Jakarta (ANTARA) - Psikolog dari Ikatan Psikologi Klinis Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Naftalia Kusumawardhani menyarankan pasangan yang belum siap untuk menunda pernikahan demi mencegah baby blues atau depresi pascamelahirkan.
"Tunda pernikahan apabila usia calon pengantin masih terlalu muda, karena secara psikologis belum siap untuk menjadi orang tua. Ada banyak perubahan kehidupan setelah menjadi orang tua yang mengagetkan dan menyita perhatian orangtua baru," kata Naftalia dalam diskusi yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin. Baby bluesatau postpartum distress syndromeadalah kondisi terganggunya suasana hati yang terjadi pascamelahirkan, dan dapat dialami sekitar 50-80 persen wanita yang melahirkan, khususnya kelahiran anak pertama, tetapi tidak menutup kemungkinan dialami pada kelahiran anak kedua dan seterusnya. Gejala baby bluesyang kerap terjadi yaitu mudah sedih dan menangis, sensitif, cemas, takut, tidak percaya diri, merasa kehabisan tenaga, tidak tertarik merawat bayi, merasa gagal, tidak berharga, tidak nyaman, bingung tanpa sebab, dan tidak sabar. "Apabila gejala tersebut berlangsung selama dua pekan, maka ibu harus berani ambil keputusan untuk mencari bantuan ke psikolog. Pengalaman melahirkan itu unik, tidak universal, maka sebaiknya ibu tetap berobat dan tidak terpengaruh anggapan orang yang memandang negatif. Justru ibu hebat-lah yang tahu cara antisipasinya," ujarnya. Menurutnya, baby bluesdapat dialami karena perubahan kehidupan setelah menjadi orang tua tidak hanya tentang mengasuh anak, tetapi juga hubungan dengan anggota keluarga, mertua, dan ipar yang mengalami transisi. Ia juga menjelaskan, ibu yang kelelahan dan memiliki beban dapat menyebabkan kurang optimalnya pengasuhan di masa emas anak yakni di 1.000 hari pertama kehidupan atau usia 0-2 tahun. "Ibu yang terlalu capek dan memiliki beban tambahan dapat menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi bayi. Ibu stres, ASI tidak keluar, kelelahan sampai tidak sempat memperhatikan gizi dalam menu makanan bayi, akibatnya pengasuhan di 1.000 Hari Pertama Kehidupan kurang optimal," paparnya. Untuk itu, ia menekankan kepada para calon orang tua pentingnya memiliki pengetahuan tentang kehamilan hingga pascamelahirkan. "Menambah wawasan ini akan membentuk kesiapan dan mengoptimalkan persiapan calon orang tua, serta mintalah dukungan keluarga. Persiapan dalam segala aspek juga perlu, tidak hanya finansial, tetapi juga secara fisik dan psikologis," ujar dia. Ia menambahkan, masa nifas (40 hari pascamelahirkan) merupakan periode kritis untuk ibu, karena itu adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan secara fisik dan psikologis.
 "Perlu diketahui para calon orang tua, apa saja yang terjadi di tiga periode penting selama nifas, yaitu pada hari pertama sampai hari ketiga, taking in, kemudian hari ketiga sampai ke-10, taking hold, sampai letting godi hari ke-10 hingga kurang lebih minggu keenam," tuturnya.
Menurutnya, penting juga bagi orang sekitar untuk tidak menghakimi pilihan ibu dalam melahirkan, baik itu normal maupun operasi sesar. "Penghakiman dari orang lain seperti anggapan ibu sejati adalah yang melahirkan secara normal, sedangkan operasi sesar dianggap ibu takut kesakitan, takut bentuk fisik berubah, atau terkesan hanya ingin proses yang mudah saja. Penghakiman itu dapat membuat ibu semakin terbebani," ucap Naftalia. Setelah melahirkan, kondisi fisik ibu mengalami perubahan. Rasa lelah luar biasa dirasakan ibu apalagi jika tanpa bantuan dari keluarga di sekitarnya, untuk itu penting memberi dukungan pada ibu pascamelahirkan.

"Ibu bahagia, maka bayi sehat, tidak ada ibu yang sempurna. Hanya ibu yang mau menjalani semua proses kehamilan hingga kelahiran," imbuhnya.

Baca juga: BKKBN: 57 persen ibu alami "baby blues," depresi pascamelahirkan

Baca juga: Penyebab "baby blues": kurang dukungan dari orang sekitar

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024

Pak, saya akan bertengkar di rumah

pinjol yang aman dan ojk
KCIC buka lowongan kerja pada 16 posisi bagi lulusan D3 sampai sarjana
Petugas PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memeriksa rangkaian kereta cepat Whoosh. ANTARA/HO-PT KCIC/aa.
....Kami mencari kandidat dengan dedikasi yang sama dengan kami dalam memberikan layanan transportasi kelas dunia ...
Bandung (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membuka lowongan pekerjaan untuk 16 posisi di berbagai bidang, bagi lulusan D3 hingga sarjana baik lulusan baru (fresh graduate) maupun berpengalaman.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan seleksi penerimaan karyawan baru akan dilakukan bagi lowongan seperti Railway Business Development, SSHE, Internal Audit, Humas Resources, Finance & Budget Controling, Fixed Asset, General Affair, EMU Maintenance, dan Interpreter.

"Sebagai leader dalam operator kereta cepat di Asia Tenggara dengan Kereta Cepat Whoosh, KCIC berkomitmen terhadap keunggulan dalam semua aspek operasional. Kami mencari kandidat dengan dedikasi yang sama dengan kami dalam memberikan layanan transportasi kelas dunia dan mendorong inovasi di sektor ini," kata Eva dalam keterangan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Baca juga: KCIC hadirkan dua intermoda baru di Stasiun Whoosh Padalarang

Eva mengungkapkan bahwa masyarakat dapat membaca persyaratan selengkapnya mengenai posisi yang dibuka melalui laman resmi https://kcic.co.id/karir/.

"Perhatikan tata cara dan dokumen yang harus disiapkan dan lakukan registrasi jika sudah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan," katanya.

Eva menekankan bahwa seluruh proses rekrutmen pegawai gratis, tanpa biaya apapun, karenanya dia meminta masyarakat tidak percaya kepada pihak yang mengklaim bisa memuluskan seleksi atau menjamin pekerjaan di PT KCIC.

"Pembukaan lowongan pekerjaan ini merupakan salah satu bentuk manfaat lain dari kehadiran Whoosh di Indonesia. KCIC terus berkomitmen mencari individu yang terbaik dan memiliki semangat yang sama dengan visi kami untuk masa depan transportasi di Indonesia," tutur Eva.

Disebutkan bahwa Kereta Cepat Whoosh adalah layanan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang akan beroperasi dengan kecepatan hingga 350 km/h.

Baca juga: KCIC : 220.227 penumpang gunakan Whoosh saat libur Natal-tahun baru

Moda transportasi ini memiliki jalur sepanjang 142,3 km dengan 13 terowongan dan akan melayani empat Stasiun yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

​​​​​​​Untuk meningkatkan konektivitas, Kereta Cepat Whoosh akan terkoneksi dengan LRT Jabodebek, KA Feeder, Commuter Line Bandung Raya, Bus Rapid Transit, Shuttle, dan Taksi.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024