aurampo 12Jutaan kata 786550Orang-orang telah membaca serialisasi
《trik slot petir merah》
Profil Capres Ganjar Pranowo, Dulu Namanya Sungkowo******
Capres Ganjar yang profilnya banyak dicari orang ini dulunya melakukan berbagai cara untuk membantu meringankan beban ekonomi keluarganya. Selepas ayahnya pensiun dari kepolisian, pria berambut putih itu menjual bensin secara eceran.
Tekanan perekonomian juga turut ia rasakan ketika berkuliah. Pria yang memiliki jargon Tuanku Rakyatini pernah menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada periode 1987-1995. Tetapi, masa kuliahnya tidak berjalan mulus karena pernah dua kali cuti.
Dia menyebut waktu itu tidak memiliki uang untuk membayar biaya kuliah. Hal inilah yang membuatnya terlambat lulus dari UGM. Meski demikian, Ganjar tetap bersemangat untuk melanjutkan studi di jurusan hukum hingga lulus pada 1995 silam.
Setelah lulus, pria kelahiran Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah itu pun sempat bekerja di beberapa perusahaan sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana (S2) di Universitas Indonesia. Di tengah kesibukan meniti karier, Ganjar meminang kekasihnya, Siti Atiqoh Supriyanti, hingga kini memiliki seorang anak bernama Alam Ganjar.
Sejak muda, Ganjar Pranowo yang kini profilnya dikenal sebagai capres 2024 telah berkenalan dengan dunia politik. Lulusan Sarjana Hukum ini pernah mengikuti organisasi ekstra kampus yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sewaktu berkuliah di UGM Jogja.
Di dalamnya ia terpengaruh oleh ajaran Marhaenisme bentukan Presiden Soekarno. Dia juga memiliki kekaguman pada Bapak Proklamator itu yang menuntunnya menjadi simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak 1996.
Merasa tak cukup menjadi kader, ia pun ikut dalam pusaran arus pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari partai berlambang banteng pada 2004. Meski tidak lolos, Ganjar tetap duduk di kursi anggota legislatif saat menggantikan kawan partainya Jakob Tobing yang bertolak ke Korea Selatan.
Sembari menempuh pendidikan S2, Ganjar kembali menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2009-2013. Pada 2013, Ganjar didukung PDIP mengukuhkan diri menjadi Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, atau 10 tahun lamanya.
Selama masa jabatannya, pria kelahiran 1968 itu beberapa kali tersandung masalah. Mulai dari dugaan korupsi alih fungsi hutan lindung, korupsi e-KTP, hingga konflik dengan masyarakat Wadas dalam pembangunan Bendungan Bener.
Ganjar Pranowo yang profilnya kini tercatat sebagai capres 2024 juga pernah bersuara lantang menolak kedatangan tim sepakbola nasional Israel pada 2023 lalu yang berakibat pada batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Meski begitu, Ganjar tetap menorehkan sejumlah prestasi. Pria yang belakangan ikut bersaing menjadi orang nomor satu di Indonesia itu telah mengukir sejumlah prestasi ketika menjadi Gubernur Jateng periode 2013-2018 hingga 2018-2023:
Demikianlah beberapa prestasi pria yang ramai dipanggil el chudai di media sosial. Sebagai pejabat publik, sosok Ganjar memang belum sempurna. Akan tetapi ia tetap memberanikan diri dalam maju sebagai capres 2024 dengan cita-cita luhur membuat kondisi Indonesia semakin maju dan lebih baik. (Solopos.com/Aryo Satryo Tamtomo)
Seperempat Lebih Siswa SMP di Solo Pernah Jadi Korban Perundungan Verbal******
Perundungan secara verbal merupakan bentuk perundungan yang dilakukan secara lisan dan berulang-ulang. Meski tidak menimbulkan luka secara fisik, namun berdampak pada kesehatan mental korban.
Data Yayasan Kakak menunjukkan separuh lebih tindakan perundungan verbal terjadi di sekolah dengan persentase 65%. Lalu diikuti dengan lingkungan bermain sebanyak 22%, dan 13% di rumah.
Sedangkan pelaku perundungan hampir semuanya merupakan teman sendiri, persentasenya mencapai 91%. Lalu diikuti yang lainnya meliputi kakak kelas, saudara kandung, orang tua, dan guru sebesar 3%.
Selain perundungan secara verbal, siswa SMP di Solo juga mengalami perundungan secara fisik. Perundungan fisik pun dilakukan secara berulang-ulang. Tidak jarang meninggalkan bekas luka di tubuh seperti memar.
Berdasarkan hasil riset Yayasan Kakak, ditemukan sebanyak 11% siswa SMP mengaku pernah mengalami perundungan secara fisik. Mirisnya, setengah dari korban perundungan fisik terjadi di sekolah dengan persentase 53%.
Lalu hampir seperempat diantaranya mendapatkan perundungan fisik di rumah. Sisanya sebanyak 20% di lingkungan bermain.
Hal ini juga selaras dengan temuan Yayasan Kakak bahwa mayoritas pelaku perundungan fisik adalah teman sendiri, persentasenya mencapai 68%, lalu diikuti orang tua sebanyak 15%. Sayangnya, tempat anak mengadu dan mendapat perlindungan di sekolah, yakni guru juga ada yang melakukan perundungan secara fisik, meski persentasenya tidak banyak yakni 9%. Pelaku lainnya meliputi kakak kelas dan saudara kandung sebesar 7%.
Perundungan ternyata tidak berhenti di dunia nyata, tapi juga terjadi di dunia maya Fenomena ini dikenal dengan istilah cyber bullyingatau perundungan dunia maya.
Perundungan di dunia maya biasanya dilakukan berulang-ulang ditujukan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan korbannya. Biasanya dilakukan melalui media sosial. Riset Yayasan Kakak menunjukkan ternyata 14% anak pernah menjadi korban perundungan di media sosial.
Mayoritas perundungan di media sosial terjadi melalui platform WhatsApp dengan persentase 74%, diikuti platform lainnya meliputi Tiktok dan X sebanyak 15% , selanjutnya Instagram 8%, dan gamesebanyak 3%.
Kepada Solposos.com, aktivis perlindungan anak dari kekerasan Yayasan Kakak, Kiki Nur Fernando, mengatakan perlu memosisikan anak sebagai pelopor dan pelapor (2P) untuk mencegah perundungan.
“Kita harusnya menyediakan pendidik teman sebaya. Mungkin lewat itu bisa dikuatkan lagi untuk menjadi pelopor dan pelapor. Nanti harapannya pelopor itu bisa memulai dengan melihat lingkungan sekolahnya,” kata dia.
Dia mengatakan dengan diposisikan sebagai 2P, si anak bisa melapor kepada yang lebih ahli, dalam hal ini guru Bimbingan Konseling (BK), satgas pencegahan tindak kekerasan, atau profesional di bidangnya.
“Tidak mungkin anak melakukan tindakan yang konkret sampai bisa menangani, karena anak sebagai pendidik sebaya itu hanya sebagai teman bercerita. Untuk penanganannya sudah ada satgasnya sendiri,” kata dia.
Satgas yang dimaksud adalah Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK). Tim ini harus ada di setiap sekolah. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No. 46/2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKS).
“Kami mengusulkan adanya penguatan satgas TPPK di sekolah, sehingga mampu melakukan penanganan kekerasan [termasuk perundungan] dengan prinsip perlindungan anak,” kata dia.
Label:sistem kredit kredivo、link slot alternatif、situs slot terbaru dan tergacor
Terkait:cara dapetin uang banyak、cara pasang shio、berlian888、cahayaslot、slot99、link slot malam ini、agen togel terbaik dan terpercaya、area188 slot、ratu3388 slot、mudah slot
bab terbaru:erek38(2024-06-25)
Perbarui waktu:2024-06-25
《trik slot petir merah》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,situs slot 20%2B20Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《trik slot petir merah》bab terbaru。