erek 96 392Jutaan kata 936509Orang-orang telah membaca serialisasi
《bonus new member to 3x》
Erick Thohir dan Pelatih Shin tepis isu akan tangani timnas lain******Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Pelatih timnas senior Shin Tae-yong menepis isu bahwa arsitek tim asal Korea Selatan itu akan menangani timnas negara lain.
Erick mengatakan bahwa kontrak Pelatih Shin akan diperpanjang hingga 2027, dengan syarat timnas dapat dibawa ke babak delapan besar Piala Asia U-23 yang akan dimainkan di Qatar mulai 15 April mendatang.
“Sebelum kontraknya habis, saya sudah memperpanjang sampai bulan Juni. Dengan parameter diperpanjang sampai 2027, bila ada dua keberhasilan yang kita lakukan sama-sama,” kata Erick di Jakarta, Sabtu.
“Kemarin alhamdulillah 16 besar (Piala Asia) lolos. Tinggal kita tunggu lagi apakah kita bisa lolos kejuaraan AFC U-23. Delapan besarnya. Dan saya pikir Coach Shin Tae-yong profesional,” tambahnya.
Baca juga: Skuad Garuda bertekad cetak sejarah tembus 16 besar Piala Asia
Pelatih Shin pada Minggu juga telah memberikan pernyataan bahwa dirinya memang sempat ditawari untuk melatih pihak lain, namun ia masih ingin bertahan di Indonesia.
“Memang selama saya jabat pelatih timnas Indonesia, sering ada tawaran. Tetapi mungkin seperti sebelumnya kita lihat sampai tahun 2023, maksudnya akhir tahun ya jadi sudah ada kontrak juga. Jadi tidak ada pikiran pergi ke negara lain juga. Dan memang selama turnamen kali ini pun memang ada tawaran, tetapi saya sama sekali tidak ada tertarik,” ujar Pelatih Shin.
“Dan ada juga isu-isu bahwa saya bisa bayar denda kontrak, tapi sama sekali tidak pernah berpikir seperti itu. Dan selama menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dan saat ini pun sering bertemu dengan Pak Erick untuk diskusi dan membicarakan perkembangan sepak bola Indonesia dan perpanjangan kontrak sampai 2027,” tambahnya.
“Saya tidak pernah tertarik satu persen pun untuk menjabat sebagai pelatih kepala negara lain. Jadi semoga tidak ada kesalahpahaman,” tegas mantan pelatih timnas Korea Selatan itu.
Sebelumnya, Pelatih Shin melalui salah satu media Korea Selatan, sempat menyebut bahwa dirinya pernah didekati sejumlah federasi negara lain. Hal itu yang kemudian memantik diskusi mengenai masa depannya di timnas Indonesia, terutama setelah membawa Indonesia lolos ke 16 besar Piala Asia.
Baca juga: Erick Thohir temui dua petinggi AFF bahas persiapan Piala AFF
Baca juga: Erick imbau netizen bisa saling menghargai saat berkomentar ke timnas
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024
Alumni dan Akademisi Perguruan Tinggi sebut RI baik******Jakarta (ANTARA) - Sekelompok alumni dan akademisi yang tergabung dalam Alumni dan Akademisi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Se-Indonesia mengatakan bahwa Indonesia sedang dalam kondisi yang baik-baik saja dan tengah melaksanakan pemilihan umum (pemilu) yang sehat.
"Dengan ini kami menyatakan Indonesia baik-baik saja dan sedang dalam proses demokrasi pemilihan umum yang sehat dan demokratis," kata perwakilan Universitas Indonesia (UI) Kun Nurachadijat membacakan maklumat di Jakarta, Jumat.
Maklumat tersebut disampaikan dalam hal menanggapi dinamika politik terkini terkait beberapa civitas academica, dengan simbol kampus dan perguruan tinggi, menyatakan Indonesia darurat kenegarawanan.
Ia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara hukum dan setiap warga negara harus tunduk terhadap Pancasila dan UUD 1945. Oleh sebab itu, civitas academica dinilai harus mematuhi keputusan hukum di Indonesia.
Selain itu, Alumni dan Akademisi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Se-Indonesia juga mengatakan bahwa institusi perguruan tinggi tidak seharusnya melakukan manuver politik praktis.
"Apa pun yang sudah menjadi keputusan Hukum di Indonesia, seyogianya dipatuhi sebagai warga negara apalagi sebagai civitas academica kampus yang terbiasa dalam lingkup pendidikan ilmiah. Tidak sepantasnya menilai sesuatu dari sudut pandang politik praktis, apalagi melakukan manuver politik praktis juga," kata Kun.
Berikutnya, mereka meminta civitas academica perguruan tinggi Indonesia tetap mengawal demokrasi.
Baca juga: Civitas academica UI minta pemilu bebas intimidasi
"Kami meminta pihak-pihak civitas academica di pelbagai kampus seluruh Indonesia untuk tetap pada koridornya mengawal demokrasi yang sehat dan konstitusional," tutur Kun.
Menindaklanjuti maklumat tersebut, Alumni dan Akademisi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Se-Indonesia membuat satuan tugas (satgas) guna mengawal proses demokrasi di Indonesia.
Alumni dan Akademisi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Se-Indonesia ini terdiri dari 17 orang, yakni Kun Nurachadijat dari UI, Tommy Rahaditia dari Universitas Trisakti, Alfian Usman dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Afriyan dari Universitas Pancasila, dan Sriharyati dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Kemudian, Adi Baba dari Universitas Bung Karno (UBK), Mochammad Ichwam Hamzah dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Handiyono dari Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Oscar ZP dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), dan Miko Vernandi dari Universitas Brawijaya.
Berikutnya, Subhan Hadil dari Universitas Jayabaya, Chaeruddin Affan dari Universitas Jenderal Soedirman, Iza Zulmeiyah dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Arie dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Agung dari Universitas Islam Indonesia (UII), Ririen dari Institut Teknologi Indonesia (ITI), dan Timmy Rorimpandey selaku alumni Bulungan.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024
Indonesia raih lima penghargaan ASEAN Digital Awards 2024******Jakarta (ANTARA) - Indonesia berhasil memperoleh lima penghargaan dalam ASEAN Digital Awards (ADA) 2024, terdiri atas dua medali emas, satu perak, dan dua perunggu untuk inisiatif startup di kategori Digital Startup dan Private Sector.
Direktur Ekonomi Digital Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Bonifasius Pudjianto mengapresiasi pencapaian lima perwakilan Indonesia dalam ajang pengganti ASEAN ICT Awards itu.
“Mereka berkontribusi dalam berinovasi dan juga penerapan dalam setiap sektor. Oleh karena itu kami terus mendorong dengan program pengembangan startup selanjutnya serta hilirisasi digital di sektor strategis,” ujarnya dalam rilis pers, Jumat.
Hal itu dikatakannya usai acara Penyerahan Penghargaan ADA 2024 dalam Gala Dinner 4th ADGMIN di Gardens by the Bay, Singapura, Kamis (1/2) malam.
Melalui Program 1.000 Startup Digital, Kementerian Kominfo memfasilitasi untuk pengembangan pengusaha berbasis digital. Dalam ADA 2024, Kementerian Kominfo memfasilitasi karya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terbaik dari Indonesia.
Baca juga: ASEAN-BAC sebut transformasi digital tingkatkan daya saing ASEAN
"Kominfo memfasilitasi lima tim finalis perwakilan Indonesia melakukan presentasi secara luring di depan 13 Final Judges ADA 2024 yang terdiri dari 10 juri dari tiap negara anggota ASEAN dan 3 orang juri undangan yang berasal dari China, Jepang dan Korea," kata dia.
ADA 2024 merupakan ajang kompetisi regional yang kurasi atau seleksi produk dari pesertanya dilaksanakan sepenuhnya secara daring.
Menurut Boni, dari seluruh tim perwakilan Indonesia yang dikirimkan, sebanyak lima tim berhasil lolos menjadi finalis ADA 2024.
"Ada Crustea dan Artopologi untuk kategori Digital Startup serta Shieldtag dan Incrane untuk kategori Private Sector," ucap dia.
ADA pertama kali diinisiasi pada tahun 2012 (saat itu masih bernama AICTA) di Cebu, Philippines. Pada tahun 2020, ADA sempat terhenti karena Pandemi COVID-19 melanda dunia.
Sekitar pertengahan tahun 2023 kemudian diputuskan bahwa AICTA kembali dilaksanakan dengan Singapura sebagai host country atau penyelenggara yang kini bernama ASEAN Digital Awards (ADA).
Penghargaan diberikan dalam enam kategori yaitu Public Sector, Private Sector, Digital Content, Digital Startup, Digital Innovation dan Digital Inclusivity.
Baca juga: Pos Indonesia boyong 3 penghargaan dari Top Digital Awards
Dalam ADA 2024, Tim Crustea dan Tim Shieldtag merebut Penghargaan Gold Winner, sementara Artopologi merebut Penghargaan Silver Winner. Adapun penghargaan Bronze Winner direbut oleh Jaramba dan Incrane.
CEO dan Founder Crustea Roikhanatun Nafi’ah mengaku bangga dan berterima kasih atas undangan Kementerian Kominfo untuk mengikuti ADA 2024.
“Kami bahagia karena sebelumnya tidak berekspektasi bakal Juara 1 karena kami juga startup masih baru, kurang dari dua tahun. Ini jadi motivasi tersendiri untuk terus menumbuhkan startup. Kami dipercaya dan tentunya bisa memberikan kebermanfaatan ke petambak atau sektor apa pun itu," ujarnya.
ADA 2024 merupakan ajang penghargaan bergengsi yang diberikan kepada organisasi, bisnis, dan individu, yang telah mempelopori produk atau layanan inovatif serta memberikan kontribusi signifikan terhadap lanskap digital di kawasan Asia Tenggara.
Sebelumnya, penghargaan ini dikenal sebagai ASEAN ICT Awards (AICTA). Perubahan nama itu untuk mengakui penggunaan teknologi yang sedang berkembang termasuk kecerdasan buatan, big data, dan Internet of Things dalam ekonomi digital ASEAN.
Baca juga: Kemenkominfo anugerahi Gubernur Kalsel "Top Digital Awards 2023"
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Label:besar 88 link alternatif、cara dapatkan uang dari google、slot gacor hari ini
Terkait:kode alam ular kecil、situs slot 189、LUMBUNG888、dewa77、07 togel、alternatif slot、crot4d、erek erek suroboyo、sbs188bet、pengeluarantotomacau2021
bab terbaru:link judi slot terbaru(2024-07-05)
Perbarui waktu:2024-07-05
《bonus new member to 3x》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,rtp idncashHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《bonus new member to 3x》bab terbaru。