40 di erek erek 358Jutaan kata 176862Orang-orang telah membaca serialisasi
《judi gacor hari ini》
Bisnis Ikan di Kolam Ekosistem Digital yang 'Cuan' di Kala Pandemi******
Ting ting ting.....
Ponsel milik Nauval Helmy berdering, tanda sebuah pesanan masuk ke toko daringnya (market place). Ia pun langsung bergegas ke 'markas' di lantai dua rumahnya.
Di sana, tampak puluhan akuarium berjajar yang menjadi rumah ribuan ikan. Mereka adalah ikan jenis cichlid dengan beragam warna dan ukuran.
Dengan cekatan Nauval mengambil lima ekor ikan berjenis dragon blood berwarna jingga, persis dengan pesanan pelanggannya. Dalam hitungan detik, para ikan yang berukuran kecil itu sudah pindah dari akuarium ke plastik berisi air. Setelahnya, mereka dibekali pula dengan oksigen sebagai 'tabungan napas' selama di perjalanan.
Plastik dua lapis itu diikat kencang dan dikemas dengan kantong plastik lagi. Faktor keselamatan ikan memang jadi prioritas utama Nauval. Pasalnya, ikan yang dia pelihara sebagian dia ternak sendiri. Prinsipnya dalam berniaga bukan sekadar mencari cuan, tapi juga memastikan ikan-ikannya mendapat rumah dan pemilik baru yang layak pula.
Usahanya dirintis sejak lulus sekolah menengah kejuruan (SMK), tepatnya pada 2014.
![]() Nauval Helmy menceritakan perjuangannya dalam bisnis ikan. (CNN Indonesia/Poppy Fadhilah) |
Membangun bisnis bukan perkara mudah, apalagi Nauval mengerjakan semuanya sendiri. Mulai dari memberi makan, menguras akuarium dan kolam, mengurus pesanan di aplikasi daring, hingga mengantar ikan untuk cash on delivery (COD) dengan pelanggan.
Bagi sebagian orang, pandemi adalah momen yang membuat usahanya babak belur. Kendati demikian, nasib lain terjadi pada UMKM milik Nauval. Bisnisnya melonjak pesat kala pandemi. Bahkan, omzet yang diraihnya menembus angka Rp50 juta per bulan.
Nauval mengatakan omzet yang dapat diraih pada titik tertinggi bisnisnya, yakni Rp4-5 juta per hari.
Pesanan yang terus menerus mengalir membuat tangannya tak cukup lagi mengerjakan semuanya sendiri. Untuk itu, Nauval mulai melirik jasa antar yang ditawarkan penyedia jasa transportasi ojek online (ojol).
Nauval mengaku bisnisnya sangat terbantu dengan jasa antar ojol. Sebab, manajemen waktunya jadi lebih efisien ketimbang mesti mengantar langsung ke pelanggan.
"Awalnya COD. Ada banyak perubahan (sejak memakai jasa antar), kayak waktu yang biasanya dipakai buat COD, sekarang diwakilkan dengan ojol. Kita jadi bisa melakukan hal yang lain sebenarnya. Banyak waktu yang dipangkas lah istilahnya. Yang biasanya sebelum ada Gojek ini kita sibuk di jalan, nganter ke sana-ke sini, semenjak adanya Gojekkita kebantu sebenarnya," ungkap Nauval kepada CNNIndonesia.com, Minggu (30/10).
Tak hanya itu, risiko atas keselamatan ikan selama di perjalanan pun sangat kecil. Sebab, ikan tak perlu puasa jika waktu pengirimannya singkat.
Sebagai informasi, ikan memang harus melewati fase puasa apabila akan melewati pengiriman dengan waktu lama. Hal itu dilakukan untuk mencegah ikan mati keracunan kotorannya sendiri selama di perjalanan.
Lihat Juga :![]() |
Oleh karena itu, Nauval mengklaim kerap kali menyarankan pelanggannya untuk memilih opsi pengiriman menggunakan jasa antar ojol jenis instan.
"Kalau masih dalam Jabodetabek, gueselalu menyarankan (pelanggan memilih jasa antar) instan. Karena lebih efisien waktu. Risiko ke ikannya juga sangat kecil malah. Ikan enggakperlu puasa," ujar dia.
Waspada Tsunami Pengangguran Kaum Muda******
Banyaknya angka pengangguran di generasi muda masih mewarnai Perayaan Hari Sumpah Pemuda ke-94. Selama lima tahun terakhir, angkanya cenderung meningkat. Salah satunya lantaran ekonomi babak belur gara-gara pandemi covid-19.
Lihat saja, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 7,01 juta jiwa atau 5,33 persen pada Februari 2017.
Angka ini kemudian naik pada Agustus 2017 menjadi 7,04 juta orang atau 5,5 persen.
Tingkat pengangguran turun kembali menjadi 5,01 persen pada Februari 2019. Jumlah pengangguran pun menanjak kembali pada Agustus tahun yang sama menjadi 5,28 persen atau atau mencapai 7,05 juta orang.
Pada Februari 2020, angka pengangguran kembali turun ke level 4,99 persen. Namun, pada Agustus 2020 angkanya langsung melonjak ke level 7,07 persen atau 9,77 juta orang.
Jika melihat pada garis waktu, pada periode ini angka pengangguran melonjak seiring dengan merebaknya pandemi covid-19 di Indonesia.
Lihat Juga :LRT Palembang Disebut Gagal, Proyek Mana Saja yang Senasib? |
TPT kembali menurun pada Februari 2021 menjadi 6,26 persen atau setara dengan 8,75 juta orang. Angkanya pun naik lagi pada Agustus tahun yang sama menjadi 6,49 persen atau setara 9,1 juta orang.
Namun, angka ini turun lagi pada Februari 2022 menjadi 5,83 persen atau 8,4 juta orang. Melihat data di atas, meski fluktuatif, angka pengangguran di Indonesia relatif meningkat sejak 2017 hingga awal 2022.
Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan masalah pengangguran dan penyerapan tenaga kerja berkaitan erat dengan performa pertumbuhan ekonomi.
Semakin baik pertumbuhan ekonomi, maka semakin besar daya serapan angkatan tenaga kerja dan menekan angka pengangguran.
Ia menerangkan sejak lima tahun belakangan, terutama setelah pandemi, pertumbuhan ekonomi RI masih sangat standar, bahkan sempat minus. Menurutnya, saat itu pertumbuhan ekonomi kalah cepat dibandingkan pertumbuhan angkatan kerja baru.
Lihat Juga :Unilever Tarik Sampo Kering Dove hingga TRESemme di AS |
Saat pandemi, kata Ronny, ekonomi tertekan dari dua sisi; baik permintaan maupun penawaran. Karenanya pertumbuhan ekonomi melemah.
"Pelemahan permintaan membuat prospek investasi menjadi menurun. Hasilnya, daya serap ekonomi terhadap angkatan kerja baru ikut melemah, di sisi lain sebagian dari angkatan kerja yang bekerja justru keluar dari pekerjaan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (21/10).
Bersambung ke halaman berikutnya...
Label:situs online slot gacor、maxbet222、slot2500
Terkait:pinjol ilegal yang cepat cair、pinjaman online bunga rendah terdaftar ojk、gacor89、indohoki4d、buku mimpi 59、bigwin333、egcasino88、hk paito warna、raja138、trik jitu main tembak ikan
bab terbaru:limited 88 slot(2024-07-10)
Perbarui waktu:2024-07-10
Banyaknya angka pengangguran di generasi muda masih mewarnai Perayaan Hari Sumpah Pemuda ke-94. Selama lima tahun terakhir, angkanya cenderung meningkat. Salah satunya lantaran ekonomi babak belur gara-gara pandemi covid-19.
Lihat saja, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 7,01 juta jiwa atau 5,33 persen pada Februari 2017.
Angka ini kemudian naik pada Agustus 2017 menjadi 7,04 juta orang atau 5,5 persen.
Tingkat pengangguran turun kembali menjadi 5,01 persen pada Februari 2019. Jumlah pengangguran pun menanjak kembali pada Agustus tahun yang sama menjadi 5,28 persen atau atau mencapai 7,05 juta orang.
Pada Februari 2020, angka pengangguran kembali turun ke level 4,99 persen. Namun, pada Agustus 2020 angkanya langsung melonjak ke level 7,07 persen atau 9,77 juta orang.
Jika melihat pada garis waktu, pada periode ini angka pengangguran melonjak seiring dengan merebaknya pandemi covid-19 di Indonesia.
Lihat Juga :LRT Palembang Disebut Gagal, Proyek Mana Saja yang Senasib? |
TPT kembali menurun pada Februari 2021 menjadi 6,26 persen atau setara dengan 8,75 juta orang. Angkanya pun naik lagi pada Agustus tahun yang sama menjadi 6,49 persen atau setara 9,1 juta orang.
Namun, angka ini turun lagi pada Februari 2022 menjadi 5,83 persen atau 8,4 juta orang. Melihat data di atas, meski fluktuatif, angka pengangguran di Indonesia relatif meningkat sejak 2017 hingga awal 2022.
Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan masalah pengangguran dan penyerapan tenaga kerja berkaitan erat dengan performa pertumbuhan ekonomi.
Semakin baik pertumbuhan ekonomi, maka semakin besar daya serapan angkatan tenaga kerja dan menekan angka pengangguran.
Ia menerangkan sejak lima tahun belakangan, terutama setelah pandemi, pertumbuhan ekonomi RI masih sangat standar, bahkan sempat minus. Menurutnya, saat itu pertumbuhan ekonomi kalah cepat dibandingkan pertumbuhan angkatan kerja baru.
Lihat Juga :Unilever Tarik Sampo Kering Dove hingga TRESemme di AS |
Saat pandemi, kata Ronny, ekonomi tertekan dari dua sisi; baik permintaan maupun penawaran. Karenanya pertumbuhan ekonomi melemah.
"Pelemahan permintaan membuat prospek investasi menjadi menurun. Hasilnya, daya serap ekonomi terhadap angkatan kerja baru ikut melemah, di sisi lain sebagian dari angkatan kerja yang bekerja justru keluar dari pekerjaan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (21/10).
Bersambung ke halaman berikutnya...
Ratusan pekerja Apple di Australia kembali mogok kerja karena hasil negosiasi kenaikan gaji dan tunjangan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Aksi serupa dilakukan pada 18 Oktober lalu karena tak ada kemajuan berarti dalam negosiasi upah antara Apple dan pekerja.
Namun, saat ini aksi mogok kerja kembali dilakukan karena mayoritas pekerja menolak kenaikan gaji dan tunjangan yang diusulkan perusahaan ponsel iPhone tersebut.
Anggota Serikat Pekerja Ritel dan Makanan Cepat Saji (RAFFWU) bakal melakukan pertemuan pada malam ini untuk membahas aksi mogok kerja lanjutan yang akan dilaksanakan.
"Para pekerja sangat senang, mereka telah berkampanye untuk kesepakatan yang adil selama tiga bulan. Anggota kami telah terlibat dalam larangan dan pemogokan kerja yang cukup serius," ujar Sekretaris RAFFWU Josh Cullinan kepada Reuters melalui sambungan telepon.
Lihat Juga :Yarindo: Kenapa Nomor Izin Edar Kami Keluar, BPOM kan Yang Memberi? |
Terkait aksi mogok kerja lanjutan ini, manajemen Apple Australia belum memberikan tanggapan resmi.
Sebelumnya, negosiasi perbaikan gaji dan tunjangan dimulai pada Agustus 2022. Saat itu Apple mengajukan skema gaji upah tetap yang dinilai para pekerja tak sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini.
Pekerja berharap manajemen Apple memberikan kenaikan gaji sejalan dengan inflasi negara tersebut yang melonjak ke sekitar 7 persen.
[Gambas:Video CNN]
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasisecara bulanan sebesar 0,11 persen pada Oktober 2022.
Sementara itu, inflasi tahun kalender dari Januari hingga Oktober 2022 sebesar 4,73 persen dan secara tahunan mencapai 5,71 persen.
"Deflasi 0,11 persen month to month ini terjadi penurunan indeks harga konsumen atau IHK dari 112,87 pada September 2021 menjadi 112,75 di Oktober 2022," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/11).
Setianto menyebut komoditas utama yang menyumbang deflasi pada Oktober adalah cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit, tomat, dan bawang merah.
Hal ini, kata dia, menyebabkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau deflasi terbesar, yaitu 0,97 persen dengan andil 0,25 persen ke deflasi
Lihat Juga :Harga BBM Shell Turun, Setara Pertamax Lebih Murah Dibanding Pertamina |
Lebih lanjut, berdasarkan komponennya, inflasi inti pada Oktober sebesar 3,31 persen secara tahunan dengan andil 2,81 persen. Sementara, untuk harga-harga bergejolak atau volatile food mengalami inflasi 7,19 persen dengan andil 1,18 persen.
Adapun harga yang diatur oleh pemerintah atau administered price inflasi sebesar 13,28 persen secara tahunan dengan andil 2,35 persen.
[Gambas:Video CNN]
Indeks Harga SahamGabungan (IHSG) ditutup di level 7.098 pada Senin (31/10). Indeks saham menguat 42,85 poin atau plus 0,61 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp13,99 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,77 miliar saham.
Pada penutupan kali ini, 302 saham menguat, 220 terkoreksi, dan 185 lainnya stagnan. Terpantau, tujuh dari sebelas indeks sektoral kompak menguat, dipimpin oleh sektor energi di angka 2,17 persen.
Bursa saham Eropa mayoritas menguat. Terpantau, indeks FTSE 100 di Inggris minus 0,37 persen, indeks CAC 40 di Prancis naik 0,46 persen, dan indeks DAX di Jerman menguat 0,24 persen.
Tak jauh beda, bursa Amerika dominan hijau. Indeks S&P 500 naik 2,46 persen, indeks NYSE menguat 1,55 persen, dan indeks NASDAQ Composite plus 2,87 persen.
[Gambas:Video CNN]
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyayangkan mayoritas pekerja industri nikel Tanah Air didominasi tenaga kerja asing (TKA) China.
Menurutnya, Indonesia adalah salah negara penghasil nikel terbesar di dunia. Tapi pekerjanya, mulai dari hulu sampai hilir kebanyakan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
"Ini daerah kaya nikel, tapi yang kerja semua China dari daratan sampai tukang las," ujar Jusuf dalam peringatan HUT 70 Tahun Kalla Group, di Grand Ballroom Kempinski Jakarta, Jumat (28/10).
JK tak ingin hal tersebut terjadi di perusahaannya. Oleh karenanya, Kalla Group yang saat ini tengah membangun smelter nikel sendiri akan dikelola oleh anak negeri dan pekerjanya adalah warga sekitar.
Ia pun yakin pembangunan smelter itu bisa rampung tahun depan. "Kita bikin smelter, kita belajar sendiri, InsyaAllah tahun depan smelter pertama milik nasional akan beroperasi," kata JK.
"Semua dilakukan tapi tidak dengan otak dari luar. (Namun dengan) Kemampuan diri sendiri," lanjutnya.
Lihat Juga :Proyek Infrastruktur Dikebut Kelar Sebelum Masa Presiden Jokowi Habis |
JK menuturkan smelter yang sedang dibangun itu pun akan mengandalkan tenaga air alih-alih batu bara. Ia menekankan smelter buatan Indonesia harus bersumber dari energi bersih.
"Dari sumber bersih, pakai hidro tadi. Karena Eropa tak mau beli kalau kotor energinya," terang dia.
JK sendiri merupakan mantan pejabat RI sekaligus mantan pimpinan Kalla Group. Saat ini Kalla Group dipimpin oleh Solihin Jusuf Kalla.
Lihat Juga :Modal Ventura di China Ajukan Pailit |
Didirikan pada 1952, perusahaannya ini memiliki 36 jenis usaha mulai dari percetakan hingga tukang cukur. Meskipun banyak, usahanya tidak selalu berjalan mulus.
Di bidang otomotif, Kalla Group ini memiliki merek dagang di kawasan Indonesia Timur melalui bendera PT Hadji Kalla (Kalla Toyota).
Menurut JK, penjualan merek Toyota ini lebih dulu dilakukan Kalla Group dibanding Astra. Bisnis Kalla Group juga meliputi usaha baja, semen, dan tekstil.
[Gambas:Video CNN]
Harga jual emasPT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp936 ribu per gram pada Selasa (1/11). Harga emastercatat merosot Rp3.000 dari Rp939 ribu per gram pada perdagangan sebelumnya.
Senada, harga pembelian kembali (buyback) juga turun Rp3.000, dari Rp823 ribu menjadi Rp820 ribu per gram.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp520,3 ribu, 2 gram Rp1,82 juta, 3 gram Rp2,7 juta, 5 gram Rp4,47 juta, 10 gram Rp8,89 juta, 25 gram Rp22,11 juta, dan 50 gram Rp44,14 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX melemah 0,17 persen menjadi US.637,9 per troy ons. Harga emas di perdagangan spot menguat 0,19 persen ke US.636,6 per troy ons pada pagi ini.
Lihat Juga :Viral, Uang Kuno Rp20 Ribu Indonesia di India |
Senior Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan harga emas melemah hari ini. Harga emas tertekan oleh penguatan dolar AS dan naiknya imbal hasil obligasi AS menjelang pertemuan rapat kebijakan bank sentral AS (FOMC).
"Investor mengantisipasi The Fed yang akan kembali menaikkan suku bunga 'jumbo' 75 bps, membuat cost of holding emas semakin tinggi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan harga emas internasional berada dalam rentang support US.615 per troy ons dan resistance US.645 per troy ons.
[Gambas:Video CNN]
《judi gacor hari ini》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,angka jitu germanyHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《judi gacor hari ini》bab terbaru。