link gacor new member 685Jutaan kata 819375Orang-orang telah membaca serialisasi
《voucher hotel murah》
Amazon Mulai PHK Karyawan Divisi SDM dan Cloud******Jakarta, CNN Indonesia--
Perusahaan multinasional teknologi dan e-commerce Amazonmulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawan di divisi sumber daya manusia (SDM) dan komputasi awan (cloud).
CEO Amazon Web Services Adam Selipsky mengatakan PHK berlaku pada karyawan di AS, Kanada, Kosta Rika, dan wilayah lainnya.
Upaya ini merupakan bagian dari PHK 9.000 karyawannya yang sebelumnya direncanakan demi efisiensi perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini di tengah badai ketidakpastian ekonomi global.
Ia pun berjanji perusahaan akan tetap memberikan tunjangan perpisahan, asuransi kesehatan, dan dukungan kesempatan kerja eksternal bagi karyawan yang terdampak.
Selipsky menjelaskan ukuran bisnis dan tim Amazon tumbuh signifikan dalam beberapa tahun belakangan. Hal ini didorong oleh permintaan pelanggan untuk cloud.
Mengingat pertumbuhan yang cepat ini, serta iklim bisnis dan ekonomi makro secara keseluruhan, Amazon pun fokus mengidentifikasi dan menempatkan sumber daya.
"Dalam banyak kasus, ini berarti anggota tim mengalihkan proyek, inisiatif, atau tim tempat mereka bekerja; namun, dalam kasus lain hal itu mengakibatkan eliminasi peran tersebut," imbuh Selipsky.
Meski demikian, ia tetap optimis bisnis Amazon akan tetap berkembang ke depannya. Selipsky juga mengklaim pihaknya terus berinovasi demi menjaga pelanggan setia.
"Saya optimis tentang masa depan. Kami akan mengatasi peluang dan tantangan kami, dan terus mengubah dunia," tandasnya.
[Gambas:Video CNN]
Gagal Adaptasi Bikin Bisnis 75 Tahun Tupperware di Ambang Kehancuran******Jakarta, CNN Indonesia--
Perusahaan perkakas rumah tangga Tupperware terancam bangkrut. Hal ini terjadi lantaran kondisi keuangan perusahaan yang memburuk.
Beberapa pakar bisnis mengatakan kondisi itu karena Tupperware yang gagal beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen.
Kini, bisnis yang dimulai sejak 1946 itu harus menghadapi hutang yang menumpuk, penjualan yang menurun, dan harga saham yang anjlok.
Mereka juga mengatakan telah bekerja sama dengan penasihat keuangan dan menjalin beberapa kemitraan dengan gerai ritel seperti Target dan Amazon untuk memperkuat posisi merek tersebut.
"Selama lebih dari 75 tahun, Tupperware Brands telah menjadi salah satu merek rumah tangga ikonis yang paling dicintai di dunia," ujar juru bicara Tupperware seperti diberitakan oleh CNN, Minggu (23/4) waktu AS.
"Dan kami sangat senang untuk tetap berada di tengah-tengah meja makan, meja dapur, dan rak dapur selama bertahun-tahun yang akan datang," imbuh pernyataan tersebut.
Lihat Juga :Kronologi Rumah Makan Getok Harga di Cipali Kena Sanksi Tutup Sepekan |
Menurut profesor pemasaran dari Sekolah Bisnis Wharton di Universitas Pennsylvania, Barbara Kahn, Tupperware terlalu terpaku pada pola bisnis direct selling alias penjualan langsung.
Di masa lalu, kerap terdapat "Tupperware parties" atau sebuah pesta yang mempertemukan para pencinta merek tersebut untuk mencoba produk-produk terbaru perkakas dapur itu.
Istilah yang kerap dikenal sebagai "demo Tupperware" di Indonesia itu memang berhasil berjalan dengan baik di masa lalu, namun ketinggalan zaman karena kebiasaan konsumen yang telah berubah, bahkan beberapa dekade sebelum pandemi.
Oleh karena itu, menurut Christie Nordhielm, konsultan marketing dari Sekolah Bisnis McDonough Universitas Georgetown, pandemi bukanlah satu-satunya faktor yang membuat bisnis Tupperware di ambang kehancuran.
Lihat Juga :Erick Thohir Larang BUMN Gelar Halal Bihalal Usai Lebaran |
Namun, pandemi turut memperparah kiprah buruk penjualan Tupperware selama beberapa dekade terakhir yang gagal untuk menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku konsumen.
"Anda seharusnya bisa melihat mereka bertransisi dengan mulus. Tetapi sebaliknya, mereka malah melakukan pendekatan ke toko batu bata dan bahan bangunan," ujar Nordhielm menyoroti kebijakan Tupperware yang memilih untuk ekspansi ke toserba Target.
"Jika Anda pergi dan melihat Tupperware di Target, yang Anda lakukan hanyalah melihat betapa tidak ada bedanya mereka dengan pilihan merek penyimpanan lain yang tersedia," jelas Nordhielm.
Tupperware baru saja memperkenalkan produk mereka ke Target pada musim gugur tahun lalu. Namun, Kahn menilai pendekatan itu sedikit terlambat.
Lihat Juga :Pemudik ke Sumatera Hampir Tembus 1 Juta Orang hingga H+1 Lebaran |
Senada dengan amatan Nordhielm, Kahn melihat keterlambatan itu hanya membuat Tupperware sebagai merek yang tidak lagi spesial.
"Yang buruk, itu adalah salah satu dari hal-hal ini di mana merek mereka hampir generik, dan bukan dalam artian yang baik," kata Kahn.
Sementara di lain hal, Nordhielm juga menyoroti nama legendaris dari Tupperware yang bahkan digunakan untuk menyebutkan segala jenis merek penyimpanan.
Menurutnya, faktor tersebut mungkin menjadi bagian dari masalah, karena merek lain muncul untuk bersaing dengan Tupperware, terkadang dengan harga lebih rendah.
"Nama merek yang hebat bisa menjadi berkah atau kutukan. Itu akan menjadi kutukan ketika Anda berpuas diri hanya berdasarkan nama merek tanpa ada investasi berarti dalam merek tersebut," jelas Nordhielm.
Baik Kahn dan Nordhielm mengamini jika Tupperware gagal menemukan inovasi dalam memperkenalkan merek mereka kembali kepada publik.
Sehingga, nama besar merek Tupperware pun menjadi tanpa arti; karena saat ini, konsumen hanya memperdulikan harga yang terjangkau.
[Gambas:Video CNN]
Label:mantul69、pion303、erek erek 49 2d
Terkait:situs baru langsung jp、pg slot 88 link alternatif、cara dapat uang 1m、megawin88、buku mimpi 2d 30、slotsgg、toto12、jackpot slot terbesar、main slot gacor nya jam berapa、slot cmd77
bab terbaru:rtp wow hoki(2024-07-04)
Perbarui waktu:2024-07-04
《voucher hotel murah》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,result togelHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《voucher hotel murah》bab terbaru。