link situs slot gacor hari ini 386Jutaan kata 839879Orang-orang telah membaca serialisasi
《daduemas88》
Pontjo Sutowo Blak******Jakarta, CNN Indonesia--
Pontjo Sutowo selaku pemilik PT Indobuildco akhirnya buka suara di tengah kisruh perebutan Hotel Sultan dengan negara.
Indobuildco memang sempat mengelola tanah tersebut. Namun, hak guna bangunan (HGB) tersebut berakhir hingga tanah tempat berdirinya Hotel Sultan tersebut harus kembali ke negara.
Meski Pontjo sudah beberapa kali menggugat demi meminta perpanjangan hak kelola, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan tanah tersebut sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht) milik negara berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA). Mahfud pun meminta Indobuildco mengosongkan kawasan tersebut.
Menurutnya, lokasi Hotel Sultan yang strategis menimbulkan kecemburuan banyak pihak. Ia pun membeberkan bahwa semula lahan tersebut bukanlah primadona.
Pontjo mengatakan sang ayah dulu diminta Pemda DKI Jakarta membangun Hotel Hilton Internasional di dekat Lapangan Banteng, bukan di lokasi Hotel Sultan sekarang. Akan tetapi, proyek tersebut akhirnya dibangun di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) dan diklaim menjadi motor penggerak kemajuan lingkungan.
"Kalau enggak itu (proyek Hotel Sultan) kan, ada apa di sini, siapa yang mau kemari? Dulu tahun 60-an, mayat apa dibuang di sini. Begal apa, dibuang di sini. Ketemu mayat mah bukan jarang, sering. Itu yang menurut saya, kan kita sudah mengubah dari kondisi itu ke kondisi ini, itu yang saya sesalkan," katanya, dikutip dari Detik, Senin (18/9).
Lihat Juga :REKOMENDASI SAHAMPilihan Saham Ciamik Pekan Ini, Sektor EBT Berpeluang Cuan |
Ia berdalih polemik timbul karena Pemerintah Indonesia sudah banyak berganti pejabat sehingga ada perbedaan tafsir kepemilikan tanah tersebut. Pontjo merasa sah-sah saja jika ada perbedaan, tetapi ia menolak dikriminalisasi.
Pontjo heran mengapa dirinya dikriminalisasi dalam kasus Hotel Sultan ini. Menurutnya, apa yang telah dilakukan dirinya selama ini tidak merugikan negara dan lingkungan.
"Ya artinya kita bersengketa kan hak bukan bersengketa kriminal, kalau dulu saya ngerampok ya saya kriminal. Jadi, saya enggak ngerti kenapa bolak-balik saya dipakai-pakai cara kriminal," kritik Pontjo.
Ia merasa seharusnya mendapatkan bintang jasa karena telah membangun industri pariwisata di tanah air. Pontjo menegaskan membangun gedung mudah, tetapi tidak dengan membangun industrinya.
Lihat Juga :Profil Pontjo Sutowo yang Bersengketa Dengan Negara soal Hotel Sultan |
Menurutnya, harus segera dicari solusi atas masalah ini, bukan hanya ribut-ribut semata. Pontjo berharap tidak timbul masalah baru dari pengelolaan tanah tersebut.
"Jadi, saya sekarang lagi berbeda pendapat. Hanya kalau saya lagi berbeda pendapat tuh ya saya inginnya dikasih dong kesempatan yang fairuntuk menjelaskan kepada publik apa sih yang terjadi. Jangan one sidedseolah-olah satu sumber aja gitu dan saya merasa ini bukan pekerjaan yang sekedar make money, ini kan membangun lingkungan," tutur Pontjo tentang alasan muncul ke publik sekarang.
Pontjo pun menyinggung soal kontribusinya kepada negara melalui pajak bumi dan bangunan (PBB). Ia menegaskan dirinya taat pajak dalam pengelolaan Hotel Sultan selama ini.
Ia menyebut tidak mungkin lahan tempat berdirinya Hotel Sultan bisa menyumbang duit ke negara jika dibiarkan kosong. Pontjo pun merasa tidak dihargai dalam kasus ini.
"Sekarang dengan begini (dengan berdirinya Hotel Sultan), Rp80 miliar tiap tahun. Kok enggak dihargai? 'Soalnya dulu kamu enggak bayar ini, enggak bayar ini'. Apanya yang enggak bayar?" bantah Pontjo.
"Ini saya bayar Rp80 miliar tiap tahun. Itu loheconomic impact-nya yang penting. Masa ngeributin 'Eh rupa kamu enggak bagus, baju kamu enggak bagus'. Itu enggak penting buat saya, yang penting itu lingkungan ini terangkat atau tidak," tandasnya.
Ia pun mengancam akan investasi di tempat lain jika pemerintah tidak bisa memberikan kepastian hukum. Pontjo menegaskan di mana dirinya berdiri bisa menjadi lingkungan yang baik, terbukti dari keberadaan Hotel Sultan.
Pontjo juga mewanti-wanti pemerintah investor akan kabur jika negara masih terus bersengketa soal HGB dan hak pengelolaan atas tanah (HPL). Bahkan, calon-calon pengembang baru juga diklaim tak akan minat membangun di tanah air.
Lihat Juga :TAIPANGina Rinehart, Orang Terkaya Australia yang Digugat Anak soal Warisan |
Pemerintah sendiri secara gamblang telah menyatakan bakal mengambil alih Hotel Sultan dari PT Indobuildco milik Pontjo.
Terlebih, MA sudah membatalkan putusan MA nomor 270 K/PDT/2008 tanggal 18 Juni 2008 dan putusan PT DKI Jakarta nomor 262/Pdt/2007/PT.Jkt tanggal 27 Agustus 2007 yang memperbaiki putusan PN Jaksel nomor 952/Pdt.G/2006/PN.Jkt.Sel tanggal 8 Januari 2007.
Dalam putusan PK itu, salah satu pertimbanganMA mengabulkan permohonan pemerintah adalah kasus hukum yang menyeret Robert Jeffrey Lumempouw selaku Kepala Kanwil BPN Jakarta. Ia adalah pihak menerbitkan perpanjangan HGB.
Dalam kasus ini, Robert dinyatakan bersalah karena telah menyalahgunakan wewenang dalam memperpanjang HGBNomor 26/Gelora dan Nomor 27/Gelora.
Lihat Juga :Menteri ESDM Wanti-wanti Cadangan Nikel RI Habis 15 Tahun |
Bahkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan pihaknya akan mengawal proses ini.
"Langkah selanjutnya adalah negara akan mengambil langkah untuk mengambil kembali hak terhadap lahan atau aset, tentunya Polri akan mengawal proses yang akan dilaksanakan untuk mengembalikan aset lahan atau lahan tersebut kepada negara," kata Listyo di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (8/9).
Di sisi lain, Listyo menyebut ada potensi pidana baru terkait sengketa lahan tersebut. Potensi pidana baru itu, meliputi pidana umum maupun terkait UU Tindakan Pidana Korupsi (Tipikor).
"Kami juga melihat ada keputusan yang bersifat eksekutorial yang tak dilaksanakan oleh PT Indobuildco dan ini memunculkan potensi pidana baru. Mulai pidana umum maupun yang terkait UU Tipikor," ujarnya.
Sementara itu, tim kuasa hukum Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) Saor Siagian meminta PT Indobuildco menyerahkan tanah Hotel Sultan. Ia menegaskan PT Indobuildco sudah tidak memiliki hak atas lahan tersebut.
"Kami ingatkan karena masih ada pejabat atau siapapun yang mencoba menghalang-halangi. Kami sebagai kuasa hukum kemudian dikuatkan Pak Menko, hukum ini harus segera berakhir, saya kira cukup 50 tahun, tetapi ini menyangkut wajah negara, karena ini wajah negara kita soal GBK ini. Itu sebabnya mengapa ini harus kita punya atensi," ucap Saor.
[Gambas:Video CNN]
Baca artikel lengkapnya di sini.
(skt/sfr)Garuda, Lion Air Group Hingga Susi Air Punya Utang Rp1,5 T ke AirNav******Jakarta, CNN Indonesia--
Direktur Utama AirNavIndonesia Polana Banguningsih Pramesti membongkar sederet nama maskapaipenerbangan dalam negeri dan asing yang menumpuk utangdengan total Rp1,5 triliun ke negara.
Dalam bahan paparan Polana di rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR RI diketahui utang para maskapai kepada AirNav sebesar Rp1,52 triliun terjadi sampai pada kuartal II 2023.
Jumlah piutang AirNav terus meningkat dari semula hanya Rp819 miliar pada 2018 lalu. Utang itu menjadi sorotan DPR.
Ia menyimpulkan pandangan anggota dewan yang mayoritas mencecar AirNav Indonesia soal tumpukan piutang tersebut. Ia karena itu mendesak AirNav buka-bukaan soal tumpukan utang maskapai tersebut.
"Banyak mengerucut terkait piutang, tolong ditampilkan pihak-pihak yang punya kewajibannya itu mana saja? Nanti mungkin pada kesempatan lain kalau Komisi XI merasa perlu kita bisa mengundang para pihak tersebut karena akumulasinya sudah mencapai Rp1,52 triliun yang diawali Rp819 miliar di 2018. Terus menerus tidak tertagih malah nambah terus," katanya saat mendesak Dirut AirNav Polana buka suara.
Usai dicecar anggota DPR , Polana akhirnya buka suara. Ia menyebut utang tersebut 76 persen di antaranya dilakukan oleh maskapai penerbangan domestik. Utang karena pandemi covid-19.
"Perusahaannya ada lumayan banyak. Dari flag carrierkita ada Garuda Indonesia, Citilink, Lion Group itu ada Lion, Batik, Wings juga masuk ada piutang. Hampir semua airlines sih," katanya dalam RDP tersebut di Jakarta Pusat, Senin (18/9).
"Air Asia, Sriwijaya Air, Super Air Jet, sama Susi (Air)," sambung Polana.
Sementara itu, 24 persen maskapai pengutang lainnya datang dari asing. Namun, Polana mengatakan rata-rata airlines tersebut sudah tidak beroperasi.
Akan tetapi, ia yakin utang-utang tersebut masih bisa ditagih. Polana mengklaim AirNav juga terus menagih utang-utang tersebut kepada para maskapai terkait.
"Yang asing sudah setop operasi rata-rata, misalnya Indonesia AirAsia Extra, Sky Aviation, Tiger, Orient Thai Airlines. Mungkin Bapak sudah tidak pernah dengar, Airborne Indonesia, Air Cargo Global, Peruvian Airlines. Ada 16 maskapai (asing)," rinci Polana.
Polana mengatakan utang-utang tersebut muncul dari penggunaan alat atau fasilitas AirNav Indonesia oleh para maskapai terkait.
Ia menyebut skema penagihan yang dilakukan adalah pemberian term of payment dengan batas waktu 14 hari kalender sejak diterima tagihan. Jika tak kunjung dibayar, AirNav Indonesia akan menyurati pihak maskapai maksimal 3 kali surat tertulis.
[Gambas:Video CNN]
Label:sumobet88、daftar web slot、bandar36
Terkait:cara menghindar dari pinjol、deposit 25 bonus 25 bebas ip、slot tanpa dana、maxpoker88、1betqq、link kaya slot、deposit 20 bonus 20 to 3x、cara cicilan paylater、asia77 login、link slot pulsa 3
bab terbaru:pasti slot 188(2024-07-08)
Perbarui waktu:2024-07-08
《daduemas88》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,dewaslot88Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《daduemas88》bab terbaru。