satelitqq 314Jutaan kata 220359Orang-orang telah membaca serialisasi
《oregon 7 paito》
Sepak Terjang ITRI Taiwan, Mengubah Wajah Industri Lewat Inovasi******Jakarta, CNN Indonesia--
Riset dan pengembangan memegang peranan penting di balik kesuksesan Taiwanmembangun industri, khususnya semikonduktor.
Salah satu lembaga yang berperan adalah Industrial Technology Research Institute (ITRI) Taiwan. Lembaga yang berdiri sejak 1973 ini menjadi jembatan penghubung antara pemerintah, industri, hingga akademisi.
ITRI memiliki peran penting saat Taiwan berupaya beralih dari perekonomian padat karya menjadi industri yang berbasis teknologi.
"Tahun ini, (ITRI) ulang tahun yang ke-50. Sejak awal, misi kami adalah membantu industri Taiwan untuk mendapatkan bantuan dalam arena persaingan internasional," ujar Senior Vice President (ITRI) Stephen Su dalam program Asia Forward yang tayang pada, Kamis (18/1) lalu.
Su menerangkan lembaga risetnya mempekerjakan lebih dari 6.000 orang dan dibiayai oleh pemerintah serta dunia usaha. Dengan anggaran tahunan sekitar 20 miliar dolar Taiwan (sekitar Rp9,9 triliun per tahun), riset lembaganya diarahkan untuk menjawab kebutuhan industri dan menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik.
"Kami tidak menciptakan semua teknologi ini untuk menghasilkan uang. Jadi bagaimana kalau kita bisa membuat hidup kita lebih baik dan membuat masa depan kita lebih baik," terangnya.
ITRI membuat penelitian jangan pendek, menengah dan panjang. Para penelitinya disebar ke berbagai belahan dunia sebelum akhirnya melakukan transfer keilmuan dan menciptakan nilai tambah.
Lihat Juga :ASIA FORWARDMenlu Joseph Wu: Taiwan Siap Mempertahankan Diri |
"Kami pergi ke luar negeri untuk belajar dari pengalaman, dan kemudian dari kelompok orang tersebut," jelasnya.
Per September 2023, ITRI sudah menghasilkan 32.268 hak paten, memberikan layanan industri sebanyak 17.464 dan melakukan transfer teknologi 512 kali per tahun. Pada periode yang sama, perusahaan juga memiliki 163 startup dan lini usaha baru.
Dalam berinovasi, pihaknya memperhatikan titik keseimbangan antara manfaat dengan risikonya. Jangan sampai satu inovasi menguntungkan perusahaan saja tetapi tidak baik bagi kehidupan masyarakat.
Misalnya, teknologi kecerdasan buatan. Di satu sisi membantu kehidupan manusia tetapi juga ada kekhawatiran dapat memangkas lapangan kerja.
SVP Industrial Technology Research Institute (ITRI) Taiwan Stephen Su menerangkan perjalanan panjang ITRI dalam mendukung pengembangan teknologi di Taiwan. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta) |
"Artinya, semua teknologi ini dapat menggantikan manusia, tetapi satu nilai yang konstan adalah bahwa kita manusia masih perlu hidup," jelasnya.
Su menyadari untuk mengembangkan inovasi teknologi diperlukan talenta-talenta mumpuni. Pada industri semi konduktor, misalnya, ITRI menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan di Amerika Serikat, Jepang, dan sejumlah negara di Eropa. Hal itu membawa Taiwan masuk ke dalam rantai pasok industri global.
"Kami sebut ini bukan lagi dibuat di Taiwan tetapi dibuat oleh Taiwan. Ada perusahaan Taiwan dan negara lain di Eropa, Amerika dan Jepang. Nah, ketika perusahaan hulu dan hilir bekerja sama, kegilaan Taiwan sebenarnya ada di luar negeri, tetapi kami juga punya nilai-nilai kami sendiri," ujarnya.
Setelah sukses membawa Taiwan menjadi raja semikonduktor dunia, ITRI terus berinovasi. "Diharapkan Taiwan tidak hanya memiliki semikonduktor, kami juga bisa beralih dari konduktor sampai ke penerapannya," ujarnya.
Dipandu oleh Peta Jalan dan Strategi Teknologi 2035, riset dan pengembangan teknologi ITRI berfokus untuk mendukung terciptanya kehidupan pintar, kesehatan berkualitas, keberlanjutan lingkungan, hingga masyarakat yang memiliki ketahanan.
Dalam mewujudkan itu, ITRI terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Indonesia yang sedang membangun kota pintar di IKN Nusantara.
Saksikan wawancara lengkap CNN Indonesia dengan SVP ITRI Stephen Su dalam program Asia Forward bersama Maggie Calista dalam tayangan berikut:
[Gambas:Youtube]
Citi Indonesia dan Plan Indonesia terapkan program Youth******Jakarta (ANTARA) - Citibank Indonesia dan Plan Indonesia meluncurkan program Yout-Led Agri-Food guna mendukung kaum muda meningkatkan ketahanan pangan di daerah terpencil.
Program Yout-Led Agri-Food difokuskan untuk Kota Soe yang memiliki tingkat tengkes (stunting) tertinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni sebesar 48,3 persen.
“Citi berkomitmen untuk berkontribusi aktif pada masyarakat dimana kami bekerja, termasuk di Indonesia,” kata Country Head of Public Affairs Citi Indonesia Puni Ayu Anjungsari di Jakarta, Jumat.
Program Youth-Led Agri-Food diterapkan sejalan dengan peta jalan (roadmap) Pemerintah Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan Indonesia yang berkelanjutan pada tahun 2025 dan mengurangi prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.
Melalui program tersebut, akan dibangun sistem pangan yang lebih tangguh dengan memperkuat para pemuda Soe untuk menghasilkan pangan yang bergizi dan berkelanjutan.
Program Youth-Led Agri-Food akan berlangsung hingga tahun 2025 dan akan memberikan pelatihan kepada 400 orang petani muda di 25 desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan, yang sebagian besar merupakan perempuan.
Pelatihan tersebut mencakup metode pertanian dan peternakan yang berkelanjutan untuk memberikan kaum muda pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk merintis usaha suplai makanan yang ramah lingkungan.
Data dari Citi Global Perspective & Solutionsmemperkirakan dampak malnutrisi terhadap perekonomian global bisa mencapai 3,5 triliun dolar AS per tahun dikarenakan tingginya harga pangan dan faktor makroekonomi lainnya.
Menimbang potensi tersebut, Citi dan Citi Foundation terus berperan aktif dalam mengatasi tantangan itu dengan memanfaatkan bisnis, sumber daya manusia, dan dukungan filantropi untuk mendukung solusi inovatif berskala global.
Upaya itu melibatkan mobilisasi aliran modal dan pembiayaan untuk sistem pangan global, yang salah satunya diwujudkan melalui program Youth-Led Agri-Food di Soe.
Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti mengatakan, sebagai organisasi non-profit, Plan Indonesia telah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di Kabupaten Timor Tengah Selatan, termasuk di Soe.
"Melalui dukungan dari Citi Foundation, kami bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, memperkuat kapasitas ekonomi petani muda, khususnya perempuan, di wilayah Timor Tengah Selatan,” ujarnya.
Plan Indonesia juga sudah bekerja sama dengan komite Green SKill, sehingga kaum muda di Soe, bisa memimpin perkembangan hidup sehat, berkontribusi terhadap penghasilan dan perekonomian keluarganya.
Program Youth-Led Agri-Food bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan kualitas hidup bagi masyarakat setempat, meningkatkan kemampuan petani muda dalam menghasilkan produk pertanian pangan yang sehat sekaligus membantu mengurangi masalah stunting di wilayah Soe.
Selain itu, Plan Indonesia beserta mitra berkomitmen untuk mendukung optimalisasi lahan yang kurang produktif agar para petani muda dapat memperpendek tahapan produksi pangan, sehingga lebih mudah dijangkau oleh masyarakat setempat.
"Memastikan pasokan pangan yang cukup menjadi tantangan yang cukup serius di Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia," tuturnya.
Adapun menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2022, terdapat sekitar 16,2 juta orang di Indonesia yang masih mengalami kelaparan atau ketidakpastian pangan.
Data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 juga mencatat tingginya prevalensi stunting nasional di angka 21,6 persen.
Baca juga: Pemerintah perlu mempermudah akses lahan untuk petani milenial
Baca juga: Pertanian cerdas tingkatkan produktivitas hingga dua kali lipat
Baca juga: Roro Esti sebut pentingnya regenerasi petani
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Pengusaha Minta Pemerintah Perhatikan UMKM Seperti China******Jakarta, CNN Indonesia--
Pengusaha meminta Kementerian Keuanganmemperlakukan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia seperti yang dilakukan Chinaterhadap pengusaha cilik mereka.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Juan Permata Adoe menyebut China adalah salah satu pengimpor terbesar barang-barang Indonesia. Di lain sisi, Negeri Tirai Bambu itu ia klaim punya kebijakan pemberian rabat 12 persen bagi UMKM yang mengekspor produknya.
Juan menegaskan jika ingin terjadi peningkatan ekspor UMKM lokal, Indonesia perlu mengimbangi kerja sama bilateral yang ada. Salah satu benchmark-nya adalah dengan China yang memberikan rabat alias potongan pajak.
"Mestinya kita harus bisa menyamakan kebijakan China dengan 12 persen memberikan rabat, Indonesia juga harus memberikan rabat 12 persen. Kepada siapa kami mengusulkannya? Melalui Kementerian UKM. Waktu kami berdiskusi, Pak Teten bilang, 'Ini duit dari mana?'," jelasnya dalam Konferensi Pers di Rodenstock Building, Jakarta Barat, Selasa (16/1).
"Nah, ini memang ranahnya ada di Kementerian Keuangan, ini budget-nya ada di situ. Ini harus jadi dorongan kepada semua industri untuk mendorong agar mempunyai kesamaan perilaku terhadap UMKM-nya, karena di China UMKM-nya sudah pasti begitu (mendapatkan rabat pajak ekspor 12 persen)," imbuh Juan.
Di lain sisi, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) heran dengan sikap pemerintah yang malah membatasi impor. Menurutnya, ini justru mempersulit pengusaha, terutama di sektor ritel.
Ketua Umum APPBI Alphonsus Widjaja menyebut langkah itu berpotensi menimbulkan masalah baru, alih-alih mewujudkan tujuan membesarkan industri dalam negeri atau produk-produk lokal.
"Kami dari APPBI mengusulkan kepada pemerintah, jika memang tujuannya adalah untuk melindungi produk dalam negeri, saya kira kurang tepat dengan pembatasan impor. Seharusnya produk dalam negeri itu yang diberi insentif, dibantu dengan segala fasilitas untuk berkembang, bukan dengan cara membatasi impor," saran Alphonsus.
"Apalagi ritel ini, khususnya bicara fashion, ini sangat identik dengan gaya hidup, di mana dunia ini sudah sedemikian terbuka sehingga tidak bisa dibendung dan dicegah dengan berbagai ketentuan. Kecuali kalau negara kita tertutup seperti Korea Utara, tapi kan kita tidak seperti itu," tambahnya.
Keluhan serupa juga disampaikan pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Peritel dan Penyewa Perbelanjaan Indonesia (Hippindo). Mereka keberatan jika impor barang-barang ritel untuk memenuhi kebutuhan konsumen tanah air dibatasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual menerima keluhan Hippindo dan pengusaha lain tersebut. Ia menekankan pemerintah masih perlu belajar dari perkembangan sektor ritel di negara lain sebagai pembanding dalam membuat kebijakan.
"Untuk menjaga agar bisnis ritel tumbuh, pemerintah terus melakukan penyempurnaan regulasi terkait kemudahan impor, walaupun saya mendengar ada keluhan dari Hippindo. Juga terkait perizinan berusaha, kita akan terus memudahkan implementasi pembukaan-pembukaan ritel," ucap Airlangga dalam sambutannya.
"Apalagi sektor ritel atau offlineini mendapatkan persaingan yang cukup ketat dari sektor online. Sehingga daya saing dari sektor offlineitu harus punya daya saing dibandingkan online, tetapi berdasarkan kebutuhan dari konsumen. Kalau daya saing hanya ditunjang regulasi, itu juga tidak akan bertahan lama," tambahnya.
[Gambas:Video CNN]
Label:situs slot 168、erek erek pelukis、yuki138
Terkait:erek2 22、pinjaman online ojk terbaru、togelhoki8、promo gojek maret 2022、slot asia 188、benua togel、slot gacor di pagi hari、bunga kredivo 3 bulan、alibabslot、saudaratoto
bab terbaru:voucher mcd(2024-07-09)
Perbarui waktu:2024-07-09
《oregon 7 paito》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,agen asia slot 88Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《oregon 7 paito》bab terbaru。