slotbet365 974Jutaan kata 711493Orang-orang telah membaca serialisasi
《setiabet88》
Kasus Gagal Ginjal Akut, Apotek di DKI******Jakarta, CNN Indonesia--
Sejumlah apotekdi kawasan Jakartadan Depok mulai menarik obat siropyang diduga mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas.
Zat tersebut sebelumnya diduga menjadi penyebab merebaknya kasus gagal ginjal akut yang telah menewaskan 99 orang di Indonesia. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.comdi Apotek Kimia Farma Lenteng Agung, Jakarta Selatan semua produk obat sirop sudah ditarik sejak diperintahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Rabu (19/10).
"Semua obat sirop. Semua obat yang berbentuk cair ditarik. Sirop, obat demam anak, obat batuk, vitamin, bahkan Tolak Angin juga ditarik semua," jelas Staff Apotek Kimia Farma Lenteng Agung Tyas, Jumat (21/10).
"Kalau Unibebi Cough kita memang sedia, tapi sudah lama kita gak dapat produk obatnya," ucapnya.
Untuk potensi kerugian, Tyas mengaku masih menunggu perhitungan Kimia Farma pusat.
"Per outlet kebutuhan obat berbeda. Stok Termorex kemarin sedikit, gak sampai puluhan. Mungkin (potensi kerugian) sekitar 1 jutaan," perkiraan Tyas.
[Gambas:Video CNN]
Sementara, Apotek K24 Lenteng Agung, Jakarta Selatan mengaku stok obat sirop yang dilarang Kemenkes dan BPOM masih tersedia. Namun, semua produk obat sirop kini sudah tidak diperjualbelikan hingga ada keputusan lebih lanjut.
"Potensi kerugian kami belum tahu, tapi kalau stok semua obat sirop kurang lebih 500," papar Staff Apotek K24 Lenteng Agung Hanum.
Berbeda, Apotek K24 Beji, Depok mengatakan obat sirop kini sedang tahap proses penarikan. Staff Apotek K24 Beji Dina mengatakan mereka awalnya menyediakan produk Termorex Sirop dan Unibebi Cough.
"Kami sedia Termorex Sirop dan Unibebi Cough, tapi sedang dalam proses penarikan. Untuk obat sirop lain masih kami jual. Sekarang lagi proses pengajuan penarikan ke supplier," jelasnya.
Lihat Juga :ANALISISMencari Biang Kerok Maju Mundur Investor di IKN |
Dina mengatakan masyarakat sekitar banyak mencari produk Unibebi Cough. Untuk rincian stok produk terakhir, ia menjelaskan ada 6 botol Termorex Sirop dan 26 botol Unibebi Cough.
Termorex Sirop dijual dengan harga Rp16.600, sedangkan Unibebi Cough dibanderol seharga Rp7.100. Dina menuturkan normalnya ada masing-masing 30 botol untuk produk tersebut. Jika dihitung, berarti potensi kerugian ada di angka Rp711 ribu per bulan.
Apotek Roxy Beji, Depok juga sudah tidak menjual produk obat sirop sejak imbauan Kemenkes. Sebelumnya, ia menjelaskan Roxy menyediakan Termorex Sirop dan Unibebi Cough.
"Terakhir Termorex Sirop itu sisa 5 botol, Unibebi Cough sisa 6 botol," jelas Staff Apotek Roxy Beji Lia.
Lihat Juga :Tol Pekanbaru-Bangkinang Mulai Uji Coba Gratis 27 Oktober |
Lia menjelaskan produk Termorex Sirop dan Unibebi Cough memang banyak dicari konsumen. Per bulan, Apotek Roxy Beji menyediakan sekitar 30 botol untuk masing-masing produk.
Termorex Sirop dibanderol dengan harga Rp15.500 per botol dan Unibebi Cough berada di angka Rp7.100. Jika ditotal per bulan, potensi kerugian yang dialami bisa mencapai Rp678 ribu.
Berdasarkan data yang diterbitkan BPOM melalui situs resminya, terdapat lima obat sirop yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi ambang batas yang ditentukan.
BPOM melakukan sampling terhadap 39 bets dari 26 sirup obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG berdasarkan kriteria sampling dan pengujian.
Lihat Juga :YLKI Minta Batik Respons Keluhan Semua Penumpang, Tak Hanya Ari Lasso |
Berikut ini daftar obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG:
1. Termorex Sirop (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
2. Flurin DMP Sirop (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
3. Unibebi Cough Sirop (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
4. Unibebi Demam Sirop (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.
Lihat Juga :Suku Bunga BI Naik, Apa Kabar Bunga Deposito Bank? |
Ikatan Apoteker Minta Pemerintah Bijak Soal Larangan Obat Sirop Anak******Jakarta, CNN Indonesia--
Ikatan ApotekerIndonesia (IAI) meminta pemerintah bijak dalam mengambil keputusan melarang sementara obat siropanak di Indonesia.
Hal ini terkait dengan 66 anak meninggal akibat gagal ginjal yang merebak di Gambia, Afrika. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghindari penggunaan parasetamol sirop.
"Kami dari IAI meminta lebih bijak dalam mengambil satu keputusan karena jangan sampai keputusan tersebut menimbulkan tantangan baru," ungkap Juru Bicara Dewan Pakar IAI Keri Lestari Dandan kepada CNNIndonesia.com, Rabu (19/10).
Keri menyebut pada akhirnya konsumsi obat beralih ke puyer. Padahal tidak semua obat bisa dijadikan obat puyer.
Karenanya, pemilihan bentuk sediaan obat, antara sirop atau puyer, tidak bisa disamaratakan.
"Ada juga faktor risiko dan benefit yang kami pertimbangkan. Contoh misalkan ada anak-anak dalam kondisi sulit menelan jika diberi puyer, maka harus diberi sirop. Nah, ada yang biasa konsumsi obat sirup tidak masalah. jadi tidak semua terdampak," imbuhnya.
Oleh karena itu, Keri mengatakan pihaknya sedang menyusun rekomendasi langkah bijak untuk menanggulangi risiko masalah ini. Apalagi, sejawat dokter Indonesia tidak mengklasifikasikan ini sebagai gagal ginjal, tapi anak dengan gangguan ginjal.
[Gambas:Video CNN]
Lebih lanjut, IAI masih menunggu penjelasan dari Kemenkes tentang kadar EG yang diperbolehkan dalam obat sirop.
Keri menjelaskan, berdasarkan USP 43 tahun 2020, EG diethylene glycol adalah bisa jadi cemaran dari gliserin, propilen glikol, dan polietilena glikol (PEG).
"Mungkin saja EG pada sediaan yang mengandung gliserin/propilen dan kurang dari sama dengan 0,1 persen masih ditolerir. Yang jadi masalah jika diatas itu. ada juga PEG tidak boleh lebih dari 0,25 persen. Jadi temuan tersebut pada kadar berapa," kata Keri.
Ia juga mengatakan pihaknya akan menelisik anak-anak yang mengalami gangguan ginjal tersebut. IAI akan mencari tahu makan dan obat apa saja yang dikonsumsi si anak.
"Jadi harus bijak. Karena kalau hanya satu obat, ini mudah melihatnya karena pengguna obat tersebut bakal terdampak. Tapi ini tidak. Jadi ada berbagai kemungkinan," tandasnya.
Kemenkes telah menginstruksikan agar apotek maupun tenaga kesehatan di Indonesia untuk sementara ini tidak menjual atau meresepkan obat bebas dalam bentuk cair atau sirop kepada masyarakat.
Lihat Juga :Sri Mulyani Prediksi 4 Negara Masih Kebal Resesi di 2023, Termasuk RI |
Upaya itu dilakukan sebagai kewaspadaan atas temuan gangguan ginjal akut progresif atipikal yang mayoritas menyerang usia anak di Indonesia.
"Untuk sementara ini Kemenkes sudah mengambil langkah untuk menyelamatkan kasus yang lebih banyak, atau kematian yang berikutnya. Kita berhentikan sementara penggunaannya sampai selesai penelitian atau penelusuran kami," ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Syahril menjelaskan dari temuan 206 kasus yang berdasarkan laporan 20 provinsi di Indonesia, 99 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
(mrh/agt)Label:kapal judi、gila slot 88、jasabola2
Terkait:erek erek kotoran、dewasia、arena899、menang hoki slot、rtp bandit4d、pandawa4d、cucukake89、erek erek sempak、tafsir togel、finplus terdaftar ojk
bab terbaru:rupiah89(2024-07-07)
Perbarui waktu:2024-07-07
《setiabet88》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,bangsawan88Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《setiabet88》bab terbaru。